Anda di halaman 1dari 24

ASURANSI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan lain
Dosen Pengampu:
Amirah, M.Sc
Di susun oleh:
1.

Elza Reskiana

(4114500085)

2.

Hengki Setiawan

(4114500153)

Manajemen 4D

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2016

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang
mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam
bidang layanan jasa yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi
resiko yang akan terjadi di masa yang akan datang. Perusahaan asuransi
mempunyai perbedaan karaketeristik dengan perusahaan nonasuransi.
Dalam dunia bisnis, banyak sekali risiko yang tidak dapat di prediksi.
Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangkan untuk
mengurangi risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah
tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi
yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga yang menghadapi
risiko cacat atau meninggal dunia.
Industri asuransi di Indonesia akhir-akhir ini mengalami perkembangan
yang cukup pesat setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi pada tahun
1980-an. Dipertegas lagi dengan keluarnya Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian. Diharapkan
dengan semakin berkembangnya industri asuransi di indonesia, maka akan
semakin berkembang pula pertumbuhan ekonomi indonesia dari tahun ketahun
akan semakin meningkat, Pada era globalisasi seperti ini kebutuhan
masyarakat akan asuransi semakin meningkat oleh karena itu pertumbuhan
atau perkembangan industri asuransi di indonesia semakin dan akan terus
meningkat.

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Apa pengertian dari Asuransi?


Bagaimana dasar hukum Asuransi?
Apa saja Fungsi dan Tujuan dari Asuransi?
Apa saja Macam - macam Asuransi yang ada di Indonesia?
Apa saja Prinsip - prinsip dalam Asuransi?
Bagaimana cara kerja Asuransi secara umum?
Apa saja Keuntungan dan Kerugian dari Asuransi?
Bagaimana contoh kasus mengenai Asuransi?

C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mengetahui Pengertian Asuransi.


Mengetahui Dasar Hukum Asuransi.
Mengetahui Fungsi dan Tujuan Asuransi.
Mengetahui Macam macam Asuransi
Mengetahui Prinsip prinsip Asuransi.
Mengetahui Cara Kerja Asuransi secara umum.
Mengetahui Keuntungan dan Kerugian dari Asuransi.
Mengetahui contoh studi kasus dari klaim Asuransi.

BAB 2
ISI
ASURANSI

1. Pengertian Asuransi
Banyak definisi yang telah diberikan kepada istilah asuransi, dimana
secara sepintas tidak ada kesamaan antara definisi yang satu dengan yang lainnya.
Hal ini bisa dimaklumi, karena mereka dalam mendefinisikannya disesuaikan
dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam memandang asuransi, dimana
sesuai dengan uraian diatas bahwa asuransi dapat dipandang dari beberapa sudut.
Definsi-definisi tersebut antara lain :
1. Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum
Dagang (KUHD) Republik Indonesia : "Asuransi atau pertanggungan
adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan
diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa yang tak tertentu" Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam
asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :
a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang
premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsurangsur.
b. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar
sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau
secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung
unsur tak tertentu.
c. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui
sebelumnya).
d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian
karena peristiwa yang tak tertentu.

2.

Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack : "Asuransi

merupakan suatu alat untuk mengurangi resiko keuangan, dengan cara


pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk
membuat agar kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian kerugian
yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung".
3. Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: "Asuransi adalah suatu
lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan
mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup
besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat
diramalkan dalam batas-batas tertentu".
4. Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins,
yang mendefinisikan asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
a. "Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial
yang dilakukan oleh seorang penanggung".
b. .Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih
orang atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi
kerugian finansial".
Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas kiranya mengenai definisi
asuransi yang dapat mencakup semua sudut pandang : "Asuransi adalah suatu alat
untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian, dengan cara
manggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir
sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas kerugiannya dapat
diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi akan dibagi secara
proposional oleh semua pihak dalam gabungan itu".
Pengertian Asuransi bila di tinjau dari segi hukum adalah: "Asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih dimana pihak
tertanggung mengikat diri kepada penanggung, dengan menerima premi-premi
Asuransi untuk memberi penggantian kepada tertanggung karena kerugian,

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di harapkan atau tanggung jawab


hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan di derita tertanggung karena suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberi pembayaran atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang di pertanggungkan.

