Anda di halaman 1dari 36

Pertemuan LANJUTAN

Perencanaan permintaan Kapasitas


Produki jangka panjang
(Production Capacity Planning)

Materi 5 Perencanaan permintaan Kapasitas Produksi Jangka Penjang


A. Perencanaan Kapasitas Jangka Penjang
B. Peramalan Permintaan produksi
C. Metode Perencanan Kapasitas Produksi
D. Mengelola Permintaan
E. Analisa Break Even point
F. Linier programing

1
Capacity Planning
A. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang
Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) lebih dari tiga tahun.
Dimana sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh
atau menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas.
Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan
persetujuan manajemen puncak.
Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam
menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat
diperkirakan sebelumnya. Misalnya, rencana untuk menurunkan biaya
produksi per unit, dalam jangka pendek sangat sulit utuk dicapai karena
unit produk yang dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka
panjang rencana tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas
produksi. Persoalan yag timbul adalah berapa jumlah produk yang
dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin.

2
Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu diperhatikan
berbagai faktor seperti:
1. Pola permintaan jangka panjang
2. Siklus kehidupan produk yan dihasilkan

Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat ditempuh
perusahaan:
a) Strategi melihat dan menunggu (wait and see strategy).
Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi
akan dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh
dengan pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan
harus menanggung risiko karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam
unit yang sedikit, akibatnya biaya produksi menjadi tinggi.
b) Strategi ekspansi.
Strategi ekspansi yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan
strategi perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat
menyebabkan adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk
memberikan pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di
pasaran. 3
Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu diperhatikan
berbagai faktor seperti:
Pola permintaan jangka panjang
Pola permintaan terkait dengan Peramalan penjualan yang merupakan dugaan terhadap
permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering
berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan menggunakan teknik-teknik peramalan
yang bersifat formal maupun informal (Gaspersz, 1998).
Model deret berkala dapat digunakan dengan mudah untuk meramal, sedang model
kausal lebih berhasil untuk pengambilan keputusan dan kebijakan. Peramalan harus
mendasarkan analisisnya pada pola data yang ada. Empat pola data yang lazim ditemui
dalam peramalan.

4
1. Pola Horizontal
Pola ini terjadi bila data berfluktuasi di sekitar rata-ratanya. Produk yang
penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk
jenis ini. Struktur datanya dapat digambarkan sebagai berikut ini.

Y
Penjualan

5
2. Pola Musiman
Pola musiman terjadi bila nilai data dipengaruhi oleh faktor musiman
(misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan atau hari-hari pada minggu
tertentu). Struktur datanya dapat digambarkan sebagai berikut ini.

Y
Penjualan

6
3. Pola Siklis
Pola ini terjadi bila data dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka
panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Struktur datanya
dapat digambarkan sebagai berikut.
YPenjualan

7
4. Pola Trend
Pola Trend terjadi bila ada kenaikan atau penurunan sekuler jangka
panjang dalam data. Struktur datanya dapat digambarkan sebagai
berikut.
Y

