Anda di halaman 1dari 21

Senin, 27 Maret 2023

A. Hukum Bisnis
1. Pengertian bisnis :
Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan individu atau kelompok dengan menawarkan
barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan (laba). Arti bisnis juga bisa didefinisikan
sebagai menyediakan barang dan jasa guna untuk kelancaran sistem perekonomian.
2. Pengertian hukumm bisnis :
Hukum bisnis dapat dipahami sebagai hukum yang mengatur kegiatan ekonomi. Kegiatan
tersebut berupa perdagangan, jasa, dan keuangan yang terus menerus dilakukan untuk
mendapatkan keuntungan.Pada Prinsipnya hukum bisnis merupakan aturan tertulis Oleh
pemerintah dimaksudkan untuk mengatur, mengawasi dan melindungi semua kegiatan usaha,
termasuk kegiatan industri, perdagangan dan jasa, dan segala hal yang berkaitan dengan
keuangan dan kegiatan usaha lainnya. Hukum Bisnis adalah peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah untuk mengatur perdagangan dalam kegiatan ekonomi guna mewujudkan
keamanan dan ketertiban perekonomian Indonesia. Pelanggaran aturan hukum di area bisnis
ini dikenakan sanksi berat.
3. Asas hukum bisnis :
Sumber hukum bisnis yang berkaitan dengan dasar terbentuknya hukum bisnis. yaitu sebagai
berikut:
- Asas kontrak adalah apa yang dilakukan oleh para pihak agar masing-masing pihak
memenuhi kontrak.
- Asas kebebasan berkontrak, yang menurutnya para penyelenggara dapat membuat dan
memutuskan sendiri isi dari kontrak yang telah disepakati..
4. Pengertian perjajian :
Perjajian( Kontrak) bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua lebih pihak yang mempunyai
nilai komersial. Atau dengan kata lain Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam
bentuk tertulis dimana substansi yang disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya
bermuatan bisnis.
5. Contoh hukum perjajian :
- Perjanjian Sewa Komersial
Contoh kontrak bisnis yang satu ini merupakan kontrak yang dapat ditandatangani oleh
pemilik dan penyewa bisnis. Kontrak ini akan memberi penyewa hak menggunakan
properti untuk tujuan komersial selama jangka waktu tertentu dengan imbalan yang telah
disepakati.
- Perjanjian Konsultasim
Conton kontrak bisnis ini dibuat ketika klien ingin mendapatkan layanan khusus dari
konsultan dengan tingkat imbalan yang sudah disepakati. Kontrak bisnis ini akan
mengidentifikasi layanan apa yang diberikan, biaya, dan jumlah waktu yang diharapkan
dari konsultan. Biasanya jumlah waktu diukur dalam jam, hari, minggu, atau bulan,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Perjanjian jenis ini biasanya menyertakan klausul
kerahasiaan juga. Hal ini agar konsultan tidak membeberkan rahasia perusahaan kepada
pihak lain.
- Perjanjian Distribusi
Ini adalah kontrak bisnis antara pemasok produk untuk dijual dan bisnis yang ingin
memasarkan produk tersebut. Berdasarkan ketentuan kontrak, distributor biasanya setuju
membeli produk dari pemasok dan menjualnya kepada pelanggan di wilayah tertentu.
- Perjanjian Franchise
Contoh kontrak bisnis ini digunakan untuk membangun hubungan antara pemilik
franchise (waralaba) dan penerimanya. Kontrak bisnis ini memberikan berbagai hak
hukum kepada pemegang waralaba. Beberapa di antaranya, hak untuk mendirikan gerai
waralaba, hak untuk mendapatkan lisensi, hak untuk menggunakan merek dagang
waralaba, dan berbagai hak lainnya. Perjanjian waralaba merupakan kontrak pentinng
untuk melindungi merek dan cara merek diwakili.
- Letter of Intent
Jenis perjanjian ini merupakan perjanjian hukum yang digunakan oleh dua pihak atau
lebih untuk menyatakan niat mereka melakukan bisnis bersama. Perjanjian ini sering
dirancang pada tahap awal hubungan komersial dan digunakan sebelum kontrak formal
dibuat. Letter of intent mirip dengan kontrak dalam banyak hal. Misalnya, letter of intent
sering kali menyertakan peran dan tanggung jawab penting para pihak. Perjanjian ini
dirancang untuk menghilangkan hambatan dalam memformalkan perjanjian.
- Perjanjian Lisensi
Melalui perjanjian lisensi, pemilik properti memberikan izin kepada pihak lain untuk
menggunakan merek, paten, atau merek dagang mereka. Contoh kontak bisnis ini
