Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BANK ASURANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

DISUSUN OLEH :

WAHYU PATILIMA

20112043

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI MANADO PRODI HUKUM


EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH

2023

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Resiko dimasa datang dapat terjadi terhadap kehidupan sesorang misalnya kematian,
sakit atau resiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis resiko yang dihadapi
dapat berupa resiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan atau resiko
lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang akan dihadapi harus ditanggulangi sehingga
tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.Dalam setiap kehidupan manusia
senantiasa menghadapi kemungkinan terjadinya suatu malapetaka, musibah dan bencana
yang dapat melenyapkan dirinya atau berkurangnya nilai ekonomi seseorang baik
terhadap diri sendiri, keluarga, atau perusahaannya yang diakibatkan oleh meninggal
dunia, kecelakaan, sakit, ataupun lanjut usia serta kehilangan fungsi dari pada suatu
benda, seperti kecelakaan, kehilangan akan barang dan juga kebakaran.

Masyarakat sekarang sangat memerlukan asuransi untuk melindungi harta dan keluarga
mereka dari akibat musibah. Usaha yang sudah maju dan menguntungkan mungkin bisa
bangkrut dalam seketika ketika musibah atau bencana yang tak terduga melanda tempat
usahanya atau keluarga yang ditinggal wafat pemberi nafkah di dalam keluarga yang
kemudian menyebabkan anggota keluarga yang ditinggalkan menjadi terlantar.Namun,
hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi kalau saja ada perlindungan dari asuransi. Asuransi
memang tidak bisa mencegah musibah, tapi setidaknya bisa mengurangi beban secara
finansial akibat musibah yang terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian dan Penjelasan dari Perusahaan Asuransi dan Asuransi?


2. Tujuan dan jenis – jenis dari asuransi?

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Perusahaan Asuransi dan Asuransi


Perusahaan asuransi adalah ini termasuk dalam kategori lembaga keuangan bukan
termasuk lembaga bank. Namun tetap perusahaan asuransi masih memegang peran penting
sebagai salah satu jenis lembaga keuangan suatu Negara. Fungsi dari perusahaan asuransi
sendiri adalah sebagai jaminan bagi pemakai jasa asuransi dalam mengantisipasi
kemungkinan munculnya kerugian-kerugian tertentu.

Kerugian diakibatkan oleh suatu peristiwa yang tidak pasti terhadap hidup atau
bahkan meninggalnya seseorang. Penjelasan fungsi asuransi lebih lengkapnya akan dibahas
dibawah ini, terdapat pula istilah-istilah yang sering dipakai dan contoh asuransi yang
umumnya ditawarkan.

Menurut Wirdjono Prodjodikoro dalam bukunya Hukum Asuransi di Indonesia,


asuransi adalah suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang
dijamin, untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin
akan diderita oleh yang dijamin, karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas.

2. Penjelasan Perusahaan Asuransi dan Asuransi


Apa yang itu perusahaan asuransi? Perusahaan asuransi adalah suatu lembaga yang
menyediakan berbagai polis atau perjanjian asuransi untuk melindungi pemakai jasa atau
nasabahnya dari berbagai macam resiko kerugian tidak pasti dengan cara membayar premi
secara teratur dan jangka waktu tertentu.

Contoh perusahaan asuransi yang sudah umum digunakan, misalnya seperti: Allianz,
AIA Financial, AXA Mandiri, Manulife, Prudential, Sinarmas dan masih banyak lagi lainnya.

Pada Hakekatnya dalam Bahasa Indonesia mempunyai istilah sendiri yang identik
artinya dengan perkataan Asuransi yaitu Pertanggungan, namun dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat lebih mengenal kata-kata “Asuransi” dari pada kata “Pertanggungan”.
Pengertian Asuransi dapat ditinjau dari 3 segi yaitu :

A. Segi Hukum
B. Segi Ekonomi
C. Segi Industri Asuransi itu sendiri

3
A. Pengertian Asuransi dari segi Hukum

Dalam segi Hukum, telah diatur didalam Kitab Undang-undang Hukum


Dagang pada Pasal 246 K.U.H.P, menyebutkan :
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima
suatupremi, umtuk memberikan pergantian kepadanya karena suatukerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yamg diharapkan yang mungkin akan di
deritanya karena suatu peristiwa yamg tak tertentu.”
Disini kita melihat adanya 4 buah faktor :
a. Adanya dua pihak yaitu tertanggung dan Penanggung.
b. Adanya perikatan.
c. Adanya pengalihan resiko.
d. Resiko yang pasti namun belum tentu terjadi.
Dari batasan diatas dapat disimpulkan bahwa Asuransi atau pertanggungan
adalah merupakan suatu bentuk perjanjian, sebagai suatu Asuransi tunduk pada asas-
asas Hukum.