Penjualan

Waktu

8
Perencanaan produksi Jangka Panjang
Adalah keputusan strategi jangka panjang untuk membangun sumber daya
perusahaan secara keseluruhan.
Kapasitas diartikan sebagai output maksimum yang dapat produksi dari sebuah
sistem periode tertentu. Kapasitas produksi ditentukan oleh kapasitas sumberdaya
yang dimiliki seperti: kapasitas mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan baku
dan kapasitas modal.
Kapasitas berkaitan erat dengan skedul produksi yang tertera dalam jadwal produksi
induk (master production schedule), karena jadwal produksi induk memuat apa dan
berapa yang harus diproduksi dalam waktu tertentu.
Analisis Kemacetan dan Teori Mengenai Kendala
Analisis kapasitas (capasity analysis) menentukan kapasitas terobosan atas sentra
kerja di dalam sistem dan pada akhirnya kapasitas bagi keseluruhan sistem. Konsep
penting dalam analisis kapasitas adalah peranan dari kendala atau kemacetan.
Istilah kemacetan (bottleneck) mengacu pada leher dari sebuah botol secara harfiah yang
membatasi aliran atau dalam kasus sistem produksi, hambatan dalam terobosan.
Waktu kemacetan (bottleneck time) adalah waktu dari sentra kerja yang paling lambat
(salah satunya yang memakan waktu terlalu lama ) dalam suatu sistem produksi.
9
Waktu terobosan
Adalah waktu yang diperlukan bagi suatu produk untuk berjalan melalui proses produksi
dan tidak menunggu, jalur terlama melalui sistem.
Teori kendala ( theory of constraints – TOC) adalah kumpulan pengetahuan yang
berhubungan dengan segala sesuatunya yang membatasi atau menghambat kemampuan
organisasi untuk mencapai tujuannya.
Memahami dan mengelola keterbatasan ini melalui proses 5 langkah menjadi dasar dari
TOC :
1. Identifikasi kendala.
2. Mengembangkan suatu rencana untuk mengatasi kendala yang telah diidentifikasi.
3. Fokus pada sumber daya untuk menyelesaikan langkah 2
4. Mengurangi pengaruh dari kendala dengan meringankan beban kerja atau dengan
memperluas kapabilitas. Pastikan bahwa kendala telah dipahami oleh seluruh
orang yang memiliki dampak pada mereka
5. Ketika satu set kendala telah diatasi, kembali ke langkah 1 dan identifikasi kendala
yang baru. Kendala yang krusial dalam banyak sistem adalah kemacetan,

10
Ada 4 perinsip manajemen kemacetan, yaitu :
1. Merilis order pekerjaan pada sistem dalam kecepatan yang ditetapkan oleh kapasitas
kemacetan.
2. Waktu yang hilang pada saat kemacetan terjadi merepresentasikan kapasitas yang
hilang dari keseluruhan sistem.
3. Meningkatkan kapasitas dari jalur yang tidak terjadi kemacetan adalah sebuah
fatamorgana.
4. Meningkatkan kapasitas dari kemacetan akan meningkatkan kapasitas keseluruhan
sistem.

11
Analisis Break Even Point (Titik Impas)
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian.
Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal
tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan
volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya
tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh
keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di
keluarkan.
Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas).
I. Menurunkan Resiko dengan Perubahan bertahap
Pertumbuhan permintaan biasanya dalam unit yang kecil, sementara tambahan
kapasitas dalam keadaan yang mendadak dan dalam unit yang besar.

12
Untuk menurunkan resiko, perubahan tambahan yang yang melindungi
peramalan permintaan menjadi opsi yang baik, empat pendekatan untuk
perluasan kapasitas, adalah ;
1. Strategi menunggu dengan perluasan tambahan
2. Strategi menunggu dengan satu langkah perluasan
3. Strategi tertinggal
4. Strategi mendahului.
Baik strategi tertinggal maupun strategi mendahului akan menangguhkan belanja modal
Permasalahan jangka panjang sbb:
1. Berapa jumlah produk yang harus dihasilkan agar biaya produksi seminimum
mungkin
2. perlu dipertimbangkan, pola permintaan jangka panjang siklus kehidupan produk
yang dihasilkan