memberikan perincian tentang jenis perjanjian lisensi yang terlibat, persyaratan
penggunaan yang disepakati, dan bagaimana pemberi lisensi akan dibayar. Selain itu
kontrak bisnis ini harus memberi kejelasan yang akan mencegah perselisihan pada masa
mendatang, terkait penjualan, royalti, dan masalah kualitas.
- Perjanjian Keanggotaan
Contoh kontrak bisnis ini merupakan kontrak antara bisnis dan pelanggannya, alias
anggota. Dalam perjanjian ini diuraikan apa yang diharapkan dari kedua belah pihak.
Adapun perincian spesifik dari perjanjian ini bervariasi, tergantung dari jenis layanan
yang ditawarkan. Seperti kontrak bisnis lainnya, perjanjian keanggotaan dibuat untuk
menghindari kesalahpahaman dan gesekan antara bisnis dan pelanggannya.
- Formulir Pemesanan
Ketika pembeli ingin membeli barang dari grosir, produsen, atau pengecer, mereka
biasanya melengkapi formulir pemesanan. Ini juga dapat dikatakan sebagai contoh
kontrak bisnis. Jika dibuat dengan baik, dokumen ini akan memberikan ringkasan yang
terorganisasi dan lugas tentang kebutuhan serta harapan pelanggan saat melakukan
pemesanan.
- Pesanan Pembelian
Pesanan pembelian atau purchase order adalah dokumen bisnis yang diberikan pembeli
kepada penjual. Hal ini dilakukan untuk mendokumentasikan penjualan produk dan
layanan yang akan dikirimkan pada masa depan. Dokumen ini menguntungkan
pelanggan, karena mereka dapat memesan dengan pemasok tanpa perlu pembayaran
segera. Di sisi lain, penjual juga mendapat manfaat karena pembeli diwajibkan secara
hukum untuk melakukan pembayaran pada saat pengiriman.
6. Asas perjanjian hukum bisnis :
- Asas Kebebasan Berkontrak ( Freedom of contract)
Asas ini merupakan suatu asas yang memberikan kebebasan para pihak untuk
a. Membuat atau tidak membuat perjanjian
b. Mengadakan perjanjian dengan siapapun
c. Menentukan isi perjanjian ,pelaksanaan, dan persyaratannya.
d. Menentukan bentuk perjanjiannya , apakah berbentuk tulis atau lisan.
Setiap orang dapat secara bebas membuat perjanjian selama memenuhi syarat sahnya
perjanjian dan tidak melanggar hukum,kesusilaan ,serta ketertiban umum.
- Asas Konsensualisme ( Concensualism)
Asas konsensualisme dapat disimpulkan dalam pasal 1320 ayat (1) KUHPer. Dalam pasal
tersebut salah satu syarat sahnya perjanjian antara kedua belah pihak. Perjanjian sudah
lahir sejak tercapainya kata sepakat. perjanjian telah mengikat ketika kata sepakat
dinyatakan atau diucapakan, sehingga tidak perlu lagi formalitas tertentu. Kecuali dalam
hal undang-undang memberikan syarat formalitas tertentu terhadap suatu perjanjian yang
mensyaratkan harus tertulis.
- Asas Kepastian Hukum ( Pacta Sunt Servanda)
Menurut Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata ” Semua perjanjian yang dibuat secara sah
berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. Jika terjadi sengketa
dalam pelaksanaan perjanjian ,maka hakim dengan keputusannya dapat memaksa agar
pihak yang melanggar itu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
perjanjian,bahkan hakim dapat meminta pihak yang lain membayar ganti rugi. Putusan
pengadilan itu merupakan jaminan bahwa hak dan kewajiban para pihak dalam
perjanjian memiliki kepastian hukum ,sehingga secara pasti memiliki perlindungan
hukum.
- Asas Itikad baik ( Good Faith)
Asas ini tercantum dalam pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata, ” Perjanjian harus
dilaksanakan dengan itikad baik”. Dalam asas ini para pihak yaitu pihak kreditur dan
debitur harus melaksanakan substansi kontrak berdasarkan kepercayaan atau keyakinan
yang teguh maupun kemauan baik dari para pihak. Dengan itikad baik berarti keadaan
batin para pihak dalam membuat dan melaksanaan perjanjian haruslah jujur, terbuka dan
saling percaya . Keadaan batin para pihak itu tidak boleh dicemari oleh maksud untuk
melakukan tipu daya atau menutup-tutupi keadaan sebenarnya.
- Asas Kepribadian ( Personality)
Asas kepribadian berarti isi perjanjian hanya mengikat para pihak secara personal dan
tidak mengikat pihak-pihak lain yang tidak memberikan kesepekatanannya. Seseorang