B. Pengertian Asuransi dari segi Ekonomi

Prinsip Ekonomi menyebutkan bahwa :


Dengan pengorbanan yamg sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
Jadi pengertian Asuransi ditinjau dari segi ekonomi, adalah :
“Suatu sarana yang ada didalam masyarakat untuk mengalihkan suatu risiko yang
belum pasti terjadi dengan biaya yang sekecil-kecilnya yaitu berupa Premi yang
relatif murah/rendah untuk mendapatkan hasil yang maksimal yaitu suatu Kepastian
apabila risiko itu terjadi.”

C. Pengertian Asuransi dari segi Industri Asruransi itu sendiri


“suatu sarana yang ada dalam masyarakat dalam memberikan ganti-rugi mana
didapat dari hasil premi yang terkumpul (Collecting Premium). Apabila risiko
tersebut terjadi pada para anggota yang turut serta dalam rencan termaksud.
Dari definisi diatas, dapat dilihat bahwa Perusahaan Asuransi adalah semacam
pengumpul dana (Collecting of Premium) untuk mana setiap peserta membayar

4
kontribusi (Premi) dalam jumlah yang telah ditetapkan, sebagai imbalannya semua
peserta berhak menuntut sejumlah uang ganti-rugi dari dana tersebut apabila ia
mengalami musibah / risiko pada objek yang dipertanggungjawabkan.

3. Jenis-Jenis Asuransi
1. Asuransi jiwa

Jenis asuransi ini memberikan keuntungan finansial kepada orang yang ditunjuk atas
kematian pihak tertanggung atau nasabah asuransi. Perusahaan yang bertindak sebagai
penyedia asuransi jiwa akan membayar setelah pihak tertanggung meninggal dunia.

Adapun sebagian perusahaan asuransi dapat mengusahakan sebelum dia meninggal dunia
pihak tertanggung bisa mengklaim dananya terlebih dahulu.

2. Asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan merupakan salah satu produk asuransi yang ditujukan khusus untuk
menangani masalah – masalah kesehatan yang diakibatkan oleh suatu penyakit atau untuk
menanggung biaya perawatan kepada pihak tertanggung.

Biasanya asuransi ini berfungsi sebagai pelindung dari pihak tertanggung menghadapi resiko
cedera, sakit, cacat atau bahkan kematian yang disebabkan hal tidak terduga atau kecelakaan.
Asuransi kesehatan bisa dibeli untuk diri sendiri (pihak tertanggung) maupun untuk anggota
keluarga lain.

3. Asuransi pendidikan

Asuransi pendidikan menjamin dalam bidang pendidikan, misalnya seperti orang tua yang
sengaja mengasuransikan pendidikan bagi anak-anaknya.

Sehingga biaya yang harus dibayar oleh pihak tertanggung tergantung pada jenjang
pendidikan yang diinginkan nantinya. Asuransi ini merupakan solusi terbaik bagi masa depan
para penerus kita nantinya.

4. Asuransi kendaraan

Asuransi kendaraan adalah asuransi yang paling umum digunakan saat ini misalnya seperti
asuransi kendaraan berupa mobil, asuransi kendaraan yaitu dimaksudkan apabila terjadi
kerusakan kendaraan orang lain yang disebabkan oleh kendaraan pihak tertanggung (tertabrak
misalnya).

Selain itu asuransi ini juga dapat mengganti kehilangan maupun kerusakan kendaraan pihak
tertanggung. Selain 4 nama diatas sebenarnya masih banyak lagi jenis- jenis asuransi lainnya.
Namun diatas adalah contoh yang paling umum digunakan saat ini.

