Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASURANSI
Disusun untuk tugas Ujian Tengah Semester
yang diampu oleh Edi Suhaedi, SH., MH.

Oleh:
Muhamad Zaky Djauzie 2017200019

FAKULTAS HUKUM/ILMU HUKUM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini penulis membahas seputar asuransi.
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bank dan lembaga
keuangan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Makalah ini dibuat dengan
beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun. Kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. 

Pamulang, 20 Desember 2019

M. Zaky Djauzie

2
DAFTAR ISI
 
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I    PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan.................................................................................................4
D. Manfaat...............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Pengertian Asuransi.............................................................................6
B. Dasar Hukum Asuransi.......................................................................6
C. Sejarah Asuransi..................................................................................7
D. Manfaat Asuransi................................................................................9
E. Jenis Asuransi......................................................................................10
F. Penggolongan Asuransi.......................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Simpulan.............................................................................................
B. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang
secara sempurna, meskipun dengan menngunakan berbagai alat analisis. Setiap ramalan yang
dilakukan tidak akan terlepas dari kesalahan perhitungan yang telah dilakukan. Penyebab melesetnya
hasil ramalan karena di masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Bahkan untuk hal-hal
tertentu sama sekali tidak dapat diperhitungkan seperti maut dan rezeki. Jadi, wajarlah jika terjadinya
sesuatu di amsa yang akan datang hanya dapat direka-reka semata.
Risiko di masa yang akan datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang, mislanya
kematian, sakit atau risiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis, risiko yang dapat dihadapi
berupa risiko akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan ataupun risiko lainnya. Oleh karena itu,
setiap risiko yang akan dihadapi harus ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang
lebih besar lagi.
Untuk mengirangi risiko yang tidak kita inginkan di masa yang akan datang, seperti risiko
kehilangan, risiko kebakaran, risiko macetnya pinjaman kredit bank atau risiko lainnya, maka
diperlukan perusahaan yang mau menanggung risiko tersebut. Adalah perusahaan asuransi yang mau
dan sanggup menanggung setiap risiko yang bakal dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun
badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asurasnsi merupakan perusahaan yang melakukan usaha
pertanggungan terhadap risiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang tersebut adalah:
1. apakah pengertian asuransi?
2. bagaimanakah sejarah berdirinya asuransi?
3. apa sajakah manfaat asuransi?
4. bagaimanakah penggolongan asuransi?
5. apakah manajemen risiko dalam asuransi?
6. Bagaimanakah perhitungan premi asuransi?

C. Tujuan
Tujuan yang dapat diambil dari rumusan masalah tersebut adalah untuk mengetahui:
1. pengertian asuransi;
2. sejarah asuransi;
3. manfaat asuransi;

4
4. penggolongan asuransi;
5. manajemen risiko dalam asuransi;
6. perhitungan premi asuransi.

E. Manfaat
1. Bagi pembaca
Agar dapat mengerti dan memahami seputar lingkup asuransi mengenai pengertian, sejarah,
manfaat, penggolongan hingga perhitungan premi asuransi.
2. Bagi penulis
Menambah wawasan seputar asuransi dan ruang lingkupnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana
perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain
sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat
terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi
secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Menurut Ketentuan Pasal 246 KUHD, Asuransi atau Pertanggungan adalah Perjanjian dengan
mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi untuk memberikan
penggantian kepadanya karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan
yang mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen(peristiwa tidak pasti).
Menurut Ketentuan Undang–undang No.2 tahun 1992 tertanggal 11 Pebruari 1992 tentang Usaha
Perasuransian (“UU Asuransi”), Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
Berdasarkan definisi tersebut di atas maka asuransi merupakan suatu bentuk perjanjian dimana
harus dipenuhi syarat sebagaimana dalam Pasal 1320 KUH Perdata, namun dengan karakteristik
bahwa asuransi adalah persetujuan yang bersifat untung-untungan sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 1774 KUH Perdata. Dan berikut pula adalah dasar dasar hukum asuransi:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
2. KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) Pasal 1320 dan Pasal 1774
3. KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) Bab 9 Pasal 246
4. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992
5. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1999
Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik dengan perusahaan nonasuransi seperti
kegiatan Underwriting – akutaria, klaim, dan reasuransi – retrosesi. Penjaminan (underwriting)
adalah Proses penaksiran/penilaian dan penggolongan derajad risiko yang terkait pada calon
tertanggung, serta pembuatan keputusan untuk menerima atau menolak risiko tersebut.
Aktuaria (actuarial) adalah Fungsi pada suatu perusahaan asuransi yang menerapkan prinsip-
prinsip matematika pada asuransi, termasuk mengkalkulasi/ memperhitungkan daftar harga premi
serta memastikan kesehatan perusahaan dari segi keuangan.

