“PEMINDAHAN RISIKO”
Makalah ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko Perbankan
Syariah
JURUSAN EKONOMI
FEBRUARI 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemindahan risiko merupakan salah satu langkah untuk mitigasi risiko yang
ditumbulkan dari aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan. Dengan cara
mengalihkan kerugian finansial pada pihak lain. Salah satu caranya adalah dengan
mengalihkan risiko pada perusahan asuransi dan membayar sejumlah dana atau
premi kepada perusahaan asuransi tersebut. Dengan begitu pelaku bisnis akan
merasa lebih aman dan tenang dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, walaupun
nantinya tidak serratus persen dapat mengcover semua kerugian yang ditimbulkan
karena tentunya ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Sehubungan dengan itu,
dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai pemindahan risiko kepada pihak
asuransi dan beberapa sub bab terkait.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pemindahan risiko kepada asuransi?
2. Apa saja manfaat asuransi?
3. Apa yang dimaksud dengan transfer risiko?
4. Apa saja keterbatasan dari asuransi?
5. Bagiamana peran asuransi dalam perspektif manajemen risiko?
6. Apa perbedaan anatar manajemen risiko dan manajemen asuransi?
1
C. Tujuan pembahasan
1. Menjelaskan tentang Bagaimana konsep pemindahan risiko kepada
asuransi.
2. Menjelaskan tentang manfaat asuransi.
3. Menjelaskan tentang transfer risiko.
4. Menjelaskan tentang keterbatasan dari asuransi.
5. Menjelaskan tentang bagiamana peran asuransi dalam perspektif
manajemen risiko.
6. Menjelaskan tentang perbedaan anatar manajemen risiko dan manajemen
asuransi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Eka An Aqimuddin, Solusi Bila Terjerat Kasus Bisnis, Jakarta, Raih Asa Sukses, 2010, hlm. 104.
3
bersangkutan mengajukan klaim, baik berupa klaim nilai tunai maupun klaim
manfaat asuransi. Sedangkan tabarru’ adalah derma atau dana kebajikan yang
diberikan dan diikhlaskan oleh peserta asuransi jika sewaktu-waktu akan
dipergunakan untuk membayar klaim atau manfaat asuransi
(life maupun general insurance).2
2
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah: Life and General: Konsep dan Sistem
Operasional, Jakarta, Gema Insani, 2004, hlm. 30.
4
sebab itu, dari sisi finansial kerugian semacam itu tidak dianggap
signifikan. Kerugian yang berarti misalnya hilangnya mobil karena
pencurian, kebakaran karena petir ataupun ledakan dan lain sebagainya.3
d. Kerugian harus dapat diprediksi
Dari sisi ini, perusahaan asuransi harus dapat memprediksi secara
akurat tingkat kemungkinan kerugian. Tingkat kemungkinan
kerugian adalah akumulasi kerugian dari suatu kelompok tertentu (peserta
asuransi) pada saat perjanjian berjalan. Kegunaan mengetahui tingkat
kemungkinan kerugian ini adalah agar perusahaan asuransi dapat membuat
besaran nilai premi bagi tiap-tiap peserta. Dengan demikian, jika terjadi
klaim, perusahaan memiliki cukup dana untuk membayarnya. Tarif premi
dibuat dengan dua tujuan, yaitu tujuan bisnis dan tujuan regulator. Tarif
premi yang disusun dengan tujuan bisnis merupa1kan wujud dari tujuan
perusahaan asuransi, yaitu memperoleh laba atau profit sehingga
perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sedangkan
tarif premi yang dibuat untuk regulator (pemerintah), berguna untuk
melindungi masyarakat dari kerugian atau perlakuan tidak fair dari
perusahaan asuransi.
e. Kerugian tidak mengakibatkan katastropik pada perusahaan asuransi
Bencana adalah jenis risiko katastropik. Penyebab bisa karena faktor
manusia (man-made disaster) atau bencana alam (natural catastrophe).
Bencana katastropik menimbulkan kerusakan parah dan korban jiwa yang
besar, serta mencakup wilayah yang luas. Dukungan reasuransi harus
mempertimbangkan jika bencana. Meskipun ada dukungan reasuransi, saat
terjadi bencana, kerugian bisa lebih besar dari dukungan reasuransi yang
dipunyai oleh perusahaan asuransi. Akibatnya, kerugian yang
berlebih akan merugikan perusahaan asuransi.4
3
. Khoiril Anwar, Asuransi Syariah: Halal dan Maslahat, Solo, Tiga Serangkai, 2007, hlm. 8
4
. Ibid., hlm. 9-10.
5
B. Manfaat Asuransi
Sebenarnya, manfaat asuransi adalah memberikan kompensasi kepada
mereka yang mengalami kerugian yang tidak terduga, memulihkannya, atau
setidaknya mengubah keadaan ekonomi sebelumnya. Keuntungan dari orang-
orang ini sangat jelas. Masyarakat juga diuntungkan karena orang-orang ini
kembali berproduksi, pendapatan pajak meningkat, dan dana sosial yang harus
dibayar negara berkurang.
