Anda di halaman 1dari 31

HUKUM BISNIS

Dr.LINDA IKAWATI S.H,M.H


ASURANSI
• asuransi adalah perjanjian antara penanggung dan tertanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung denga menerima premi
untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian ,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen.
• asuransi tidak dapat menghilangkan resiko terjadinya peristiwa
tidak terduga, tetapi asuransi dapat mengurangi dampak
kerugian yang muncul dari peristiwa tersebut, baik dalam skala
kecil ataupun besar, saat ini asuransi sudah menjadi bagian
perencanaan keuangan bagi sebagian orang untuk jangka
panjang .
Elemen Dalam Asuransi
1. Premi, premi merupakan kewajiban yang dibayar
tertanggung kepada pihak penanggung sebagai jasa
pengalihan resiko
2. polis asuransi, merupakan dokumen legal yang menjadi
dasar hukum hubungan antara pihak tertanggung dan
pihak penanggung.
3. klaim, merupakan permohonan resmi yang diajukan
nasabah terhadap perusahaanasuransi untuk melakukan
pembayaran sebagi bentuk gantu rugi atas kerusakan
atau kehilangan berdasarkan ketentuan polis asuransi.
unsur- unsur asuransi pada pasal 246 KUHD

1. Perjanjian antara penanggung dan tertanggung yang


muncul karena kesepakatan bebas
2. penanggung yang memeberikan proteksi
3. tertanggung yang menerima proteksi
4. peristiwa yang tidak diduga atau tidak diketahui
sebelumnya, peristiwa yang dapat menimbulkan
kerugian
5. kepentingan yang diasuransikan, yang mungkin akan
mengalami kerugian yang di sebabkan oleh peristiwa
tersebut.
jenis asuransi berdasarkan uu no.40 tahun
2014
1. Auransi kerugian , untuk dapat memeberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung.
2. Asuransi jumlah, melipti asuransi jiwa dan asuransi
sosial, dapat diketahui dari rumusan untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggung jawabkan.
Jenis Asuransi di Indonesia
• Asuransi kesehatan , asuransi kesehatan
memeberikan perlindungan dengan jaminan biaya
kesehatan dan perwatan bagi pihak tertanggung jika
mengalami kecelakaan atau jatuh sakit.
• Asuransi jiwa, menanggung atas kematian seseorang
dengan memeberikan keuntungan finansial pada
tertanggung atas kematiannya.
• Asuransi umum , perlindungan terhadap resiko
kerugian dan kehilangan yang dialami oleh
pemegang polis.
Jenis Perjanjian Pertanggungan yaitu

