TUTOR :
HERMAN ADRIANSYAH,S.H.,SP.N.,M.H
NOTARIS/PPAT
K RI S T IA NU S J I MY P RATA MA
N I M. 02011281621147
KELAS G
MATERI BAHASAN
I. PENGERTIAN
II. TAHAP KONTRAK BISNIS
III. ANATOMI KONTRAK
IV. LANGKAH PEMBUATAN DAN PENELAAHAN KONTRAK
V. NEGOISASI KONTRAK
I. PENGERTIAN
Pemahaman Dasar Terhadap Kontrak
Kontrak sejatinya adalah sebuah perjanjian
karena kontrak adalah kesepakatan antara dua
atau lebih pihak yang berisi prestasi berupa hak
dan kewajiban meskipun dalam teori terdapat
perbedaan
Faktor Pembeda Perjanjian dan Kontrak
Perbedaan antara perjanjian dan kontrak terletak pada sifat dari
keduanya yaitu :
a. Perjanjian bersifat Non Komersial
b. Kontrak bersifat Komersial ; dengan kata lain, kontrak merupakan
perjanjian yang bersifat komersial. Terkait isi kontrak merupakan
kewenangan dari para pihak sedangkan perancang kontrak memiliki
tugas untuk menterjemahkan keinginan klien dalam bentuk kalimat
hukum dan membuat klausula yang melindungi klien
Mengenal Istilah Kontrak Bisnis
Istilah kontrak bisnis dapat dibedakan menjadi :
a. Kontrak Bisnis Berdimensi Publik ; yaitu karena salah satu pihak
adalah pemerintah
b. Kontrak Bisnis Internasional ; yaitu karena terdapat unsur atau
elemen asingnya seperti kewarganegaraan, tempat dilaksanakan
prestasi, dll.
Catatan : karakteristik kontrak bisnis adalah dimana terdapat sesuatu
yang dapat dinilai dengan uang dan jumlahnya harus substansial
Prinsip Dalam Pembuatan Kontrak
1. Prinsip Kebebasan Berkontrak (Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata) ; yaitu pada dasarnya para pihak dapat memperjanjikan apa saja yang
dikehendaki serta semua persetujuan merupakan undang-undang bagi para pihak
yang terikat di dalamnya
2. Batasan Prinsip Kebebasan Berkontrak (Pasal 1339 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata) ; yaitu tidak melanggar kepatutan, kebiasaan, dan undang-
undang/ hukum
3. Pemenuhan Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian (Pasal 1320 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata) yaitu mengenai unsur subjektif (kesepakatan dan
kecakapan) dan unsur objektif perjanjian (objek perjanjian dan klausa halal)
BENTUK-BENTUK KONTRAK
1. Kontrak Tertulis ; dapat digolongkan menjadi :
a. Dibawah tangan;
b. Didaftarkan ke notaris;
c. Dilegalisir tandatangan para pihak oleh notaris;
d. Dibuat dihadapan notaris (akta notariil)
2. Kontrak Tidak Tertulis atau Kontrak Lisan
HUBUNGAN BENTUK KONTRAK DENGAN
PEMBUKTIAN
Mengenai sah atau tidaknya suatu kontrak tidak terkait dengan
bentuk kontrak sehingga baik kontrak yang dibuat secara tertulis atau
tidak tertulis apabila memenuhi Pasal 1320, 1338 dan 1339 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata
Namun mengenai pembuktian, kontrak tertulis dapat menjadi alat
bukti dalam hal pembuktian tetapi kontrak tidak tertulis tidak dapat
menjadi alat bukti dalam hal pembuktian sehingga tertulis atau
tidaknya kontrak berkaitan dengan lemah kuatnya pembuktian sebuah
kontrak
PENGGUNAAN MATERAI DALAM KONTRAK
Materai adalah hutang para pembuat perjanjian kepada
negara dimana materai merupakan kewajiban pembuat
perbuatan hukum tertulis kepada negara
Namun penggunaan materai tidak menentukan sah atau
tidaknya perjanjian tetapi dapat menguatkan pembuktian
Dasar Hukum : Pasal 1 Ayat (1), Pasal 2 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1985
II. TAHAPAN KONTRAK BISNIS
1. Tahap Kesepakatan Awal Para Pihak
Pada tahap ini apa yang disepakati para pihak belum mengikat secara hukum
Dapat berbentuk lisan maupun tulisan
Kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dengan sebuah kontrak
Peran konsultan tidak dominan