Anda di halaman 1dari 47

Pengertian, Ruang Lingkup dan

Sejarah Asuransi

RAHMI ZUBAEDAH, SH, MH, SPn


RANI APRIANI SE., SH., MH
PENGATURAN
ASURANSI
KUHPerdata
KUHD (Ps. 246 s/d 308)
UU Nomor 40 Tahun 2014 Tentang
Perasuransian menggantikan
UU Nomor : 2 Tahun 1992
Keppres RI No. 40 Th ttg Usaha di Bidang
Asuransi Kerugian
Keputusan Menteri Keuangan RI No.
1249/KMK.013/1988 ttg Ketentuan & Tata
Cara Pelaksanaaan Usaha di Bidang Asuransi
Kerugian
KMK RI No. 1250/KMK.013/1988 ttg Usaha
Asuransi Jiwa
Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata
Perjanjian Asuransi Tidak Termasuk perjanjian
yang diatur secara khusus dalam KUH Perdata
Berdasarkan Pasal 1 KUHD ketentuan Umum
Perjanjian dalam KUHPerdata dapat berlaku
pada perjanjian assuransi.
Ketentuan KUHPerdata yang berlaku pasal
1320 KUHPerdata.
Ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata berlaku bagi
perjanjian asuransi sebagai syarat umum
disamping syarat khusus yang terdapat dalam
buku I Bab IX KUHD.
Setiap perjanjian yang tidak memenuhi pasal
1320 KUHPerdata diberi akibat hukum menurut
Pengaturan Asuransi Dalam KUHD

Buku I Bab 9 dan 10 dan Buku II Bab 9 dan 10 dengan rincian:

Buku I titel 9
Mengatur tentang Ketentuan Umum Asuransi

Buku I titel 10 dibagi beberapa bagian:


Pertama : Mengatur Asuransi Kebakaran
Kedua : Mengatur bahaya pertanian yang
belum dipanen
Ketiga : Mengatur asuransi jiwa

Buku II titel 9
Asuransi Mengatur bahaya laut dan Bahaya
perbudakan
Buku II titel 9 dibagi atas:
Pertama : Mengatur tentang bentuk dan isi asuransi
Kedua : Mengatur tentang anggaran dr barang-barang yg
diasuransikan
Ketiga : Mengatur tentang awal & akhir bahaya

Keempat : Mengatur hak dan kewajiban penanggung dan


tertanggung
Kelima : Mengatur Abandonnemen
Keenam : Mengatur kewajiban & hak makelar dalam
asuransi laut.

Buku II titel 10:


Mengatur Asuransi Pengangkutan didarat, sungai serta perairan

Masih banyak jenis-jenis Asuransi dalam praktek diatur dlm KUHD al:
-Asuransi pencurian dan pembongkaran
-Asuransi kecelakaan
APAKAH ASURANSI ITU?

Asuransi adalah:
Suatu mekanisme pemindahan
risiko dari tertanggung (nasabah)
kepada penanggung (pihak
asuransi)

Dengan sejumlah premi yang pasti


tertanggung bebas dari
ketidakpastian kerugian yang
mungkin diderita
Menurut Pasal 246 KUHD Republik
Indonesia:

Asuransi atau pertanggungan adalah suatu


perjanjian, dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima suatu premi,
untuk memberi penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan,
yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tidak tertentu.
Dari definisi yang dirumuskan Pasal 246 KUHD tersebut, dapat ditarik
beberapan unsur yang terdapat di dalam asuransi yaitu :

1.Ada dua pihak yang terkait dengan asuransi, yakni


penanggung dan tertanggung.
2.Adanya peralihan resiko dari tertanggung kepada
penanggung.
3.Adanya premi yang harus dibayartertanggung
kepada penanggung.
4.Adanya unsur peristiwa yang tidak pasti (onzeker
vooral, evenement).
5.Adanya unsur ganti rugi apabila terjadi suatu
peristiwa yang tidak pasti.
1. Tertanggung: pihak yang berjanji
membayar uang kepada pihak
penanggung.
2. Penanggung: pihak yang berjanji
membayar jika peristiwa pada unsur
ke tiga terlaksana.
3. Suatu peristiwa belum tentu akan
terjadi (evenement)

hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 9
APAKAH ASURANSI ITU?