13
B. Metode Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang
Prioritas jangka panjang adalah jumlah dan jenis produk yang harus diproduksi perusahaan
dalam waktu tertentu untuk memperoleh keuntungan maksimum atau biaya minimum
Faktor Yang Harus di Perhitungkan
1. Luas produksi optimum (kapasitas produksi optimum)
2. Kapasitas bahan baku, berapa jumlah bahan baku yang mampu disediakan dalam
waktu tertentu
3. Kapasitas jam kerja normal mesin yang mampu disediakan untuk melaksanakan
kegiatan produksi
4. Kapasitas jam tenaga kerja normal
5. Kemampuan Modal kerja untuk melaksanakan proses produksi.
Heizer dan Render (1997)
Sebagai tambahan pada intergrasi strategi dan investasi yang erat ada keputusan
kapasitas yang baik, yaitu:
1. Ramalkan permintaannya secara akurat. Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal
yang paling pokok bagi keputusan kapasitas. Apapun produk barunya, prospeknya, dan
siklus hidup produk yang ada sekarang haruslah ditentukan. Manajemen harus
mengetahui produk yang sedang ditambahkan dan produk yang sedang dihentikan
produksinya, begitu juga dengan volume yang diperkirakan.
14
.
2. Memahami Teknologi dan peningkatan kapasitas. Jumlah alternatif yang tersedia
mungkin cukup banyak, tetapi setelah volume ditentukan, keputusan teknologinya
dapat dipacu dengan analisis biaya, kebutuhan sumberdaya manusia, kualitas, dan
kehandalan. Kajian ulang biasanya dapat mengurangi jumlah alternatifnya menjadi
beberapa saja. Teknologi mungkin juga menentukan peningkatan kapasitasnya.
Manajer operasi bertanggung jawab akan teknologi dan peningkatan kapasitas yang
tepat.
3. Temukan tingkat operasi (volume) yang optimun(valume). Teknologi dan
peningkatan kapasitas kerap menentukan ukuran optimal sebuah fasilitas. Sebagai
contoh terdapat sebuah motel dipinggir jalan mungkin membutuhkan 50 kamar untuk
dapat beroperasi dengan baik. Jika lebih kecil, maka biaya tetapnya akan sangat
memberatkan ; jika lebih besar, maka fasilitas tersebut memerlukan leboh dari satu
manajer untukmengawasinya.
4. Dibuat untuk perubahan. Dalam dunia bisnis yang dinamis, perubahan tidak dapat
diabaikan. Oleh karena itu, manajer operasi harus menciptakan fleksibilitas dalam
fasilitas dan peralatan.

15
D. Mengelola Permintaan
Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan
peramalan tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan aktual dan kapasitas
yang tersedia. Ketidakcocokan ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau
kapasitas melebihi permintaan. Perusahaan dapat memiliki beberapa pilihan:
1. Permintaan melebihi kapasitas. Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan
dapat membatasi permintaan dengan menaikkan harga, membuat penjadwalan dengan
lead time yang panjang, dan mengurangi bisnis dengan keuntungan
marginal. Walaupun demikian, karena fasilitas yang tidak mencukupi ini mengurangi
keuntungan di bawah yang mungkin dapat dicapai, solusi jangka panjang biasanya
dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas.
2. Kapasitas melebihi permintaan. Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan
mungkin menginginkan untuk merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau
pemasaran yang agresif, atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui
perubahan produk.

16
3. Penyesuaian pada permintaan musiman. Sebuah pola permintaan musiman atau
siklus permintaan merupakan tantangan yang lain pada kapasitas. Dalam beberapa
kasus, manajemen merasa terbantu jika dapat menawarkan produk dengan pola
permintaan yang saling melengkapi – yaitu, produk-produk dimana satu jenis memiliki
permintaan tinggi dan jenis lain memiliki permintaan rendah.
Contoh : Perusahaan menambahkan sebuah lini produk mobil salju agar pada saat winter
tiba penjualan terhadap produknya tetap bertahan

17
Taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintaan :
1. Mengubah staf yang ada (menambah atau mengurangi jumlah karyawan)
2. Menyesuaikan peralatan dan proses, meliputi pembelian mesin tambahan atau
menjual atau menyewakan peralatan yang ada
3. Memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil produksi
4. Mendesain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi
5. Menambahkan fleksibilitas proses untuk memenuhi preferensi produk yang
berubah secara lebih baik
6. Menutup pabrik
Manajemen permintaan bertanggung jawab untuk mendistribusikan kapasitas untuk
memastikan bahwa layanan penting tidak terpengaruh, atau setidaknya untuk meminimalkan
dampak pada mereka. Untuk melakukan tugas ini secara efisien penting
bahwa manajemen kapasitas menyadari prioritas bisnis pelanggan dan dapat bertindak
sesuai. Namun, manajemen permintaan jangka menengah hingga jangka panjang adalah
tugas yang kurang penting. Peningkatan kapasitas selalu memerlukan biaya, dan seringkali
hal ini tidak perlu. Kapasitas pemantauan benar memungkinkan untuk mengidentifikasi
kelemahan atau hambatan dalam infrastruktur TI dan menilai apakah mungkin untuk
mendistribusikan beban kerja dalam jangka panjang dalam rangka untuk menawarkan
layanan berkualitas tinggi tanpa meningkatkan kapasitas.

