Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS

I.

Analisis Berdasarkan KUHD dan Syarat-syarat Umum

Beberapa pasal yang


PT.Allianz, yaitu:

terdapat

dalam

Polis

-. Pasal 16 ayat (1)


-. Pasal 7
-. Pasal 8
Telah memenuhi kriteria yang terdapat dalam pasal
304 KUHD dan pasal 256 KUHD khususnya angka 5
yakni mengenai bahaya-bahaya yang ditanggung
oleh si penanggung.

Pasal 276 KUHD : apabila kerugian tersebut disebabkan oleh si


tertanggung sendiri, maka si penanggung tidak bertanggung
jawab
atas ganti kerugian yang diderita si tertanggung
DALAM KASUS:
Handoyono mati bukan karena perbuatannya
sendiri/kehendaknya
sendiri, karena kematian itu adalah kehendakNya Tuhan, maka
jelaslah bahwa ahli waris Handoyono berhak menuntut klaim
asuransi berdasarkan pasal 16 ayat (1) di dalam polis asuransi PT.
Allianz, bahwa ahli warisnya diberi kesempatan untuk klaim ganti
rugi.
Pasal 307 KUHD, maka pertanggungan ini tidak gugur, karena
Handoyono mati bukan karena bunuh diri atau dihukum mati.

Asuransi sebagai bentuk perjanjian harus memenuhi syarat


dalam pasal 1320 KUHPerdata, yaitu:
1. Adanya persetujuan kehendak
Kata sepakat mereka yang mengikat dirinya.
POLIS sebagai bukti mengikatkan diri antara PT.Allianz
(Penanggung)
Handoyono (Tertanggung).
Dalam pasal 255 KUHD, manfaat asuransi jiwa antara lain:
-. Kematian normal : Rp. 150.000.000,-. Kematian akibat kecelakaan : Rp. 300.000.000,Ditambah/termasuk dana investasi.
Jika Handoyono masih hidup s/d akhir kontrak maka semua
dana
investasi yang terbentuk semuanya akan dibayarkan, dengan
masa
pertanggungan 10 tahun, mulai dari 10 September 2006 s/d 10
September 2016.

Makaantara keduabelah pihak telah mencapai kata


sepakat
mengenai
masa
pertanggungan,
jumlah
pertanggungan maupun
premi yang harus dibayar oleh Handoyo (tertanggung),
sehingga
syarat sepakat mereka yang mengikatkan dirinya telah
terpenuhi.
2. Wewenang melakukan perbuatan hukum
Cakap atau bekwaamsyarat umum agar dapat melakukan
perbuatan hukum secara sah, antara lain:
haruslah telah dewasa,
sehat akal pikiran
tidak dilarang oleh suatu peraturan perundang-undangan
untuk
melakukan suatu perbuatan hukum tertentu

PT Allianz : perusahaan asuransi berbentuk badan hukum.


Badan hukum di dalam praktik itu merupakan suatu subyek
hukum, sehingga pendukung hak dan kewajiban dalam hukum
serta mampu bertindak dalam hukum
Handoyo : seorang suami dan mempunyai anak, sehingga telah
dewasa dalam arti cakap bertindak dalam hukum.
sehingga syarat kecakapan dalam membuat perikatan telah
terpenuhi.
3. Benda yang dipertanggungkan
Dalam perjanjian adalah adanya barang yang mana dijadikan
obyek perjanjian.
Menurut Pasal 1320 BW, barang yang menjadi obyek suatu
perjanjian harustertentu, sedangkan jumlahnya itu tidak perlu
ditentukan asalkan dikemudian hari dapat ditentukan atau
diperhitungkan.
PT Allianz dengan Handoyo yang dijadikan obyek adalah
pengalihan resiko dari tertanggung kepada pihak penanggung,
sehingga syarat suatu hal tertentu telah terpenuhi.

4. Causa yang diperbolehkan


Suatu sebab yang diperkenankan maksudnya
bahwa suatu perjanjian tanpa sebab, atau dibuat
berdasarkan suatu sebab yang palsu atau yang
terlarang, tidaklah mempunyai kekuatan.
Perjanjian yang dibuat itu mungkin terjadi:
1. perjanjian tanpa sebab
2. perjanjian dengan suatu sebab yang palsu atau
juga terlarang
3. perjanjian dengan suatu sebab yang mana
diperkenankan.
Perjanjian
yang
obyeknya
pengalihan resiko tidak bertentangan dengan
undang-undang,
ketertiban
umum
maupun
kesusilaan, sehingga syarat suatu sebab yang
halal telah terpenuhi.

