Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Asuransi
Syariah
Dosen Pengampu :
Yana Mas’ud Tasdiq, M.E
Disusun oleh :
Eka Padilah (E.20.34282)
Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqam Muhammadiyah Garut
Garut
2022
DAFTAR ISI
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai asuransi pastinya kita sudah tidak asing lagi. Apalagi
jasa perasuransian dalam tata kehidupan ekonomi rumah tangga, biasanya
dibutuhkan dalam menghadapi risiko keuangan yang timbul sebagai akibat
datangnya kematian pada anggota ekonomi rumah tangga yang menimbulkan
masalah bagi yang ditinggalkan, dan risiko atas harta yang dimiliki. Sedangkan
jasa perasuransian dalam dunia bisnis dibutuhkan dalam menghadapi berbagai
risiko yang secara rasional dapat mengganggu kesinambungan kegiatan usaha
bisnis tersebut.
B. Rumusan Masalah
4
5. Apasaja unsur-unsur asuransi?
C. Tujuan
5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asuransi
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan karena melalui asuransi
dapat dihimpun dana besar , yang dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam
bisnis asuransi. Tujuan dari asuransi yaitu untuk memberikan perlindungan atau
proteksi atas kerugian keuangan (financial loss), yang ditimbulkan oleh peristiwa
yang tidak terduga sebelumnya (fortuitious event).
Usaha asuransi adalah suatu mekanisme yang memberikan perlindungan
pada tertanggung apabila terjadi resiko dimasa mendatang. Apabila resiko tersebut
benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai
yang diperjanjikan antara penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan
ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh dengan resiko.
B. Manfaat dan Keuntungan Asuransi
1. Rasa aman dan perlindungan. Polis asuransi yang dimiliki oleh
tertanggung akan memberikan rasa aman dari resiko atau kerugian yang
mungkin timbul. Kalau risiko atau keruguan tersebut benar-benar
terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai
polis yang ditentukan.
2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Prinsip keadilan
diperhitungkan untuk menentukan nilai pertanggungan dan premi yang
harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodik dengan
memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam asuransi tersebut.
Untuk mendapatkan nilai pertanggungan, pihak penanggung sudah
membuat kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak. Semakin
besar nilai pertanggungan semakin besar pula premi periodik yang harus
dibayar oleh tertanggung.
3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan.
Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki substansi yang sama
dengan tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas
premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai dewngan perjanjian dari
kedu belah pihak).
5. Alat penyebaran risiko. Risiko yang seharusnya ditanggung oleh
tertanggung ikut dibebankan juga pada penanggung dengan imbalan
sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai pertanggungan.
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha. Investasi yang dilakukan oleh
para investor dibebani dengan resiko kerugian yang bisa diakibatkan oleh
6
berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakan dan lain
sebagainya).
Keuntungan asuransi untuk masing-masing pihak adalah sebagai berikut :
Bagi Perusahaan Asuransi
a) Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah
b) Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain
c) Keuntungan dari hasil bunga dari investasi disurat-surat berharga
Bagi Nasabah
a) Memberikan rasa aman
b) Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik kembali
c) Terhindar dari resiko kerugian tau kehilangan
d) Memperoleh pengahsilan dimasa yang kan datang
e) Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan.
C. JENIS-JENIS ASURANSI
Jenis-jenis asuransi yang berkembang di Indonesia dewasa ini jika dilihat
dari berbagai segi adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi fungsinya
a. Asuransi kerugian (non life insurance)
Jenis asuransi kerugian seperti yang terdapat dalam UUD Nomor 2 Tahun
1992 tentang usaha asuransi menjelaskan pada asuransi kerugian menjalankan
usaha memberikan jasa untuk menanggulangi suatu risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga dari suatu
peristiwa yang tidak pasti. Usaha asuransi kerugian dapat dibagi sebagai berikut:
Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup risiko kebakaran seperti
kebakaran, petir, ledakan dan kejatuhan pesawat.
Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan (marine insurance)
penanggung atau perusahan asuransi akan menjamin kerugian yang
dialami tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau kerusakan pada saat
pelayaran.
Asuransi aneka yaitu jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan
ke dalam asuransi kebakaran dan asuransi pengangkutan. Seperti asuransi
kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, pencurian uang dalam
pengangkutan dan penyimpanan, kecurangan dan sebagainya.
Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi
dalam penaggulangan risiko yang dikaitkan dngan jiwa atau meninggalnya
7
seorang yang dipertanggungkan. Seperti kematian, mengalami cacat, pemutusan
hubungan kerja, dan pengangguran.
D. PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
Bahwasanya setiap perjanjian dilakukan mengandung prinsip-prinsip
asuransi. Tujuannya adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
dikemudian hari antara pihak perusahaan asuransi dengan pihak nasabahnya.
Prinsip-prinsip asuransi yang dimaksud adalah:
1. Insurable Interest merupakan hal berdasarkan hukum untuk
mempertanggungkan suatu risiko berkaitan dengan keuangan, yang diakui
sah secara hukum antara tertanggung dan suatu yang dipertanggungkan
dan dapat menimbulkan hak dan kewajiban keuangan secara hukum.
8
2. haruslah didasarkan kepada itikad baik antara tertanggung dan
penanggung mengenai seluruh informasi baik materil maupun immaterial.
3. Indemnity atau ganti rugi artinya mengendalikan posisi keuangan
tertanggung setelah terjadi kerugian seperti pada posisi sebelum terjadinya
kerugian tersebut.
4. Proximate cause adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan
terjadinya suatu peristiwa secara berantai atau berurutan dan intervensi
kekuatan lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan
independen.
5. Subrogation merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti
rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan
kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian.
6. Contribution suatu prinsip dimana penanggung berhak
mengajaknpenanggung-penanggung lain yang memiliki kepentingan yang
sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada seseorang
tertanggung, meskipun jumlah tanggungan masing-masing penanggung
belum tentu sama besarnya.
E. Unsur-unsur asuransi
1. Premi asuransi Premi asuransi adalah uang yang ditetapkan oleh
perusahaan asuransi untuk dibayarkan berdasarkan perjanjian asuransi
atau berdasarkan undang-undang, untuk memperoleh manfaat asuransi.
Dengan kata lain, premi asuransi adalah kewajiban yang harus dibayar
tertanggung kepada pihak asuransi sebagai jasa pengalihan risiko sesuai
dengan perjanjian yang tertera dalam polis.
2. Polis asuransi Polis asuransi adalah surat kontrak atau perjanjian sebagai
bukti pengalihan risiko dari tertanggung kepada penanggung. Dalam
pengertian lain, polis asuransi adalah dokumen legal yang menjadi kontrak
tertulis antara pemegang polis dan perusahaan asuransi sebagai
penanggung.
3. Nilai pertanggungan Nilai pertanggungan adalah nilai ekonomis
tertanggung (pemegang polis) yang dijamin oleh penanggung, dalam hal
ini perusahaan asuransi.
Klaim asuransi adalah kewajiban penanggung untuk membayar ganti rugi
jika tertanggung atau nasabah mengalami risiko kerugian yang dijamin dalam
polis asuransi. Jika klaim asuransi yang dibuat sesuai dengan ketentuan tertera
dalam polis, maka perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah uang sebagai
ganti rugi atas risiko finansial yang dialami nasabah.
9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuransi merupakan lembaga keuangan yang melakukan suatu jasa
perlindungan dan penyediaan jaminan kepada individu, organisasi maupun
perusahaan yang dilakukan dengan perjanjian tertentu, apabila dimasa yang akan
datang tertanggung mengalami hal – hal yang tidak diinginkan seperti musibah
baik yang disebabkan oleh faktor bencana alam, kelalaian, kebangkrutan,
kecelakaan dan lain sebagainya. Asuransi akan memberikan bantuan berupa
materi sehingga pihak tertanggung bisa meminimalisir kerugian yang terjadi.
Lembaga ini perlu dikaji mulai dari jenis-jenis, manfaat, penggolongan,
contoh perusahaan dan terakhir tata cara pendirian perusahaan asuransi. Hal ini
diperlukan agar kita dapat mengerti dan mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari – hari. Asuransi sangat bermanfaat bagi kita dan perusahaan
diantarnya dapat memberikan rasa aman, perlindungan serta dapat membanrtu
kegiatan usaha kita.
11
DAFTAR PUSTAKA
12