Anda di halaman 1dari 5

8 Hal Penting yang Harus Diperhatikan

Ketika Membuat Kontrak Bisnis


Ketika menjalankan sebuah bisnis, Anda akan selalu terlibat dalam suatu transaksi, baik
transaksi dengan vendor, maupun dengan klien. Tanpa Anda sadari, setiap harinya Anda
membuat kesepakatan dengan pihak-pihak tersebut meskipun tidak langsung
dituangkan dalam bentuk tertulis. Meskipun tidak dalam bentuk tertulis, Anda sudah
membuat suatu perjanjian berdasarkan kesepakatan tersebut. Misalnya, ketika Anda
ingin melakukan kerja sama bisnis dengan rekan kerja atau investor, Anda membuat
kesepakatan dengan investor yang akan dicantumkan dalam perjanjian pemegang
saham, atau ketika Anda menggunakan layanan yang disediakan vendor, biasanya
vendor akan membuat perjanjian pemberian layanan.

Pada dasarnya, kontrak yang digunakan untuk transaksi bisnis itulah yang dikenal
dengan kontrak bisnis. Jika kontrak bisnis telah dibuat, maka kontrak tersebut akan
berlaku sebagai “undang-undang” bagi para pihak yang terlibat,  di mana kontrak berisi
hal-hal yang mengatur hak dan kewajiban para pihak, serta dapat dijadikan alat bukti
yang sah ketika terjadi sengketa di kemudian hari.

Namun, membuat kontrak bisnis tidak boleh sembarangan, ada banyak hal detail yang harus
diperhatikan. Jika lengah dan mengabaikan masalah ini, Anda tidak akan memiliki kesempatan
untuk membela diri ketika terjadi sengketa di kemudian hari. Meski faktanya seperti itu, Eldonna
Lewis Fernandez seorang ahli negosiasi menemukan bahwa masih banyak pengusaha yang
tidak sepenuhnya membaca dan memahami isi kontrak bisnis. Jika hal ini terjadi, bisnis Anda
akan mengalami kerugian yang cukup besar, baik kerugian dalam masalah waktu maupun
keuangan. Jadi sebelum Anda membuat atau menyusun kontrak bisnis, perhatikan beberapa
hal penting berikut ini.

Lakukan Riset Mengenai Rekan Bisnis


Sebelum menyepakati isi dari sebuah kontrak, Anda harus mengetahui terlebih dahulu
dengan siapa Anda melakukan kerja sama bisnis, apa yang dilakukan bisnis tersebut,
bagaimana kinerja mereka sebelumnya, seperti apa reputasi perusahaannya, dan masih
banyak lagi. Untuk mengetahui hal-hal tersebut, Anda dapat mencari tahu langsung
melalui media Internet, melihat media sosial perusahaan tersebut, atau menanyakan
dengan rekan bisnis Anda lainnya yang mungkin lebih mengenal perusahaan tersebut.
Anda perlu memastikan bahwa calon rekan bisnis Anda memang memiliki kemampuan
untuk menjalankan kewajiban yang akan disepakati oleh Anda dan rekan bisnis.

Pastikan Identitas Para Pihak


Setelah Anda memahami dengan baik mengenai perusahaan atau rekan bisnis Anda,
hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah identitas atau profil para pihak terkait
penyusunan kontrak. Pastikan identitas para pihak sudah tepat, seperti nomor induk
para pihak, alamat para pihak, domisili kantor, dan lain sebagainya. Apabila salah satu
pihak adalah PT, maka yang perlu diperhatikan adalah orang yang menandatangani
perjanjian harus seorang direktur sebagai perwakilan dari PT. Jika yang
menandatangani bukan direktur, pastikan bahwa orang tersebut memang diberikan
kuasa oleh direktur untuk menandatangani perjanjian.

Hal ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa subjek hukum dalam perjanjian atau
kontrak bisnis merupakan pihak yang sah dan memiliki wewenang dalam
penandatanganan kontrak. Karena jika orang yang menandatangani perjanjian tersebut
bukan orang yang berwenang, maka dampaknya adalah perjanjian tersebut tidak akan
mengikat PT, melainkan hanya mengikat orang tersebut secara pribadi. Hal ini tentunya
dapat merugikan Anda jika nantinya terjadi pelanggaran atas perjanjian, maka Anda
hanya dapat meminta ganti rugi dari orang tersebut, bukan dari PT.

Cantumkan Prestasi dan Kontraprestasi


yang Jelas
Prestasi di dalam kontrak dimaksudkan sebagai suatu pelaksanaan hal-hal yang tertulis
dalam suatu kontrak oleh pihak yang telah mengikatkan diri untuk itu. Menurut Pasal
1234 KUH Perdata, tiap perikatan adalah berupa memberikan sesuatu, berbuat sesuatu,
atau tidak berbuat sesuatu. Hal ini yang biasa disebut dengan prestasi, sedangkan
kontraprestasi adalah timbal balik dari salah satu pihak atas prestasi yang telah
diberikan oleh pihak lainnya.

Prestasi dan kontraprestasi inilah yang menjadi kewajiban bagi para pihak untuk
dipenuhi. Jadi, pastikan bahwa ada hak dan kewajiban masing-masing pihak yang Anda
tuangkan secara detail dan jelas dalam perjanjian. Jika terdapat hak dan kewajiban
yang menjelaskan prosedur pekerjaan secara teknis, Anda dapat menuangkan dan
menjelaskannya dalam lampiran perjanjian.