hanya dapat mewakili orang lain dalam membuat perjanjian yang dibuat oleh para pihak
hanya berlaku bagi mereka yang membuatnya.
7. Syarat sah perjian bisni :
Ada 4 syarat sahnya perjanjian :
- kesepakatan mereka yang mengikatkan diri
- kecakapan mereka yang membuat kontrak
- suatu hal tertentu
- suatu sebab yang halal. menyangkut subyek pembuat kontrak
8. Pengertian BUMN :
BUMN merupakan kepanjangan dari Badan Usaha Milik Negara. Sesuai namanya, BUMN
memiliki peran penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Keberadaan BUMN diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat dari segala sisi.
9. Jenis BUMN :
BUMN terbagi menjadi dua jenis perusahaan, yaitu perusahaan perseroan dan perusahaan
umum. Berikut adalah penjelasan terkait dua jenis BUMN.
- Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan Perseroan atau Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas
yang sahamnya sedikitnya 51 persen dimiliki oleh negara. Perseroan biasanya memiliki
status badan hukum dan dipersilakan bekerja sama dengan pihak swasta.
Contoh : jenis perseroan BUMN adalah PT Pertamina, PT Kereta Api Indonesia, PT
Garuda Indonesia, PT Kimia Farma Tbk. Jamsostek, PT Aneka Tambang, PT PLN, PT.
PDAM, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Tambang Timah, dan lain-lain
- Perusahaan Umum (Perum)
Perum atau perusahaan umum adalah BUMN seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak
terbagi atas saham. Tujuan Perum adalah untuk kemanfaatan umum dalam menyediakan
barang dan atau jasa dan mendapatkan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan. Ciri-ciri perum BUMN adalah seperti berikut.
Contoh : BUMN yang termasuk ke dalam Perum seperti Pegadaian, Perum Perumahan
Nasional (Perumnas), Perum Jasa Tirta, Perum Bulog, Perum Damri, Perum Percetakan
Uang Republik Indonesia (Peruri), dan lain-lain.
10. Hukum pendirian PT :
Pendirian badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dapat dilakukan oleh satu orang
sebagai Pemegang saham sekaligus Direktur. Sebagaimana telah diresmikannya Undang-
Undang Cipta Kerja No. 11 tahun 2020 (UU Cipta Kerja) Tentunya hal ini sangat mendukung
kemudahan para pelaku usaha dalam membangun usahanya.
11. Pengertian koperasi :
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber
daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi.
Dengan kata lain, pengertian koperasi adalah sebuah badan usaha yang dibentuk atas asas
kekeluargaan. Tujuan dibentuknya koperasi adalah untuk menyejahterakan para anggotanya.
12. Syarat berdirinya koperasi :
Syarat Pendirian Koperasi Simpan Pinjam ( KSP )
- Dua rangkap salinan Akta pendirian Koperasi dari notaris ( NPAK)
- Berita acara Rapat Pendirian Koperasi
- Daftar hadir pendirian Rapat kopersai
- Fotocopy KTP Pendiri.( Urutanya sesuaikan dengan daftar hari peserta Rapat)
- Surat kuasa para peserta sebagi pendiri kepada pengurus terpilih sebagai yang
menghadap ke Notaris untuk tanda tangan diatas matrai 6000.
- Surat bukti Penyetoran modal sediri pada awal pendirian KSP berupa deposito pada
Bank pemerintah atas nama Menteri Negara Koperasi dan UMKM
- Rencana kerja tiga tahun kedepan ( Rencana Permodalan,Rencana Kegiatan Usaha,
rencana bidang Organisai dan SDM)
- Kelengkapan Adminitrasi oranisai dan pembukuan
- Daftar susunan pengurus dan Pengawas
- Nama Dan Riwayat hidup Calon Penglola.
- Bukti telah mengikuti pelatihan atau magang usaha Simpan Pinjam Koperasi
- Serat kerangan berkelakuan baik
- Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara pengurus
- Surat Pernyataan pengelola tentang kesedian untuk berkerja secara Purna Waktu
- Daftar saran kerja
- Permohonan ijin menyelengarakan Usaha Simpan Pinjam
- Surat pernyatan bersedia untuk di periksa dan dinilai kesehatan oleh Koperasi-nya
oleh Pejabat yang berweang
- Surat Perjanjian Status Kantor Koprasi
- Struktur organisai.
- Struktur organisai Unit simpan Pinjam.
13. Jenis koperasi :
Jenis Koperasi Menurut PP No. 60/1959 :
- Koperasi Desa.
- Koperasi Pertanian.
- Koperasi Peternakan.
- Koperasi Industri.
- Koperasi Simpan Pinjam.
- Koperasi Perikanan.
- Koperasi Konsumsi.

