Anda di halaman 1dari 37

TUGAS CONTRACT DRAFTING

PENDIDIKAN DAN LATIHAN KEMAHIRAN HUKUM

TAHUN AJARAN 2018/2019

TUTOR :
HERMAN ADRIANSYAH,S.H.,SP.N.,M.H
NOTARIS/PPAT
K RI S T IA NU S J I MY P RATA MA
N I M. 02011281621147
KELAS G
MATERI BAHASAN
I. PENGERTIAN
II. TAHAP KONTRAK BISNIS
III. ANATOMI KONTRAK
IV. LANGKAH PEMBUATAN DAN PENELAAHAN KONTRAK
V. NEGOISASI KONTRAK
I. PENGERTIAN
Pemahaman Dasar Terhadap Kontrak
Kontrak sejatinya adalah sebuah perjanjian
karena kontrak adalah kesepakatan antara dua
atau lebih pihak yang berisi prestasi berupa hak
dan kewajiban meskipun dalam teori terdapat
perbedaan
Faktor Pembeda Perjanjian dan Kontrak
Perbedaan antara perjanjian dan kontrak terletak pada sifat dari
keduanya yaitu :
a. Perjanjian bersifat Non Komersial
b. Kontrak bersifat Komersial ; dengan kata lain, kontrak merupakan
perjanjian yang bersifat komersial. Terkait isi kontrak merupakan
kewenangan dari para pihak sedangkan perancang kontrak memiliki
tugas untuk menterjemahkan keinginan klien dalam bentuk kalimat
hukum dan membuat klausula yang melindungi klien
Mengenal Istilah Kontrak Bisnis
Istilah kontrak bisnis dapat dibedakan menjadi :
a. Kontrak Bisnis Berdimensi Publik ; yaitu karena salah satu pihak
adalah pemerintah
b. Kontrak Bisnis Internasional ; yaitu karena terdapat unsur atau
elemen asingnya seperti kewarganegaraan, tempat dilaksanakan
prestasi, dll.
Catatan : karakteristik kontrak bisnis adalah dimana terdapat sesuatu
yang dapat dinilai dengan uang dan jumlahnya harus substansial
Prinsip Dalam Pembuatan Kontrak
1. Prinsip Kebebasan Berkontrak (Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata) ; yaitu pada dasarnya para pihak dapat memperjanjikan apa saja yang
dikehendaki serta semua persetujuan merupakan undang-undang bagi para pihak
yang terikat di dalamnya
2. Batasan Prinsip Kebebasan Berkontrak (Pasal 1339 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata) ; yaitu tidak melanggar kepatutan, kebiasaan, dan undang-
undang/ hukum
3. Pemenuhan Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian (Pasal 1320 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata) yaitu mengenai unsur subjektif (kesepakatan dan
kecakapan) dan unsur objektif perjanjian (objek perjanjian dan klausa halal)
BENTUK-BENTUK KONTRAK
1. Kontrak Tertulis ; dapat digolongkan menjadi :
a. Dibawah tangan;
b. Didaftarkan ke notaris;
c. Dilegalisir tandatangan para pihak oleh notaris;
d. Dibuat dihadapan notaris (akta notariil)
2. Kontrak Tidak Tertulis atau Kontrak Lisan
HUBUNGAN BENTUK KONTRAK DENGAN
PEMBUKTIAN
Mengenai sah atau tidaknya suatu kontrak tidak terkait dengan
bentuk kontrak sehingga baik kontrak yang dibuat secara tertulis atau
tidak tertulis apabila memenuhi Pasal 1320, 1338 dan 1339 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata
Namun mengenai pembuktian, kontrak tertulis dapat menjadi alat
bukti dalam hal pembuktian tetapi kontrak tidak tertulis tidak dapat
menjadi alat bukti dalam hal pembuktian sehingga tertulis atau
tidaknya kontrak berkaitan dengan lemah kuatnya pembuktian sebuah
kontrak
PENGGUNAAN MATERAI DALAM KONTRAK
Materai adalah hutang para pembuat perjanjian kepada
negara dimana materai merupakan kewajiban pembuat
perbuatan hukum tertulis kepada negara
Namun penggunaan materai tidak menentukan sah atau
tidaknya perjanjian tetapi dapat menguatkan pembuktian
Dasar Hukum : Pasal 1 Ayat (1), Pasal 2 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1985
II. TAHAPAN KONTRAK BISNIS
1. Tahap Kesepakatan Awal Para Pihak
 Pada tahap ini apa yang disepakati para pihak belum mengikat secara hukum
 Dapat berbentuk lisan maupun tulisan
 Kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dengan sebuah kontrak
 Peran konsultan tidak dominan

