Anda di halaman 1dari 1509

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan
perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko di masa mendatang.
Apabila risiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan
mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara
penanggung dan tertanggung. Mekanisme  perlindungan ini sangat
dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh dengan risiko. Secara
rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk mengurangi
risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah
tangga, asuransi  juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan
ekonomi yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga
yang menghadapi risiko cacat atau meninggal dunia. Perkembangan
asuransi di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Berbagai perusahaan asuransi berlomba-lomba menawarkan
program asuransi baik bagi masyarakat maupun perusahaan. Seiring
dengan  perkembangan berbagai program syariah yang telah diusung
oleh lembaga keuangan lain, banyak perusahaan asuransi yang saat ini
juga menawarkan program asuransi syariah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari asuransi?
2. Apa saja manfaat asuransi?
3. Apa yang dimaksud dengan risiko dan ketidakpastian?
4. Apa saja prinsip dalam asuransi?
5. Apa yang dimaksud dengan polis Asuransi ?
6. Apa Yang dimaksud premi asuransi?
7. Bagaimana penggolongan asuransi?

1
8. Bagaimana pengaturan perasuransian di Indonesia?
9. Bagaimana mengurus perizinan pendirian perusahaan asuransi?
10. Apa yang dimaksud dengan asuransi kredit?
11. Apa pengertian dari asuransi syariah ?
12. Apa Prinsip dari Asuransi Syariah ?

1.3 Tujuan

1. Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami pengertian


asuransi ?
2. Mengetahui pengertian dan manfaat asuransi.
3. Mengetahui tentang risiko dan ketidakpastian.
4. Mengetahui prinsip-prinsip asuransi
5. Mengetahui tentang polis dan premi asuransi
6. Mengetahui pengaturan perasuransian di Indonesia
7. Mengetahui cara mengurus perizinan pendirian perusahaan asuransi.
8. Mengetahui tentang asuransi kredit
9. Mengetahui tentang asuransi syariah beserta keuntungan/
kelebihannya.
10. Mengetahui Pengertian Asuransi Syariah
11. Mengetahui Prinsip Asuransi Syariah
 
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada para
pembaca berupa Pengetahuan mengenai seluk beluk asuransi.
Pemahaman mengenai asuransi syariah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Asuransi


Pada prinsipnya, asuransi kerugian adalah mekanisme proteksi atau
perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan
risiko kepada  pihak lain. Berikut adalah beberapa definisi asuransi
menurut beberapa sumber :
1. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 246
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan
mana sesorang  penanggung mengikatkan diri kepada seseorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena
suatu peristiwa tak tentu.
2. Menurut Undang-undang No. 2 Th. 1992
tentang Usaha Perasuransian Asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
3. Menurut Paham Ekonomi
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui
asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk
membiayai pembangunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat

3
yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, serta asuransi bertujuan
memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan
(financial loss),yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga
sebelumnya
(fortuitious event)

2.2 Manfaat Asuransi


Pada dasarnya asuransi memberikan manfaat bagi pihak tertanggung,
antara lain:
1. Rasa aman dan perlindungan
Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan
rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko
atau kerugian tersebut  benar-benar terjadi, pihak tertanggung
(insured ) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan
berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan  penanggung.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk
menentukannilai  pertanggungan dan premi yang harus ditanggung
oleh pemegang polis secara  periodik dengan memperhatikan secara
cermat faktor-faktor yang berpengaruh  besar dalam asuransi
tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak
penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua
belah pihak. Semakin besar nilai pertangguangan, semakin besar pula
premi periodik yang harus dibayar oleh tertanggung.
3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh
kredit.
 4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang
sama dengan tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan
bunga atas premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan
perjanjian kedua belah pihak).

4
5. Alat penyebaran risiko
Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut
dibebankan juga pada  penanggung dengan imbalan sejumlah premi
tertentu yang didasarkan atas nilai  pertanggungan.
 