6
Klaim adalah beban yang menjadi kewajiban perusahaan asuransi terhadap pemegang polis
sehubungan dengan perjanjian asuransi antara perusahaan asuransi dengan konsumen (pemegang
polis) akibat terjadi peristiwa yang di asuransikan atau yang jatuh tempo.
Reasuransi adalah pihak yang menerima pertanggungan ulang dari suatu penutupan
asuransi. Retrosesi adalah Pelimpahan risiko dari perusahaan reasuransi kepada perusahaan reasuransi
lain.

B. Sejarah Asuransi
1. Awal Sejarah Asuransi
Asuransi berasal mula dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan
perjanjian Hammurabi. Kemudian pada tahun 1668 M di Coffee House London berdirilah
Lloyd of London sebagai cikal bakal asuransi konvensional. Sumber hukum asuransi adalah
hukum positif, hukum alami dan contoh yang ada sebelumnya sebagaimana kebudayaan.
Asuransi membawa misi ekonomi sekaligus sosial dengan adanya premi yang dibayarkan
kepada perusahaan asuransi dengan jaminan adanyatransfer of risk, yaitu pengalihan (transfer)
resiko dari tertanggung kepada penanggung. Asuransi sebagai mekanisme pemindahan resiko
dimana individu atau business memindahkan sebagian ketidakpastian sebagai imbalan
pembayaran premi. Definisi resiko disini adalah ketidakpastian terjadi atau tidaknya suatu
kerugian (the uncertainty of loss).
Asuransi di Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda, terkait dengan keberhasilan
perusahaan dari negeri tersebut di sektor perkebunan dan perdagangan di Indonesia. Untuk
memenuhi kebutuhan jaminan terhadap keberlangsungan usahanya, tentu diperlukan adanya
asuransi. Perkembangan industri asuransi di Indonesia sempat vakum selama masa penjajahan
Jepang.
2. Sejarah Asuransi di Indonesia
Bisnis asuransi masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda dan negara kita pada
waktu itu disebut Nederlands Indie. Keberadaan asuransi di negeri kita ini sebagai akibat
berhasilnya Bangsa Belanda dalam sektor perkebunan dan perdagangan di negeri jajahannya.
Untuk menjamin kelangsungan usahanya, maka adanya asuransi mutlak diperlukan.
Dengan demikian usaha perasuransian di Indonesia dapat dibagi dalam dua kurun waktu, yakni
zaman penjajahan sampai tahun 1942 dan zaman sesudah Perang Dunia II atau zaman
kemerdekaan. Pada waktu pendudukan bala tentara Jepang selama kurang lebih tiga setengah
tahun, hampir tidak mencatat sejarah perkembangan.
Perusahaan-perusahaan asuransi yang ada di Hindia Belanda pada zaman penjajahan itu
adalah:
a. Perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh orang Belanda.