2. Dasar Hukum Asuransi


1)

KUH Perdata

Asuransi merupakan sebuah perikatan, maka sebagai dasar hukum pertama


adalah KUH Perdata, terutama pasal 1320. Juga pasal 1774 KUH Perdata, yang
berbunyi Suatu perbuatan yang hasilnya mengenai untung ruginya, baik bagi
semua pihak maupun bagi sementara pihak, tergantung kepada suatu kejadian
yang belum tentu, demikian juga persetujuan pertanggungan yang diatur dalam
kitab undang-undang hukum dagang.
Dari perumusan tersebut, dapat dimengerti bahwa orang bersedia
membayar kerugian yang sedikit untuk masa sekarang agar bisa menghadapi
kerugian-kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu mendatang. Kerugiankerugian ini akan dipindahkan kepada perusahaan asuransi.
2)

Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)

Terdapat dua cara pengaturan asuransi dalam KUHD, yaitu pengaturan


yang bersifat umum dan pengaturan yang bersifat khusus.

Pengaturan yang

bersifat umum terdapat dalam buku I Bab 9 Pasal 146-286 KUHD yang berlaku
bagi semua jenis asuransi, baik yang sudah diatur dalam KUHD maupun yang
diatur di luar KUHD, kecuali jika secara khusus ditentukan lain.

Pengaturan asuransi dalam KUHD mengutamakan segi keperdataan yang


didasarkan kepada perjanjian antara tertanggung dan penanggung. Perjanjian
tersebut menimbulkan kewajiban dan hak tertanggung dan penanggung secara

timbal balik. Sebagai perjanjian khusus, asuransi dibuat secara tertuis dalam
bentuk akta yang disebut polis asuransi. Pegaturan asuransi dalam KUHD
meliputi substansi asas-asas asuransi, perjanjian asuransi, unsur-unsur asuransi,
syarat-syarat asuransi dan jenis-jenis asuransi.
3)

Undang-undang No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian

Jika KUHD mengutamakan pengaturan asuransi dari segi keperdataan, maka


Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian lebih
mengutamakan pengaturan asuransi dari segi bisnis, yakni menjalankan usaha
perasuransian harus sesuai dengan aturan hokum perasuransian dan perusahaan
yang berlaku; dan publik administratif, maksudnya kepentingan masyarakat dan
Negara tidak boleh dirugikan. Jika hal dilanggar, maka pelanggaran tersebut
diancam dengan saksi pidana dan saksi administratif, sesuai dengan PP No. 73
Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian.

3. Fungsi dan Tujuan Asuransi


1. Fungsi Asuransi
a. Pengalihan Resiko
Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan resiko / kerugian
(chance of loss) dari tertanggung sebagai Original Risk Bearer kepada satu atau
beberapa penanggung (a risk transfer mechanism). Sehingga ketidakpastian
(uncertainty) yang berupa kemungkinan terjadinya kerugian sebagai akibat suatu
peristiwa tidak terduga, akan berubah menjadi proteksi asuransi yang pasti
(certainty) merubah kerugian menjadi ganti rugi atau santunan klaim dengan
syarat pembayaran premi.

b. Penghimpun Dana

Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan


dibayarkan kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun
tersebut berupa premi atau biaya ber-asuransi yang dibayar oleh tertanggung
kepada penanggung, dikelola sedemikian rupa sehingga dana tersebut berkemang,
yang kelak akan akan dipergunakan untuk membayar kerugian yang mungkin
akan diderita salah seorang tertanggung.
c. Premi Seimbang
Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang
dilakukan oleh masing masing tertanggung adalah seimbang dan wajar
dibandingkan dengan resiko yang dialihkannya kepada penanggung (equitable
premium). Dan besar kecilnya premi yang harus dibayarkan tertanggung dihitung
berdasarkan suatu tarip premi (rate of premium) dikalikan dengan Nilai
Pertanggungan.
2. Tujuan Asuransi
Adapun tujuan asuransi adalah sebagai berikut :

Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang

diderita satu pihak.


Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengamanan dan

pengawasan untuk memberikan perlindungan yang

memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.


Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang
jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian

yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.


Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank memerlukan

jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang.


Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak asuransi akan
dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk
asuransi jiwa.