5. Kewajiban pemberitahuan
Syarat khusus dalam perjanjian asuransi diatur dalam
Pasal 251 KUHD yang menentukan, bilamana setiap
keterangan yang keliru atau tidak benar, ataupun setiap
tidak memberitahukan hal-hal yang diketahui oleh
tertanggung, betapa pun itikad baik ada padanya.
Perjanjian itu tidak ditutup atau tidak akan ditutup
dengan syarat-syarat yang sama, mengakibatkan
batalnya pertanggungan.
PT Allianz dengan Handoyo telah terikat dalam perjanjian
asuransi, karena hubungan keduanya telah memenuhi
unsur-unsur asuransi sebagaimana Pasal 246 KUHD.
Perjanjian asuransi yang dibuat telah disepakati kedua
belah pihak dan telah memenuhi persyaratan. Sejak
ditutupnya perjanjian asuransi sebagaimana Pasal 257
KUHD, yang berarti persyaratan akan kondisi yang
dipertanggungkan sebagaimana Pasal 251 KUHD telah
terpenuhi.

Perjanjian asuransi PT Allianz selaku penanggung


bertanggungjawab untuk membayar kerugian
kepada tertanggung yaitu Handoyo manakala
menderita sakit dan membutuhkan perawatan
atau jika Handoyo meninggal dunia, sedangkan
Handoyo
selaku
tertanggung
berkewajiban
membayar premi asuransi sesuai dengan yang
disepakatinya
sehingga
telah
memenuhi
kewajiban dalam perjanjian asuransi.

II. Analisis Berdasarkan


Syarat-Syarat Khusus

A. Harus ada Kepentingan


(Principle Of Interest)
Pasal 247 KUHD, dalam pertanggungan terdapat
beberapa kepentingan yang dapat
dipertanggungakan,salah satunya adalah
jiwa;satu atau beberapa orang.Dalam pasal 302
KUHD juga jelas dikatakan bahwa jiwa seseorang
dapat dipertanggungkan baik untuk selama
hidupnya jiwa itu,baik untuk suatu waktu yang
ditetapkan dalam perjanjian.Dan dalam kasus ini
Handoyo mempertangunggkan jiwanya,istri dan
anaknya kepada asuransi PT.Allianz untuk waktu
10 tahun yang ditetapkan dalam perjanjian antara
keduanya.

Berdasarkan pasal 250 KUHD,si tertanggung


haruslah yang berkepentingan
atas yang
dipertanggungkan
supaya
si
penanggung
berkewajiban membayar ganti kerugian atas
kerusakan
yang
dialami
kepentingan
tersebut.Dalam kasus ini,Handoyo memang yang
berkepentingan karena ia melakukan pertanggungan
untuk jiwanya sendiri dan juga untuk pihak ketiga
yang tidak lain adalah keluarganya sendiri yaitu
lebih tepatnya jiwa istri dan anaknya.Sehingga
secara otomatis dapat diakatakan bahwa Handoyo
memang yang berkepentingan
.

Kepentingan yang dapat diancam bahaya:


Jiwa juga adalah sesuatu yang dapat diancam bahaya
seperti sakit penyakit ataupun kematian,sehingga syarat ini
dipenuhi oleh jiwa yang dipertanggungkan.
Kepentingan yang tidak dikecualikan oleh undangundang:
Jiwa juga bukanlah sesuati yang dilarang oleh undangundang atau bukan sesuatu yang bertentangan dengan
undang-undang maupun dengan kesusilaan atau ketertiban
umum.Karena semua orang pasti memiliki jiwa. Sehingga
jiwa adalah hal yang wajar untuk dipertanggungkan.
Dengan terpenuhinya 3 kriteria tersebut maka jiwa
adalah suatu kepentingan yang Insurable Interest

Dalam pasal 268 KUHD ada syarat tertentu untuk


sebuah kepentingan yang dipertanggungkan antara
lain :
Kepentingan yang dapat dinilai dengan uang:
Jiwa walaupun sulit untuk dinilai dengan uang,jiwa
adalah suatu kepentingan yang berharga.karena
tanpa jiwa seseorang tidak akan bisa hidup dan
apabila jiwanya rusak akan sulit untuk menjalani
hidup.Maka bisa dikatakan syarat ini terpenuhi oleh
jiwa.

B. Harus ada Itikad Baik (Ut Most Good Faith)


kedua pihak sama-sama mempunyai itikad tidak
baik didalamnya

Berdasarkan ketentuan Pasal 8 tentang Syarat Umum


Polis PT Allianz, Handoyo meninggal dunia bukan
karena bunuh diri dan bukan karena terinveksi virus
HIV AIDS atau penyakit yang berhubungan dengan
AIDS serta bukan karena penyakit bawaan. Menurut
pihak PT Allianz, berdasarkan dari hasil penelitian
didapatkan fakta bahwa Handoyo sebelum penutupan
asuransi pernah dirawat atau konsultasi ke RS Siloam.
Berdasarkan
pemeriksaan
tersebut
penanggung
berkesimpulan bahwa Handoyo telah terbukti telah
beritikad tidak baik.