2. Tahap Pembuatan dan Penelaahan Kontrak Bisnis


 Konsultan hukum mempunyai peran yang sangat dominan
 Konsultan hukum bisa menterjemahkan keinginan klien dalam berbentuk kalimat atau dokumen
(perjanjian hukum)
 Satu konsultan hukum yang membuat kontrak sementara yang lain menelah kontrak

3. Tahap Negoisasi Kontrak Bisnis


 Para pihak yang kerap diwakili oleh konsultan hukum menegosiasikan apa yang menjadi
kepentingannya
 Berupaya untuk mencapai kesamaan pandangan
 Prinsip kehati-hatian
 Peran konsultan hukum sangat dominan dan penting
4. Tahap Penandatanganan Kontrak Bisnis
 Kontrak yang telah dinegosiasikan siap untuk ditandatangani
 Peran konsultan hukum mulai berkurang, tetapi masih ada yaitu memeriksa pihak yang
menandatangani janji

5. Tahap Pelaksanaan Kontrak


 Para pihak menjalankan atau mengimplementasikan kontrak sesuai yang diperjanjikan
 Peran konsultan hukum tidak begitu dominan tetapi dapat dipanggil sewaktu-waktu
 Menentukan terjadinya cidera janji dalam kaitan legal audit

6. Tahap Sengketa Kontrak


 Terkadang karena satu dan lain hal terjadi wanprestasi oleh salah satu pihak
 Para pihak menyelesaikan sengketa berdasarkan mekanisme yang telah disepakati dalam kontrak
(musyawarah mufakat kemudian ditingkatkan apakah diperlukan penyelesaian sengketa melalui
pengadilan atau arbitrase)
 Konsultan hukum dapat membantu pengacara yang menangani perkara
III. ANATOMI KONTRAK
Secara umum kontrak terdiri dari :
A. Bagian Pendahuluan
B. Bagian Isi
C. Bagian Penutup
D. Lampiran (apabila ada)
A. Bagian Pendahuluan
Bagian Pendahuluan terdiri dari :
(i) Sub Bagian Pembuka; yang berisi kata pembuka, termasuk
penyingkatan judul perjanjian dan tanggal perjanjian
Contoh :
•Perjanjian Kerjasama Operasi (selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini
dibuat pada hari ini ___ di ___ oleh dan antara :
•This Joint Venture Agreement (“JVA”) is made __[day]__ of ___ by
and between :
Bagian Pendahuluan (Lanjutan)
(ii) Sub Bagian Pencantuman Identitas Para Pihak; yang berisi
elaborasi dari para pihak yang mengikatkan diri pada perjanjian
Contoh :
PT HIK, a company duty organized and validly existing under the
laws of the Republic of Indonesia, domiciled in ___, with its office at
___ (here in after referred to as the “Lander”
Bagian Pendahuluan (Lanjutan)
(iii) Sub Bagian Penjelasan; yang berisi penjelasan mengapa para
pihak membuat perjanjian
Contoh :
Para pihak menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut :
Bahwa ________________:
Bahwa ________________ .
B. Bagian Isi
Bagian Isi terdiri pasal-pasal yang meliputi
(i) Klausula Definisi; adalah pasal yang mengatur tentang berbagai
definisi, interpretasi maupun konstruksi dalam perjanjian
Contoh :
•“Harga Penawaran” adalah harga saham ang ditawarkan melalui
Penawaran Umum ini yang besarnya akan ditentukan dan disepakati
oleh Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagaimana diatur
dalam Pasal ___ Perjanjian ini
Bagian Isi (Lanjutan)
(ii) Klausula Transaksi; adalah pasal-pasal yang mengatur tentang
transaksi yang dilakukan para pihak. Pasal yang mengatur klausula
transaksi dapat lebih dari satu pasal terutama apabila transaksi tidak
hanya satu transaksi saja
Contoh :
The parties agree to make a joint capital investment in Indonesia
trough the Company for the purpose of manufacturing the Products
Bagian Isi (Lanjutan)
(iii) Klausula Spesifik; adalah pasal-pasal yang mengatur hal-hal
yang secara khusus dikenal dalam transaksi yang dilakukan