Ditinjau dari beberapa sudut, maka asuransi mempunyai tujuan dan teknik
pemecahan yang bermacam-macam, antara lain:
Dari segi Ekonomi, maka :
Tujuannya
Mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh seseorang
atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan.
Tekniknya
Dengan cara mengalihkan risiko pada pihak lain dan pihak lain
mengkombinasikan sejumlah risiko yang cukup besar, sehingga dapat
diperkirakan dengan lebih tepat besarnya kemungkinan terjadinya kerugian.
Dari segi Hukum, maka :
Tujuannya
Memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu obyek atau suatu kegiatan
bisnis kepada pihak lain.
Tekniknya
Melalui pembayaran premi oleh tertanggung kepada penanggung dalam
kontrak ganti rugi (polis asuransi), maka risiko beralih kepada penanggung.
Dari segi Tata Niaga, maka :
Tujuannya
Membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program asuransi.

Tekniknya

Memindahkan risiko dari individu / perusahaan ke lembaga keuangan yang


bergerak dalam pengelolaan risiko (perusahaan asuransi), yang akan membagi
risiko kepada seluruh peserta asuransi yang ditanganinya.
Dari segi Kemasyarakatan, maka :
Tujuannya
Menanggung kerugian secara bersama-sama antar semua peserta program
asuransi.
Tekniknya
Semua anggota kelompok (kelompok anggota) program asuransi memberikan
kontribusinya (berupa premi) untuk menyantuni kerugian yang diderita oleh
seorang / beberapa orang anggotanya.
Dari segi Matematis, maka :
Tujuannya
Meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko dan hasil ramalan itu
dipakai dasar untuk membagi risiko kepada semua peserta (sekelompok peserta)
program asuransi.
Tekniknya
Menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori kemungkinan ("Probability
Theory"), yang dilakukan oleh aktuaris maupun oleh underwriter.

4. Macam macam Asuransi

Perusahaan asuransi membuat kebijakan pengelompokan asuransi sesuai


dengan fokus dan resiko untuk mereka. Ini memberikan ukuran keseragaman
dalam risiko yang ditutupi oleh jenis kebijakan, yang pada gilirannya
memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan
menetapkan premi yang sesuai. Bentuk yang paling umum dari kebijakan jenisjenis asuransi yaitu :

Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa memberikan keuntungan finansial kepada orang yang

ditunjuk atas kematian tertanggung. Berbagai bentuk asuransi jiwa yang


dikeluarkan. Beberapa menyediakan pembayaran hanya setelah kematian
tertanggung, sebagian perusahaan asuransi yang lain ada bisa memungkinkan
tertanggung untuk mengklaim dana sebelum kematiannya.
Seseorang dapat membeli asuransi jiwa pada kehidupan sendiri untuk
kepentingan orang ketiga. seseorang Individu bahkan dapat membeli asuransi jiwa
pada kehidupan orang lain. Misalnya, seorang istri dapat membeli asuransi jiwa
yang akan memberikan manfaat kepadanya setelah kematian suaminya. kemudian
orang tua mengasuransikan diri terhadap kematian anak. atau pun sebaliknya
orangtua membeli asuransi untuk anaknya dan umumnya asuransi jiwa
menawarkan keuntungan finasial yang diberikan pada ahli waris peserta asuransi.
penjelasan lebih lanjut akan kita bahas pada artikel selanjutnya.

Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan merupakan sebuah produk asuransi yang khusus

menangani masalah kesehatan akibat suatu penyakit dan menanggung proses


perawatan kepada pada anggota asuransi nya. Umumnya termasuk melindungi
dan menanggung pada cedera, cacat, sakit, dan kematian karena kecelakaan.
Asuransi kesehatan dapat dibeli untuk diri sendiri dan untuk orang lain.

Asuransi Kendaraan

Yang paling populer asuransi mobil. yaitu asuransi terhadap cedera kepada
orang lain atau terhadap kerusakan pada kendaraan orang lain yang disebabkan
oleh kendaraan tertanggung. Asuransi mobil juga dapat membayar untuk
kehilangan, atau kerusakan, kendaraan bermotor tertanggung. Kebanyakan negara
mengharuskan semua sopir atau pemilik kendaraan memiliki asuransi ini biasanya
semua kerugian dan kerusakan akibat kecelakaan dibayar oleh perusahaan
asuransi, tetapi tergantung juga pada kebijakan perusahaan asuransi tersebut.
terkadang mereka hanya menanggung sebagian kerugian caontoh nya dalam
kasus-kasus kecelakaan yang mengerikan, atau di mana biaya pengobatan atau
perbaikan melebihi jumlah yang ditetapkan oleh undang-undang.

