PERTEMUAN 3
SIFAT, TUJUAN DAN FAEDAH ASURANSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Sifat, Tujuan dan Faedah Asuransi
1.1 Mempelajari Sifat Asuransi
1.2 Mempelajari Tujuan Asuransi
1.3 Mempelajari Asuransi Bukan Untung-Untungan/Perjudian
1.4 Mempelajari Faedah Asuransi.
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Sifat Asuransi
74
A.Hasymi Ali. 1995. Pengantar Asuransi, Jakarta: Bumi Aksara, hal.169.
75
Mulhadi, Op.Cit., hal. 30.
mengatasi kerugian modal tak tentu dan dilaksanakan melalui pemindahan risiko
dari banyak individu kepada seorang atau sekelompok orang.76
Tampaklah, bahwa apa yang dimaksud asuransi bergantung kepada siapa
yang melihatnya. Profesor Kulp mengatakan bahwa asuransi dapat dianggap
sebagai bisnis, ilmu matematika-statistik terperinci atau alat/teknik sosial yang
luas.
Asuransi atau pertanggungan di Indonesia sebenarnya berasal dari hukum
Barat, baik dalam pengertian maupun dalam bentuknya. Asuransi sebagai bentuk
hukum di Indonesia yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
yang mempunyai beberapa sifat sebagai berikut:77
a. Sifat Perjanjian
Semua asuransi berupa perjanjian tertentu (Boyzondere Over Komst), yaitu
suatu pemufakatan antara dua pihak atau lebih dengan maksud akan mencapai
suatu tujuan, dimana seorang atau lebih berjanji terhadap seorang lain atau
lebih (pasal 1315 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata).
b. Sifat timbal balik (Weder Kerige)
Persetujuan asuransi atau pertanggungan merupakan suatu persetujuan timbal
balik (Weder Kerige Overeen Komst), yang berarti bahwa masing-masing
pihak berjanji akan melakukan sesuatu bagi pihak lain. Pihak terjamin berjanji
akan membayar uang premi, pihak penjamin berjanji akan membayar
sejumlah uang (uang asuransi) kepada pihak terjamin, apabila suatu peristiwa
tertentu terjadi.
c. Sifat Konsensual
Persetujuan asuransi atau pertangungan merupakan suatu persetujuan yang
bersifat konsensual, yaitu sudah dianggap terbentuk dengan adanya kata
sepakat antara kedua belah pihak (pasal 251 KUHD).
d. Sifat Perkumpulan
Jenis asuransi yang bersifat perkumpulan (Vereeninging ) adalah asuransi
saling menjamin yang terbentuk diantara para terjamin selaku anggota.
Asuransi seperti ini disebutkan dalam pasal 286 Kitab Undang-undang Hukum
76
Ibid, hal. 31.
77
Wirjono Projodikoro, 1994, Hukum Asuransi di Indonesia, Jakarta: Inter Masa, hal. 10
2. Tujuan tertanggung
Adalah sebagai berikut :
a. Untuk memperoleh rasa tentram dan aman dari resiko yang dihadapinya
atas kegiatan usahanya atas harta miliknya.
b. Untuk mendorong keberanianya meningkatkan usaha yang lebih besar
dengan resiko yang lebih besar pula, karena risiko yang besar itu diambil
oleh penanggung.
3. Tujuan Penanggung
Tujuan penanggung dibagi 2 (dua), yaitu :
a. Tujuan Umum, yaitu : memperoleh keuntungan selain menyediakan
lapangan kerja, apabila penanggung membutuhkan tenaga pembantu.
b. Tujuan Khusus, adalah :
78
Radiks Purba, 1995, Memahami Asuransi di Indonesia, Jakarta: Lembaga Pendidikan dan
Pembinaan Manajemen, hal. 56)
1) Meringankan resiko yang yang dihadapi oleh para nasabah atau para
tertanggung dengan mangambil alhi risiko yang dihadapi.
2) Menciptakan rasa tentram dan aman dikalangan nasabahnya, sehingga
lebih berani mengikatkan usaha yang lebih besar.
3) Mengumpulkan dana melalui premi yang terkumpul sedikit demi
sedikit dari para nasabahnya sehingga terhimpun dana besar yang
dapat digunakan untuk membiayai pembagian Bangsa dan Negara.