5
4. Tujuan Asuransi
Menurut Prof. Ny. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, S. H., asuransi itu mempunyai
tujuan, pertama-tama ialah: mengalihkan segala resiko yang ditimbulkan peristiwa-peristiwa
yang tidak diharapkan terjadi kepada orang lain yang mengambil resiko untuk mengganti
kerugian. Pikiran yang terselip dalam hal ini ialah, bahwa lebih ringan dan mudah apabila
yang menanggung resiko dari kekurangan nilai benda-benda itu beberapa orang daripada satu
orang saja, dan akan memberikan suatu kepastian mengenai kestabilan dari nilai harat
bendanya itu jika ia akan mengalihkan resiko itu kepada suatu perusahaan, dimana dia sendiri
saja tidak berani menanggungnya.

Sebaliknya seperti yang dikemukakan oleh Mr. Dr. A. F. A. Volman  bahwa orang-
orang lain yang menerima resiko itu, yang disebut penanggung bukanlah semata-mata
melakukan itu demi prikemanusiaan saja dan bukanlah pula bahwa dengan tindakan itu
kepentingan-kepentingan mereka jadi korban untuk membayar sejumlah uang yang besar
mengganti kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh peristiwa-peristiwa itu.

Para penanggung itu adalah lebih dapat menilai resiko itu dalam perusahaan mereka,
daripada seseorang tertanggung yang berdiri sendiri, oleh karena itu biasanya didalam
Praktek para penanggung asuransi yang sedemikian banyaknya, mempunyai dan mempelajari
pengalaman-pengalaman mereka tentang penggantian kerugian yang bagaimana terhadap
sesuatu resiko yang dapat memberikan suatu kesempatan yang layak untuk adanya
keuntungan.

5. Fungsi dan Manfaat Asuransi


Beberapa manfaat yang akan di peroleh jika mengikuti program asuransi, diantaranya adalah
sebagai berikut:

o Sebagai Alat atau Prasarana Menabung

Prasarana menabung, maksudnya ialah sejumlah dana yang diasuransikan memiliki nilai
tunai dan dapat diambil kembali, prinsip nya hampir sama seperti menabung. Jenis asuransi
ini termasuk ke dalam jenis asuransi seperti whole life atau endowment. Beberapa jenis
produk asuransi juga sengaja digabungkan dengan investasi, biasa disebut unitlink.

o Memberikan Perlindungan dan Rasa Aman

Dengan pilihan untuk mendaftar polis asuransi, akan timbul perasaan aman dan tenang
karena objek yang diasuransikan telah mendapat jaminan dari penanggung polis atau pihak
perusahaan sehingga segala kemungkinan resiko bisa dikurangi.

o Pengalokasian Biaya dan Manfaat yang Lebih Adil

Hal ini dikarenakan semakin besar risiko kerugian yang timbul maka semakin besar pula
premi yang dibayarkan oleh pihak penanggung polis.

o Memberikan Tingkat Kepastian

6
Maksudnya adalah pada dasarnya pihak yang tertanggung berusaha untuk mengurangi
konsekuensi tidak pasti dari suatu keadaan yang merugikan. Sehingga dalam hal ini
pemakaian asuransi akan merubah pandangan dari kerugian tersebut menjadi pasti atau relatif
lebih pasti.

o Produktifitas Usaha Tertanggung akan Meningkat

Bagi pihak tertanggung atau anggota yang ingin berinvestasi pada suatu bidang usaha tertentu
(High Risk), sebagian resiko investasi tersebut ditutup oleh asuransi yang telah dibayarkan
sehingga kerugian yang mungkin saja bisa terjadi di kemudian hari dapat segera
diminimalisir.

o Jaminan Kredit

Polis asuransi juga dapat difungsikan sebagai jaminan pinjaman kredit. Biasanya hanya untuk
asuransi jiwa dan hanya berlaku untuk jenis kredit dan bank tertentu, sehingga sangat selektif
dalam penggunaannya.

6. LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERBENTUK BANK

a. Bank Umum Syariah/ Perbankan Syariah

Perbankan Syariah adalah Badan Usaha yang menjalankan fungsi Menghimpun dana dari
pihak yang surplus dana kemudian menyalurkan Kepada pihak yang defisit dana dan
menyediakan jasa keuangan lainnya Berdasarkan prinsip syariah Islam.