18
Manajemen Permintaan Kapasitas Bidang Jasa
Dalam bidang jasa , menjadwalkan pelanggan adalah manajemen permintaan dan
menjadwalkan tenaga kerja adalah manajemen kapasitas:
1. Manajemen Permintaan Saat permintaan cukup sejalan, mamanjemen permintaan
cukup sejalan kerap dapat ditangani dengan membuat janji, aturan “siapa datang lebih
dulu, dilayani lebih dulu” (first come-first served). Pada beberapa bisnis seperti dokter
dan kantor pengacara, sistem membuat perjanjian merupakan penjadwalan, dan hal ini
telah diterapkan pada bisnis tersebut diatas pada umumnya. Dan sistem resrvasi
berfungsi baik dalam perusahaan penyewaan kendaraan, hotel, dan beberapa restoran
sebagai cara meminimalisir waktu tunggu pelanggan dan menghindari kekecewaan
akibat layanan yang tidak dapat terpenuhi. Setiap industri mengembangkan
pendekatannya masing-masing utnuk menyesuaikan permintaan dan kapasitasnya.
Contoh mislanya:
pendekatan lain yang lebih agresif terhadap manajemen permintaan termasuk variasi
diskon: tawaran spesial “sipa cepat dia dapat” direstoran, potongn harga untuk pertunjukkan
disiang hari atau tempat duduk di waktu ganjil pada sebuah penerbangan, dan biaya
panggilan telepon yang lebih murah diakhir pekan

19
2. Manajemen Kapasitas
Saat mengelola permintan tidak mungkin dilakukan, maka mengelola kapasitas
melalui perubahan dalam staff penuh waktu, paruh waktu, atau temporer dapat
dijadikan pilihan. Dan hal ini banyak dilakukan pada sektor jasa. Sebagai contoh,
suatu rumah sakit mendapati kapasitasnya dibatasi oleh kurangnya seorang radiolog
bersertifikat yang bersedia lembur.
3. PERENCANAAN KAPASITAS
Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan bisa menjadi prosedur yang rumit,
yang sebagian besar didasarkan pada permintaan di masa yang akan datang. Jika
permintaan barang dan jasa dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang
memadai, maka penentuan kebutuhan kapasitas dapat langsung dilakukan.
Penentuan kapasitas biasanya membutuhkan dua tahap, yaitu :
1. Tahap pertama, permintaan masa depan diramalkan dengan model tradisional
2. Tahap kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan kebutuhan kapasitas
serta peningkatkan ukuran untuk setiap penambahan kapasitas. Yang menarik,
pertumbuhan permintaan biasanya terjadi secara bertahap dalam unit yang
kecil, dimana penambahan kapasitas biasanya terjadi secara serentak dan
dalam unit yang besar. Pertentangan ini sering menyulitkan perluasan
kapasitas. 20
Metode Perhitungan penentuan kebutuhan Kapasitas
Perencanaan kapasitas perlu di lakukan oleh sebuah perusahaan untuk mengetahui
beberapa aspek yang menunjang produksi suatu perusahaan agar mendapatkan
keuntungan yang optimum dan biaya yang minimum. Selain bertujuan untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan, perencanaan kapasitas perlu terintegrasi
dengan visi, misi dan tujuan dari suatu bisnis. Berbagai metode perhitungan
kapasitas diarahkan untuk menunjang perencanaan kapasitas yang efektif dan
efisien. Berikut dijelaskan beberapa metode yang dapat digunakan dalam
perencanaan kapasitas.