Alasan penolakan klaim tersebut jika


dikaitkan dengan ketentuan Pasal 8 ayat 4
Syarat-syarat Umum Polis PT Allianz
memang tepat, namun jika dikaitkan
dengan Pasal 7 Syarat-syarat Umum Polis
PT
Allianz,
kurang
tepat,
karena
seharusnya sebelum PT Allianz menutup
kontrak terutama dalam hal pertanggungan
dalam jumlah yang besar, kematian normal
dibayarkan Rp150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah), melakukan
pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan

Sehingga jika PT Allianz menolak klaim


yang diajukan oleh ahli waris Handoyo,
mengandung arti bahwa PT Allianz tidak
membayar apa yang disanggupinya,
sehingga dapat dikualifikasikan telah
wanprestasi atau ingkar janji.Dengan
adanya wanprestasi yang dilakukan oleh
PT Allianz memberikan hak kepada ahli
waris Handoyo untuk menggugat ganti
kerugian.

Alasan yang digunakan PT Allianz dalam


menolak
klaim
tidak
berlandaskan
hukum,karena asuransi adalah suatu perjanjian,
sehingga dengan ditutupnya perjanjian asuransi
berarti keterangan yang diberikan tentang
kondisi dari tertanggung mengenai riwayat
penyakit yang pernah diderita oleh Handoyo
telah disampaikan kepada pihak PT Allianz dan
diterima oleh pihak PT Allianz, dengan
ditutupnya perjanjian asuransi, berarti tidak
mempermasalahkan mengenai kondisi Handoyo
sebagai tertanggung.
Selain itu pihak PT Allianz tidak menggunakan

C.Harus ada asas


keseimbangan
Dalam kasus ini belum ada pembayaran ganti rugi yang
dilakukan oleh PT.Allianz kepada ahli waris
Handoyo,sehingga asas ini belum dapat dianalisis
terhadap kasus tesebut.Namun kalaupun tadinya PT
Allianz akan membayar kepada ahli waris
Handoyo,kemungkinan asas ini akan terpenuhi karena
ahli waris Handoyo akan menerima uang sesuai dengan
yang diperjanjikan di dalam polis asuransi jiwa
tersebut.Namun karena adanya itikad tidak baik dari
pihak tertanggung sendiri yakni tidak memberitahukan
secara detail mengenai penyakit-penyakit yang ia
derita sudah melanggar pasal 251 KUHD yang
menyatakan :

Sehingga dengan dilanggarnya pasal


ini mengakibatkan batalnya
pertanggungan yang diadakan oleh
Handoyo dan PT Allianz,sehingga PT
Allianz dibebaskan dari kewajibannya
untuk membayar ganti kerugian.

D.Harus ada Subrogasi

Dalam kasus tersebut,kematian


Handoyo bukan karena akibat
perbuatan orang lain,sehingga ahli
waris Handoyo pun tidak menuntut
kepada pihak lain dan tidak terjadi
permintaan ganti rugi
ganda,sehingga asas ini pun tidak
dapat di analisis di dalam kasus
tersebut.

KESIMPULAN
Penolakan klaim dilakukan oleh PT Allianz yang
diajukan Handoyo tidak dibenarkan menurut hukum,
karena PT Allianz lah yang tidak mengakui polis
asuransi. Dalam polis telah jelas disebutkan
termasuk sebagai bentuk kerugian yang dijamin oleh
perusahaan asuransi. Hal ini berarti bahwa fakta
yang tidak dibuka termasuk suatu kerugian yang
dijamin oleh asuransi sebagaimana tercantum dalam
polis asuransi.

Upaya hukum yang dapat ditempuh adalah


menyelesaikan
secara
damai
permasalahan
mengenai penolakan tersebut, karena PT Allianz
tidak dapat membatalkan polis secara sepihak.
Sebab telah terikat suatu perjanjian asuransi
dengan
Handoyo
dan
perjanjian
tersebut
sebenarnya telah memenuhi unsur-unsur asuransi
dan syarat-syarat perjanjian asuransi sebagaimana
Pasal 246 KUHD. PT Allianz dapat dikualifikasikan
telah
melakukan
wanprestasi,
yaitu
tidak
memenuhi kewajiban yang timbul dalam perjanjian
asuransi. Membebankan kepada PT Asuransi Allianz
untuk membayar klaim asuransi disertai dengan
penggantian biaya, rugi dan bunga.

Sehingga
sebaiknya
terhadap perusahaan agar
berkenan memberikan surat
perjanjian
dengan
menyebutkan klausul-klausul
dalam perjanjian dengan rinci
dan jelas tanpa ada klausul
yang
dikurangi,
sesuai
dengan
syarat-syarat
perjanjian asuransi.

Anda mungkin juga menyukai