Anda di halaman 1dari 8

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

“ Asuransi dan Dana Pensiun”

Ary Fandy Ramadhan C20122157

Revi Mariska C20122169

Mirnawati C20122182

Muh. Rangga Saputra C20122186

ANJAR SUTIONO 2014310162

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
2.1 Pengertian Asuransi

Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi dapat dihimpun
dana besar , yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan. Tujuan dari asuransi
yaitu untuk memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan , yang
ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak terduga sebelumnya .

2.2 Manfaat dan Keuntungan Asuransi

1. Rasa aman dan perlindungan.


Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari resiko
atau kerugian yang mungkin timbul.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
Prinsip keadilan diperhitungkan untuk menentukan nilai pertanggungan dan premi
yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodik dengan memperhatikan
faktor-faktor yang berpengaruh dalam asuransi tersebut. Polis asuransi dapat dijadikan
sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
3. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama dengan
tabungan.
4. Alat penyebaran risiko.
Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada
penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai
pertanggungan.
5. Membantu meningkatkan kegiatan usaha.
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan resiko kerugian yang
bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakan dan
lain sebagainya).
Keuntungan asuransi untuk masing-masing pihak adalah sebagai berikut :
a. Bagi Perusahaan Asuransi
- Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah
- Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain
- Keuntungan dari hasil bunga dari investasi disurat-surat berharga
b. Bagi Nasabah
- Memberikan rasa aman
- Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali
- Terhindar dari resiko kerugian atau kehilangan
- Memperoleh pengahsilan dimasa yang kan datang
- Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan.

2.3 Prinsip Dasar Asuransi


1. Insurable Interest
Insurable interest berarti bahwa agar tertanggung dapat membeli polis
asuransi, dia harus memiliki kepemilikan atau kepentingan keuangan dalam apa pun
yang ingin diasuransikan.
2. Indemnity
Indemnity atau ganti rugi didefinisikan sebagai mengkompensasi seseorang
atas kerugian yang diderita.
3. Uberrimae Fidei
Uberrimae fidei atau utmost good faith (itikad baik) berarti bahwa perusahaan
asuransi bergantung pada tertanggung untuk mengungkapkan informasi yang relevan
tentang dirinya atau atas apa pun yang diasuransikan.
4. Subrogation
Subrogation adalah hak perusahaan asuransi untuk mengambil tindakan terhadap
pihak-pihak yang mungkin telah menyebabkan klaim terhadap asuransi Anda.
5. Contingency Insurance
Contingency insurance pada dasarnya adalah polis atas skenario terburuk.
Misal, Anda akan mengekspor barang ke pembeli di negara lain. Saat barang dalam
kondisi rusak atau hilang ketika diterima pembeli, dan pembeli menolak untuk
menerima pengiriman, Anda dapat mengajukan klaim melalui contingency policy
Anda.
6. Proximate Cause

Proximate cause pada dasarnya adalah asuransi yang mengganti kerugian yang
pada jenis asuransi lain tidak diganti.
2.4 Polis Asuransi
Polis Asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian asuransi. Polis memegang peranan penting dalam menjaga
konsistensi pertanggung- jawaban, baik pihak penanggung maupun tertanggung.
Polis asuransi juga berfungsi sebagai bukti pembayaran premi kepada penanggung.
Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut :
- Nomor polis
- Nama dan alamat tertanggung
- Uraian risiko
- Jumlah pertanggungan
- Besar premi, bea materai, dan lain-lain
- Bahaya-bahaya yang dijaminkan

2.5 Premi Asuransi


Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang
berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi sangat
tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkat resiko dan jumlah
nilai pertanggungan. Jangka waktu pembayaran premi sangat tergantung pada perjanjian yang
sudah dituangkan didalam polis asuransi. Jangka waktu pembayaran dapat bulanan, triwulan,
semesteran, atau tahunan.

2.6 Kegiatan usaha Asuransi

1. Asuransi kerugian (nonlife insurance)

Usaha yang memberikan jasa – jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian ,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul
dari peristiwa yang tidak pasti .. Usaha asuransi kerugian dapat dibagi sebagai
berikut :

- Asuransi kebakaran adalah asuransi yang diakibatkan karena kejadian yang


tidak disengaja, misalnya : petir, ledakan, dan kejatuhan pesawat.
- Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan (marine insurance)
penanggung atau perusahaan asuransi akan menjamin kerugian yang dialami
tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan pada saat pelayaran.
- Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan ke
dalam asuransi kebakaran dan asuransi pengangkutan. Jenisnya antara lain :
asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, pencurian uang dalam
pengangkutan dan penyimpanan, kecurangan dan sebagainya.
2. Asuransi Jiwa (life insurance)

Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi
dalam penanggulangan resiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya
seorang yang dipertanggungkan.