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha
Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan
risikokerugian yang  bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab
(pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain)

2.3 Risiko dan Ketidakpastian


Secara umum, risiko adalah kemungkinan terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian. Risiko dalam industri
perasuransian diartikan sebagai ketidakpastian dari kerugian finansial
atau kemungkinan terjadinya kerugian. Berikut ini adalah jenis-jenis
risiko:
1. Risiko murni
Adalah risiko yang apabila benar-benar terjadi, akan memberikan
kerugian dan apabila tidak terjadi, tidak akan menimbulkan kerugian
dan tidak juga memberikan keuntungan.
2. Risiko spekulatif
Adalah risiko yang berkaitang dengan terjadinya dua
kemungkinan, yaitu kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dam
kemungkinan untuk mendapat kerugian.
3. Risiko individu
Adalah risiko yang kemungkinan dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari. Risiko individu ini masih dipilah menjadi 3 jenis :

5
a. Risiko pribadi (personal risk)
  Adalah risiko yang mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk memperoleh manfaat ekonomi. Atau dengan kata lain risiko
ini berfungsi untuk menanggung dirinya sendiri atau orang yang ia
asuransikan.
 b. Risiko harta (property risk)
 Adalah risiko yang ditanggungkan atas harta yang
dimilikinya rusak, hilang atau dicuri. Dengan kerusakan atau
kehilangan tersebut, pemilik akan kehilangan kesempatan ekonomi
yang diperoleh dari harta yang dimilikinya.
c. Risiko tanggung gugat (liability risk)
Risiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung
jawab akibat kerugian atau lukanya pihak lain. Misalkan,
pemberian asuransi oleh mandor bangunan kepada para pekerjanya.

Risiko yang dihadapi perlu ditangani dengan baik untuk


mempertimbangkan kehidupan perekonomian di masa mendatang.
Dalam menangani risiko tersebut minimal ada lima cara yang dapat
dilakukan, antara lain:
1. Menghindari risiko (risk avoidance)
Dapat dilaksanakan dengan cara mempertimbangkan risiko yang
mungkin timbul sebelum kita melakukan aktivitas-aktivitas. Setelah
mengetahui risiko yang mungkin timbul kit bisa menetukan apakah
aktivitas tersebut bisa kita lanjutkan atau kita hentikan.
2. Mengurangi risiko (risk reduction)
Tindakan ini hanya bersifat meminimalisasi risiko yang mungkin
terjadi.
3. Menahan risiko (risk retention)
 Berarti kita tidak melakukan aktivitas apa-apa terhadap risiko
tersebut. Risiko tersebut dapat ditahan karena secara ekonomis

6
biasanya melibatkan jumlah yang kecil. Bahkan kadang-kadang orang
tidak sadar akan usaha menahan risiko ini.
4. Membagi risiko (risk sharing)
Tindakan ini melibatkan orang lain untuk sama-sama menghadapi
risiko.
5. Mentransfer risiko (risk transferring)
Berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain yang
bersedia serta mampu memikul beban risiko.

2.4 Prinsip Asuransi


1. Insurable interest (kepentingan yang dipertanggungkan)
Pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk
mempertanggungkan suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan,
yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dengan sesuatu yang
dipertanggungkan. Syarat yang perlu dipenuhi agar memenuhi kriteria
insurable interest:
a. Kerugiaan tidak dapat diperkirakan.
Risiko yang bisa diasuransikan berkaitan dengan
kemungkinan terjadinya kerugian. Kemungkian tersebut tidak dapat
diperkirakan terjadinya.
 b. Kewajaran.
Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda
atau harta yang memiliki nilai material baik bagi tertanggung
maupun bagi  penanggung.
c. Catastrophic.
 Risiko yang mungkin terjadi haruslah tidak akan
menimbulkan suaatu kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika
sebagian besar pertanggungan kemungkinan akan mengalami
kerugian pada waktu yang  bersamaan.
d. Homogen.

7
 Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta yang
akan dipertanggungkan harus homogen, yang berarti banyak barang
yang serupa atau sejenis.
 