21
E. Metode Analisa Titik Impas ( Metode Break Even point)

Analisis Titik Impas adalah merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas
yang harus dimilik oleh sebuah perusahaan untuk mendapat keuntungan.
Tujuan analisa titik impas (break even analysis) adalah untuk menemukan sebuah
titik, yang menunjukan rupiah dan unit, dimana biaya sama dengan keuntungan
disebut titik impas. Lihat Grafik
Perusahaan harus beroperasi diatas tingkatan ini untuk mencapai keuntungan.
Analisa titik impas membutuhkan perkiraan biaya sbb:
1. Biaya tetap, biaya yang tetap ada walaupun tidak ada satu unit pun diproduksi
2. Biaya variabel, biaya yang bervariasi sesuai dengan banyaknya unit yang
diproduksi
3. Perbedaan antara harga jual dengan biaya variabel adalah
kontribusi(contribution)
4. Laba bersih hanya dapat saat kontribusi total melebihi biaya tetap total
5. Fungsi pendapatan, fungsi yang meningkat sesuai dengan meningkatnya harga
jual setiap unit

22
Pendekatan Gambar: Model dasar Grafil analisis Break Even PointGRAFIKGaris

Garis Pendapatan total

900 Garis Biaya total


Titik Impas
Biaya Total = Pendaptan total
800

700
Daerah Keutungan
600
Daerah Konstribusi
500
Biaya variabel
400
300

200

100 Biaya Tetap

0
100 600 800 1100
23
Keterangan Gambar :
Garis sumbu harzontal atau garis aksis adalah menunjukkan valume jumlah produsi .
Garis sumbur vertikal atau garis ordinat adalah menunjukkan Biaya produksi
Titik break event point (BEP) atau titik ipas titik pulang pokok merupakan titik ordinat, pemotongan
diantara garis ( total cost/TC)dan garis total pendapatan (Total revenue/ TR)
Bidang diantara kedua garis TC dan TR, disebabkan karena adalah area yang menghasilkan keuntungan
/ laba atau profit sedangkan sebelah kiri daerah yang menghasilkan kerugia loss.
Notasi yang digunakan :
BEP (Biaya/Cost)= Biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang agar tercapai BEP.
BEP(Jumlaj/Kuantiti)= Jumlah produksi barang agar tercapai BEP.
Q atau X = Volume produksi yang dijual.
TFC = Total Biaya perperiode(tahun, bulan)
TVC = Total biaya varibel per unit
P dan C = Harga jual produksi per unit
TR = Total Pendapatan /revenue
TC = Total biaya(Biaya tetap+biaya variabel)
I = Pajak (tax)
ᴫ = Phee= laba atau keuntungan(profit.

24
5. Analisa Titik Inpas(Break Even Point-BEP) pada Single Product dan Multi Product.

Perhitungan yang digunakan untuk mencapai BEP hanya satu produk

1. Perhitungan mencari biaya produksi dan jumlah produksi agar minimal didapatkan break
even point.
a). Mencari jumlah produksi agar mencapai BEP
𝑇𝐹𝐶
BEP Quantity(Q) atau valume (X) =
𝑃;𝑇𝑉𝐶

b). Mencari biaya produksi agar mencapai BEP.


𝑇𝐹𝐶
BEP biaya, Cost(Rp) =
1;𝑇𝑉𝐶/𝑃

2. Perhitungan mencari jumlah produksi dengan menetapkan keunutngan (profit)

Apabila keuntungan dinyatakan dengan ᴫ (phee), volume yang diperlukan untuk


menghasilkan keuntungan tertentu dengan menggunakan rumus berikut:

𝑇𝐹𝐶: ᴫ
a. X= 𝑃;𝑇𝑉𝐶


b. X= BEP(X) +
𝑷 ;𝑻𝑽𝑪
Hasil kedua rumus diatas hasilnya adalah sama, maka untuk membuktikan bahwa
jumlah produksinya adalah sama, bisa digunakan untuk perbandingan

25
3. Perhitungan mencari jumlah produksi dengan menetapkan keunutngan (profit) serta
harus membayar pajak(tax)

Analisa BEP single product mencari valume produksi dengan menetapkann


keuntungan(ᴫ atau phee) dan harus membayar pajak(tax)

Apabila keuntungan dinyatakan dengan ᴫ (phee), volume yang diperlukan untuk


menghasilkan keuntungan tertentu dengan menggunakan rumus berikut:


a. X= atau
1;𝑡

𝐵𝐸𝑃 𝑋 ᴫ
b. X= + 𝟏;𝒕)(𝑷 ;𝑽𝑪)
𝑃;𝑇𝑉𝐶

Hasil kedua rumus diatas hasilnya adalah sama, maka untuk membuktikan bahwa
jumlah produksinya adalah sama, bisa digunakan untuk perbandingan