7
b. Perusahaan-perusahaan yang merupakan Kantor Cabang dari Perusahaan Asuransi yang
berkantor pusat di Belanda, Inggris dan di negeri lainnya.
Dengan sistem monopoli yang dijalankan di Hindia Belanda, perkembangan asuransi
kerugian di Hindia Belanda terbatas pada kegiatan dagang dan kepentingan bangsa Belanda,
Inggris, dan bangsa Eropa lainnya. Manfaat dan peranan asuransi belum dikenal oleh
masyarakat, lebih-lebih oleh masyarakat pribumi.
Jenis asuransi yang telah diperkenalkan di Hindia Belanda pada waktu itu masih sangat
terbatas dan sebagian besar terdiri dari asuransi kebakaran dan pengangkutan.
Asuransi kendaraan bermotor masih belum memegang peran, karena jumlah kendaraan
bermotor masih sangat sedikit dan hanya dimiliki oleh Bangsa Belanda dan Bangsa Asing
lainnya. Pada zaman penjajahan tidak tercatat adanya perusahaan asuransi kerugian satupun.
Selama terjadinya Perang Dunia II kegiatan perasuransian di Indonesia praktis terhenti,
terutama karena ditutupnya pemsahaan- perusahaan asuransi milik Belanda dan Inggris.
Setelah Perang Dunia usai, perusahaan-perusahaan Belanda dan Inggris kembali
beroperasi di negara yang sudah merdeka ini. Sampai tahun 1964 pasar industri asuransi di
Indonesia masih dikuasai oleh Perusahaan Asing, terutama Belanda dan Inggris.
Pada awal mulanya beroperasi di Indonesia mereka mendirikan sebuah badan yang disebut
“Bataviasche Verzekerings Unie” (BVU) pada tahun 1946, yang melakukan kegiatan
asuransi secara kolektif. Dengan demikian dari setiap penutupan, masing-masing anggota BVU
memperoleh share tertentu. Cara ini dilakukan mengingat keadaan pada waktu itu belum teratur
dan tenaga asuransi masih kurang sekali.
Pada tahun 1950 berdiri sebuah perusahaan asuransi kerugian yang pertama, yakni NV.
Maskapai Asuransi Indonesia yang kemudian pada awal 2004 sudah menjadi PT MAI PARK.
Pada saat itu, sebagai perintis perusahaan asuransi kerugian nasional yang pertama, maka
perusahaan ini harus bersaing dengan perusahaan asuransi asing yang unggul baik dalam faktor
permodalan maupun pengetahuan teknis.
Dengan berdirinya perusahaan asuransi kerugian nasional tersebut, keberanian pengusaha
nasional dipacu untuk mendirikan perusahaan-perusahaan asuransi kerugian. Keberanian ini
didukung pula oleh Peraturan Pemerintah bahwa semua barang impor hams diasuransikan di
Indonesia. Pengaturan ini dimaksudkan untuk menanggulangi pemakaian devisa untuk
membayar premi asuransi di luar negeri.
Pada tahun 1953 berdiri pula perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang
reasuransi Belanda dan Inggris di Indonesia, pemakaian devisa untuk membayar premi
reasuransi ke luar negeri juga masih tetap besar. Untuk menanggulangi hal ini, didirikanlah
pada tahun 1954 sebuah perusahaan reasuransi profesional, yakni “PT. REASURANSI
.UMUM INDONESIA” yang mendapat dukungan dari bank-bank pemerintah.

8
Lembaga yang tersebut terakhir ini mengeluarkan peraturan-peraturan yang mengikat
untuk perusahaan-perusahaan asuransi asing untuk menggunakanjasa perusahaan reasuransi
nasional. Langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam hal ini memberikan hasil yang
diharapkan. Kegiatan PT. Reasuransi Umum Indonesia pada tahun 1963 diperluas dengan
kegiatan reasuransi jiwa.
Pada saat PT. Reasuransi Umum Indonesia didirikan, banyak perusahaan-perusahaan
asuransi kerugian nasional bermunculan, tetapi perkembangannya masih terhambat oleh
persaingan yang berat dari perusahaan-perusahaan asuransi swasta asing. Pada waktu
perjuangan mengembaiikan Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia, pemerintah
melakukan nasionalisasi perusahaan milik Belanda. Perusahaan-perusahaan Inggris
dinasionalisasi dalam peristiwa konfrontasi.

C. Manfaat Asuransi
1. Manfaat Asuransi secara Umum
Berikut adalah manfaat yang didapat dari mendaftar asuransi yang akan Anda dapatkan
secara umum atau keseluruhan.
a. Memberikan Ketenangan
Kita tidak pernah mengetahui kemungkinan kejadian yang akan dialami esok hari. Setiap
hari kita lewati dengan kemungkinan kejadian yang bisa saja menuntut pengeluaran tak terduga.
Bila Anda termasuk orang yang sangat siap terhadap sesuatu, risiko kerugian yang diakibatkan
oleh kejadian tak terduga tersebut bisa diminimalisir dengan mudah. Tetapi bagaimana dengan
Anda yang menyadari bahwa Anda bukan tipe orang seperti itu? Kehadiran penyedia layanan jasa
asuransi ini bisa memberikan jawaban dan meringankan beban ketika kejadian tak terduga itu
datang.
Asuransi memiliki manfaat untuk memberikan proteksi dari risiko ketidakpastian dan
dipercaya lebih mampu meningkatkan rasa percaya diri bagi individu pemegangnya. Penggantian
yang akan diberikan dari pihak penyedia layanan jasa asuransi ini setidaknya akan meng-cover
sebagian hingga seluruh kewajiban pembayaran Anda atas suatu kejadian. Asuransi juga dikenal
sebagai alternatif pengendalian kerugian atau loss control dengan melakukan survei lapangan serta
memberikan rekomendasi kepada pemegang polis untuk melakukan tindakan preventif dan
penanggulangan kerugian.
b. Sebagai Investasi dan Tabungan
Dengan mendaftarkan diri sebagai nasabah pemegang polis di suatu penyedia layanan jasa
asuransi, Anda akan mendapatkan jaminan pengembalian investasi pada akhir kontrak. Asuransi
yang diperuntukkan investasi juga memberikan kelonggaran dan fleksibilitas dalam memilih masa
pertanggungan. Biasanya akan ada tiga pilihan waktu masa pertanggungan nasabah pemegang