Pasal 1 UU No 40 Tahun 2014


Asuransi adalah perjanjian antara dua phak, yaitu
perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang
menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan
asuransi sebaga imbalan untuk:
a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau
pemegang polis karena kerugian, kerusaan, biaya
yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
b. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada
meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang
didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan
manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
APAKAH ASURANSI ITU?
Dari Sudut Ekonomi
Asuransi adalah salah satu cara yang paling ekonomis untuk
mengurangi kerugian yang mungkin dihadapi oleh seseorang
atau suatu unit badan usaha, dengan membayar sejumlah
premi yang relatif kecil akan diperoleh hasil yang besar
berupa perlindungan terhadap kerugian yang mungkin dialami
dari timbulnya risiko yang dijamin.

Asuransi merupakan metode untuk mengurangi risiko


dengan cara memindahkan dan mengelompokkan ketidak
pastian kerugian keuangan
APAKAH ASURANSI ITU?

Dari Sudut Pandang Badan Usaha


Asuransi merupakan suatu rencana yang
melibatkan penggabungan sekelompok orang
dengan memindahkan risiko yang dipunyai
masing-masing
Dari sudut pandang sosial: asuransi merupakan
suatu alat sosial untuk melakukan akumulasi
dana dalam mencapai kerugian yang tidak pasti
dengan cara memindahkan risiko orang banyak
kepada asuradur
Asuransi adalah alat sosial untuk mengurangi risiko, d
menggabungkan sejumlah yang memadai unit-unit yang terkena
sehingga kerugian-kerugian individual mereka secara kolektif
diramalkan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu
merata oleh mereka yang tergabung.
Menurut Prof. Willet:
Asuransi adalah alat sosial untuk mengumpulkan dana
mengatasi kerugian modal yang tidak tentu, yang dilakukan m
pemindahan risiko dari banyak individu kepada seseorang
sekelompok orang.
Menurut Prof. Mark R. Green:
Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan meng
risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam satu penge
sejumlah objek yang cukup besar jumlahnya, sehingga ke
tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas
tertentu.
Menurut C. Arthur William Jr.dan Richard M. Heins:
a. Asuransi adalah suatu pengamanan terhadap
kerugian finansial yang dilakukan oleh seorang
penanggung.
b. Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana
dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan
dana untuk menang- gulangi kerugian finansial.
.Menurut Molengraaff:
.Asuransi kerugian adalah persetujuan dengan
mana satu pihak, penanggung mengikatkan diri
terhadap yang lain, untuk mengganti kerugian yang
dapat diderita oleh tertanggung, karena terjadinya
suatu peristiwa yang telah ditunjuk dan yang belum
tentu serta kebetulan, dengan mana pula
tertanggung berjanji untuk membayar premi.
Dari Segi Sifatnya Asuransi dibagi

1. Asuransi Sosial
2. Asuransi Sukarela
UNSUR DALAM ASURANSI

Pihak tertanggung (insured)


Pihak yang berjanji membayar uang
kepada pihak penanggung
Pihak penanggung (insurer)
Pihak yang berjanji membayar jika
peristiwa pada unsur ketiga
terlaksana
Suatu peristiwa (accident)
Suatu peristiwa belum tentu akan
terjadi (evenement)
Kepentingan (interest)
TERTANGGUNG (insured)
Tertanggung adalah:
Orang atau individu atau badan hukum
yang memiliki kepentingan keuangan
terhadap barang/properti yang
dipertanggungkan sehingga ia memiliki
hak untuk membeli proteksi asuransi

Tertanggung adalah
Pihak yang menghadapi risiko sebagaimana
diatur dalam perjanjian Asuransi atau
perjanjian reasuransi
PENANGGUNG (insurer)

Penanggung adalah:
Perusahaan asuransi yang
memberikan ganti rugi
kepada tertanggung atas
kerugian yang dideritanya
sesuai dengan polis yang
diterbitkannya
Makna antara Asuransi dan
Perjudian :
Asuransi:
-Bertujuan untuk mengurangi resiko.
-Mempunyai sifat social pada Masyarakat.
-Besarnya resiko(kerugian) yg timbul bisa diketahui.
-Kontrak perjanjian saling mengikat.