Gunakan Bahasa Kontrak yang Jelas


Bahasa kontrak bisnis tentu sangat spesifik, jadi sebelum Anda membuat maupun
menyepakati kontrak tersebut, pastikan Anda telah memahami bahasa dan istilah yang
digunakan. Cantumkan klausul mengenai definisi atas istilah-istilah yang digunakan
dalam  perjanjian. Misalnya definisi mengenai informasi rahasia, agar jelas informasi
apa saja yang termasuk kategori rahasia dan tidak boleh disebarkan kepada pihak lain.

Selain itu, pastikan juga bahwa perjanjian yang Anda buat menggunakan kalimat yang
jelas dan tidak mengandung multi-tafsir. Karena hal ini tentu dapat membuat
kesalahpahaman dan berisiko menimbulkan sengketa di kemudian hari. 

Tuliskan Masa Berlaku & Ketentuan


Pengakhiran Kontrak
Dalam membuat kontrak bisnis, hal yang tidak boleh Anda lupakan adalah menuliskan
masa berlaku dan ketentuan berakhirnya kontrak. Umumnya, kontrak berlaku sejak
kontrak tersebut ditandatangani oleh para pihak hingga periode tertentu. Selain itu,
perlu ditekankan bahwa meskipun masa berlaku kontrak sudah berakhir, namun hal
tersebut tidak menyebabkan para pihak mangkir untuk melaksanakan kewajibannya
apabila ada kewajiban yang masih belum dilaksanakan. Jika kontrak ingin dilakukan
dalam jangka waktu yang panjang dan akan berlaku untuk periode selanjutnya, Anda
dapat mencantumkan klausul perpanjangan otomatis.

Anda juga perlu mencantumkan prosedur pengakhiran perjanjian apabila ada salah satu
pihak ingin mengakhiri perjanjian sebelum jangka waktu yang disepakati berakhir.
Selain itu, perlu dicantumkan beberapa kondisi atau syarat yang menyebabkan salah
satu pihak memiliki hak untuk mengakhiri perjanjian sebelum masa berlaku berakhir.
Misalnya jika salah satu pihak melakukan pelanggaran atas perjanjian dan tidak ada
iktikad baik untuk memperbaiki kesalahannya, maka pihak yang dirugikan dapat
mengakhiri perjanjian.

Hitung Kerugian dengan Jelas


Dalam sebuah kontrak bisnis, Anda juga harus memastikan jumlah kerugian yang
mungkin akan terjadi. Jadi sebelum menyusun kontrak, pastikan Anda telah melakukan
perhitungan yang jelas, meskipun tidak akan ditulis secara rinci nominalnya. Anda dapat
mencantumkan ketentuan bahwa Anda bersedia memberikan ganti rugi kepada pihak
yang dirugikan namun sebatas kondisi tertentu.

  Tentukan Cara Penyelesaian Sengketa


Hal terakhir yang harus Anda perhatikan ketika menyusun kontrak adalah cara
menyelesaikan sengketa di kemudian hari. Biasanya klausul ini dapat Anda temukan
pada bagian akhir dari sebuah kontrak bisnis. Dalam hal ini, Anda harus memastikan
pilihan penyelesaian sengketa yang tepat. Misalnya melakukan tahap negosiasi terlebih
dulu dengan pihak lainnya. Jika hal ini sudah dilakukan dan sengketa tidak dapat
diselesaikan, Anda dapat menyelesaikan sengketa melalui jalur pengadilan atau
arbitrase, tergantung kesepakatan para pihak.

 
Jangan Pernah Mulai Tanpa Kontrak
Banyak orang yang melupakan pentingnya kontrak ketika melakukan kerja sama bisnis,
terutama jika rekan bisnisnya adalah teman ataupun keluarga. Padahal, kontrak
merupakan perlindungan bisnis yang harus Anda miliki sebelum memulai kerja sama.
Karena perjanjian inilah yang berfungsi sebagai landasan bagi para pihak ketika
menjalankan kerja sama bisnis. Jadi bisa dibayangkan bukan, bagaimana kerja sama
bisa berjalan sesuai keinginan jika tidak dimulai dari kontrak? Pada umumnya, kontrak
berisi tentang beberapa hal seperti:

1. Judul kontrak.
2. Komparisi yang berisi keterangan mengenai para pihak atau atas permintaan siapa
perjanjian itu dibuat.
3. Pendahuluan yang berisi uraian tentang maksud dari para pihak melakukan kerja sama.
4. Isi kontrak berupa syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dari perjanjian yang disetujui oleh
semua pihak.
5. Penutup.
Setelah Anda menyepakati isi kontrak dan melakukan tanda tangan, pastikan Anda
menyimpan salinan kontrak tersebut. Karena kontrak dapat dijadikan sebagai bukti
bahwa pihak yang menandatangani kontrak tersebut sudah sepakat tentang hal-hal
yang diatur dalam kontrak dan memiliki kekuatan hukum.

Itulah beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan ketika menyusun kontrak
bisnis. Jika masih ragu dalam membuat kontrak, Anda dapat mempercayakan seluruh
kontrak bisnis Anda di Libera.id. Libera.id merupakan startup hukum yang dapat
membantu Anda dalam membuat kontrak bisnis kapan dan di mana saja secara aman. 

Anda mungkin juga menyukai