Asuransi Kepemilikan Rumah dan Properti


Asuransi pemilik rumah 'melindungi pemilik rumah dari kerugian yang

berkaitan dengan tempat tinggal mereka, asuransi properti pribadi melindungi


terhadap kehilangan, atau kerusakan, barang-barang tertentu milik pribadi. ini
termasuk melindungi dan memberikan keringanan apabila terjadi kecelakaan pada
rumah anda seperti kebakaran dan lain sebagainya.

Asuransi Pendidikan.
Ini merupakan salah satu jenis asuransi yang paling populer saat ini.

asuransi pendidikan merupakan sebuah solusi cerdas untuk menjamin kehidupan


menjadi lebih baik. contohnya orang tua yang mengasuransikan pendidikan anak.
biaya premi yang harus dibayar oleh peserta asuransi tergantung pada jenis
pendidikan yang ingin didapatkan kelak.

Asuransi Timbal Balik

Maksud dengan asuransi timbal balik adalah beberapa orang


memberikan iuran tertentu yang dikumpulkan dengan maksud
meringankan atau melepaskan beban seseorang dari mereka
saat mendapatkan kecelakaaan. Jika uang yang dikumpulkan

tersebut telah habis, dipungut lagi iuran yang baru untuk


persiapan selanjutnya.

Asuransi Dagang

Asuransi Dagang yaitu beberapa manusia yang senasib


bermupakat dalam mengadkan pertanggungjawaban bersama
untuk memikul kerugian yang menimpa salah seorang anggota
mereka. Apabila timbul kecelakaan yang merugikan salah
seorang anggota kelompoknya yang telah berjanji itu seluruh
orang yang bergabung dalam perjanjian tersebut memikul beban
kerugian itu dengan cara memungut derma (iuran) yang telah di
tetapkan atas dasar kerjasama untuk meringankan teman
semasyarakat.

Asuransi Pemerintah

Asuransi Pemerintah adalah menjamin pembayaran harga


kerugian kepada siapa saja yang menderita di waktu terjadinya
suatu

kejadian

yang

merugikan

tanpa

mempertimbangkan

keuntungannya, bahkan pemerintah menanggung kekurangan


yang ada karena uang yang dipungut sebagai iuran dan asuransi
lebih kecil dari pada harga pembayaran kerugian yang harus
diberikan kepada penderita diwaktu kerugian itu terjadi. Asuransi
pemerintah dilakukan secara obligator

atau paksaan dan

dilakukan oleh badan-badan yang telah ditentukan untuk masingmasing keperluan.

Asuransi atas Bahaya yang Menimpa Badan

Asuransi atas Bahaya yang Menimpa Badan adalah asuransi


dengan keadaan-keadaan tertentu pada asuransi jiwa atas
keruusakan-kerusakan diri seseorang, seperti asuransi mata,

asuransi telinga, asuransi tangan, atau asuransi atas penyakitpenyakit tertentu. Asuransi ini banyak dilakukan oleh buruuhburuh industri yang menghadapi bermacam-macam kecelakaan
dalam menunaikan tugasnya.
Selain itu ada juga Asuransi Bisnis dapat menjamin terhadap kerusakan,
kehilangan dan kerugian dalam jumlah besar yang sesuai dengan kebijakan. Polis
asuransi kebakaran mencakup kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran,
ledakan, gempa bumi, petir, air, angin, hujan, tabrakan, dan kerusuhan. Asuransi
Umum melindungi tertanggung terhadap berbagai kerugian, termasuk yang terkait
dengan tanggung jawab hukum, pencurian, kecelakaan, kerusakan properti,
kecelakaan dan cedera pada pekerja, serta asuransi kredit kepada orang lain.
Asuransi kredit yang melindungi dan mengatur proses pinjam meminjam dan
permasalahan dalam pengambilan jenis-jenis kredit tertentu
Untuk Bidang kelautan ada juga Polis asuransi kelautan memastikan
pengangkut dan pemilik kargo yang dikirim melalui samudra laut, atau jalur air
yang di layari. Risiko laut termasuk kerusakan kargo, kerusakan kapal, dan
melukai penumpang. Asuransi perjalanan udara memberikan manfaat asuransi
jiwa kepada penerima bernama jika tertanggung meninggal dunia sebagai akibat
dari penerbangan pesawat yang ditentukan

5. Prinsip prinsip Asuransi


1.
Pada

Insurable interest (kepentingan yang dipertanggungkan)


prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum

untuk

mempertanggungkan suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang


diakui sah secara hukum antara tertanggung dengan sesuatu yang
dipertanggungkan. Syarat yang perlu dipenuhi agar memenuhi kriteria
insurable interest:

a.