Perjudian
-Permulaan resiko belum muncul. setelah kalah resiko baru
muncul,. belum ada menjadi ada (creating of risks).
-Judi tidak bersifat social-merusak amoral.
-Kontrak pada gambling / perjudian tidak mengikat dan
bersifat lisan.
ASURANSI - PERJUDIAN
(Insurance vs Gambling)
Asuransi bertujuan untuk memindahkan resiko
individu kepada perusahaan asuransi. Tujuan per
tanggungan untuk mengurangi resiko-resiko yang
yang ada dalam diri setiap orang / masyarakat
Gambling (perjudian) tidak mengurangi resiko
melainkan menciptakan resiko.
Asuransi bertujuan utk memindahkan resiko
individu kepada perusahaan asuransi. Tujuan
pertanggungan untuk mengurangi resiko-resiko
yang kita temui disetiap kegiatan manusia.
Sedangkan Gambling (perjudian) tidak
mengurangi resiko melainkan menciptakan
resiko.
Asuransi bertujuan untuk memindahkan resiko individu
ke pada perusahaan asuransi. Tujuan pertanggungan
untuk mengurangi resiko-resiko yang kita temui dalam
masyarakat sedangkan Gambling (penjudian) tidak
mengurangi resiko me lainkan menciptakan resiko.
Makna antara asuransi dan pen judian :
Asuransi:
Bertujuan untuk mengurangi resiko.
Mempunyai sifat social pada Masyarakat.
Besarnya resiko (kerugian) yg timbul bisa diketahui.
Kontrak perjanjian saling mengikat.
Perjudian
Permulaan resiko belum muncul. setelah kalah resiko
baru muncul belum ada menjadi ada (creating of risks).
Judi tidak bersifat social merusak amoral
Kontrak pada gambling tidak mengikat dan bersifat
lisan.
PENGERTIAN RESIKO (PROBILITY) RUGI
DALAM ASURANSI

RESIKO (Risk)
Tidakketentuan/uncertainty yg mungkin melahirkan
kerugian (Loss) dalam Asuransi. yaitu
Ketidaktentuan Ekonomi (Economic uncertainty)
kejadian yg timbul akibat perubahan selera
atau minat konsumen hal harga, teknologi atau
penemuan baru.
Akibat karena alam (Uncertainty of nature) al.
Kebakaran, badai topan, banjir.
Akibat perilaku manusia (human uncertainty) al
Peperangan, pencurian,perampokan dan
pembunuhan.
Dari ketiga ketidaktentuan diatas yang bisa
dipertanggungkan akibat alam dan akibat
manusia. Sedangkan yang Ekonomi tidak bias
HAZARD
Suatu keadaan yang menambah kemungkinan terjadinya peril
(kerugian) atau Hazard is a condition that increases the
change of loss arising from peril.
Hazard dibagi :
Physical hazard, yang berbentuk fisik dan mengandungunsur
obyektif : mis kerusakan secara fisik akibat terbakar,
tabrakan.
Moral hazard, hazard yang menyangkut diri seseorang mengan
dung unsure subyektif. mis dengan sengaja menubrukkan
mobil ke pohon agar bisa mendapatkan ganti kerugian
MORALE HAZARD
Hazard yang ditimbulkan oleh tindakan kurang hati-
hati sehingga menimbulkan kerugian.
Mis : Seseorang mengendarai mobil terlalu cepat
pada waktu hujan lebat.Tindakan ini bisa
mendatangkan kecelakaan Hazard dapat
menimbulkan kerugian untuk pertanggungan.
Pembagian Hazard dihubungkan dengan resiko.
Resiko Pribadi dan Resiko Keluarga (Personal & Family
Risks)
Personal dan Family risks dihubungkan dengan Those
loss of income and property (kehilangan pendapatan dan
Kehilangan Pendapatan (Loss Income) disebabkan :
milik).
Kematian (death) Kematian menimbulkan kehilangan
pendapatan pada seseorang atau keluarga.
Cacat permanent (permanent disability) Seseorang tidak
mampu lagi mencari pengahasilan mis karena sakit,
kecelakaan. cacat sementara (temporary disability)
sementara waktu tidak bisa mencari nafkah.
Pengangguran (unemployment) Seseorang yang
menganggur berakibat kehilangan penghasilan
Syarat Syahnya Perj. Asuransi