Asuransi jiwa memberikan :

- Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan


- Santunan bagi tertanggung yang meninggal
- Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh meninggalnya
orang kunci
- Penghimpun dana untuk persiapan pension

3. Reasuransi (reinsurance)

Pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan dari


asuransi. Pihak tertanggung disebut ceding company, dan penanggung adalah
reasuradur.

Fungsi Reasuransi

- Meningkatkan kapasitas akseptasi.


- Alat penyebaran risiko.
- Meningkatkan stabilitas usaha.
- Meningkatkan kepercayaan.

Reasuransi dapat dilakukan dengan berbagai cara :


- Treaty and facultative reinsurance

Dalam model ini, reasuradur memberikan sejumlah pertangunggan yang


diinginkan dengan perjanjian kontrak dan reasuradur harus menerima jumlah
yang ditawarkan.
 Reasuransi Proposional

Pembagian risiko antara ceding company dengan reasuradur dilakukan


secara proporsional berdasarkan jumlah retensi yang telah ditetapkan.

Reasuransi Non Proporsional

Bentuk ini memberikan kemungkinan bagi reasuradur untuk tidak


membayar klaim atau membayar klaim terbatas jumlah yang ada dalam treaty.

2.7 Asuransi Kredit

Asuransi kredit mempunyai kaitan erat dengan jasa perbankan terutama di bidang
perkreditan yang selalu dikaitkan dengan jaminan kredit berupa barang bergerak dan tidak
bergerak dapat tertimpa resiko yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pemilik barang dan
bank sebagai pemilik kredit.

Dalam hal ini, asuransi yang dikaitkan dengan dunia perbankan dan lebih
dititikberatkan pada asuransi jaminan kredit merupakan bidang asuransi kerugian (general
insurance) yang meliputi :

- Asuransi kebakaran (fire insurance)


- Asuransi pengangkutan laut (marine insurance)
- Asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle insurance)

Asuransi kredit bertujuan :

- Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya kembali kredit


yang diberikan kepada para nasabahnya.
- Membantu kegiatan, pengarahan, dan keamanan perkreditan baik kredit
perbankan maupun kredit lainnya di luar perbankan.

2.8 Pengertian Dana Pensiun

Dana Pensiun adalah sekumpulan aset yang dikelola dan dijalankan oleh suatu
lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu suatu pembayaran berkala yang
dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang
menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut
dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
2.9 Tujuan Dana Pensiun

- Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi di


perusahaan tersebut.
- Agar dimasa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang
diperoleh setelah bekerja di perusahaannya.
- Memberikan rasa aman dari segi batiniah, sehingga dapat menurunkan turn over
karyawan.
- Meningkakan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
- Meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan pemerintah.

2.10 Jenis Dana Pensiun

Di Indonesia dikenal 2 jenis dana pensiun yaitu :

1. "Dana pensiun pemberi kerja (DPPK)

Yaitu dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri

2. "Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK)

Yaitu dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa
untuk menyelenggarakan program pensiun bagi perorangan

2.11 Fungsi Dana Pensiun

- Fungsi Asuransi

Penyelenggara Program Pensiun mengandung azas kebersamaan seperti


halnya program asuransi.

Fungsi Tabungan

Karena program pensiun bertugas untuk mengumpulkan dan


mengembangkan dana yang merupakan dana terakumulasi dari iuran peserta

Fungsi Pensiun

Peserta akan diberikan kelangsungan pendapatan dalam bentuk


pembayaran secara berkala seumur hidup setelah memasuki masa pensiun.
2.12 Prinsip Dasar Dana Pensiun

1. Prinsip Kejelasan Maksud dan Tujuan Program

Jaminan terhadap kesinambungan penghasilan

2. Prinsip Independensi

merujuk pada kebebasan atau kemandirian dalam pengelolaan dana pensiun tanpa
pengaruh eksternal yang tidak diinginkan.

3. Prinsip Akuntabilitas

Menjamin bahwa pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana pensiun harus
bertanggung jawab secara transparan terhadap keputusan dan tindakan mereka.

4. Prinsip Transparansi

Menjamin keterbukaan dan keterbacaan informasi terkait dana pensiun kepada peserta
atau pihak yang berkepentingan.

5. Prinsip Perlindungan Konsumen

Menjamin perlindungan terhadap peserta dana pensiun dari praktik-praktik yang


merugikan atau tidak adil.

6. Prinsip Struktur Pengendalian Intern

erujuk pada sistem pengawasan internal yang kuat untuk mengelola risiko dan
memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan prinsip-prinsip.

7. Prinsip Kualifikasi Penyelenggara

Menjamin bahwa penyelenggara dana pensiun memiliki kualifikasi dan kompetensi


yang memadai dalam pengelolaan dana tersebut.

Anda mungkin juga menyukai