Kerugiaan tidak dapat diperkirakan. Risiko yang bisa diasuransikan

berkaitan dengan kemungkinan terjadinya kerugian. Kemungkian tersebut


tidak dapat diperkirakan terjadinya.
b.
Kewajaran. Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah
benda atau harta yang memiliki nilai material baik bagi tertanggung
maupun bagi penanggung.
c.
Catastrophic. Risiko yang mungkin terjadi haruslah tidak akan
menimbulkan suaatu kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika
sebagian besar pertanggungan kemungkinan akan mengalami kerugian
pada waktu yang bersamaan.
d.
Homogen. Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang
atau harta yang akan dipertanggungkan harus homogen, yang berarti
banyak barang yang serupa atau sejenis.
2.
Utmost Good Faith (itikad baik)
Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh
itikad baik. Antar pihak tertanggung dan penanggung harus saling
mengungkapkan keterbukaan. Kewajiban dari kedua belah pihak untuk
mengungkapkan fakta disebut duty of disclosure.
3.
Indemnity
Konsep indemnity adalah mekanisme penanggung untuk mengompensasi
risiko yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi finansial. Konsep ini
tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau anggota tubuh yang rusak
atau cacat karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi finansial.
4.
Proximate Cause
Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu
persitiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan
lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan
independent.

5.

Subrogation

Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti


rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan
kepentingan asuransinya mengalami suatu peristiwa kerugian.
6.
Contribution
Bahwa penanggung berhak mengajak penanggung-penanggung yang lain
yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar
ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan
masing-masing belum tentu sama besar.

6. Cara Kerja Asuransi secara Umum


1.

Menarik nasabah (pemegang polis), artinya perusahaan asuransi

mencari orang yang akan menjadi nasabahnya (membeli asuransinya).


Perlu di ketahui bahwa perusahaan akan mengelompokkan nasabah
berdasarkan jenis asuransinya, semisal asuransi kesehatan, maka
perusahaan akan mengelompokkan orang-orang yang membeli asuransi
kesehatan menjadi satu, termasuk dana yang nantinya terkumpul, dan juga
klaim kerugian yang di lakukan. Jadi setiap jenis asuransi tidak di campur
menjadi satu, melainkan di kelompokkan berdasarkan jenis asuransinya.
2.

Mengumpulkan dana (premi), setelah anda membeli asuransi maka

nantinya perusahaan akan menarik dana dari anda, yang nantinya akan di
jadikan satu sesuai jenis asuransi yang anda beli dengan dana nasabah
lainnya.
3.

Membayar klaim, kemudian setelah dana terkumpul, maka dana

tersebut akan di gunakan oleh perusahaan untuk membayar klaim yang di


lakukan oleh setiap nasabah yang melakukan klaim kerugian. Sebelum
membayar klaim, perusahaan asuransi tentunya akan melakukan
penyelidikan terlebih dahulu terhadap klaim yang di lakukan, apakah
klaim kerugian tersebut benar-benar terjadi tidak di sengaja atau di

sengaja, jika kerugian terjadi karena di sengaja maka perusahaan asuransi


tidak akan membayar klaim tersebut.

7. Keuntungan dan Kerugian Asuransi


Beberapa keuntungan yang kita peroleh dari jasa auransi:

Memindahkan Risiko seseorang ataupun perusahaan dapat memindahkan


resiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi yang relatif

kecil bila dibandingkan kerugian yang mungkin terjadi.


Praktis kita secara otomatis akan diwajibkan menyisihkan dana untuk
membayar premi, hal ini sangat menguntungkan terutama untuk mereka

yang kurang disiplin.


Mampu memberikan dana dengan segera Misalkan kita sakit dan perlu
biaya berobat yang cukup besar, dan saat itu kita tidak memiliki uang tunai
yang cukup. Kita tidak perlu khawatir kalau memiliki asuransi kesehatan.
Hal ini dikarenakan, sebagian atau seluruh biaya pengobatan akan dibayar
oleh perusahaan asuransi Anda. Tentunya ini tergantung perjanjian yang

tertera dalam polis asuransinya.