Manfaat Asuransi secara umum yaitu:
1. Memberikan perlindungan terhadap risiko ketidakpastian dan kepercayaan
Agar lebih mampu mendongkrak rasa percaya diri bagi pemilik
individu. Penggantian, yang akan diberikan oleh penyedia asuransi, akan
mencakup setidaknya sebagian dari kewajiban pembayar akibat suatu
kejadian. Asuransi juga dikenal sebagai salah satu alternatif pengendalian
kerugian atau loss control dengan melakukan survey lapangan dan
memberikan saran kepada pemegang polis tentang tindakan preventif dan
pencegahan kerugian.
2. Sebagai investasi dan tabungan
Dengan mendaftar sebagai klien pemegang polis di penyedia asuransi,
maka nasabah akan menerima jaminan pengembalian investasi di akhir
kontrak. Asuransi investasi juga menawarkan kebebasan dan fleksibilitas
dalam hal pertanggungan. Biasanya, akan ada tiga pilihan masa
pertanggungan bagi nasabah tertanggung, yaitu 5, 7 dan 10 tahun. Selain itu,
premi asuransi relatif terjangkau dan dapat dibebaskan dari biaya
administrasi.
3. Membantu meminimalkan kerugian
Menurut jenisnya, fungsi penyelenggaraan asuransi secara umum adalah
untuk membantu pemegang polis meminimalkan kerugian dari kejadian tak
terduga yang mungkin terjadi, seperti kerugian akibat kebakaran,
kecelakaan dan biaya rumah sakit.
4. Bantuan dalam manajemen keuangan
6
Kewajiban untuk membayar premi secara rutin sebenarnya secara tidak
langsung mewajibkan nasabah untuk menyediakan dana cadangan yang
digunakan jika terjadi keadaan yang tidak terduga. Namun, ketika terjadi
kejadian tak terduga yang mengharuskan nasabah mengeluarkan dana yang
cukup besar untuk menghadapinya, asuransi akan membantu memangkas
pengeluaran tak terduga yang biasanya jauh melebihi pengeluaran harian
atau bahkan bulanan seperti biasa. Jika memiliki asuransi, nasabah tidak
perlu membayar penuh biaya kerugian yang timbul karena pihak asuransi
akan memberikan ganti rugi.5
Sedangkan manfaat perusahaan asuransi antara lain:
1. Sumber dana untuk investasi
Perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan non bank dapat
mengerahkan dana yang tersedia untuk investasi selain asuransi, bukan
hanya karena risikonya rendah, tetapi juga karena pendapatan tunai,
sehingga dana yang tersedia selalu melebihi cadangan klaim. serta asuransi
jiwa pasar modal. Hal ini disebabkan oleh durasi kontrak asuransi kewajiban
dan kerugian yang lebih singkat, sehingga perusahaan asuransi kerugian
mengumpulkan lebih sedikit uang daripada premi yang dikumpulkan
sebagai hasilnya. Meskipun demikian, kontribusi asuransi kerugian dan
asuransi kerugian dalam penyediaan modal investasi cukup besar. Asuransi
pensiun terpisah yang ada untuk perusahaan (juga asuransi dari sudut
pandang karyawannya) dan menginvestasikan dananya melalui pasar
modal. Begitu pula dengan asuransi pensiun PNS yang menempatkan
dananya di pasar modal.
2. Pengendalian kerugian
Meskipun pengendalian kerugian bukan merupakan bagian dari konsep
asuransi, perusahaan asuransi merupakan cikal bakal dari pengendalian
kerugian. Baik serikat pekerja maupun perusahaan asuransi individu terlibat
5
Rahmi Hermawati, Manajemen Risiko dan Asuransi serta Implikasinya, (Sumatra Barat : Insan
Cendekia Mandiri, 2021)
7
dalam berbagai aktivitas pengendalian kerugian. Beberapa di antaranya
telah dibahas dalam "Kewajiban Pengendalian Kerusakan". Meskipun
kontribusi asuransi yang terkenal di bidang ini memang ada, diharapkan
dapat memainkan peran yang lebih besar di masa mendatang.
3. Bantuan bagi Perusahaan Kecil
Asuransi meningkatkan semangat persaingan, karena tanpa perusahaan
asuransi, perusahaan kecil akan menghadapi persaingan yang tidak efektif
dengan perusahaan besar. Perusahaan besar dapat dengan aman mengatasi
beberapa risiko, tetapi jika risiko tersebut berubah menjadi kerugian, itu
dapat menghancurkan perusahaan kecil. Tanpa asuransi, perusahaan kecil
akan mengambil beberapa risiko, dan kurang menarik untuk
menginvestasikan tenaga kerja dan modal di perusahaan.
C. Tranfer Risiko
6
Herman Darmawi, Manajemen Risiko, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016)
8
D. Keterbatasan Asuransi
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
B. Saran
Semoga makalah “Pemindahan Risiko” ini dapat menambah wawasan
pembaca serta dapat dijadikan referensi pengetahuan bagi para pembaca, penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca agar dalam pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas
kritik dan sarannya, kami ucapkan terima kasih.
11
DAFTRA PUSTAKA
Eka An Aqimuddin, Solusi Bila Terjerat Kasus Bisnis. Jakarta: Raih Asa Sukses,
2010.
Khoiril Anwar, Asuransi Syariah: Halal dan Maslahat. Solo: Tiga Serangkai, 2007.
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah: Life and General: Konsep dan Sistem
Operasional, Jakarta: Gema Insani, 2004.
12
13