Anda di halaman 1dari 4

Nama : stefiana habu koban

Npm : 213402516337

Prodi ; manajemen

UTS HUKUM BISNIS

1. Jelaskan jenis-jenis sumber-sumber hukum bisnis yang menjadi rujukan bagi


pelaku bisnis di Indonesia?
Jawab : Sumber hukum bisnis meliputi:
1. Asas kotrak perjanjian antara pihak-pihak yang terlibat dimana masing-masing
pihak patuh pada aturan yang telah disepakati.
2. Asas kebebasan kontrak dimana pelaku bisnis dapat membuat dan menentukan
isi perjanjian yang mereka sepakati.
Secara umum sumber hukum bisnis menurut perundangan-undangan, meliputi:
1. Hukum Perdata (KUH Perdata)
2. Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUH Pidana)
3. Hukum Dagang (KUH Dagang)
4. Peraturan Perundang-undangan di luar KUH Perdata, KUH Pidana, ataupun
KUH Dagang

Atau adapun sumber hukum bisnis lain , meliputi: Perundang-undangan,


perjanjian, traktat, yurisprudensi, kebiasaan dan doktrin ahli hukum.

2. Syarat apa saja yang harus diperhatikan pelaku usaha dalam melakukan
kerja sama dengan pihak lain dalam meningkatkan usahanya sehingga tidak
terjadi masalah dikemudian hari.
Jawab : suatu perjanjian diperlukan 4 (empat) syarat:
a. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya, artinya pada waktu perjanjian itu
diadakan tidak terdapat paksaan (dwang) penipuan (bedrog) atau kekeliruan
kekhilafan (dwaling).
b. Kecakapan untuk membuat pen anj lan. (tidak dibawah pengampuan dewasa
+21 tahun dan tidak sak ingatan, pemboros, pemabuk), jika syarat ini tidak
terpenuhi maka perjanjian dapat dibatalkan dengan perantaraan hakimn.
c. Suatu hal tertentu obyeknya jelas, jumlah jenis dan bentuk yang diperjanjikan
sudah tertentu.
d. Suatu sebab yang halal (kausa halal) artinya ada sebab-sebab hukum yang
menjadi dasar perjanjian yang tidak di larang oleh pertauran yang
bertentangan dengan keamanan dan ketertiban umum.

3. Jelaskan apa yang Saudara pahami dengan Wanprestasi/Ingkar Janji dalam


suatu perjanjian dan konskuensi hukum apa yang muncul akibat adanya
Wanprestasi tersebut ?
Jawab : Wanprestasi adalah pelaksanaan kewajiban yang tidak dipenuhi atau ingkar janji
atau kelalaian yang dilakukan oleh debitur baik karena tidak melaksanakan apa yang telah
diperjanjikan maupun malah melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukan.
Kosekuensinya :

a. Kewajiban membayar ganti rugi

Ganti rugi adalah membayar segala kerugian karena musnahnya atau rusaknya barang-barang
milik kreditur akibat kelalaian debitur. Untuk menuntut ganti rugi harus ada penagihan atau
(somasi) terlebih dahulu, kecuali dalam peristiwa-peristiwa tertentu yang tidak memerlukan
adanya teguran.

b. Pembatalan perjanjian

Sebagai sangsi yang kedua akibat kelalaian seorang debitur yaitu berupa pembatalan
perjanjian. Sangsi atau hukuman ini apabila seseorang tidak dapat melihat sifat
pembatalannya tersebut sebagai suatu hukuman dianggap debitur malahan merasa puas atas
segala pembatalan tersebut karena ia merasa dibebaskan dari segala kewajiban untuk
melakukan prestasi.

c. Peralihan risiko

Akibat wanprestasi yang berupa peralihan risiko ini berlaku pada perjanjian yang objeknya
suatu barang, seperti pada perjanjian pembiayaan leasing. Dalam hal ini seperti yang terdapat
pada pasal 1237 KUHPerdata ayat 2 yang menyatakan‚ Jika si berutang lalai akan
menyerahkannya, maka semenjak saat kelalaiannya kebendaan adalah atas tanggungannya.
4. Jelaskan dengan baik bentuk-bentuk badan usaha yang ada di Indonesia
dengan menunjukan persamaan dan perbedaan masing masing?

Jawab : 1. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dibangun oleh seorang pengusaha


saja. Karena itu, jenis usaha ini tergolong kecil dan sederhana.

Ciri-ciri badan usaha ini ialah produksi barang/jasa yang dihasilkan berskala kecil
dengan menggunakan alat produksi yang juga sederhana. Hal ini disebabkan modal
usaha dari pengusaha sendiri yang sangat minim.

2. Persekutuan Perdata

Bentuk-bentuk badan usaha yang kedua adalah Persekutuan Perdata. Jenis usaha yang
dijalankan oleh dua orang atau lebih yang didasarkan atas perjanjian kerjasama.
Termasuk kesepakatan untuk membangun usaha dengan menggunakan nama
perusahaan bersama.

Kesepakatan di dalam badan usaha ini tidak hanya mengatur tentang kisaran modal yang
harus dikeluarkan oleh setiap pemilik. Tetapi juga pembagian profit atau keuntungan
yang harus dibagikan secara adil.

3. Persekutuan Firma

Persekutuan firma adalah badan usaha yang dijalankan oleh dua orang atau lebih atas
dasar kerjasama. Yang membedakan badan usaha ini dengan persekutuan perdata adalah
jika salah satu pemilik firma berhutang, maka seluruh pemilik menanggung hutang
tersebut.

Selain itu, tanggung jawab untuk pembayaran hutang, tidak semata dibebankan pada
penyetoran modal usaha saja. Tetapi harta atau aset pribadi juga harus disetorkan
tergantung kesepakatan bersama.

4. Persekutuan Komanditer

Persekutuan komanditer adalah bentuk badan usaha yang di dalamnya berisi pemilik
aktif dan pasif. Pemilik aktif adalah orang-orang yang bekerjasama mengelola usaha.
Sedangkan pemilik pasif adalah orang yang hanya menyumbangkan modal saja.

Sedangkan untuk keuntungan maupun kerugian yang dibebankan kepada pemilik pasif
ditentukan dari kesepakatan di awal. Apakah dibagi dengan porsi rata atau sebaliknya.
Regulasi hukum untuk badan usaha ini biasanya berupa akta notaris. Akan tetapi itu
tidak menjadi syarat mutlak dalam pendirian usaha.

5. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan terbatas adalah badan usaha yang dibangun dari berbagai modal saham.
Sedangkan yang dianggap pemilik perusahaan adalah orang yang menanamkan modal
terbesar.

Di dalam perusahaan yang berbentuk PT, modal saham bisa diperjualbelikan sesuai
perjanjian. Artinya, yang memiliki modal terbanyak di perusahaan tersebut selalu
dinamis. Maka dari itu, pemilik suatu PT bisa permanen bisa pula berganti tergantung
kepemilikan modal sahamnya.

6. Perusahaan Negara Umum (Umum)

Perum adalah badan usaha yang dijalankan oleh pemerintah. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan maslahat. Untuk badan usaha jenis ini
semua modalnya murni dari pemerintah. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan juga
ada jalinan kerjasama bersama pihak swasta.

Anda mungkin juga menyukai