• Pertanggungan atau Asuransi Sukarela,


hubungan hukum antara pihak penanggung
dan tertanggung yang mengikatkan diri dalam
perjanjian pertanggungan harus memuat
adanya unsur persesuain kehendak yang
bersifat sukarela, sehingga tidak adanya
paksaan maupun campur tangan dari pihak
lain.
• Pertanggungan atau Asuransi Wajib, hubungan
hukum antara pembayar premi dan
pemerintah sebagai penanggung diciptakan
oleh undang- undang.
Hubungan Hukum Perusahaan Asuransi
Dengan Tertanggung
1. Para pihak dalam perjanjian asuransi , pihak - pihak
yang salin mengikatkan diri antara tertanggung
dan penanggung, tertanggung adalah pihak yang
mengikatkan diri dengan memebayr premi atas
persesuaian kehendaknya sendiri terhadap
kepentingan yang di pertanggungkan , penaggung
adalah pihak yang mengikatkan diri dengan
menerima premi asuransi untuk mengganti
kerugian kepada tertanggung atas daras
persesuaian kehendak sendiri.
Syarat - Syarat perjanjian Asuransi
• Perjanjian merupakan salah satu sumber perikatan,
perjanjian merupakan suatu hubungan hukum manakal
seorang berjanji pada orang lain unyuk melaksanakan
sesuatu sedangkan perikatan merupakan suatu
hubungan hukum antara dua pihak di dalam lapangan
kekayaan.maka syarat perjanjian asuransi yaitu :
1. kesepakatan para [pihak
2. kewenangan berbuat
3. objek tertentu
4. kausa yang halal
Sifat - Sifat perjanjian Asuransi
1. Perjanjian asuransi adalah suatu perjanjian penggantian
kerugian, penanggung mengikatkan diri untuk menggantikan
kerugian karena pihak menderita kerugian dan yang diganti
itu adalah seimbang dengan kerugian yang sungguh -
sungguh diderita atau prinsip indemnitas.
2. perjanjian asuransi adalah perjanjian bersyarat.
3. perjanjian asuransi adalah perjanjian timbal balik
4. kewajiban penanggung mengganti rugi diharapkan dengan
kewajiban tertanggung memebayr premi.
5. kerugian yang diterima yaitu sebgai akibat peristiwa yang
tidak tertentu atas mana diadakan pertanggungan.
Syarat Sahnya Perjanjian Asuransi
1. kesepakatan, benda yang menadi obyek asuransi,
pengalihan resiko dan pembayaran premi, ganti
kerugian seimbang, syarat khusus asuransi, dibuat
secra tertulis
2. cakap, cakap dalam melakukan perbuatan hukum
yang diakui oleh undang - undang
3. obyek tertentu, obyek yang diasuransikan dapat
berupa harta kekayaan dan kepentingan yang
melekatpada harta kekayaan
4. kausa yang halal, tidak dilarang oleh undang - undang
Prisip Dasar Asuransi
1. Prinsip Utmost Good Fait, calaon tertanggung
berkewajiban memeberikan sejelas - jelasnya dan
teliti mengenai segala fakta penting yang berkaitan
dengan obyek yang diasuransikan.
2. Prinsip Insurable Insurance (KEPENTINGAN
MENGASURANSI) prinsip adanya kepentingan
ertanggung pada obyek yang dipertanggungkan
akibat peristiwa yang di jamin dalam polis asuransi
kalau tertanggung benar mengalami kerugian.
3. Prinsip Indemnity , prinsip ganti rugi yang
seimbang manakala seorang tertanggung tidak
boleh menerima ganti rugi melebihi dari pada
keruian nyata yang dideritany adari peristiwa yang
di jamin dalam polis asuransi.
4. Prinsip Subrogasi, apabila tertanggung telah
menerima ganti rugi dari penanggung maka hak
menuntut ganti rugi pada pihak lain dianggap
menimbulkan kerugian akan jatuh pada penggung.
Beberapa varian akibat krugian karena
peristiwa
A. causa proxima , peristiwa dari yang menjadi
sebab dari timbulnya kerugian adalah
peristiwa terdekat
B. causa remota, menjadi sebab dari timbulnya
kerugian dalah peritiwa terjauh
C. adequate, sebab yang paling layak menurut
manusia bahwa itulah yang menimbulkan
akibat.
prinsip - prinsip asuransi yang diatur dalam
KUHD
1. Prinsip kontribusi
2. Prinsip Proposional
3. Ptinsip Koasuransi /Reasuransi
4. Prinsip Jumlah bilangan besar
5. Prinsip Proximate cause
REASURANSI
• Adalah perjanjian timbal balik atara seorang
penanggung petama dengan penaggung
ulang , dimana penaggung reasuransi itu
menerima uang premi yang telah ditetapkan
dulu jumlahnya, bersedia untuk mengganti
ketrugian pada penanggung pertama.
TREATY
• Adalah suatu pernyataan tertulis dalam
perjanjian reasuransi antara perusahaan
reasuransi dengan perusahaan asuransi, treaty
dibagi menjadi 2 :
1. secara otomatis
2. facultatif
RETROCESION
• Mereasiransikan kembali resiko yang telah
direasuransikan , karena perusahaan asuransi
tidak sanggup menaggung semua resiko yang
dilimpahkan kepadanya karena melebihi
kapasits daya tampung sendiri dari
perusahaan asuransi dikarenakan batas
retensi perusahaan terbatas dan resiko -resiko
terlalu tinggi