26
Soal Kasus Transportasi
Soal Kasus 1
Sebuah pabrik pemasok peraltan atal bantu di gudang rabat memmpunyai data:
Gaji Karyawan = Rp 900.000.000/tahun
Biaya bahan baku = Rp12.000.000,-/unit
Biaya lembur karyawan = Rp 4.500.000,-/unit
Biaya pabrikasi = Rp 2.700.000.000,-/tahun
Harga Jual = Rp 27.000.000,-/unit
Pertanyaan:
1. Tentukan titik Impas nya!
2. Jika produksi ditentukan sebanyak 405 unit agar tercapai BEP berapa harga jualnya!

Penyelesaian:
Titik impas pada dua garis valume dan biaya, maka harus diselesaikan dengan biaya dan jumlah produksi
agar tercapai BEP.
Total FC = RP 900.000.000,- +_ Rp 2.700.000.000,- = Rp 3.600.000.000,-/tahun
Total VC = Rp 12.000.000,- + Rp 4.500.000,- = Rp 16.500.000,-/unit
P=Rp 27.000.000,-/unit
a). Mencari jumlah produksi agar mencapai BEP
𝑇𝐹𝐶 3.600.000.000,;
BEP Quantity(Q) atau valume (X) = = = 218,19 atau 219 unit
𝑃;𝑇𝑉𝐶 27.000.000 ;16.500.000
maka Jumlah produksi X = 219 unit

b). Mencari biaya produksi agar mencapai BEP.


𝑇𝐹𝐶 3.600.000.000,; 3.600.000.000,;
BEP biaya, Cost(Rp) =
1;𝑇𝑉𝐶/𝑃
= 16.900.000 = 1;0,62
1;27.000.000,;

Maka Biaya produksinya = Rp 9.498.000.000,-


27
Bila X = 405 unit
𝑇𝐹𝐶
BEP ( X) = 𝑃;𝑇𝑉𝐶
3.600.000.000,;
405 = 𝑃;16.500.000
405 p - 405(16.500.000) = 3.600.000.000
405 P = 3.600.000.000+6.682.500.000
P = 10.282.500.000/405
P = Rp 25.388,- /unit

28
2. Soal Kasus 2
Pemasok peralatan dengan kode QQ untuk suatu darmaga di Pelabuhan Sunda Kelapa
mempunyai data biaya –biaya sbb:
Gaji Karyawan = Rp 270.000.000,-/tahun
Biaya organisasi = Rp 60.000.000,- /tahun
Ongkos-ongkos produksi = Rp 5.500.000,- /unit
Biaya bahan baku =Rp 3.000.000,-/unit
Biaya lembur karyawan =Rp 1.000.000,- /unit
Biaya pabrikasi =Rp 300.000.000,-/tahun
Harga jual alat QQ = Rp 12,500.000,-/tahun
Pertanyaan:
1. Tentukan berapa jumlah produksi QQ agar tercapai BEP!
2. Jika laba ditentukan perusahaan sebesr Rp 600.000.000,-/tahun, berapa alat
QQ harus diproduksi satahun?
3. Jika produksi alat QQ setahun ditentukan 200 unit , apakah perusahaan
memdapat keuntungan atau merugi, berapakah nilainya (agar dibuktikan
dengan rumus yang ada)!
4. Jika laba ditentukan perusahaan sebesar Rp 600.000.000,- pertahun dan
diharuskan membayar pajak sebesar 20%, berapa jumlah produksinya?
Penyelesaian:
1. Tentukan berapa jumlah produksi QQ agar tercapai BEP?
TFC = Rp 270.000.000,-+60.000.000,- +Rp 300.000.000,- = Rp 630.000.000,-
TVC= Rp 5.500.000,- + Rp 3.000.000,-+Rp 1.000.000,-= Rp 9,500.000,- per unit
P = Rp 12.500.000,- per unit.