9
polis, yakni 5, 7, dan 10 tahun. Selain itu, besarnya premi adalah premi tunggal yang relatif
terjangkau dan bisa dibebaskan dari biaya administrasi.
c. Membantu Meminimalkan Kerugiaan
Sesuai dengan jenisnya masing-masing, fungsi dari kepemilikan asuransi secara umum
adalah membantu para pemegang polis untuk meminimalkan kerugian dari kejadian tak terduga
yang mungkin terjadi seperti biaya kerugian bencana kebakaran, kecelakaan, dan biaya rumah
sakit. Minimalisir kerugian untuk kejadian tak terduga ini dapat bisa dilihat dari contoh kasus
berikut:
Anda adalah seseorang yang memiliki rumah senilai Rp3 milyar. Selain itu, Anda juga
memiliki investasi berupa bangunan yang digunakan sebagai persewaan kamar kos bagi
mahasiswa di daerah sekitar kampus. Anda hanya memberikan proteksi lebih kepada rumah Anda
sementara tidak bagi bangunan kos yang dimiliki. Ketika terjadi bencana kebakaran akibat ledakan
gas di rumah, Anda bisa mendapatkan cover biaya dari pihak penyedia layanan jasa asuransi.
Sementara bila kebakaran itu terjadi di bangunan kos Anda, Anda akan rugi besar karena
kehilangan bangunan serta harus menanggung kerugian barang-barang milik mahasiswa karena
kebakaran terjadi akibat ledakan gas yang notabene milik Anda. Dari sini terlihat pentingnya
memiliki asuransi sebagai jaminan perlindungan baik itu untuk diri Anda atau pun untuk properti
dan investasi Anda.
d. Membantu Mengatur Keuangan
Kewajiban Anda untuk membayar premi secara rutin sebenarnya secara tidak langsung
memaksa Anda untuk menyediakan dana cadangan yang digunakan ketika terjadi kejadian tak
terduga. Meski begitu, ketika kejadian tak terduga itu benar-benar terjadi dan mengharuskan Anda
mengeluarkan kocek yang cukup banyak untuk menanggulangi hal tersebut, adanya asuransi akan
membantu Anda untuk mengurangi pengeluaran tak terduga yang biasanya jauh lebih tinggi dari
pengeluaran rutin harian atau bahkan bulanan Anda. Dengan memiliki asuransi, Anda tidak perlu
membayarkan biaya penuh atas kerugian yang dialami karena pihak penyedia layanan jasa asuransi
ini akan menyediakan ganti rugi.

Manfaat Asuransi Berdasarkan Jenisnya


Kemudian, selain manfaat umum dari sebuah asuransi yang telah disebutkan di atas, setiap
jenis asuransi juga memberikan proteksi khusus yang berbeda-beda sesuai fungsinya masing-
masing. Beberapa jenis asuransi yang banyak digunakan di Indonesia antara lain adalah:
a. Asuransi Kesehatan
Produk asuransi jenis ini secara khusus memberikan manfaat kepada pemegang polis atas
jaminan biaya kesehatan atau perawatan ketika terjadi kecelakaan atau jatuh sakit. Asuransi
kesehatan menjamin ketersediaan dana yang dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan kesehatan
Anda dan keluarga selaku pemegang polis. Kejadian sakit atau kecelakaan bukanlah kejadian yang

