Anda di halaman 1dari 15

SUMBER : WWW.YOUTHMILLENNIAL.BLOGSPOT.CO.

ID
PEMINDAHAN RESIKO
KEPADA PERUSAHAAN
ASURANSI

Aprijon
Menurut ketentuan Pasal 1 ayat (1) Undang -
Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha
perasuransian: “Asuransi atau pertanggungan,
adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih
dengan mana pihak penanggung mengikat diri
kepada tertanggung dengan menerima premi
asuransi untuk memberikan pengganti kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggalnya atau hidupnya seorang yang
dipertanggungkan”.
Dalam perjanjian asuransi dimana tertanggung
dan penanggung mengikat suatu perjanjian
tentang hak dan kewajiban masing-masing
perusahaan asuransi membebankan sejumlah
premi yang harus dibayar tertanggung.Premi
yang dibayar sebelumnya sudah ditaksirkan
dulu atau diperhitungan dengan nilai risiko
yang akan dihadapi, semakin besar risiko
semakin besar premi yang harus dibayar dan
sebaliknya.
Perbedaan asuransi jiwa dengan tabungan
• Asuransi jiwa
1. besarnya uang yang akan diterima dapat ditentukan sendiri
oleh pemegang polis pada saat perjanjian dibuat.
2. Adanya unsur keharusan(wajib) untuk membayar premi
secara teratur.
3.  Berapa besarnya premi yang harus dibayar sudah
ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria, termasuk
juga waktu pembayarannya.
4.  Terdapat fungsi proteksi finansial, yaitu jaminan terima
uang yang pasti, sesuai dengan perjanjiian.
Tabungan
1. Besarnya uang yang akan diterima tergantung pada
kemauan penabung, kalau
2. kemauan nya makin besar, yang akan diterima makin
tinggi. Tidak ada unsur
3. keharusan dalam menabung, sukarela, boleh menabung
boleh tidak. Tidak
4. terdapat fungsi proteksi terhadap risiko . besarnya uang
yang diterima
5. tergantung pada jumlah tabungan ditambah bunga.
Bersifat individu dan bebas.
Perbedaan asuransi dengan perjudian
Asuransi

Bertujuan mengurangi risiko yang sudah ada. Bersifat sosial terhadap


masyarakat, dapat memberikan keuntungan keuntungan tertentu
kepadamasyarakat . besarnya risiko dapat diketahui dan dapat diukur
kemungkinan besarnya. Kontrak nya tertulis dan mengikuti kedua belah
pihak.

Perjudian

Risiko semula belum ada dan baru muncul sesudah orang ikut berjudi.
Bersifat tidak sosial, bisa mengacaukan rumah tangga atau
masyarakat.Besarnya risiko tidak dapat diketahui dan tidak dapat diukur
kemungkinannya. Kontrak tidak tertulis dan realisasi nya tergantung etikat
baik masing -masing pihak yang terlibat.
Perbedaan asuransi dengan spekulasi
Asuransi

Kontrak persetujuan nya adalah pertanggungan. Risiko yang ditangani


adalah kerugian yang mungkin timbul. Transaksi asuransi bagaimanapun
juga lebih menguntungkan (operasinya berdasarkan hukum bilangan
besar), sehingga dapat mengurangi risiko yang ada.

Spekulasi

Kontrak persetujuannya adalah jual beli. Risiko yang ditangani adalah


kemungkinan perubahan harga. Risiko tidak berkurang, hanya berpindah
kepada orang lain yang sanggup menanggung risiko tersebut.
Risiko pihak penanggung dan risiko pihak
tertanggung

Risiko pihak penanggung (asuradur, assurer, ceding company) adalah


perusahaan asuransi jiwa yang memberikan pertanggungan dan
mengadakan perjanjian tanggung menanggung dengan pemegang polis.
Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang mendapatkan izin usaha
peransurasian dari pemerintah atau regulator.

Risiko pihak tertanggung (insured) adalah orang yang atas jiwanya


diasuransikan atau pihak yang ditanggung oleh polis asuransi jiwa.
Perjanjian asuransi secara umum
Dalam pasal 246 kitab undang-undang hukum perdata, pengertian
asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,
dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian,kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan diderita karena
suatu peristiwa yang tak tentu.
 