B. E-Filling
1. Mengapa sudat bias menjadi bahan perencenaan dan pengambilan keputusan ?
Arsip memiliki beberapa peranan diantaranya adalah sebagai sumber informasi dan sumber
dokumentasi., Bahan atau alat pembuktian (bukti otentik), Bahan dasar perencanaan dan
pengambilan keputusan, Sebagai alat ukur aktivitas suatu organisasi mengingat setiap
kegiatan pada umumnya menghasilkan arsip, Bahan informasi kegiatan ilmiah lainnya.
2. Jenis arsip?
Jenis-Jenis Arsip Berdasarkan Bentuk Fisiknya
- Arsip yang berbentuk lembaran. Misalnya: Surat-surat, warkat, akte notaries, SK
pendirian bangunan, sertifikat tanah, surat kontrak, kuitansi, cek, laporan-laporan,
micro fiche, foto-foto dan lain-lain.
- Arsip yang tidak berbentuk lembaran. Misalnya, disket komputer, hard disk, video
kaset, flash disk, micro film, rekaman pada pita kaset, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Arsip Berdasarkan Subyek atau Isinya
- Arsip Keuangan, contohnya: laporan keuangan, darftar gaji, bukti pembelian, bukti
pembayaran dan surat perintah bayar.
- Arsip Kepegawaian, contohnya: surat lamaran, daftar riwayat hidup pegawai, surat
pengangkatan pegawai dan rekaman prestasi.
- Arsip Pemasaran, contohnya: surat pesanan, surat perjanjian penjualan, surat
penawaran, daftar pelanggan dan daftar harga.
- Daftar pendidikan, contohnya: satuan pelajaran, daftar hadir siswa, kurikulum, raport
dan transkip mahasiswa.
Jenis-Jenis Arsip Berdasarkan Masalahnya
- Financial record, yaitu arsip-arsip yang berisi catatan-catatan mengenai masalah
keuangan. Contoh: kuintasi, giro, cek, dan kartu kredit.
- Inventory record, yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah barang
inventaris.Contoh: catatan tentangjumlah barang, merek, ukuran, dan harga.
- Personal record, yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah kepegawaian.
Contoh: surat lamaran kerja, curriculum vitae, absensi pegawai, dan surat keputusan.
- Sales record, yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah penjualan. Contoh:
data penjualan dan daftar nama agen dan distributor.
- Production record, yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah produksi.
Contoh: arsip tentang jenis bahan baku, jenis alat/mesin yang digunakan, dan jenis
dan kualitas barang.
Jenis-Jenis Arsip Berdasarkan Keahliannya
- Arsip asli, yaitu dokumen yang langsung terkena hentakan mesin tik, tanda tangan,
cetakan printer, serta legalisasi asli yang merupakan dokumen utama.
- Arsip salinan, yaitu dokumen yang proses pembuatannya tidak bersama dengan
dokumen asli, akan tetapi mempunyai kesesuaian dengan dokumen asli.
- Arsip Tembusan, yaitu dokumen kedua, ketiga dan seterusnya yang dalam proses
pembuatannya bersama dokumen asli, akan tetapi ditujukan pada pihak selain
penerimaan dokumen asli.
Jenis-Jenis Arsip Berdasarkan Pemiliknya
a. Lembaga pemerintahan
- Arsip nasional di indonesia(Arsip Nasional Republik Indonesia) sebagai inti
organisasi dari Lembaga Kearsipan Nasional yang selanjutnya disebut arsip nasional
pusat.
- Arsip nasional di setiap ibu kota Daerah Tingkat I (arsip nasional daerah), termasuk
daerah-daerah yang setingkat dengan Daerah Tingkat I, (Daerah Istimewa
Yogyakarta, Daerah khusus Ibukuota Jakarta) yang selanjuntya disebut arsip nasional
daerah.
b. Instansi pemerintah/swasta
- Arsip primer dan arsip sekunder. Arsip primer adalah arsip aslinya. Jadi, bukan
tindasan, bukan karbon kopinya atau bukan salinan atau bukan microfilmnya.
Sedangkan arsip sekunder adalah arsip yang berupa tindasan atau karbon kopinya,
salinan atau microfilmnya.
- Arsip sentral arsip unit. Arsip sentral adalah arsip yang disimpan pada pusat arsip