Dapat berfungsi sebagai tabungan Manfaat ini biasanya ada pada asuransi
jiwa seumur hidup. Sederhananya, premi yang Anda bayarkan akan kita
terima kembali kalau-kalau kita membatalkan polis atau asuransi sudah

jatuh tempo.
Bisa dikombinasikan dengan investasi Saat ini ada produk gabungan
antara asuransi dan reksadana yang terkenal dengan nama unit link.
Singkatnya, dengan pada produk unit link, sebagian premi yang kita
bayarkan akan dialokasikan untuk investasi, dan sebagian lagi untuk
asuransi. Mengenai perbandingan investasi-asuransi, biasanya tergantung
keputusan pemegang polis.
Selain beberapa keuntungan diatas, asuransi juga memiliki
beberapa Kerugian, antara lain:

Premi kita akan hangus bila tidak terjadi klaim sampai jangka waktu
asuransi habis.
Ini yang seringkali membuat orang enggan berasuransi. Uang saya
kemana?. Nah, untuk menjawabnya, kita harus kembali pada tujuan utama
membeli asuransi memindahkan risiko. Nasabah asuransi memindahkan
risiko rugi pada perusahaan dan mendapat imbalan berupa rasa aman. Nah,
rasa aman itulah yang dibayarkan dengan premi. Jadi, bila asuransi jatuh
tempo, uang yang kita bayarkan tidak akan kembali. Karena pada masa

asuransi tersebut, sebetulnya kita telah membeli perlindungan.


Lingkup Penanggulangan Risiko terbatas Potensi kerugian yang
ditanggung perusahaan asuransi sangat terbatas pada risiko-risiko yang
dapat diukur nilai ekonomisnya. Selain itu, asuransi hanya akan membayar
bila kita mengalami kerugian akibat kejadian yang tercantum pada polis.
Bila kita membeli asuransi kebakaran, tentunya kita tidak akan mendapat
santunan bila rumah kita rusak karena gempa bumi.
Macam macam Risiko antara lain,
Risiko murni
Risiko murni berarti bahwa ada ketidakpastian terjadi suatu
kerugian atau dengan kata lain hanya ada peluang merugi dan bukan suatu
peluang keuntungan. Risiko murni adalah suatu risiko yang bila terjadi
akan memberikan dan apabila tidak terjadi, tidak menimbulkan kerugian
akan tetapi juga tidak memberikan keuntungan. Contoh, mobil yang
dikendarai mungkin tertabrak. Apabila suatu mobil yang diasuransikan dan
kemudian tertabrak, maka bagi pemilik akan mengalami kerugian. Namun
bila hal tersebut tidak terjadi si pemilik tidak rugi dan tidak pula
mendapatkan keuntungan. Dalam operasinya perusahaan asuransi selalu
berhadapat dengan jenis risiko murni ini.
Risiko investasi

Risiko investasi adalah investasi yang berkaitan dengan terjadinya


dua kemungkinan, yaitu peluang mengalami kerugian finansial atau
peluang memperoleh keuntungan. Perbedaan risiko murni dan risiko
investasi adalah dalam risiko murni kerugian terjadi atau tidak akan terjadi
sama sekali. Sedangkan dalam risiko investasi kemungkinan terjadi
kerugian atau keuntungan. Misalnya dalam melakukan investasi saham di
bursa efek, dan sebagainya. Fluktuasi harga saham akan dapat
menyebabkan terjadinya kerugian atau keuntungan.
Risiko individu
Risiko individu ini dapat dibagi lagi menjadi 3 macam risiko,
yaitu:
a.

Risiko pribadi (personal risk)


Risiko pribadi adalah risiko yang memmengaruhi kapasitas atau

kemampuan seseorang memperoleh keuntungan. Contoh risiko seseorang


yang mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya kapasitas seseorang
mendapatkan keuntungan yang mungkin dapat disebabkan oleh mati
muda, uzur, cacat fisik, dan kehilangan pekerjaan.
b.

