Anda di halaman 1dari 10

KULIAH KE-5

PENGERTIAN
MANAJEMEN RISIKO DAN
ASUARANSI
PENGERTIAN ASURANSI
• Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan
cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah
 perusahaan asuransi.
• Pengertian dari asuransi, Menurut KUHD pasal 246 disebutkan bahwa “asuransi
atau pertanggungan adalah suatu perjanjian apabila seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi,
untuk penggantian kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa yang tidak tentu”.

Pengertian asuransi yang lain:


• Suatu pelimpahan risiko dari pihak pertama kepada pihak lain. Dalam pelimpahan
dikuasai oleh aturan-aturan hukum dan berlakunya prinsip-prinsip serta ajaran
yang secara universal yang dianut oleh pihak pertama maupun pihak lain.

• DariI Segi ekonomi, asuransi berarti suatu pengumpulan dana yang dapat dipakai
untuk menutup atau memberi ganti rugi kepada orang yang mengalami kerugian.
MANFAAT DALAM FUNGSI ASURANSI
Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara finansial),
Asuransi juga memiliki berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke dalam:
• Fungsi utama asuransi adalah sebagai pengalihan risiko, pengumpulan
dana dan premi yang seimbang.

• Fungsi skunder asuransi adalah untuk merangsang pertumbuhan usaha,


mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat sosial dan
sebagai tabungan.
• Fungsi tambahan asuransi adalah sebagai investasi dana dan invisible
earnings.

Pada saat seseorang mengalihkan resikonya kepada perusahaan asuransi


sebagai penanggung, maka pertanyaan selanjutnya adalah, apakah semua
resiko dapat diasuransikan? Tidak semua
resiko dapat diasuransikan.
6 RISIKO DAPAT DIASURANSIKAN

1. Risiko yang dapat diukur dengan uang.

2. Risiko homogen (risiko yang sama dan cukup banyak dijamin


oleh asuransi).

3. Risiko murni (risiko ini tidak mendatangkan keuntungan).

4. Risiko partikular (risiko dari sumber individu).

5. Risiko yang terjadi secara tiba-tiba (accidental) bukan karena


direncanankan, tetapi murni karena misalnya meninggal karena
kecelakaan.

6. Insurable interest artinya tertanggung memiliki kepentingan atas


obyek  pertanggungan.
6 PRINSIP DASAR ASURANSI

 
1. Insurable interest
• Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan,antara tertanggung dengan yang
diasuransikan dan diakui secara hukum.
 
2. Utmost good faith
• Tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai
sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak.

3. Proximate cause
• Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa
adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.
 
4. Indemnity
• Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung
dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian
 
5. Subrogation
• Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
 
6. Contribution
• Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama
kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnit.
HUBUNGAN ANTARA RISIKO DAN ASURANSI

Hubungan antara risiko dan asuransi adalah hubungan langsung yang substansial
dan strategis.

Motivasi utama masyarakat untuk membeli asuransi adalah karena keberadaan


risiko yang penuh ketidakpastian.

Proteksi asuransi merupakan salah satu sarana efisien dalam pengendalian risiko
secara finansial melalui mekanisme pengalihan risiko ke asuransi (Risk Transfer
Mechanism).

Hubungan yang ada tersebut untuk risiko-risiko yang dapat diasuransikan (insurable
risk) yang mempunyai karakter khusus.

Risiko mengimplikasikan beberapa bentuk ketidakpastian akan suatu hasil pada


situasi tertentu di masa yang akan datang dan cenderung tidak
dikehendaki. Berbeda dengan kata kesempatan, yang mengimplikasikan keraguan
akan suatu hasil di masa yang akan datang, namun umumnya menyenangkan atau
HUBUNGAN ANTARA RISIKO DAN ASURANSI
Cara Mengklasifikasikan Risiko