atau arsip yang dipusatkan penyimpanannya. Arsip unit adalah arsip yang disebarkan
penyimpanannya pada setiap bagian organisasi.
Jenis-Jenis Arsip Berdasarkan Sifatnya
- Arsip tidak penting, yaitu arsip yang hanya mempunyai kegunaan informasi. Contoh:
surat undangan dan surat pemberitahuan.
- Arsip biasa, yaitu arsip yang semula penting, akhirnya tidak berguna lagi pada saat
arsip yang diinformasikan itu berlalu. Contoh: surat lamaran kerja dan surat tagihan.
- Arsip penting, yaitu arsip yang ada hubungannya dengan masa lalu dan masa yang
akan datang, sehingga perlu disimpan dalam waktu yang lama. Contoh: surat
perjanjian dan surat kontrak.
- Arsip sangat penting (vital), yaitu arsip yang dapat dijadikan alat pengingat selama-
lamanya (bernilai sejarah/ilmiah). Contoh: naskah proklamasi dan surat keputusan
hasil penelitian ilmiah.
- Arsip rahasia, yaitu arsip yang isinya hanya boleh diketahui oleh orang tertentu saja
dalam suatu organisasi. Contoth: hasil penilaian pegawai dan strategi pemasaran.
Jenis-Jenis Arsip Berdasarkan Fungsinya
- Arsip dinamis, yaitu arsip yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya, atau dipergunakan secara
langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara.
- Arsip aktif, yaitu arsip yang dipergunakan secara terus menerus dalam kegiatan
kantor. Arsip inimasih sering dikeluarkan untuk keperluan tertentu.
- Arsip semi aktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya sudah menurun, tetapi
kadang-kadang masih diperlukan.
- Arsip inaktif, yaitu arsip dinamis yang sudah sangat jarang digunakan. Arsip inaktif
hanyadigunakan sebagai referensi atau pemberi keterangan semata.
- Arsip statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya, maupun untuk
penyelenggaraan administrasi Negara.
Jenis-Jenis Arsip Berdasarkan Nilai Gunanya
- Arsip bernilai informasi, contohnya: pengumuman, undangan dan pemberitahuan.
- Arsip bernilai hukum, contohna: akta pendirian perusahaan, akta perkawinan, akta
kelahiran, surat kuasa, surat perjanjian dan keputusan pengadilan.
- Arsip bernilai administrasi, contohnya: surat keputusan, prosedur kerja, ketentuan-
ketentuan organisasi, dan uraian tugas pegawai.
- Arsip bernilai ilmiah, contohnya: hasil penelitian.
- Arsip bernilai keuangan, contohnya: kuitansi, bon penjualam, dan laporan keuangan.
- Arsip bernilai sejarah, conohnya: laporan tahunan, notulen rapat, dan gambar foto
dan peristiwa.
- Arsip bernilai pendidikan, contohnya: karya ilmiah para ahli, kurikulum, satuan
pelajaran dan program pelajaran.
Jenis-Jenis Arsip Berdasarkan Kekuatan Hukum
- Arsip autentik, yaitu arsip yang diatasnya terdapat tanda tangan asli dengan tinta
(bukan fotokopi atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi arsip yang bersangkutan.
Dalam hal ini arsip autentik dapat digunakan sebagai bukti hukum yang sah.
- Arsip tidak autentik, yaitu arsip yang diatasnya tidak terdapat tanda tangan asli
dengan tinta, arsip ini dapat berupa fotokopi, film, mikrofiolm dan hasil print
komputer.
3. Indeks nama
Indeks adalah tanda pengenal berkas atau judul berkas. Indeks adalah kata
tangkap/petunjuk/tanda pengenal untuk memudahkan dalam penentuan tempat penyimpanan
arsip, sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan, arsip dapat dengan mudah ditemukan.
Mengindeks merupakan aktivitas menentukan uraian unit atau bagian dari kata tangkap yang
akan disusun menurut abjad. Kegiatan tersebut dapat berupa : Nama Orang, Nama
Organisasi, Nama Wilayah, Nama Benda, Nomor dan Subjek atau Masalah.
Cara penulisan indeks nama orang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
- Straight order, adalah cara penulisan indeks yang dilakukan sesuai dengan nama
aslinya.

