Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI

DASAR KONTRAK BISNIS

DISUSUN OLEH
KRLOMPOK 5

SAIFUL HELMI 2117022009


SENDIARTO PRASETIYO 211702011
DIMAS JATI AGUSTYA 211702005

DOSEN PENGAMPU
Abdul Aziz, M.E.

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS (STEBI) AL-MUHSIN


YOGYAKARTA
2023
Kontrak berasal dari istilah perjanjian. Kontrak adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh dua atau
lebih pihak dimana masing-masing pihak yang ada didalamnya dituntut untuk melakukan satu atau
lebih prestasi

Perjanjian merupakan pedoman dasar antara para pihak dalam melakukan perjanjian, untuk itu
harus dipastikan seadil dan selengkap mungkin bagi para pihak dalam menyusun kontrak

Sebelum melakukan perjanjian, terlebih dahulu harus melakukan Pra-kontrak sebagai berikut:

 Negosiasi

Negosiasi merupakan wadah diskusi para pihak yang diharapkan nantinya dapat
menentukan hal-hal yang akan disepakati dan dijadikan pedoman dalam isi perjanjian. Selain
itu, para pihak juga dapat menentukan undang-undang apa yang akan digunakan.

 Memorandum of Understanding (MoU)

Serupa tetapi tak sama dengan perjanjian, MoU berisikan poin-poin apa saja yang akan
disepakati dalam perjanjian. Andi Akhirah menyatakan bahwa secara tidak langsung MoU
dapat dikatakan sebagai bentuk notulensi dari hasil negosiasi para pihak. MoU dapat
dijadikan sebagai dasar untuk melakukan tahap ketiga yakni studi kelayakan dengan
melakukan identifikasi usaha masing-masing pihak apakah terdapat masalah atau tidak (legal
due diligence).

 Legal Due Diligence (LDD)

LDD penting untuk dilakukan, terlebih atas kontrak-kontrak yang bernilai besar
(membutuhkan biaya besar). Dalam MoU terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan
oleh para pihak. MoU membantu melakukan studi kelayakan kondisi usaha para pihak yang
ditujukan untuk mencegah risiko-risiko yang akan timbul kemudian hari.

Selanjutnya, setelah mempersiapkan dan menyepakati hal-hal di atas, para pihak menyusun kontrak
harus memperhatikan hal-hal di bawah ini:

Struktur perjanjian
 Judul

Judul atau heading sejatinya memang tidak mempengaruhi keputusan, isi, ataupun
keabsahan suatu perjanjian, tetapi melalui judul dapat memberikan gambaran apa yang
sebenarnya terdapat dalam isi perjanjian.

 Komparisi (para pihak)


Komparisi merupakan kalimat satu paragraf di bawah judul, yang berisikan hari, tanggal, dan
para pihak yang mengikatkan diri dalam perjanjian. Kejelasan para pihak yang dinyatakan
dalam perjanjian merupakan hal yang penting, sebab hal ini dapat mempengaruhi cakap
atau tidaknya pihak yang ikut serta dalam melakukan.
Komparisi dapat berbentuk seperti berikut

 Recital
Recital merupakan penjelasan awal bahwa para pihak akan melakukan perjanjian
 Isi
 Objek Perjanjian
Mengatur rinci terkait apa saja yang diperjanjikan
 Jangka Waktu Perjanjian
 Hak dan Kewajiban Para Pihak
Berisikan hal-hal yang harus dipahami dan disesuaikan dengan posisi masing-masing pihak,
karena jangan sampai terdapat hak dan/atau kewajiban yang disepakati timpang, terdapat
kesulitan untuk dipenuhi, atau berakhir memberikan kerugian. Isi pasal dalam hak dan
kewajiban harus benar-benar diketahui, disanggupi, dan disepakati secara sadar untuk
mitigasi terjadinya tindakan wanprestasi oleh salah satu pihak.
 Ketentuan Umum

Ketentuan-ketentuan yang kehadirannya disesuaikan dengan jenis perjanjian dan kebutuhan para
pihak, tetapi penting untuk dicantumkan diantaranya sebagai berikut:

 Jangka waktu dan cara pengakhiran perjanjian


 Tata cara pengubahan perjanjian meliputi pihak yang berwenang dan konsekuensi akibat
terdapatnya pengubahan perjanjian
 Upaya menjaga kerahasiaan, untuk memastikan setiap informasi yang diketahui kedua pihak
tetap terjaga
 Ketentuan hukum yang berlaku, apabila kerjasama dengan pihak asing
 Cara penyelesaian sengketa
 Besaran ganti kerugian dan pembatasan tanggung jawab
 Pemberitahuan melalui media komunikasi
Dalam menyusun perjanjian, sering kali terdapat kesalahan dalam penyusunannya seperti

1. Tidak terdapat konsep atau struktur pada awal penyusunan perjanjian


2. Tidak dilakukannya uji tuntas atau review terkait isi perjanjian
3. Tidak ada pembatasan pertanggungjawaban dalam antar para pihak
4. Terdapat penggunaan istilah yang inkosisten

Contoh: Pihak pertama – Penjual – Anda

1. Tidak diterapkannya sanksi atas kemungkinan wanprestasi


2. Tidak diaturnya kemungkinan terjadi force majeure

Selanjutnya, aspek yang tidak kalah penting dalam menyusun kontrak adalah memastikan bahwa
kontrak yang dilakukan memenuhi syarat sah, yakni (Pasal 1320 – 1337 KUHPer):

1. Kesepakatan antar para pihak yang dilakukan tanpa kekhilafan paksaan atau penipuan;
2. Dilakukan oleh orang yang cakap, yaitu tidak dalam pengampuan atau di bawah umur 21
Tahun;
3. Terdapat secara jelas objek yang diperjanjikan;
4. Sebab yang halal, hal yang diperjanjikan tidak dilarang oleh undang-undang atau
bertentangan dengan kesusilaan atau ketertiban umum.

Sedangkan Bisnis adalah tindakan-tindakan yang mempunyai nilai komersial

DEFINISI KONTRAK BISNIS Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuk tertulis dimana
substansi yang disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya bermuatan bisnis.

BENTUK-BENTUK KONTRAK BISNIS

1. KONTRAK TERTULIS

Kontrak Bisnis yang dibuat dibawah tangan dimana para pihak menandatangani sebuah
Kontrak Bisnis diatas materai.

Kontrak Bisnis yang didaftarkan (waarmerken) oleh notaries.

Kontrak Bisnis yang dilegalisasikan didepan notaries.

Kontrak Bisnis yang dibuat dihadapan notaries dan dituangkan dalam bentuk akta notaries.

2. KONTRAK TIDAK TERTULIS/LISAN

- Bukti tulisan

- Bukti dengan saksi

- Persangkaan

- Pengakuan

- Sumpah
 JENIS-JENIS KONTRAK
1. Kontrak Timbal balik
2. Kontrak Cuma-Cuma dan kontrak atas beban.
3. Kontrak bernama (benoemd,specified) dan kontrak tidak bernama (onbenoemd,
unspecified)
4. Kontrak Campuran ( Contractus sui generis )
5. Kontrak Obligatoir Kontrak kebendaan ( zakelijke overeenkomst )
6. Kontrak konsensual dan kontrak riil.
7. Kontrak/perjanjian yang istimewa sifatnya.

 SUBJEK KONTRAK
1. Para pihak yang mengadakan kontrak itu sendiri
2. Para ahli waris mereka dan mereka yang mendapat hak daripadanya
3. Pihak ketia

 SYARAT-SYARAT SAH KONTRAK


1. Mau sepakat untuk mengikat diri ( berkomitmen)
2. Cakap untk membuat suatu perikatan
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal

 ASAS ASAS HUKUM KONTRAK


1. Asas Konsensualisme
2. Asas Kepercayaan
3. Asas Kekuatan
4. Mengikat Asas Persamaan Hak
5. Asas Keseimbangan
6. Asas Moral
7. Asas Kepatutan
8. Asas Kebiasaan
9. Asas Kepastian Hukum

 PENYUSUNAN KONTRAK

Pra kontrak

• Negoisasi

• Memorandum of Understanding (MoU)

• Studi Kelayakan
• Negoisasi (lanjutan)

Kontrak

• Penulisan naskah awal;

• Perbaikan naskah;

• Penulisan naskah akhir;

• Penandatanganan

Pascakontrak

• Pelaksanaan;

• Penafsiran;

• Penyelesaian sengketa.

 POLA KONTRAK
1. Judul
2. Pembukaan
3. Pihak-pihak
4. Latar belakang kesepakatan
5. Isi
6. Penutup

 AKIBAT KONTRAK

Akibat dari kontrak yang sah adalah telah berlakunya sebuah kontrak yang itu digunakan sebagai UU
bagi mereka dengan pihak lainnya.