Polis sebagai Dokumen dalam Perjanjian
Asuransi
• Asuransi harus dibuat secara tertulis dalam
bentuk akta yang disebut polis, polis
merupakan satu - satunya alat bukti tertulis
untuk membuktikan bahwa asuransi telah
terjadi , polis sebagi alat bukti tertulis bahwa
telah terjadi pertanggungan antara
tertanggung dan penanggung.
Asuransi Kerugian
A. Asuransi Kebakaran
pengaturan asuransi kebakaran , dalam Buku I
Bab 10 Pasal 287 sampai Pasal 298 KUHD.
Polis Asuransi Kebakaran
obyek asuransi kebakaran yang ditanggung
oleh penanggung
ganti kerugian
janji - janji khusus
B. Asuransi Laut
Pengaturan asuransi laut
Polis asuransi laut
Obyek asuransi laut
Ganti kerugian
C. Asuransi Tangung Jawab
Asuransi dan tanggung jawab, upaya untuk mengatasi
kerugian yang mungkin timbul akibat peristiwa yang tidak di
ingginkan
Polis Asuransi Tanggung Jawab, kesepakatan bebas antara
tertanggung dan penanggung yang dibuat secara tertulis.
Obyek Asuransi Tanggung Jawab, pengganti kerugian akibat
perbuatan yang merugikan orang lain.
Ganti Kerugian, perbuatan melawan hukum yang berakibat
menimbulkan kerugian bagi orang lain. pasal 1365 KUH
Perdata.
D. Asuransi Kendaraan Bermotor
Pengaturan asuransi kendaraan Bermotor
Polis Asuransi Kendaraan Bermotor
Premi dan Resiko
E. Asuransi Jiwa
Pengaturan Asuransi Jiwa, perjajian antara kedua
belah pihak yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis, jiwa seseorang dapat diasuransikan
untuk keperluan orang yang berkepentingan.
Polis Asuransi Jiwa, memuat mengenai harta
diadakan asuransi, nama tertanggung, ma orang
yang jiwanya diasuransikan, saat mulai dan
berakhirnya evenenmen, jumlah asuransi, premi
asuransi
F. Evenemen Dan Santunan
Evenemen dalam asuransi jiwa , meninggalnya
orang yang jiwanya diasuransikan
Uang Santunan dan Pengembalian, sejumlah
uang yang wajib dibayar oleh penanggung
kepada pihak ketiga yang berkepentingan
dalam hal tertanggung meninggal dunia sesuai
dengan kesepakatan dalam polis.
JENIS - JENIS ASURANSI SOSIAL
A. Asuransi sosial kecelakaan penumpang,
1, Pengaturan Asuransi sosial Kecelakaan Penumpang dalam
asuransi kecelakaan penumpang merupakan asuransi wajib karena :
 Pemberlakuan Asuransi Sosial Kecelakaan Penumpang Di wajibkan oleh
undang - undang
 Pihak penyelenggaran Asuransi Sosial Kecelakaan Penumpang adalah
pemerintah yang mendelegasikan kepada badan usaha milik negara
 asurasni kecelakaanpenumpang merupakan perlundungan masyarakat
 Dana yang sudah terkumpul dari masyrakat yang belum digunkan
sebagai santunan kecelakaan dapat di manfaatkan untuk kesejahteraan
melalui program investasi.
2, Pihak - pihak dalam asuransi sosial kecelakaan
penumpang , yaitu penguasa dana yang
berkedudukan sebagai penanggung yaitu
perusahaan negara asuransi kerugian jasa
raharja.
3, premi asuransi, iuran wajib yang dibayar oleh
setiap penumpang yang sah dari kendaraan
bermotor, kereta api, pesawat terbang yang
jumlahnya ditentukan oleh Menkeu.
4, Evenemen, jaminan pertanggung kecelakaan diri
berupa pembayaran ganti kerugian meliputi
 korban meninggal dunia dibayrka dalam waktu
365 hari
 korban cacat tetap dibayarkan 365 hari
 biaya - biaya perawatan dibayarkan paling lama
365 hari
 korban meninggal tidak punya ahli waris dibiayai
proses penguburan.
B. Asuransi Sosial Kecelakaan Lalulintas Jalan,
 Pengaturan Asuransi kecelakaan sosial lalulintas jalan,
keselamatan nyawa merupakan hal yang tidak dapat
dipermainkan, sehingga kesadaran terhadap pentingnya
ketersediaan keselamatan dalam pelayanantransportasi.
 pihak yang terlibat dalam asuransi sosial kecelakaan lalutintas,
pihak pemilik kendaraan bermotor, pihak pengguna jalan raya
bukan penumpang, pihak pengusaha dana yaitu pemerintah yang
didelegasikan kepada BUMN, Asuransi jasa raharja.
 premi asuransi , yaitu sumbangan wajib yang dikumpulkan
menjadi dana kemudian diberikan sebagai ganti rugi bagi orang -
orang ynang menjadi korban kecelakaa.
 Evenemen, yaitu asuransi pada kecelakaan lalulintas jalan
yang mengancam keselmatan pihak ketiga yang berada
diluar alat angkutan yang menyebabkan kecelakaan, disini
resiko yang menjadi beban penanggung berjalan terus maka
pembayaran premi oleh tertanggung juga berjalan terus.
 Ganti kerugian, jumlah pembayaran ganti kerugian diatur
dalam pasal 11 PP NO 18 Tahun 1965, korban meninggal
kecelakaan lalulintas RP.10.000.000,- ,Apabila korban tidak
meninggal pebayran diberikan kepada korban, tetapi jika
meninggal maka dana diberikan kepada janda / duda sah,
anak - anak sah, orang tua sah.

Anda mungkin juga menyukai