Anda di halaman 1dari 2

Nama : Septian Kurniawan Matkul : Hukum Asuransi

Kelas : V.356 Dosen : Fenny Wulandari, SH., MH


NIM : 2016020908

Jawaban Pertanyaan No. 1

Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang
polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai
imbalan untuk:
a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya
suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau
pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya
telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Dasar Hukum : Pasal 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014


TENTANG PERASURANSIAN

Jawaban Pertanyaan No. 2

1. Prinsip Saling Percaya


Prinsip pertama dalam asuransi adalah saling percaya yang dilandasi dengan itikad baik.
Saling percaya dan itikad baik ini ditunukkan dalam keterbukaan antara kedua belah
pihak.
2. Prinsip Interest
Orang yang berhak mengasuransikan adalah pihak yang memiliki kepentingan
(keuangan) terhadap objek yang dipertanggungkan.
3. Prinsip Indemnitas
Prinsip ini mengandung makna bahwa jumlah ganti rugi yang diberikan kepada
tertanggung bila terjadi klaim adalah sebesar sesaat sebelum terjadinya kerugian dan
maksimal senilai pertanggungan yang disepakati bersama.
4. Prinsip Proximate Cause
Prinsip ini mengandung arti bahwa perusahaan asuransi akan membayar ganti rugi
terhadap kerusakan/kerugian objek yang dipertanggungkan apabila kerusakan/kerugian
tersebut timbul akibat salah satu sebab yang dijamin.
5. Prinsip Subrogasi
Subrogasi adalah pengalihan hak dari Tertanggung kepada Penanggung.
6. Prinsip Kontribusi
Kontribusi adalah pembagian pembayaran klaim antara beberapa perusahaan asuransi
bila Tertanggung mengasuransikan harta bendanya kepada lebih dari satu perusahaan
asuransi.
7. Prinsip Deductible
Prinsip ini mengandung arti bahwa beban yang harus ditanggung oleh Tertanggung
dalam setiap kali kejadian.
Jawaban Pertanyaan No. 3

Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata, yang menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Oleh karena
itu, akibat dari asas pacta sunt servanda adalah perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali
tanpa persetujuan dari pihak lain.

Polis berfungsi sebagai alat bukti tertulis bahwa telah terjadi perjanjian asuransi antara
tertanggung dan penanggung. Polis memuat kesepakatan mengenai syarat-syarat khusus
dan janji-janji khusus yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban untuk mencapai
tujuan asuransi.

Ketika tertanggung dan penanggung menyepakati keseluruhan isi dari polis, maka salah
satu pihak tidak dapat membatalkan perjanjian secara sepihak.

Jawaban Pertanyaan No. 4

1. Tertanggung
Tertanggung Yaitu pihak yang mengalihkan resiko. Tertanggung wajib membayar premi dan
berhak memperoleh penggantian jika timbul kerugian atas objek yang diasuransikan. Pihak
tertanggung biasanya adalah orang-perorangan.

2. Penanggung
Penanggung Yaitu pihak yang menerima pengalihan risiko. Penanggung mempunyai
kewajiban untuk memikul risiko yang dialihkann kepadanya dan berhak memperoleh
pembayaran premi dari tertanggung.

Jawaban Pertanyaan No. 5


Berdasarkan bunyi Pasal 6 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang
Perasuransian, menyebutkan bentuk badan hukum yang dapat menjadi penyelenggara usaha
perasuransian adalah sebagai berikut: 

1. Perseroan Terbatas ;
2. Koperasi ;
3. Usaha Bersama yang telah ada pada saat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014
diundangkan.

Anda mungkin juga menyukai