- Indexing order, adalah cara penulisan indeks yang dilakukan sesuai dengan tata cara
atau peraturan mengindeks.

More info index : http://materikearsipanx.blogspot.com/2017/05/peraturan-


mengindeks-dan-memberi-kode.html
4. Pengertian pengorganisasian arsip
Pengorganisasian arsip pada dasarnya digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggarakan
kegiatan pengurusan surat yang disesuaikan dengan kedudukan unit kerja dalam suatu kantor
atau organisasi.
5. Asas Kearsipan, Kelebihan dan Kelemahannya?
a. Asas sentralisasi
Merupakan asas dalam kegiatan pengelolaan surat yang mengatur surat masuk dan
surat keluar melalui satu unit kerja secara terpusat atau sentral. Asas ini juga disebut
dengan asas satu pintu atau one door/gate policy. Asas ini mempermudah dalam
pengendalian dan penelusuran arsip. Sebab pencatatan, penyampaian dan pengiriman
dilakukan secara terpusat yang memungkinkan terjadinya keseragaman sistem
bahkan prosedur. Asas sentralisasi adalah asas yang pengendalian kegiatan
pengurusan surat/arsip sepenuhnya berada dalam tanggung jawab suatu organisasi
yaitu unit kearsipan.
1. Kelebihan :
- Adanya keseragaman sistem dan prosedur.
- Potensi arsip hilang atau salah penyimpanan sangat kecil, karena arsip
dikelola oleh tenaga profesional.
- Kemungkinan adanya duplikasi atau arsip ganda sangat kecil.
- Pemanfaatan ruang dan peralatan arsip lebih efisien dan efektif.
- Pelaksanaan penyusutan arsip akan lebih lancar.
- Pengawasan dan pelayanan menjadi lebih terorganisir.
2. Kelemahan :
- Keseragaman asas belum tentu cocok untuk semua unit kerja.
- Bagi organisasi kantor yang bagiannya tidak berada dalam satu komplek
dan terpisah-pisah, maka pelaksanaan asas ini kurang tepat.
- Unit kerja yang membutuhkan arsip akan lebih lama untuk mendapatkan
arsip yang diperlukan karena harus memenuhi serangkaian prosedur
peminjaman.
- Petugas kearsipan belum tentu paham keseluruhan permasalahan unit
kerja.
- Jika ada arsip yang hilang, maka dokumen akan hilang selamanya karena
tidak ada duplikasi.
b. Asas desentralisasi
Merupakan asas pengelolaan surat masuk maupun keluar yang sepenuhnya dilakukan
masing-masing unit kerja dalam satuan organisasi. Setiap unit kerja memiliki
tanggung jawab untuk melakukan penerimaan, pencatatan, pendistribusian, serta
pengiriman surat.
1. Kelebihan :
- Unit kerja dapat menerapkan asas pengelolaan kearsipan yang sesuai
dengan bidang pekerjaan.
- Proses kerja lebih lancar sehingga arsip dapat ditemukan secara cepat.
- Karyawan akan lebih berwawasan dan memiliki pengetahuan luas
mengenai kearsipan.
- Lebih menghemat waktu dan tenaga dalam penanganan dokumen.
2. Kelemahan :
- Terjadi ketidakseragaman prosedur dan standar penataan arsip.
- Pengawasan sulit dilakukan.
- Sering terjadi arsip double.
- Terjadi penumpukan arsip di ruang kerja.
- Rawan terjadi pemborosan biaya untuk kegiatan pemusnahan arsip,
pembelian perlengkapan arsip, dan pelatihan petugas kearsipan.
- Pelayanan kurang memuaskan karena petugas kearsipan yang kurang
kompeten dan profesional.
Asas kombinasi atau gabungan
Merupakan gabungan antara asas sentralisasi dan asas desentralisasi. Artinya
sentralisasi terhadap prosedur, sistem, peralatan, dan SDM kearsipan yang dilakukan
oleh unit kearsipan, sedangkan desentralisasi dalam pelaksanaanya. Unit sentral
bertanggung jawab atas arsip inaktif seluruh unit. Kemudian, unit pengolah
bertanggungjawab atas arsip aktif dari masing-masing unit kerja.
1. Kelebihan :
- Adanya keseragaman prosedur dan sistem tata kerja.
- Proses kerja lancar.
- Terjadi efisiensi kerja di unit pengolah.
- Lebih mudah dalam pengendalian dan pengelolaannya.
2. Kelemahan :
- Karena dilakukan di dua tempat, peralatan yang digunakan menjadi lebih
banyak dan beragam.
- Ada kemungkinan terjadinya arsip duplikat.
- Memerlukan jumlah tenaga kerja yang relatif banyak.
6. Isi surat panggilan interview