Secara garis besar produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga Yaitu Produk
penyaluran dana (Murabahah, As-salam, Istishna, Ijarah, Musyarakah, dan Mudharabah)
produk penghimpunan dana (Prinsip Wadiah Dan Prisip Mudharabah), dan produk jasa yang
diberikan bank kepada Nasabahnya seperti Sharf (Jual Beli Valuta Asing).

b. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)

Menurut undang-undang (UU) Perbankan No. 7 tahun 1992, BPR adalah Lembaga keuangan
yang menerima simpanan uang hanya dalam bentuk Deposito berjangka tabungan, dan atau
bentuk lainnya yang dipersamakan Dalam bentuk itu dan menyalurkan dana sebagai usaha
BPR. Pada UU Perbankan No. 10 tahun 1998, disebutkan bahwa BPR adalah lembaga
Keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional Atau berdasarkan
prinsip syariah.

Pengaturan pelaksanaan BPR yang menggunakan prinsip syariahTertuang pada surat Direksi
Bank Indonesia No. 32/36/KEP/DIR/tentang Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip
Syariah tanggal 12 Mei 1999.

Dalam hal ini pada teknisnya BPR syariah beroperasi layaknya BPR Konvensional namun
menggunakan prinsip syariah.

7
UU BPR Syariah kemudian dipertegas dalam kegiatan operasional BPR Syariah dalam pasal
27 SIK DIR. BI 32/36/1999, sebagai berikut:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang Meliputi:


1) Tabungan berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah;
2) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah;
3) Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah atau mudharabah.
b. Melakukan penyaluran dana melalui:
1) Transaksi jual beli melalui prinsip murabahah, istishna, salam, Ijarah, dan jual
beli lainnya;
2) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah,Musyarakah, dan bagi
hasil lainnya;
3) Pembiayaan lain berdasarkan prinsip rahn dan qardh.
c. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan BPR Syariah sepanjang Disetujui oleh
Dewan Syariah Nasional.

7. LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH NON BANK

1. BMT atau Baitul Mal Wa Tamwil

2. Asuransi syariah

3. Pegadaian Syariah

4. Reksa dana syariah

5. Obligasi syariah

6. Ventura modal syariah

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Jika melihat dari pengertian asuransi, ternyata bisa dilihat dari berbagai segi
seperti ekonomi, hukum dan sosial. Semuanya berkaitan dengan pengalihan risiko.
Sehingga bisa dikatakan bahwa tugas asuransi yaitu untuk menanggung beban risiko
yang dipindahkan oleh tertanggung kepada perusahaan asuransi.

Dizaman dahulu banyak sekali masyarakat yang tidak paham tentang


pentingnya asuransi dan tidak mengerti dampak positifnya asuransi, tetapi sekarang
perusahaan asuransi sudah banyak di Indonesia. Dan sudah mengalami banyak
perkembangan serta semakin banyak jenisnya.

Jadi asuransi bukan bank melainkan perusahaan dan asuransi ini termasuk lembaga
non bank jadi pertanyaan nya adalah apakah boleh asuransi bekerja sama dengan
bank? Tentu saja dengan Melalui kerjasama dengan perbankan, sejumlah perusahaan
asuransi dapat menyediakan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah
bank. Kerjasama antara bank dan perusahaan asuransi ini disebut dengan
bancassurance.

Apa Itu Bancassurance?

Bancassurance merupakan kerja sama antara bank dan perusahaan asuransi untuk
memenuhi kebutuhan proteksi nasabah. Ada beberapa model bisnis dalam
bancassurance, di mana bank bisa berperan sebagai pemberi referral saja atau
sebagai pemasar (Telemarketing/produk integrasi). Pada model bisnis referral in

9
branch, peran bank hanya sebagai pemberi referral, sementara penjelasan terkait
produk berikut layanan purna jual menjadi tanggung jawab dari perusahaan asuransi

DAFTAR PUSTAKA

https://imksbrebes9.blogspot.com/2017/04/perkembangan-asuransi-di-
indonesia.html?m=1

http://devitarestiana.blogspot.com/2016/11/makalah-tema-asuransi.html?m=1

https://www.google.com/amp/s/www.cermati.com/artikel/amp/perkembangan-
perusahaan-asuransi-di-indonesia

10

Anda mungkin juga menyukai