Menurut Undang-undang nomor 2 tahun 1992 tentang asuransi
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, karena kerugian,
kerusakan, kehilangan keuntungan yang diharapkan,atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Syarat sah nya perjanjian asuransi
Asuransi merupakan salah satu jenis perjanjian khusus
yang diatur dalam KUHD.Sebagai perjanjian, maka
ketentuan syarat - syarat sah suatu perjanjian dalam
KUHPdt berlaku juga bagi perjanjian. Dalam perjanjian
asuransi kebakaran ini berlaku ketentuan Pasal 1320
KUHPdt. Menurut Pasal 1320 KUHPdt, syarat -syarat sah
perjanjian:

1. Kesepakatan
2. Kewenangan
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal (kausa yang halal)
SUBJEK DAN OBJEK ASURANSI
Subjek asuransi adalah pihak – pihak dalam asuransi yaitu
penanggung dan tertanggung adalah pendukung kewajiban dan hak.
Penanggung wajib memikul risiko yang dialihkan kepadanya dan
berhak memperoleh pembayaran premi,sedangkan tertanggung
wajib membayar premi dan berhak memperoleh pembayaran premi,
sedangkan tertanggung wajib membayar premi dan berhak
memperoleh pergantian jika timbul kerugian atas harta miliknya
yang diasuransikan

Dalam Pasal 268 KUHD menjelaskan tentang hal - hal yang dapat
menjadi objek asuransi, ialah segala kepentingan yang:
1) Dapat dinilai dengan jumlah uang
2) Dapat diancam macam - macam bahaya
3) Tidak dikecualikan oleh Undang- undang.
Objek asuransi dapat berupa benda, hak atau kepentingan yang
melekat pada benda, dan sejumlah uang yang disebut premi atau
ganti kerugian
Pengertian Polis

Menurut ketentuan Pasal 255 KUHD, perjanjian asuransi


harus dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang
disebut polis. Selanjutnya, Pasal 19 Ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 menyatakan, polis atau
bentuk perjanjian asuransi dengan nama apapun berikut
lampiran yang merupakan satu kesatuan dengannya,
tidak boleh mengandung kata - kata, atau kalimat yang
dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda mengenai
risiko yang ditutup asuransinya, kewajiban penanggung
dan kewajiban tertanggung, atau mempersulit
tertanggung mengurus haknya.
Menurut ketentuan Pasal 259 KUHD, setiap polis asuransi
harus memuat:
1) Hari dan tanggal ditutupnya perjanjian asuransi
2) Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau untuk pihak
ketiga
3) Uraian yang jelas mengenai objek pertanggungan
4) Jumlah pertanggungan
5) Evenemen yang ditanggung
6) Saat mulai dan berakhirnya evenemen yang menjadi
tanggungan penanggung
7) Premi asuransi
8) Umumnya semua keadaan yamg perlu diketahui oleh
penanggung dan segala janji - janji khusus yang diadakan
oleh para pihak
Hak dan Kewajiban Tertanggung
1. Hak untuk mendapatkan jaminan dari penanggung untuk
menanggung atas
2. ancaman risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi
tertanggung.
3. Hak untuk mendapat ganti kerugian dari penanggung apabila
terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian.
4. Kewajiban memberitahukan yang lengkap dan jelas mengenai
objek yang
5. akan diasuransikan kepada penanggung.
6. Kewajiban membayar uang premi kepada penanggung.
Hak dan Kewajiban Penanggung
7. Hak untuk memperoleh pemberitahuan yang lengkap dan jelas
mengenaiobjek yang akan diasuransikan dari tertanggung;
8. Hak untuk memperoleh premi dari tertanggung;
9. Kewajiban untuk memberikan jaminan kepada tertanggung untuk
menanggung tertanggung atas ancaman risiko yang dapat
menimbulkan kerugian bagi tertanggung;
10. Kewajiban membayar ganti kerugian kepada tertanggung apabila
terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian.
Berakhirnya Perjanjian Asuransi
Perjanjian asuransi berakhir apabila:
 
1. Jangka waktu berlakunya sudah habis
2.Perjalanan Berakhir
3.Terjadi Evenemen diikuti klaim
4.Asuransi berhenti atau dibatalkan
5.Asuransi gugur

SUMBER : WWW.YOUTHMILLENNIAL.BLOGSPOT.CO.ID

Anda mungkin juga menyukai