Jakarta 19 September 2021

Nomor : 666/PT.JH/SPK/X/2021
Perihal : Panggilan Kerja
Lampiran :

Yth. Muhammad Ridwan


di Tempat

Berdasarkan hasil sesi wawancara dan tes kualifikasi yang telah dilaksanakan
pada tanggal 14 September 2021 s.d 17 September 2021 maka dengan ini
kami dari PT Jaya Harapan bermaksud untuk memberikan surat panggilan
kerja kepada:

Nama : Muhammad Ridwan


Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kembang Gula No.33 RT/RW 04/13, Bandung

Yang besangkutan dimohon datang pada 24 September pukul 08.00 WIB


untuk penandatanganan kontrak kerja dan diharapkan mulai aktif kerja
terhitung pada 26 September 2021.

Demikian surat panggilan kerja ini dibuat. Atas perhatian dan kerjasamanya,
kami ucapkan terimakasih.
Jakarta, 19 September 2021

(HRD Manager)

7. Prosedur penyusunan arsip


Penyusutan arsip dapat dilaksanakan dengan 3 cara yaitu : memindahkan arsip inaktif ke unit
kearsipan, menyerahkan arsip ke Arsip Nasional Republik Indonesia /Badan/Kantor
Kearsipan Daerah Otonom, atau dengan cara memusnahkan arsip sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku.

C. Database
1. Rumus IF, AND, dan OR.
Fungsi IF memungkinkan Anda membuat perbandingan logika antara nilai dan apa yang
diharapkan dengan menguji kondisi dan mengembalikan hasil jika kondisi tersebut True atau
False.

=IF(Sesuatu adalah Benar, lakukanlah sesuatu, jika tidak lakukanlah hal lain)

Namun bagaimana jika Anda perlu untuk menguji beberapa kondisi, ketika anggaplah semua
kondisi harus True atau False (AND), atau hanya satu kondisi harus True atau False (OR),
atau jika ingin memeriksa jika suatu kondisi NOT (tidak) memenuhi kriteria Anda? Ketiga
fungsi dapat digunakan sendiri-sendiri, tetapi rumus-rumus tersebut lebih umum dipasangkan
dengan fungsi IF.

Berikut gambaran umum tentang cara menyusun fungsi AND, OR dan NOT secara individu.
Ketika Anda menggabungkan masing-masing rumus dengan pernyataan IF, rumus dibaca
seperti ini:
- AND – =IF(AND(Sesuatu adalah True, Sesuatu yang lain adalah True), Nilai jika
True, Nilai jika False)
- OR – =IF(OR(Sesuatu adalah True, Sesuatu yang lain adalah True), Nilai jika True,
Nilai jika False)
- NOT – =IF(NOT(Sesuatu adalah True), Nilai jika True, Nilai jika False)

Contoh
Berikut contoh beberapa pernyataan IF(AND()), IF(OR()) dan IF(NOT()) bertumpuk yang
umum. Fungsi AND dan OR dapat mendukung hingga 255 kondisi individu, tetapi hal ini
bukan merupakan praktik yang baik untuk menggunakan lebih dari beberapa karena menjadi
kompleks, rumus bertumpuk akan sangat sulit dibuat, diujikan dan dipertahankan. Fungsi
NOT hanya mengambil satu kondisi.
Perhatikan bahwa semua contoh memiliki tanda kurung tutup setelah kondisi rumus masing-
masing dimasukkan. Sisa argumen True/False disisakan sebagai bagian dari pernyataan IF
luar. Anda juga dapat mengganti Teks atau nilai Numerik agar nilai TRUE/FALSE
dikembalikan dalam contoh.

Berikut beberapa contoh penggunaan AND, OR dan NOT untuk mengevaluasi tanggal.
Menggunakan AND, OR dan NOT dengan Pemformatan Bersyarat
Anda juga dapat menggunakan AND, OR dan NOT untuk menetapkan kriteria Pemformatan
Bersyarat dengan opsi rumus. Ketika melakukan hal ini Anda dapat menghilangkan fungsi IF
dan menggunakan AND, OR dan NOT sendiri.