2. Utmost Good Faith (itikad baik)
Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak
dilandasi oleh itikad  baik. Antar pihak tertanggung dan penanggung
harus saling mengungkapkan keterbukaan. Kewajiban dari kedua
belah pihak untuk mengungkapkan fakta disebut duty of disclosure.
3. Indemnity
Konsep indemnity  adalah mekanisme penanggung untuk
mengompensasi risiko yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi
finansial. Konsep ini tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau
anggota tubuh yang rusak atau cacat karena indemnity berkaitan
dengan ganti rugi finansial.
4.  Proximate Cause
Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya
suatu persitiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu
ketentuan lain, diawali dan  bekerja dengan aktif dari suatu sumber
baru dan independent 
. 5. Subrogation
Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan
ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang
mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa
kerugian.
6. Contribution
Bahwa penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung yang
lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama
membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah
tanggungan masing-masing belum tentu sama besar.
 

8
2.5 Polis Asuransi
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-
pihak yang mengadakan perjanjian asuransi. Dengan adanya polis
asuransi perjanjian antara edua belah pihak mendapatkan kekuatan secara
hukum. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Nomor polis
2. Nama dan alamat tertanggung
3. Uraian risiko
4. Jumlah pertanggungan
5. Jangka waktu pertanggungan
6. Besar premi, bea materai, dan lain-lain
7. Bahaya-bahaya yang dijaminkan
8. Khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor ditambah
dengan nomor  polisi, nomor rangka, dan nomor mesin kendaraan.

2.6 Premi Asuransi


Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak
penanggung yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara
periodik. Jumlah premi tergantung pada faktor-faktor yang menyebabkan
tinggi rendahnya tingkaat risiko dan jumlah nilai pertanggungan. Jangka
waktu pembayaran premi sangat tergantung pada perjanjian yang sudah
dituangkan dalam polis asuransi.

2.7 Penggolongan Asuransi


1. Menurut Sifat Pelaksanaannya
a. Asuransi sukarela
Pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela,
dan semata-mata dilakukan atas kesadaran seseorang akan
kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas sesuatu yang
dipertanggungkan.

9
 b. Asuransi wajib
Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-
pihak terkait yang pelakasanaannya dilakukan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah.

2. Menurut Jenis Usaha Perasuransian


Menurut UU No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian jenis
usaha  perasuransian dibagi menjadi beberapa jenis :
a. Usaha Asuransi
1) Asuransi kerugian
Yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan
risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dn tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yag tidak
pasti. Usaha asuransi kerugian ini dapat dipilah sebagai berikut:
a) Asuransi kebakaran
adalah asuransi yang menutup risiko kebakaran.  
b) Asuransi pengangkutan
adalah asuransi pengangkutan penanggung atau  perusahaan
asuransi akan menjamin kerugian yang dialami tertanggung
akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan saat pelayaran.
c) Asuransi aneka
adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan
kedala kedua asuransi diatas, missal : asuransi kendaraan
bermotor, asuransi kecelakaan diri, dan lain sebagainya.
2) Asuransi jiwa (life insurance)
 Adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi
dalam  penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau
meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi jiwa
memberikan:
a) Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan.
b) Santunan bagi tertanggung yang meninggal