Risiko harta (property risk)


Risiko harta adalah risiko terjadinya kerugian keuangan apabila

kita memiliiki suatu benda atau harta yaitu adanya peluang harta tersebut
untuk hilang, dicuri, atau rusak. Hilangnya suatu harta benda berarti suatu
kerugian finansial. Kehilangan suatu harta benda dapat dibedakan dalam 2
jenis, yaitu:
a)

Kerugian langsung, yaitu apabila harta seseorang hilang atau rusak,

maka akan terjadi suatu kerugian finansial karena kehilangan nilai harta
tersebut dan uang yang diinvestasikan di dalamnya berikut segala biaya
yang digunakan.

b)

Kerugian tidak langsung, yaitu apabila terjadinya kerugian asal,

misalnya kehilangan mobil, maka kerugian tidak langsungnya adalah


pengeluaran uang atau biaya tambahan akibat biaya transpor yang lebih
mahal. Contoh lain, bila rumah seseorang roboh karena gempa bumi, maka
kerugian langsungnya adalah kehilangan rumah, lalu kerugian tidak
langsungnya adalah pengeluaran sewa rumah.
c.

Risiko tanggung gugat (liability risk)


Risiko tanggung gugat adalah risiko yang mungkin dialami sebagai

tanggung jawab akibat merugikan pihak lain. Jika seseorang menanggung


kerugian orang lain, maka dia harus membayarnya, sehingga hal ini
merupakan kerugian fanansial.

8. Contoh Studi Kasus Klaim Asuransi


Klaim Asuransi Tidak Dibayar
Belum lama ini di Indonesia ada kasus seorang artis yang anaknya mengalami
kecelakaan lalu lintas. Anak tersebut kemudian dirawat di rumah sakit. Sang Artis
sekaligus sebagai Bapak mencoba mengurus klaim asuransi atas biaya rumah sakit
anaknya. Perusahaan asuransi di awalnya menyatakan klaim asuransi tidak
dibayarkan, karena si anak telah melanggar peraturan lalu lintas.
Coba Kita lihat kasus di atas dalam dua sisi yang berbeda. Melihat dari sisi
Bapak kasus di atas adalah kasus yang sangat menyebalkan. Sudah harus
mengurus anak yang masuk rumah sakit, Bapak tersebut juga harus mengeluarkan
effort untuk mengurus asuransi. Padahal di awalnya, motivasi sang artis
mengasuransikan anaknya adalah untuk membiayai perawatan medis apabila
terjadi sesuatu dengan kesehatan anaknya.
Disisi lain perusahaan asuransi memiliki alasan perusahaan asuransi telah
mengikat perjanjian dengan bapak dan anak tersebut dalam sebuah kontrak

asuransi. Dalam kontrak tersebut terdapat klausul pengecualian pembayaran, salah


satunya adalah pelanggaran terhadap hukum. Nah klausul ini yang digunakan
perusahaan asuransi untuk menyatakan tidak mau bayar.
Saat artikel ini di buat, masalah klaim dari artis ternama yang anaknya
mengalami kecelakaan yang menewaskan 7 orang di jalan tol masih berlanjut.
Pihak Prudential menolak membayar klaim yang di ajukan sebesar 500 juta. Bagi
sebagian orang atau mungkin Anda sendiri menjadi ragu akan kesungguhan
perusahaan dalam membayar klaim. Karena klaim adalah tujuan nomer satu ketika
mengikuti atau memutuskan ikut dalam suatu perusahaan Asuransi, dalam hal ini
Prudential.
Penulis netral dalam hal ini. Seperti yang kita ketahui dari berita yang
berkembang bahwa Keluarga sang artis telah bertanggung jawab, terlepas
realisasinya seperti apa bukan konteks kita pada saat ini. Para korban akan
disekolahkan, akan ditanggung sampai lulus kuliah, biaya hidupnya akan diganti
dan lain sebagainya. Sekedar mengingatkan bahwa korban ada 7 orang.
Bayangkan biaya yang harus ditanggung keluarga sang artis akibat peristiwa ini,
tentu besar bukan?
Upaya sang artis tersebut luar biasa, memang selayaknya sebagai seorang
orang tua membela Anak yang sedang terkena masalah. Itulah orang tua. Beban
yang ditanggung orang tua sangatlah besar, dari sisi hukum harus dipertanggung
jawabkan, dari sisi moral harus menghadapi tudingan masyarakat se Indonesia,
dari segi biaya rumah sakit besar, dari segi biaya pertanggung jawaban terhadap
keluarga korban juga tidak kalah besarnya, belum lagi potensi kerugian akibat
sang Artis tidak dapat bekerja dikarenakan mengurus masalah sang Buah hati.
Menjadi wajar ketika Prudential menolak membayar klaim rumah sakit sebesar
500 juta menjadi tambahan masalah atau beban bagi orang tua tersebut.
Sudah jatuh tertimpa tangga. Hal yang sewajarnya terjadi pada diri kita
sendiri, pada dasarnya kita sebagai manusia tidak menyukai atau cenderung
menghindari masalah. Jika Tuhan mengijinkan jangan ada masalah di dunia ini,