Contoh :
Apabila sampai dengan 1 (satu) hari bursa sebelum masa penawaran
Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta (IHSG BEJ)
mengalami penurunan sebesar 6,5% (enam koma lima persen) sejak
ditandatanganinya Perjanjian ini atau kumulatif 5% (lima persen)
dalam waktu 5 (lima) hari bursa terakhir sebelum Masa Penawaran
maka Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi akan merumuskan
kembali Harga Penawaran
Bagian Isi (Lanjutan)
(iv) Klausula Ketentuan Umum; adalah pasal-pasal yang mengatur hal-hal yang bersifat
antisipatif
Materi yang termasuk dalam Klausula Ketentuan Umum :
1. Biaya;
2. Peristiwa Cidera Janji;
3. Domisili;
4. Pengaturan Penyelesaian Sengketa;
5. Hukum yang Berlaku (Choice of Law);
6. Keadaan Memaksa Secara Absolut;
7. Keadaan Memaksa Secara Relatif (Penangguhan);
8. Pengakhiran;
Bagian Isi (Lanjutan)
9. Pemberitahuan (Notice);
10. Kerahasiaan (Confidentialy);
11. Perubahan dalam Peraturan Perundang-undangan (Change of Law);
12. Keseluruhan Perjanjian (Entire Agreement);
13. Keterpisahan (Severability);
14. Pengalihan Hak (Assignment of Rights);
15. Perubahan (Amandement)
CHOICE OF FORUM
Choice of Forum adalah pilihan para pihak untuk menyelesaikan sengketa mereka. Para pihak
mempunyai opsi sebagai berikut :
(i) Menyelesaikan secara musyawarah mufakat (amicable settlement)
Penyelesaian ini ini dikenal sebagai alternative dispute resolution dengan didasarkan
kesepakatan para pihak. Apabila pihak ketiga turut serta, maka phak ketiga hanya bersifat
membantu. Bentuk penyelesaian ini dapat berupa negosiasi, mediasi dan konsiliasi
(ii) Menyelesaikan melalui forum pengadilan (pihak ketiga menentukan keadilan untuk para
pihak)
Penyelesaian melalui forum pengadilan dapat melalui : Pengadilan baik di dalam maupun luar
negeri, Arbitrase, atau Pengadilan Ad Hoc maupun Permanen
C. BAGIAN PENUTUP
Dalam Bagian Penutup terdiri dari dua hal :
(i) Sub Bagian Kata Penutup
Contoh :
Demikian Perjanjian ini ditandatangani oleh para pihak melalui wakil yang berwenang
dari masing-masing pihak.
(ii) Sub Bagian Penempatan Tanda Tangan
Contoh :
Penjual,
Oleh : _________________________
Nama : _________________________
Jabatan : _________________________
D. LAMPIRAN (APABILA ADA)
Lampiran dapat berisi :
(i) Perjanjian yang aan datang tetapi sudah dinegosiasikan
(ii) Deskripsi barang atau jasa yang akan ditransaksikan
(iii) Legal Opinon (pendapat hukum)
(iv) Financial Statement
(v) Lain-lain sesuai kebutuhan
IV. LANGKAH PEMBUATAN DAN
PENELAAHAN KONTRAK
Berikut adalah tiga langkah baik dalam
Pembuatan maupun Penelaahan Kontrak :
A. Langkah Persiapan
B. Langkah Pelaksanaan
C. Langkah Akhir
LANGKAH PEMBUATAN KONTRAK
A. Langkah Persiapan
Tahap I
1. Merumuskan secara akurat transaksi yang hendak dilakukan
2. Menanyakan langsung pada orang yang mengetahui mengenai transaksi
3. Mencari bahan-bahan tertulis tentang transaksi yang akan dilakukan
4. Memahami industri dari transaksi yang akan dilakukan
5. Membaca literatur yang relevan
6. Bertanya pada pihak-pihak yang mengetahui
LANGKAH PEMBUATAN KONTRAK
(Lanjutan)
A. Langkah Persiapan
Tahap II
1. Memahami peraturan perundang-undangan yang melingkupi transaksi
2. Menelusuri berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan transaksi
3. Mendapatkan preseden
4. Mencari kontrak-kontrak yang mirip dengan transaksi yang akan dilakukan
5. Preseden hanya sebagai acuan; tidak untuk digunakan
LANGKAH PEMBUATAN KONTRAK
(Lanjutan)