Pasal 1329 dan 1327 KUHP merupakan yang mengatur tentang isi perjanjian.

Elemen-elemen isi Kontrak :

- Isi perjanjian

- Kepatuhan

- Kebiasaan

Mengalami perubahan diatur dalam pasal 1339 KUHP menjadi :

- Isi perjanjian

- Undang-undang

- Kebiasaan

- Kepatuhan
PENAFSIRAN KONTRAK

 Jika kata-kata kontrak jelas tidak diperkenankan untuk menyimpang daripadanya dengan
jalan penafsiran. (pasal 1342 KUHPerdata)
 Hal-hal yang menurut kebiasaan selamanya dikontrakan, dianggap dimasukkan dalam
kontrak, meskipun tidak dengan tegas dinyatakan. (pasal 1347 KUHPerdata)
 Semua janji yang dibuat dalam kontrak harus diartikan hubungan satu sama lain. Setiap janji
harus ditafsirkan dalam kontrak seluruhnya. ( pasal 1348 KUHPerdata)
 Jika ada keragu-raguan, kontrak harus ditafsirkan atas kerugian orang yang telah meminta
kontrak suatu hal dan untuk keuntungan orang yang telah mengikatkan dirinya untuk itu.
( pasal 1349 KUHPerdata)
 Meskipun luasnya arti kata-kata dalam suatu kontrak yang disusun, kontrak itu hanya
meliputi hal-hal yang nyata-nyata dimaksudkan oleh kedua belah pihak sewaktu membuat
perjalanan. ( pasal 1350 KUHPerdata)

PRESTASI DAN WANPRESTASI DALAM KONTRAK

Prestasi

 Memberikan sesuatu
 Berbuat sesuatu
 Tidak berbuat sesuatu

Wanprestasi

• Tidak melaksanakan atau memenuhi prestasi ;


• Terlambat memenuhi wanprestasi ;
• Tidak sempurna memenuhi prestasi.

BERAKHIRNYA PERIKATAN

• Karena pembayaran
• Karena penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpangan atau penitipan
• Karena pembaharuan utang
• Karena perjumpaan utang
• Karena percampuran utang
• Karena pembebasan utang
• Karena musnahnya barang yang terutang
• Karena kebatalan atau pembatalan
• Karena berlakunya suatu syarat-batal
• Karena lewatnya waktu
PERJANJIAN BERNAMA DI DALAM KUHPPERDATA-DAGANG
• Jual-beli

• Tukar menukar

• Sewa menyewa

• Persetujuan-persetujuan untuk melakukan pekerjaan

• Persekutuan

• Hibah

•Penitipan barang

• Pinjam pakai

• Pinjam meminjam

• Bunga tetap atau bunga abadi

• Persetujuan-persetujuan untunguntungan

• Pemberian kuasa

• Penanggungan

• Perdamaian

• Asuransi

• Pengangkutan

• Makelar

• Komisioner

• Jual beli saham dipasar modal

PERJANJIAN BERNAMA DI LUAR KUHPERDATA DAGANG


Perjanjian pembiyayaan :

1. Perjanjian sewa guna usaha.


2. Perjanjian anjang piutang
3. Perjanjian modal ventura
4. Perjanjian kartu kredit
5. Perjanjian pembiayaan konsumen
6. Perjanjian simpanan
7. Perjanjian kredit
8. Perjanjian penitipan
9. Perjanjian bagi hasil
KESIMPULAN:

Perjajian( Kontrak) bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua lebih pihak yang mempunyai nilai
komersial. Atau dengan kata lain Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuk tertulis
dimana substansi yang disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya bermuatan bisnis.
Kemudian syarat sahnya perjanjian atau kontrak yaitu Sepakat mereka yang mengikat dirinya,
Kecakapan untuk membuat suatu perikatan, Mengenai suatu hal tertentu secara yuridis suatu
perjanjian harus mengenai hal tertentu yang telah disetujui. Jadi dalam suatu perjanjian atau
kontrak itu ada syarat yang harus dipenuhi untuk mengikat suatu perjanjian dan ada suatu hikum
yang mengikatnya serta sanksi jika melanggar perjanjian tersebut. Kemudian suatu perjanjian atau
kontrakkan berakhir jika terjadi hal yang membuat kontrak itu harus berakhir

Anda mungkin juga menyukai