Diatur dalam Psl 1320 KUHPdt


Ditambahketentuan Psl 251 KUHD
ttg pemberitahuan (notification), ykni
tertanggung wajib memberitahukan
kpd penanggung mengenai keadaan
obyek asuransi. Apabila lalai maka
pertanggungan menjdi batal.

hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 25
Saat terjadinya Perj. Asuransi

Asuransi bersifat konsensual-


perjanjian harus dibuat tertulis dlam
suatu akta yg disebut Polis (Psl 255
ayat (1) jo 258 (1) KUHD)
Pembuktian adanya kata sepakat
polis belum ada pembuktian dilakukan
dg sgl catatan, nota, surat
perhitungan, telegram
Pembuktian janji-janji dan syarat-
syarat khusus harus tertulis dalam
polis, jika janji-janji/syarat2 khusus
tidak tercantum dlm polis maka janji2
tsb diaggap tdk ada (batal).
hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 26
Polis sebagai Bukti Tertulis
Isi Polis (kecuali asuransi jiwa)/Psl 256 KUHD:
1. Nama tertanggung, utk diri sendiri atau utk org ketiga.
2. Uraian yg jelas mengenai benda obyek asuransi
3. Jumlah yg dipertanggungkan.
4. Bahaya2 yg ditanggung oleh penanggung.
5. Saat bahaya mulai berjalan & berakhir yg menjadi
tanggungan penanggung.
6. Premi asuransi
7. Umumnya semua keadaan yg perlu diketahui oleh
penanggung & segala syarat yg diperjanjikan antara
pihak-pihak.
8. Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi
. Dlm polis juga hrs dicantumkan isi polis dr berbagai
asuransi yg diadakan lebih dahulu (sebelumnya), dg
ancaman batal jika tidak dicantumkan (Psl 271, 272,
280, 603, 606, 615 KUHD).

hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 27
Jenis-jenis Polis
Polis maskapai
Polis bursa (Amsterdam &
Rotterdam)
Polis Lloyds
Polis perjalanan (voyage policy)
Polis waktu (time policy)

hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 28
Klausula dlm Polis
Klausula Premier Risque
Klausula All Risk (kecuali 276 & 249
KUHD).
Klausula sudah mengetahui
Klausula renuntiatie (renunciation)
Klausula from Particular Average (FPA)
Klausula with Particular Average
(WPA)

hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 29
Asuransi utk Pihak
Ketiga
Harus dinyatakan dg tegas dlm polis, jika
tidak tertanggung dianggap telah diadakan
utk dirinya sendiri.
Cara mengadakan asuransi pihak ke 3:
1. Pemberian kuasa umum (general
autorization)
2. Pemberian kuasa khusus (Special
autorization)
3. Tanpa Kuasa (without autorization)

hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 33
Kewajiban Pemberitahuan dari Tertanggung

Syarat syahnya pertanggungan/asuransi


Setiappemberitahuan yg keliru atau tdk
benar, atau setiap tdk memberitahukan
hal-hal yg diketahui oleh tertanggung
walaupun dg itikad baik, shg seandainya
penanggung setelah dia mengetahui
keadaan sebenarnya benda itu dia tdk
akan mengadakan asuransi, atau dg
syarat2 yg demikian itu, mengakibtkan
batalnya asuransi.
hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 34
Pembatasan Tanggung Jawab
Penanggung (Eksonerasi)

Cacat sendiri pada benda


pertanggungan
Kesalahan tetanggung
sendiri
Eksonerasi karena
pemberatan risiko
hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 35
Obyek Asuransi
Benda dan jasa, jiwa dan raga
kesehatan manusia, tanggung
jawab hukum, serta semua
kepentingan yang dapat
hilang, rusak, rugi dan atau
berkurang nilainya.

hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 36
Pembagian Jenis Asuransi

1. Asuransi Kerugian
2. Asuransi Jumlah
(sejumlah uang)
3. Asuransi Campuran

hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 37
Jenis Asuransi Menurut Psl
247 KUHD antara lain:
1. Asuransi thd bahaya kebakaran.
2. Asuransi thd bahaya yg
mengancam hasil pertanian yg
belum dipaneni.
3. Asuransi jiwa.
4. Asuransi thd bahaya di laut.
5. Asuransi pengangkutan darat &
perairan darat.
hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 38
Prinsip-Prinsip dlm Asuransi