B. Langkah Pelaksanaan
Tahap I
1. Menentukan pihak-pihak yang hendak melakukan transaksi
2. Untuk dicantumkan dalam Pencantuman Identitas Para Pihak
3. Memformulasikan latar belakang diadakannya kontrak
4. Menulis pokok-pokok pikiran yang hendak dimasukkan dalam kontrak
LANGKAH PEMBUATAN KONTRAK
(Lanjutan)
B. Langkah Pelaksanaan
Tahap II
1. Mensistematis pokok-pokok pikiran ke dalam klausula definisi, klausula transaksi,
klausula spesifik dan klausula ketentuan umum
2. Membagi ke dalam pasal-pasal, bagian dan bab
3. Merumuskan kalimat hukum dari tiap-tiap pokok pikiran
Tahap III
1. Melakukan pengecekan atas rancangan awal kontrak
2. Melakukan konfirmasi dengan user (klien atau atasan)
3. Melakukan perbaikan sesuai permintaan user
LANGKAH PEMBUATAN KONTRAK
(Lanjutan)
C. Langkah Akhir
1. Melakukan koreksi terakhir
2. Melakukan pengecekan kesalahan dalam rangka “error free”
3. Memahami secara komprehensif kontrak yang dibuat (sebelum kontrak
dinegosiasikan)
LANGKAH PENELAAHAN
KONTRAK
A. Langkah Persiapan
Langkah persiapan dalam penelaahan kontrak pada intinya sama dengan langkah persiapan
dalam pembuatan kontrak
B. Langkah Pelaksanaan
Langkah Pelaksanan penelaahan kontrak juga mirip dengan langkah pelaksanaan
pembuatan kontrak tetapi bedanya adalah penelaahan kontrak, pengacara memverifikasi
apakah yang dibuat sudah betul-betul mencerminkan keinginan klien dan melindungi klien
C. Langkah Akhir
◦ Membuat poin-poin komentar terhadap rancangan kontrak
◦ Membagi komentar menjadi : (i) komentar umum; yaitu menilai secara keseluruhan
apakah kontrak sudah memadai dari sisi penelaah kontrak dan (ii) komentar khusus; yaitu
memberikan penyempurnaan pasal-pasal yang dianggap kurang memadai
V. NEGOSIASI KONTRAK
Berikut adalah tahapan dalam negosiasi kontrak:
A. Tahap Persiapan
B. Tahap Pelaksanaan
V. NEGOSIASI KONTRAK (Lanjutan)
A. Tahap Persiapan
Bagian I
1. Menguasai rancangan kontrak secara komprehensif dan
rinci;
2. Menguasai tentang industri dari kontrak
3. Menguasai peraturan perundang-undangan yang melingkupi
kontrak
4. Memahi betul apa yang diinginkan oleh pihak yang diwakili
dan posisinya
V. NEGOSIASI KONTRAK (Lanjutan)
A. Tahap Persiapan
Bagian II
1. Identifikasi poin-poin yang berpotensi menjadi masalah atau
dipermasalahkan
2. Antisipasi solusi dari poin-poin yang berpotensi menjadi
masalah
3. Tumbuhkan percaya diri
4. Sedapat mungkin negosiasi dilakukan di kantor sendiri atau
paling tidak di tempat yang netral
V. NEGOSIASI KONTRAK (Lanjutan)
B. Tahap Pelaksanaan
Bagian I
1.Mengetahui siapa yang dihadapi dan ukur kekuatan
2.Sedapat mungkin memimpin negosiasi
3.Tetapkan apa saja yang hendak dicapai dalam negosiasi
4.Minta pihak counterpart memberitahukan apa yang menjadi keinginannya
Bagian II
1. Selesaikan poin-poin yang mudah untuk diselesaikan lebih dahulu dan menunda poin-poin yang
rumit belakangan
2. Berikan argumentasi yang logis serta analogi untuk menjelaskan posisi/pandangan
3. Sedapat mungkin mempermainkan emosi
V. NEGOSIASI KONTRAK (Lanjutan)
B. Tahap Pelaksanaan
Bagian III
1. Jangan terburu-buru untuk melakukan negosiasi kontrak
2. Jangan terjebak untuk menyelesaikan pending matters
3. Jangan ambil keputusan terhadap poin yang perlu mendapat arahan dari pihak yang
diwakili
4. Sedapat mungkin tidak menyelesaikan proses negosiasi dalam satu kali pertemuan
Bagian IV
1. Catat semua hal yang telah disepakati (membuat notulen rapat)
2. Tuangkan hasil negosiasi dalam rancangan kontrak

Anda mungkin juga menyukai