Manfaat
Pada dasarnya ada beberapa manfaat asuransi bagi masyarakat, antara lain :
1. Memberikan rasa aman dan perlindungan. Polis asuransi yang dimiliki oleh klien akan
memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian
tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai
polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Prinsip keadilan diperhitungkan dengan
matang untuk menentukan nilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang
polis secara periodik dengan memperhatikan secara cermat factor-faktor yang berpengaruh besar
dalam asuransi tersebut. Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak penanggung sudah
membuat perhitungan yang tidak merugikan kedua belah pihak. emakin besar nilai pertanggungan
semakin besar pula premi periodik yang harus dibayar oleh tertanggung.
3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan. Premi yang dibayarkan setiap periode
memiliki substansi yang sama dengan tabungan. Pihak penanggung juga memperhatikan bunga
atas premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian dari kedua belah pihak).
5. Alat penyebaran risiko. Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan
juga pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai
pertanggungan.
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha. Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani
dengan risiko kerugian yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam hal.
Resiko
Risiko dalam industry perasuransian diartikan sebagai ketidakpastian dari kerugian finansial
atau kemungkinan terjadi kerugian. Ketidakpastian dan peluang kerugian ini dapat
disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain ketidakpastian ekonomis, keetidakpastian
yang berkaitan dengan alam, ketidakpastian terjadinya perang, pembunuhan, pencurian dan
sebagainya.
a. Risiko murni
Risiko murni adalah suau risiko yang apabila benar-benar terjadi, akan memberikan
kerugian dan apabila tidak terjadi, tidak akan memberikan kerugian dan tidak jug
memberikan keuntungan.
b. Risiko spekulatif
kerugian.
c. Risiko individu
Adalah risiko yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Ada 3 jenis risiko
individu:
Risiko harta adalah risiko bahwa harta yang kita miliki hilang, rusak atau dicuri.
4) Risiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung jawab akibat
Risiko yang dihadapi perlu ditangani dengan baik. Dalam menangani risiko tersebut
Orang yang bersangkutan perlu mempertimbangkan risiko yang mugkin muncul dari
kegiatannya atau dapat juga menarik diri dari kegiatan tersebut. Dengan cara menarik
Berarti kita tidak melakukanaktivitas apa-apa terhadap risiko tersebut. Risiko tersebut
biasanya dapat ditahan karena secara ekonomis biasanya melibatkan jumlah yang
kecil.
Membagi risiko berarti melibatkan orang lain untuk sama-sama menghadapi risiko.
Berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain yang bersedia serta mampu
1. Prinsip ikhtiar dan berserah diri. Allah adalah pemilik mutlak atas segala sesuatu, karena itu menjadi
kekuasaan-Nya pula untuk memberikan atau mengambil sesuatu kepada/dari hamba-hamba-Nya yang Ia
kehendaki. Manusia memiliki kewajiban untuk berusaha (ikhtiar) sesuai dengan kesanggupannya. Tetapi
pada saat yang bersamaan manusia juga harus berserah diri (tawakkal) hanya kepada Allah SWT.
2. Prinsip tolong menolong (ta’awun). Prinsip yang paling utama dala konsep asuransi syariah adalah
prinsip tolong menolong atau ta’awun menurut istilah Al-Qur’an. Hal ini mengandung arti bahwa setiap
peserta asuransi ketika melangsungkan akad, harus memiliki niat untuk tolong menolong diantara atau
dengan sesama peserta yang lain. Saling tolong atau tepatnya saling tanggung dalam konteks ini sangat
dianjurkan dalam Islam.
3.Prinsip bertanggung jawab. Para peserta asuransi setuju untuk saling bertanggung jawab antara satu
sama lain dan harus melaksanakan kewajiban di balik menerima yang menjadi hak-haknya.
4. Prinsip saling kerja sama dan bantu membantu. Salah satu keutamaan umat Islam adalah saling bekerja
sama untuk membantu sesamanya dalam berbuat kebajikan. Kerjasama dan saling membantu dalam
Islam, antara lain tersimbolkan dalam konsep kehidupan berjamaah dan berukhuwwah dalam konteksnya
yang sangat luas.
5. Prinsip saling melindungi dari berbagai kesusahan. Para peserta asuransi syariah setuju untuk saling
melindungi dari musibah, bencan, dan sebagainya, terutama melalui perhimpunan dana tabarru’ melalui
perusahaan yang diberi kepercayaan untuk itu. Asas saling melindungi ini dijunjung tinggi dalam agama
Islam.
a. Usaha asuransi
Asuransi kerugian menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 yaitu usaha yang memberikan jasa-
jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum pihak
ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Usaha asuransi kerugian dapat dibagi sebagai berikut :
Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahan asuransi dalam penanggulangan risiko
yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seorang yang dipertanggungkan.
Asuransi jiwa memberikan :
3.) Reasuransi
Dalam menjalankan ada kemungkinan perusahaan asuransi menanggung risiko yang lebih besar dari
kemampuan finansialnya. Untuk mengatasi hal itu perusahaan dapat membagi risiko dengan pihak lain.
Penyebaran risiko tersebut dapat dilakukan dengan dua mekanisme, yaitu koasuransi dan reasuransi.
Koasuransi adalah pertanggungan yang dilakukan secara bersama atas suatu objek asuransi. Sedangkan
reasuransi adalah proses mengasuransikan kembali pertanggungjawaban pada pihak tertanggung. Pihak
tertanggung biasa disebut sebagai ceding ompany dan pihak penanggung disebut reasuradur.
b. Usaha penunjang
Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam peutupan asuransi dan penanganan
penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.
Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penanganan
penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.
Adalah usaha yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian objek asuransi yang dipertanggungkan.
Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas
nama penanggung.