10
c) Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh
meninggalnya orang kunci
d) Penghimpunan dana untuk persiapan pension Ruang lingkup
usaha asuransi jiwa dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
a) Asuransi jiwa biasa (ordinary life insurance)
 Biasanya polis asuransi jiwa ini diterbitkan dalam suatu
nilai tertentu dengan premi yang dibayar secara periodik
(bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan).  
b) Asuransi jiwa kelompok (group life insurance)
 Asuransi jiwa ini biasanya dikeluarkan tanpa ada
pemeriksaan medis atas suatu kelompok orang di bawah
satu polis induk di mana masing-masing anggota kelompok
menerima sertifikat partisipasi.
c) Asuransi jiwa industrial (industrial life insurance)
Dalam jenis asuransi ini dibuat dengan jumlah nominal
tertentu. Premi umumnya dibayar mingguan yang
dibayarkan di rumah pemilik polis kepada agen yang
disebut debit agent 
3) Reasuransi (reinsurance)
Adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang
dipertanggungkan atau asuransi dari asuransi. Reasuransi adalah
suatu system penyebaran risiko dimana penanggung
menyebarkan seluruh atau sebagian dari  pertanggungan yang
ditutupnya kepada penanggung yang lain. Penyebaran risiko
tersebut dapat dilakukan dengan dua mekanisme, yaitu
koasuransi dan reasuransi. Koasuransi adalah pertanggungan
yang dilakukan secara  bersama atas suatu objek asuransi.
Sedangkan reasuransi adalah proses untuk untuk
mengasuransikan kembali pertanggung jawaban pada pihak
tertanggung.
Fungsi reasuransi adalah :

11
a) Meningkatkan kapasitas akseptasi.  
b) Alat penyebaran risiko.
c) Meningkatkan stabilitas usaha.
d) Meningkatkan kepercayaan.
Mekanisme untuk reasuransi antara lain:
a) Treaty dan  facultative reinsurance
 Dalam model ini, reasuradur memberikan sejumlah
pertanggungan yang diinginkan dengan perjanjian kontrak
dan reasuradur harus menerima  jumlah yang ditawarkan.
  b) Reasuransi proporsional
Pembagian risiko antara ceding companydengan
reasuradur dilakukan secara proporsional berdasarkan jumlah
retensi yang telah ditetapkan. Retensi adalah jumlah
maksimum risiko yang ditahan atau ditanggung oleh ceding
company
c) Reasuransi nonproporsional
Bentuk ini memberikan kemungkinan bagi reasuradur
untuk tidak membayar klaim atau membayar klaim terbatas
jumlah yang ada di treaty Treatydalam mekanisme reasuransi
adalah pertanggungan yang dilakukan berdasarkan ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat yang dituangkan dalam suatu
perjanjian antara ceding company dan reasuradur yang mana
reasuradur mengikatkan diri untuk menerima setiap
penutupan yang diberikan olehceding company
4. Usaha Penunjang
1) Pialang asuransi
adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan
dalam  penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian
ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan
tertanggung.
2) Pialang reasuransi

12
adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan
dalam penetapan reasuransi dan penanganan ganti rugi
reasuransi dewan  bertindak untuk kepentingan perusahaan
asuransi.
3) Penilai kerugian asuransi
adalah usaha yang memberikan jasa penilaian terhadap
kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan.
4) Konsultan aktuaria
adalah usaha yang memberikan jasa konsultan
aktuaria.
5) Agen asuransi
adalah pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam
rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama
penanggung.

5. Menurut The Chartered Insurance Institute London


a.Asuransi kerugian ( property insurance)
Merupakan pertanggungan untuk semua milik yang berupa
harta benda yang memiliki risiko. Jenisnya ada :
1) Asuransi kebakaran (fire insurance)
2) Asuransi pengangkutan (marine insurance)
3) Asuransi penerbangan ( flight insurance)
4) Asuransi kecelakaan (accident insurance)  

b. Asuransi tanggung gugat (liability insurance)


Adalah asuransi untuk melindungi tertanggung terhadap
kerugian yang timbul dari gugatan pihak ketiga karena
kelalaian tertanggung.
c. Asuransi jiwa ( life insurance) Asuransi jiwa terdiri atas :
1) Asuransi kecelakaan
2) Asuransi jiwa

13
3) Anuitas
4) Asuransi industri
d. Asuransi kerugian ( general insurance)
e. Reasuransi (reinsurance)