10
direncanakan dan sama sekali tidak ada orang yang ingin hal itu terjadi. Namun kita tidak bisa
memprediksi apa yang akan terjadi dan bagaimana dampaknya kepada kita. Hal inilah yang
menjadi perhatian para penyedia layanan jasa asuransi untuk membantu Anda dalam memberikan
jaminan kesehatan seperti contohnya biaya rawat inap dan biaya operasi.
b. Asuransi Jiwa 
Asuransi ini diperuntukkan bagi orang yang menanggung kerugian finansial tidak terduga
yang disebabkan oleh risiko kematian atau risiko hidup terlalu lama. Penggunaan asuransi jiwa
akan memberikan manfaat kepada masyarakat pemegang polis untuk mengganti program JPS
(Jaring Pengaman Sosial) pemerintah, karena turut membantu menjaga stabilitas masyarakat, dan
menjadi salah satu sumber keuangan. Bisnis ini juga memberikan manfaat dengan membuka
lowongan pekerjaan.
c. Asuransi Jaminan Hari Tua 
Asuransi jenis ini tujuannya memberikan kepastian pendapatan pemegang polis ketika telah
menjalani masa pensiun, dan juga kepada keluarganya apabila tertanggung meninggal dunia.
Asuransi ini juga membantu penggunanya mewujudkan impian setelah memasuki masa tua, karena
dananya bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan di masa mendatang.
d. Asuransi Pendidikan 
Dikenal sebagai alternatif tabungan pendidikan bagi anak yang direncanakan akan menjalani
masa sekolah di tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Asuransi pendidikan terbagi menjadi dua
jenis, yaitu proteksi dan investasi.
e. Asuransi Properti 
Dapat dikatakan asuransi jenis ini kurang populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Asuransi properti merupakan salah satu jenis asuransi yang memberikan jaminan kepada para
pemegang polisnya untuk menjaminkan rumah atau bisnis yang menjadi sub-jenis asuransi
properti.
Aset penting seperti rumah, kantor, atau gedung sekarang ini dinilai perlu mendapatkan
proteksi lebih. Dengan mendaftarkan asuransi untuk aset berharga, maka Anda akan mendapat
jaminan dari pihak asuransi bila terjadi musibah yang mengakibatkan rusak atau hilangnya aset
berharga tersebut. Ganti rugi yang dialami bila terdaftar menjadi pemegang polis akan ditutup oleh
pihak asuransi.
f. Asuransi Perjalanan
Merupakan jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan kepada para pemegang
polis ketika sedang dalam perjalanan seperti perlindungan biaya medis, kehilangan barang di
bagasi, kehilangan dokumen perjalanan, dan lain-lain.
g. Asuransi Kendaraan Bermotor 

11
Salah satu jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan dari kerugian atau
kerusakan kendaraan bermotor bagi para pemegang polis. Kerugian atau kerusakan yang
ditanggung oleh pihak penyedia jasa asuransi kendaraan bermotor antara lain:
1) Kecelakaan lalu lintas seperti benturan, tabrakan, hingga terperosok
2) Perbuatan jahat dari orang lain
3) Pencurian
4) Kebakaran
2. Penggolongan Asuransi
1. Menurut Sifat Pelaksanaannya
a. Asuransi sukarela
Pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, dan semata-mata
dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas
sesuatu yang dipertanggungkan.
b. Asuransi wajib
Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang
pelakasanaannya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh pemerintah.
2. Menurut Jenis Usaha Perasuransian
Menurut UU No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian jenis usaha perasuransian dibagi
menjadi beberapa jenis:
a. Usaha Asuransi
1) Asuransi kerugian
Yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dn tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari
peristiwa yag tidak pasti. Usaha asuransi kerugian ini dapat dipilah sebagai berikut:
a) Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup risiko kebakaran.
b) Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan penanggung atau perusahaan
asuransi akan menjamin kerugian yang dialami tertanggung akibat terjadinya
kehilangan atau kerusakan saat pelayaran.
c) Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan kedala
kedua asuransi diatas, missal : asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan
diri, dan lain sebagainya.
2) Asuransi jiwa (life insurance)
Suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan risiko yang
dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi
jiwa memberikan:

12
a) Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan.
b) Santunan bagi tertanggung yang meninggal
c) Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh meninggalnya orang
kunci
d) Penghimpunan dana untuk persiapan pension
Ruang lingkup usaha asuransi jiwa dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
a) Asuransi jiwa biasa (ordinary life insurance)
Biasanya polis asuransi jiwa ini diterbitkan dalam suatu nilai tertentu dengan premi
yang dibayar secara periodik (bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan).
b) Asuransi jiwa kelompok (group life insurance)
Asuransi jiwa ini biasanya dikeluarkan tanpa ada pemeriksaan medis atas suatu
kelompok orang di bawah satu polis induk di mana masing-masing anggota
kelompok menerima sertifikat partisipasi.
c) Asuransi jiwa industrial (industrial life insurance)
Dalam jenis asuransi ini dibuat dengan jumlah nominal tertentu. Premi umumnya
dibayar mingguan yang dibayarkan di rumah pemilik polis kepada agen yang
disebut debit agent.
3) Reasuransi (reinsurance)
Pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan atau asuransi dari
asuransi. Reasuransi adalah suatu system penyebaran risiko dimana penanggung
menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada
penanggung yang lain. Penyebaran risiko tersebut dapat dilakukan dengan dua
mekanisme, yaitu koasuransi dan reasuransi. Koasuransi adalah pertanggungan yang
dilakukan secara bersama atas suatu objek asuransi. Sedangkan reasuransi adalah
proses untuk untuk mengasuransikan kembali pertanggung jawaban pada pihak
tertanggung. Fungsi reasuransi adalah :
a) Meningkatkan kapasitas akseptasi.
b) Alat penyebaran risiko.
c) Meningkatkan stabilitas usaha.
d) Meningkatkan kepercayaan.
Mekanisme untuk reasuransi antara lain:
a) Treaty dan facultative reinsurance
Dalam model ini, reasuradur memberikan sejumlah pertanggungan yang diinginkan
dengan perjanjian kontrak dan reasuradur harus menerima jumlah yang ditawarkan.
b) Reasuransi proporsional

13
Pembagian risiko antara ceding company dengan reasuradur dilakukan secara
proporsional berdasarkan jumlah retensi yang telah ditetapkan. Retensi adalah
jumlah maksimum risiko yang ditahan atau ditanggung oleh ceding company.
c) Reasuransi nonproporsional
Bentuk ini memberikan kemungkinan bagi reasuradur untuk tidak membayar klaim
atau membayar klaim terbatas jumlah yang ada di treaty. Treaty dalam mekanisme
reasuransi adalah pertanggungan yang dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan
dan syarat-syarat yang dituangkan dalam suatu perjanjian antara ceding company
dan reasuradur yang mana reasuradur mengikatkan diri untuk menerima setiap
penutupan yang diberikan oleh ceding company.
b. Usaha Penunjang
1) Pialang asuransi adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan
asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan tertanggung.
2) Pialang reasuransi adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penetapan
reasuransi dan penanganan ganti rugi reasuransi dewan bertindak untuk kepentingan
perusahaan asuransi.
3) Penilai kerugian asuransi adalah usaha yang memberikan jasa penilaian terhadap
kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan.
4) Konsultan aktuaria adalah usaha yang memberikan jasa konsultan aktuaria.
5) Agen asuransi adalah pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka
pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.
3. Menurut The Chartered Insurance Institute London
a. Asuransi kerugian (property insurance)
Merupakan pertanggungan untuk semua milik yang berupa harta benda yang memiliki
risiko. Jenisnya ada :
1) Asuransi kebakaran (fire insurance)
2) Asuransi pengangkutan (marine insurance)
3) Asuransi penerbangan (flight insurance)
4) Asuransi kecelakaan (accident insurance)
b. Asuransi tanggung gugat (liability insurance)
Asuransi untuk melindungi tertanggung terhadap kerugian yang timbul dari gugatan pihak
ketiga karena kelalaian tertanggung.
c. Asuransi jiwa (life insurance)
Asuransi jiwa terdiri atas :
1) Asuransi kecelakaan
2) Asuransi jiwa

14
3) Anuitas
4) Asuransi industri
d. Asuransi kerugian (general insurance)
e. Reasuransi (reinsurance)

BAB III
PENUTUP

Asuransi sebagai satu wujud usaha dalam pertanggungan yang melibatkan antara sekelompok
(kumpulan) orang disatu pihak dan perusahaan asuransi, sebagai lembaga pengelola dana di pihak
lain, telah mengangkat “isu” utama saling menanggung dalam menghadapi musibah dan bencana.
Dilihat dari nilai bawan yang tertera dalam teks-teks absolut (Al-Qur’an dan As-Sunnah), maka nilai
dasar dari asuransi syariah mempunyai nilai sosial oriented yaitu sebuah nilai yang didasarkan pada
semangat saling tolong-menolong antar sesama peserta asuransi dalam menghadapi musibah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhammad, 1999, Hukum Asuransi Indonesia Citra Aditya Bakti, Bandung.
Abdul Halim Barkatulah, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen Kajian Teoritis dan Perkembangan
Pemikiran,FH Ulam Press, Banjarmasin.
Ahmadi Miru dan Sakka Pati, 2008, Hukum Perikatan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Djaja S. Meliala, 2007, Perkembangan Hukum Perdata Tentang Benda dan Hukum Perikatan, Nuansa
Aulia, Bandung
Perundang-Undang :
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUH Dagang)

16

Anda mungkin juga menyukai