1. Prinsip Kepentingan yg dapat


diasuransikan (insurable interest) : hak
subyektif yg mungkin akan lenyap atau
berkurang krn peristiwa tdk tentu.
2. Itikad Baik (Utmost Goodfaith)
3. Prinsip Keseimbangan (Idemniteit
Principle)
4. Prinsip Subrograsi (Subrogration Principle)
5. Prinsip Sebab akibat (Causaliteit Principle)
6. Prinsip Kontribusi
7. Prinsip Follow the Fortunes, berlaku bg re-
asuransi.

hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 39
Utmost Good Faith :

Adalah suatu tindakan untuk mengungkapkan


secara akurat dan lengkap, semua fakta yang
material (material fact) mengenai sesuatu yang
akan diasuransikan baik diminta maupun tidak.
Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur
menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang
luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si
tertanggung juga harus memberikan keterangan
yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan
yang dipertanggungkan.
Intinya adalah bahwa Anda berkewajiban
memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti
mengenai segala fakta-fakta penting yang berkaitan
dengan obyek yang diasuransikan. Prinsip inipun
menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun yang
dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi
pertanggungan secara jelas serta teliti.
Indemnity :

Adalah suatu mekanisme


dimana penanggung
menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya
menempatkan tertanggung
dalam posisi keuangan yang
ia miliki sesaat sebelum
terjadinya kerugian (KUHD
pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278).
Prinsip Sebab Akibat :

Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang


menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya
intervensi suatu yang mulai dan secara aktif
dari sumber yang baru dan independen.
Jadi apabila kepentingan yang diasuransikan
mengalami musibah atau kecelakaan, maka
pertama-tama dicari sebab-sebab yang aktif
dan efisien yang menggerakkan suatu
rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga
pada akhirnya terjadilah musibah atau
kecelakaan tersebut.
Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari
penyebab kerugian yang aktif dan efisien
adalah: "Unbroken Chain of Events" yaitu
suatu rangkaian mata rantai peristiwa yang
tidak terputu
Subrogation :

Adalah pengalihan hak tuntut dari


tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar.
Prinsip subrogasi diatur dalam pasal 284
kitab Undang-Undang Hukum Dagang,
yang berbunyi: "Apabila seorang
penanggung telah membayar ganti rugi
sepenuhnya kepada tertanggung, maka
penanggung akan menggantikan
kedudukan tertanggung dalam segala hal
untuk menuntut pihak ketiga yang telah
menimbulkan kerugian pada tertanggung".
Contribution:
Adalah hak penanggung untuk mengajak
penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama
kewajibannya terhadap tertanggung untuk
ikut memberikan indemnity.
Anda dapat saja mengasuransikan harta
benda yang sama pada beberapa perusahaan
asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas
obyek yang diasuransikan maka secara
otomatis berlaku prinsip kontribusi.
Jenis Usaha Perasuransian

1. Usaha Asuransi Kerugian, jasa dlm


penanggulangan risisko atas kerugian,
kehilangan manfaat, dan tanggung
jawab hk kpd pihak ketiga, yg timbul
dr peristiwa tdk pasti.
2. Usaha Asuransi Jiwa, jasa dalam
penanggulangan risiko yg dikaitkan dg
hidup/matinya seseorang yg
dipertanggungkan.
3. Usaha Reasuransi yg memberikan jasa
dalam pertanggungan ulang thd risiko
yg dihadapi oleh Perusahaan Asuransi
Kerugian dan Perusahaan Asuransi
Jiwa.
hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 45
Jenis Usaha Penunjang
Asuransi
1. Usaha Pialang Asuransi.
2. Usaha Pialang Reasuransi.
3. Usaha Penilaian Kerugian
Asuransi.
4. Usaha Konsultan Aktuaria.
5. Usaha Agen Asuransi.
hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 46
Bentuk Hukum Usaha
Asuransi
1. Koperasi.
2. Perseroan Terbatas.
3. Usaha Bersama (Mutual)

hk asuransi/m.kholil/9-5-'06 47

Anda mungkin juga menyukai