2.8 Pengaturan Perasuransian di Indonesia


Berikut merupakan peraturan perundangan yang digunakan sebagai dasar
acuan pembinaan dan pengawasan atas usaha perasuransian di Indonesia
saat ini :
1.UU no.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian
2. PP no.73 tahun 1002 tentang usaha perasuransian
3. Keputusan menteri keuangan, antara lain:
a. Nomor 223/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang
Perizinan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi  
b. No.224/KNE.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Kesehatan
Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi
c. No.225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang
Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asurasni dan Reasuransi
d. No.226/CMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Perizinan
dan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang Usaha
Asuransi

 
2.9 Perizinan Pendirian Perusahaan Asuransi
Pemberian izin oleh Menteri Keuangan bagi perusahaan perasuransian
menurut PP Nomor 73 Tahun 1992 dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
1. Persetujuan Prinsip
Adalah persetujuan yang diberikan untuk melakukan persiapan
pendirian suatu  perusahaan yang bergerak di bidang perasuransian,

14
dimana batas waktu  persetujuan prinsip dibatasi selama-lamanya
satu tahun.
2. Izin usaha
Adalah izin yang diberikan untuk melakukan usaha setelah perisiapan
pendirian selesai, dimana izin usaha diberikan setelah persyaratan izin
usaha telah dipenuhi.
 
2.10 Asuransi Kredit
Asuransi kredit mempunyai kaitan erat dengan jasa perbankan terutama
di  bidang perkreditan yang selalu dikaitkan dengan jaminan kredit
berupa barang  bergerak dan tidak bergerak yang sewaktu-waktu dapat
tertimpa risiko yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pemilik
barang dan bank sebagai pemberi kredit. Kredit adalah pinjaman uang
yang diberikan oleh pemberi kepada nasabahnya. Untuk melindungi
diri dari kemungkinan nasabah yang tidak dapat mengembalikan kredit,
pemberi kredit menutup asuransi atas kredit tersebut. Dalam asuransi
kredit, yang menjadi pihak tertanggung adalah pemberi kredit (bank
dan/atau lembaga keuangan) dan yang ditanggung oleh penanggung
adalah risiko kredit di mana tidak diperolehnya kembali kredit kepada
para nasabahnya (yang umumnya terdiri atas para pengusaha). Asuransi
kredit bertujuan :
1. Melindungi pemberi kredit dari kemungkinan tidak diperolehnya
kembali kredit yang diberikan kepada para nasabahnya.

2. Membantu kegiatan, pengarahan, dan keamanan perkreditan baik


kredit  perbankan maupun kredit lainnya diluar perbankan.

Dengan adanya asuransi kredit ini bank terdorong untuk lebih giat
membantu para nasabahnya dalam menyediakan modal untuk
mengembangkan usahanya. Pengelolaan asuransi kredit di Indonesia

15
dipercayakan oleh pemerintah kepada PT Asuransi Kredit Indonesia
(PT Askrindo) yang berkantor pusat di Jakarta, di mana yang menjadi
tertanggung adalah bank-bank pemerintah, bank- bank swasta, dan
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Sebagai imbalan atas  jaminan
yang diberikan oleh PT Askrindo, bank membayar premi atas kredit
yang ditanggung. Premi tersebut menjadi beban bank, tetapi dalam
praktik, ada juga bank yang membebankan premi tersebut kepada
nasabahnya yang memperoleh kredit. Walaupun begitu, yang menjadi
tertanggung bukan nasabahnya, tetapi bank  pemberi kredit

2.11 Pengertian Asuransi Syariah


Definisi asuransi syari'ah menurut Dewan Syariah Nasional
adalah usaha untuk saling melindungi dan tolong menolong diantara
sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru'
yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko/ bahaya
tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah. Asuransi Syariah
adalah sebuah sistem dimana para partisipan/ anggota/  peserta
mendonasikan/ menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang
akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang
dialami oleh sebagian  partisipan/ anggota/ peserta. Peranan perusahaan
disini hanya sebatas pengelolaan operasional perusahaan asuransi serta
investasi dari dana-dana/ kontribusi yang diterima/ dilimpahkan kepada
perusahaan.