Dari tab Beranda, klik Pemformatan Bersyarat > Aturan Baru. Berikutnya, pilih opsi
“Gunakan rumus untuk menentukan sel yang diformat”, masukkan rumus dan terapkan
format pilihan Anda.

Menggunakan contoh Tanggal sebelumnya, berikut hasil rumusnya.


2. Vlookup
Gunakan VLOOKUP saat Anda perlu menemukan berbagai hal dalam tabel atau rentang
menurut baris. Misalnya, cari harga komponen otomotif berdasarkan nomor komponen, atau
temukan nama karyawan berdasarkan ID karyawan mereka.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, fungsi VLOOKUP mengatakan:

=VLOOKUP(Apa yang ingin Anda cari, di mana Anda ingin mencarinya, nomor kolom
dalam rentang yang berisi nilai yang akan dikembalikan, mengembalikan hasil yang
Mendekati atau Persis – ditunjukkan sebagai 1/TRUE, atau 0/FALSE).

Terdapat empat potongan informasi yang akan diperlukan untuk membangun sintaks
VLOOKUP:

Nilai yang ingin Anda cari, juga disebut nilai pencarian.

Rentang tempat nilai pencarian berada. Ingat bahwa nilai pencarian harus selalu berada di
kolom pertama dalam rentang agar VLOOKUP berfungsi dengan benar. Sebagai contoh, jika
nilai pencarian berada dalam sel C2, rentang Anda harus dimulai dengan C.

Nomor kolom dalam rentang yang berisi nilai kembali. Misalnya, jika Anda menentukan
B2:D11 sebagai rentang, Anda harus menghitung B sebagai kolom pertama, C sebagai yang
kedua, dan seterusnya.
Secara opsional, Anda dapat menentukan TRUE jika menginginkan hasil yang mendekati
atau FALSE jika menginginkan hasil yang sama persis dari nilai kembali. Jika Anda tidak
menentukan apa pun, nilai default akan selalu menjadi TRUE atau hasil yang mendekati.

Sekarang, letakkan semua hal yang disebutkan di atas sebagai berikut:

=VLOOKUP(nilai pencarian, rentang yang berisi nilai pencarian, nomor kolom dalam
rentang yang berisi nilai yang dikembalikan, Perkiraan kecocokan (TRUE) atau Kecocokan
Persis (FALSE)).
Contoh 1

Contoh 2

Contoh 3
Contoh 4

Contoh 5
3. Average
Mengembalikan nilai rata-rata (rata-rata aritmetika). Misalnya, jika rentang A1: A20 berisi
angka, rumus =Average (a1: A20) mengembalikan nilai rata-rata dari angka tersebut.

Sintaks
AVERAGE(number1, [number2], ...)

Sintaks fungsi AVERAGE memiliki argumen berikut:


- Number1 Diperlukan. Angka pertama, referensi sel, atau rentang yang Anda
inginkan rata-ratanya
- Number2, ... Opsional. Angka tambahan, referensi sel, atau rentang yang Anda
inginkan rata-ratanya, hingga maksimum 255.

Keterangan
- Argumen bisa berupa angka atau nama, rentang, atau referensi sel yang berisi angka-
angka.
- Nilai logika dan representasi teks dari angka yang Anda ketikkan secara langsung ke
dalam daftar argumen tidak dihitung.
- Jika rentang atau argumen referensi sel berisi teks, nilai logika, atau sel kosong, nilai-
nilai itu diabaikan; akan tetapi, sel dengan nilai nol dimasukkan.
- Argumen yang merupakan nilai kesalahan atau teks yang tidak dapat diterjemahkan
menjadi angka menyebabkan kesalahan.
- Jika Anda ingin menyertakan nilai logika dan teks representasi angka dalam suatu
referensi sebagai bagian dari perhitungan, gunakan fungsi AVERAGEA.
- Jika Anda ingin menghitung rata-rata nilai yang hanya memenuhi kriteria tertentu,
gunakan fungsi AVERAGEIF atau fungsi AVERAGEIFS.

Contoh
Salin contoh data di dalam tabel berikut ini dan tempel ke dalam sel A lembar kerja Excel yang
baru. Agar rumus menunjukkan hasil, pilih datanya, tekan F2, lalu tekan Enter. Jika perlu, Anda
bisa menyesuaikan lebar kolom untuk melihat semua data.

Anda mungkin juga menyukai