kata hati penulis. Tapi kenyataannya tidak demikian, maka reaksi kita sebagai
manusia adalah berusaha meminimalisir atau mengurangi masalah. Dalam konteks
ini biaya rumah sakit sang anak sebesar 500 juta, dimana sang artis berusaha
mengupayakan agar terbayar oleh Prudential.
Jika penulis mengalami hal yang sama maka penulis pun mungkin akan
melakukan hal demikian. Namun sudah jelas bahkan sebelum menandatangani
Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) bahwa ada hak dan kewajiban yang harus
terpenuhi. Aturan sudah jelas bahwa pelanggaran hukum tidak dibenarkan. Dari
sisi penulis melihat bahwa mengemudikan kendaraan bermotor diwajibkan
memiliki SIM. Untuk memiliki SIM ada kecukupan usia, pada kasus kecelakaan
maut pengemudi tidak memiliki SIM mengingat masih dibawah umur, terjadi
pada jam 3 dini hari. Anda yang menilai apakah benar demikian atau tidak.
Upaya sang artis yang mengalami kecelakaan patut diacungi jempol,
meskipun kaya, tenar, punya banyak uang namun tetap menggunakan asuransi. Di
pihak lain Prudential adalah perusahaan ternama yang taat pada hukum di negara
kita. Perihal pembayaran klaim telah ditulis dengan jelas di polis, bahkan sebelum
jadi polis atau sebelum seorang menjadi nasabah dari Prudential. Pada ilustrasi
manfaat dengan jelas telah ditulis bahwa jika ada hubungannya dengan tindakan
pelanggaran hukum, tidak dibayar. Dan memang demikian, jika tidak maka
pelanggar hukum akan menganggap asuransi sebagai cara membenarkan tindakan
pelanggaran hukum.

BAB 3
KESIMPULAN
Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada
perekonomian, dengan cara manggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena
risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar

probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan


terjadi akan dibagi secara proposional oleh semua pihak dalam gabungan itu.
Peraturan perundang-undangan tentang perasuransian di Indonesia diatur
dalam beberapa tempat, antara lain dalam kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD), UU No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, PP No. 63 Tahun
1999 tentang Perubahan atas Pp No.73 Tahun 1992 tentang penyelenggaraan
Usaha Perasuransian serta aturan-aturan lain yang mengatur Asuransi Sosial yang
diselenggarakan oleh BUMN Jas Raharja (Asuransi Sosial Kecelakaan
Penumpang), Astek (Asuransi Sosial Tenaga Kerja), dan Askes (Asuransi Sosial
Pemeliharaan Kesehatan).

Macam macam Asuransi antara lain:


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Asuransi Jiwa
Asuransi Kesehatan
Asuransi Kendaraan
Asuransi Kepemilikan Rumah dan Properti
Asuransi Pendidikan
Asuransi Dagang
Asuransi pemerintah
Asuransi atas Bahaya yang menimpa Badan

DAFTAR PUSTAKA
Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain. Jakarta : Salemba Empat.
Kasmir.

2012.

Bank

Dan

Lembaga

Keuangan

Lainnya.

Rajagrafinda Persada.
Supriatna (2013). Keuntungan asuransi. From
http://www.anneahira.com/keuntungan-asuransi.htm, 21 Mei 2014

Depok:

PT

Aji (2013). Asuransi Definisi. From http://www.asuransi-mobil.com/asuransidefinisi.htm, 12 Mei 2014


Nunu (2013). From http://nunite.blogspot.com/2013/03/pengetahuan-dasartentang-asuransi.html, 12 Mei 2014
https://www.cekaja.com/info/kasus-penipuan-asuransi-yang-akhirnya-terkuak/
http://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/03/cara-kerja-asuransi.html

Anda mungkin juga menyukai