 
2.12 Prinsip Asuransi Syariah
1. Dibangun atas dasar kerjasama (taawun).
2. Asuransi syariat tidak bersifat mu’awadhoh, tetapi tabarru’ atau
mudhorobah.

16
3. Sumbangan (tabarru’) sama dengan hibah (pemberian) oleh karena
itu haram hukumnya ditarik kembali. Kalau terjadi peritiwa, maka
diselesaikan menurut syariat.
4. Setiap anggota yang menyetor uangnya menurut jumlah yang telah
ditentukan harus disertai dengan niat membantu demi menegakkan
prinsip ukhuwah.
5. Tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil uangnya
dengan tujuan supaya ia mendapat imbalan yang berlipat bila terkena
suatu musibah. Akan tetapi ia diberi uang jamaah sebagai ganti atas
kerugian itu menurut ijin yang diberikan oleh jamaah.
6. Apabila uang itu akan dikembangkan maka harus dijalankan menurut
aturan syar’i

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
545
546
547
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
587
588
589
590
591
592
593
594
595
596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
629
630
631
632
633
634
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
669
670
671
672
673
674
675
676
677
678
679
680
681
682
683
684
685
686
687
688
689
690
691
692
693
694
695
696
697
698
699
700
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
713
714
715
716
717
718
719
720
721
722
723
724
725
726
727
728
729
730
731
732
733
734
735
736
737
738
739
740
741
742
743
744
745
746
747
748
749
750
751
752
753
754
755
756
757
758
759
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
773
774
775
776
777
778
779
780
781
782
783
784
785
786
787
788
789
790
791
792
793
794
795
796
797
798
799
800
801
802
803
804
805
806
807
808
809
810
811
812
813
814
815
816
817
818
819
820
821
822
823
824
825
826
827
828
829
830
831
832
833
834
835
836
837
838
839
840
841
842
843
844
845
846
847
848
849
850
851
852
853
854
855
856
857
858
859
860
861
862
863
864
865
866
867
868
869
870
871
872
873
874
875
876
877
878
879
880
881
882
883
884
885
886
887
888
889
890
891
892
893
894
895
896
897
898
899
900
901
902
903
904
905
906
907
908
909
910
911
912
913
914
915
916
917
918
919
920
921
922
923
924
925
926
927
928
929
930
931
932
933
934
935
936
937
938
939
940
941
942
943
944
945
946
947
948
949
950
951
952
953
954
955
956
957
958
959
960
961
962
963
964
965
966
967
968
969
970
971
972
973
974
975
976
977
978
979
980
981
982
983
984
985
986
987
988
989
990
991
992
993
994
995
996
997
998
999
1000
1001
1002
1003
1004
1005
1006
1007
1008
1009
1010
1011
1012
1013
1014
1015
1016
1017
1018
1019
1020
1021
1022
1023
1024
1025
1026
1027
1028
1029
1030
1031
1032
1033
1034
1035
1036
1037
1038
1039
1040
1041
1042
1043
1044
1045
1046
1047
1048
1049
1050
1051
1052
1053
1054
1055
1056
1057
1058
1059
1060
1061
1062
1063
1064
1065
1066
1067
1068
1069
1070
1071
1072
1073
1074
1075
1076
1077
1078
1079
1080
1081
1082
1083
1084
1085
1086
1087
1088
1089
1090
1091
1092
1093
1094
1095
1096
1097
1098
1099
1100
1101
1102
1103
1104
1105
1106
1107
1108
1109
1110
1111
1112
1113
1114
1115
1116
1117
1118
1119
1120
1121
1122
1123
1124
1125
1126
1127
1128
1129
1130
1131
1132
1133
1134
1135
1136
1137
1138
1139
1140
1141
1142
1143
1144
1145
1146
1147
1148
1149
1150
1151
1152
1153
1154
1155
1156
1157
1158
1159
1160
1161
1162
1163
1164
1165
1166
1167
1168
1169
1170
1171
1172
1173
1174
1175
1176
1177
1178
1179
1180
1181
1182
1183