Fokus klasifikasi risiko jika dipandang dari aspek yang berkaitan dengan bisnis asuransi terdiri atas :
Risiko Finansial dan Non Finansial Klasifikasi ini berkaitan dengan akibat dari terjadinya suatu
peristiwa (outcome).
1. Finansial berarti akibat-akibat tersebut dapat diukur dengan uang
(kebakaran,  pencurian).
2. Non-Finansial, akibatnya tidak dapat diukur dengan uan karena menyangkut perasaan
(emosi), misalnya akibat memilih karir, menu makanan, dan sebagainya.  
Risiko Murni dan Spekulatif Risiko murni akibatnya dapat menibulkan kerugian (loss) atau not loss
(breakevent), tidak ada keuntungan (gain). Risiko spekulatif akibatnya ada 3 kemungkinan : loss,
not loss atau gain. Contoh seperti dalam investasi (saham, valas, dsb. ). 
Risiko Fundamental dan Partikular Risiko fundamental, peristiwa penyebab kerugian di luar
kemampuan manusia untuk mengendalikannya, dan akibat yang ditimbulkan juga bisa sangat luas
(katastropik). Contohnya risiko perang, intervensi politik, perubahan sosial,  bencana alam, dsb.
Risiko partikular, penyebab kerugian masih dalam batas kemampuan manusia untuk
mengendalikannya dan akibat kerusakannya (severity) masih dapat dikendalikan. Contohnya
kebakaran, Risiko pencurian, kecelakaan lalu lintas dsb.

Dari ketiga klasifikasi tersebut, yang menyangkut bisnis asuransi yaitu


ASURANSI SEBAGAI MEKANISME PENGALIHAN RISIKO

Dari aspek manajemen risiko, asuransi dapat dikatakan


sebagai salah satu sarana efisien untuk pengendalian risiko
secara finansial

Bagi masyarakat atau nasabah asuransi, dengan pengendalian


risiko ke asuransi ini ada perubahan atau  pertukaran
ketidakpastian anggaran untuk menghadapi risiko, menjadi
adanya kepastian bahwa dengan anggaran premi asuransi
yang pasti; sudah dapat diprediksi  penggantian kerugian dari
asuransi apabila benar-benar terjadi risiko yang berada dalam
aturan-aturan ketentuan polis asuransi
PERAN DAN OPERASIONAL PERUSAHAAN ASURANSI ”CAPTIVE”

Perusahaan asuransi captive adalah perusahaan asuransi yang menanggung


 beban risiko yang ditransfer oleh perusahaan-perusahaan lain yang masih
berada dalam group sendiri, baik secara nasional maupun internasional.

Dalam operasional, khususnya di bidang pemasaran/pekerjaan


asuransicaptive relatif lebih mudah dan  biayanya juga relatif lebih murah
karena ada kecendeungan harus ke perusahaan asuransi captive yang
bersangkutan (compulsory). Premi asuransi captive juga relatif lebih rendah
karena hampir tidak ada kompetitor dan prediksi portofolio bisa di forecast
group atau kolektif/paket.

Kelemahannya yaitu apabila Holding Company yang men-supply order-


orderasuransi collapse maka perusahaan asuransi captive juga bisa ikut
collapse.
KEDUDUKAN MANAJEMEN RISIKO, DAN
KERJASAMA DENGAN DEPARTEMEN LAIN
Di Indonesia pada saat ini dapat dikatakan masih sangat jarang
perusahaan yang mempunyai manajer atau bagian yang khusus
menangani pengelolaan risiko secara keseluruhan yang dihadapi
oleh perusahaan. Yang sudah ada umumnya baru seorang Manajer
Asuransi, yang fungsinya hanya mengurusi masalah-masalah yang
 berhubungan dengan perusahaan asuransi, dimana perusahaan
menjalin hubungan  pertanggungan, yang meliputi antara lain :
mengurusi penutupan kontrak-kontrak asuransi, mengurusi ganti
rugi bila terjadi peril dan sebagainya.

Kedudukan dari Manajer Asuransi umumnya hanya setingkat Kepala


Seksi (Manajer tingkah bawah).

Anda mungkin juga menyukai