79
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit., hal. 12.
mana tertanggung diberi hak untuk menikmati hasilnya setelah jangka waktu
berakhir tanpa terjadi evenemen.80
3. Pembayaran Santunan
Asuransi jenis ini, disebut asuransi sosial (social security insurance).
Asuransi jenis ini, untuk melindungi masyarakat dari ancaman bahaya kecelakaan
yang mengakibatkan kematian atau cacat tubuh. Dengan membayar sejumlah
kontribusi (semacam premi), tertanggung berhak memperoleh perlindungan dari
ancaman bahaya. Tertanggung yang membayar kontribusi tersebut adalah mereka
yang terikat pada suatu hubungan hukum tertentu yang ditetapkan undang-
undang, misalnya hubungan kerja, penumpang angkutan umum. Kalau mereka
tertimpa musibah kecelakaan dalam pekerjaanya atau selama angkutan
berlangsung, mereka atau ahli warisnya akan mendapat pembayaran santunan dari
penanggung (BUMN ) yang jumlahnya sudah ditetapkan undang-undang.
Tujuannya adalah melindungi kepentingan masyarakat dan mereka yang tertimpa
musibah mendapat santunan sejumlah uang.82
4. Kesejahteraan Anggota
Kalau ada orang berhimpun dalam suatu perkumpulan dan membayar
kontribusi kepada perkumpulan, maka perkumpulan itu berkedudukan sebagai
penanggung, sedangkan anggota perkumpulan sebagai tertanggung. Kalau terjadi
peristiwa yang mengakibatkan kerugian atau kematian bagi anggota (tertangung),
maka perkumpulan akan membayar sejumlah uang kepada tertanggung yang
80
Ibid, hal. 13.
81
Ibid.
82
Ibid. hal.14.
83
Ibid, hal.15.
84
Ibid, hal.16.
86
Sentosa Sembiring, 2014, Hukum Asuransi, Bandung: Nuansa Aulia, hal. 9.
87
J. Tinggi Sianipar. 1990. Asuransi Pengangkutan Laut (Marine Insurance), Jakarta, hal.10.
88
Emmy Panggaribuan. 1983. Hukum Pertanggungan dan Perkembangannya, Yogyakarta:
Liberty, hal. 12
Dari paparan di atas terlihat faedah asuransi bagi masyarakat selain untuk
memberikan kenyamanan, juga ada sisi lain yang ingin dicapai yaitu pemupukan
dana bagi Negara. Dana yang terkumpul dapat digunakan untuk biaya
pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan dalam berbagai sector.
Tampaknya, di sinilah tantangan lembaga asuransi sebagai pengelola risiko yang
dialihkan oleh masyarakat, yang tentunya ada biaya yang harus dikeluarakan oleh
masyarakat yang lebih dikenal dengan premi.89
Dari sudut pandang ekonomi, asuransi merupakan suatu lembaga
keuangan, sebab melalui asuransi dapat dihimpun dana yang dapat digunakan
untuk membiayai pembangunan, disamping memberikan manfaat bagi masyarakat
yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, karena sesungguhnya asuransi bertujuan
memberikan proteksi atas kerugian keuangan seseorang yang ditimbulkan oleh
89
Sentosa Sembiring, Op.Cit., hal. 12.
suatu peristiwa yang tidak diduga sebelumnya, atau dengan kata lain lembaga
asuransi mengambil alih risiko yang akan dihadapi seseorang di kemudian hari.
polis, yakni 5, 7, dan 10 tahun. Selain itu, besarnya premi adalah premi tunggal
yang relatif terjangkau dan bisa dibebaskan dari biaya administrasi.
digunakan ketika terjadi kejadian tak terduga. Meski begitu, ketika kejadian tak
terduga itu benar-benar terjadi dan mengharuskan Anda mengeluarkan kocek yang
cukup banyak untuk menanggulangi hal tersebut.
Adanya asuransi akan membantu Anda untuk mengurangi pengeluaran tak
terduga yang biasanya jauh lebih tinggi dari pengeluaran rutin harian atau bahkan
bulanan Anda. Dengan memiliki asuransi, Anda tidak perlu membayarkan biaya
penuh atas kerugian yang dialami karena pihak penyedia layanan jasa asuransi ini
akan menyediakan ganti rugi.
C. SOAL/TUGAS
1. Apa tujuan adanya asuransi ? Jelaskan!
2. Apakah asuransi perusahaan untung-untungan? Jelaskan!
3. Jelaskan faedah/manfaat asuransi!
D. DAFTAR PUSTAKA