1184
1185
1186
1187
1188
1189
1190
1191
1192
1193
1194
1195
1196
1197
1198
1199
1200
1201
1202
1203
1204
1205
1206
1207
1208
1209
1210
1211
1212
1213
1214
1215
1216
1217
1218
1219
1220
1221
1222
1223
1224
1225
1226
1227
1228
1229
1230
1231
1232
1233
1234
1235
1236
1237
1238
1239
1240
1241
1242
1243
1244
1245
1246
1247
1248
1249
1250
1251
1252
1253
1254
1255
1256
1257
1258
1259
1260
1261
1262
1263
1264
1265
1266
1267
1268
1269
1270
1271
1272
1273
1274
1275
1276
1277
1278
1279
1280
1281
1282
1283
1284
1285
1286
1287
1288
1289
1290
1291
1292
1293
1294
1295
1296
1297
1298
1299
1300
1301
1302
1303
1304
1305
1306
1307
1308
1309
1310
1311
1312
1313
1314
1315
1316
1317
1318
1319
1320
1321
1322
1323
1324
1325
1326
1327
1328
1329
1330
1331
1332
1333
1334
1335
1336
1337
1338
1339
1340
1341
1342
1343
1344
1345
1346
1347
1348
1349
1350
1351
1352
1353
1354
1355
1356
1357
1358
1359
1360
1361
1362
1363
1364
1365
1366
1367
1368
1369
1370
1371
1372
1373
1374
1375
1376
1377
1378
1379
1380
1381
1382
1383
1384
1385
1386
1387
1388
1389
1390
1391
1392
1393
1394
1395
1396
1397
1398
1399
1400
1401
1402
1403
1404
1405
1406
1407
1408
1409
1410
1411
1412
1413
1414
1415
1416
1417
1418
1419
1420
1421
1422
1423
1424
1425
1426
1427
1428
1429
1430
1431
1432
1433
1434
1435
1436
1437
1438
1439
1440
1441
1442
1443
1444
1445
1446
1447
1448
1449
1450
1451
1452
1453
1454
1455
1456
1457
1458
1459
1460
1461
1462
1463
1464
1465
1466
1467
1468
1469
1470
1471
1472
1473
1474
1475
1476
1477
1478
1479
1480
1481
1482
1483
1484
1485
1486
1487
1488
1489
1490
1491
1492
1493
1494
1495
1496
1497
1498
1499
1500
1501
1502
1503
1504
1505
1506
1507
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut UU no.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, asuransi
atau  pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak  penanggung mengikatkn diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada  pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu  peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
Pada dasarnya, asuransi dapat memberikan manfaat bagi pihak
tertanggung, antara lain dapat memberikan rasa aman dan perlindungan,
sebagai pendistribusian  biaya dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi
dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit, sebagai tabungan dan
sumber pendapatan, sebagai alat  penyebaran risiko, serta dapat

1508
membantu meningkatkan kegiatan usaha. Seiring perkembangan program
syariah di berbagai lembaga keuangan, dalam usaha perasuransian pun
juga terdapat asuransi syariah.
Asuransi syariah merupakan sebuah sistem dimana para partisipan/
anggota/ peserta mendonasikan/ menghibahkan sebagian atau seluruh
kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi
musibah yang dialami oleh sebagian partisipan/ anggota/ peserta.
Peranan perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan operasional
perusahaan asuransi serta investasi dari dana-dana/ kontribusi yang
diterima/ dilimpahkan kepada perusahaan.

3.2 Saran
1. Sebaiknya masyarakat mengikuti program asuransi, karena program
ini memiliki banyak manfaat bagi pihak tertanggung, seperti yang
telah kami uraikan dalam materi makalah ini.

2. Bagi masyarakat muslim, asuransi syariah dapat dijadikan alternatif


pilihan  proteksi yang menawarkan program asuransi sesuai syariat
Islam.

1509

Anda mungkin juga menyukai