29
630.000.000,;
JadaBEP ( QQ) = 12.500.000; = 210
9.500.000

Maka jumlah produksi (QQ) = 210 unit

2. Jika laba ditentukan perusahaan sebesr Rp 600.000.000,-/tahun, berapa alat QQ harus


diproduksi satahun?

Profit (ᴫ) = Rp 600.000.000,- /tahun


𝑇𝐹𝐶:ᴫ 630.000.000:600.000.00
BEP Quantity(Q) atau valume (X) = = = 410 unit
𝑃;𝑇𝑉𝐶 12.500.000;9.500.000
Atau

X = BEP(X) + 𝑷 ;𝑻𝑽𝑪
600.000.00
= 210 +12.500.000;9.500.000 = 210+200 = 410 unit
Maka jumlah produksi QQ dengan kedua rumus tesebut terbukti sama = 410 unit

3. Jika produksi alat QQ setahun ditentukan X= 200 unit , apakah perusahaan memdapat
keuntun gan atau merugi, berapakah nilainya (agar dibuktikan dengan rumus yang
ada)!
𝑇𝐹𝐶:ᴫ
X = 𝑃;𝑇𝑉𝐶 =
600.000.000:ᴫ
200 =+12.500.000;9.500.000 = 200(3000.000) =630.000.000+ᴫ
ᴫ =600.000.000-630.000.000
Keuntungan ( ᴫ ) = 30.000.000
Dengan hasil perhitungan keuntungan(ᴫ) yg didapat adalah 30.000.000 , maka bukan
keuntungan yg di dapat tetapi adalah rugi sebesar 30.000.000, karena X yang ditentukan
sebesar 200 unit dibawah BEP QQ untuk X= 410 unit minus 200 unit = 210 unit

30
4. Jika laba ditentukan perusahaan sebesar Rp 600.000.000,- pertahun dan
diharuskan membayar pajak sebesar 20%, berapa jumlah produksinya?

𝑇𝐹𝐶: 1;𝑡
BEP ( X) = 𝑃;𝑇𝑉𝐶
600.000.000
630.000.000,; :
1 −20%
= 12.500.000;9.500.000
600.000.000
3.600.000.000,; :( )
0,80
= 3.000.000
3.600.000.000,; :75.000.000
= atau Rumus ke dua
3.000.000

= 460 unit

Untuk membeuktikan dengan X = BEP(X) + 1;𝑡 (𝑃;𝑉𝐶)
600.000.000
X =210 + 1;20% (12.500.000;9.500.000)
600.000.000
=210 + 0,80)(3.000.000
= 210 +250
= 460 unit
Maka, jumlah produksi X dengan dua rumus tersebut terbukti sama= 460 unit

31
F. Linear Programing
Pengertian Program Linier adalah teknik pengambilan keptusan untuk memecahkan masalah
mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin.
Menurut Krajewski, Ritzman dan Malhotra (2010) program linier adalah suatu teknik yang berguna
untuk mengalokasikan sumber daya yang langka diantara tentutan persaingan. Teknik ini di
kembangkan oleh LV. Kantorivich, seorang ahli matematik dari rusia, pada tahun 1939

Pembahasan dengan hanya berikut:


1. Metode Grafik
2. Tahapan Proses
3. Membuat gambar grafik dan
4. Mendapatkan keuntungan maksimal dan jumlah produksi dari dua barang yang diproduksi dan
titik FEP (Feasible extreme point) atau titik ektrim yang layak diproduksi.

Contoh kasus Transportasi

Sebuah pabrik komponen dari suatu angkutan kargo laut memproduksi dua bahan material dengan
kode P dan Q. Proses produksinya melalui proses –proses tenaga kerja (diukur dengan jam kerja ) dan
material (diukur dengan kg).
Data mengenai kebutuhan tenaga kerja dan mterial serta persedian tenaga kerja dan material
tercantum dalam tabel berikut:

Sumber Daya Bahan Kode P Bahan Kode Kapasitas maksimum


Q sumber daya yg tersedia
Tenga kerja 32 jam/unit 64 jam /unit 1280 jam
Material 48 kg/unit 16 kg/unit 960 kg

32
Keuntungan per unit untuk bahan kode P =USD 800
Keuntungan per unit untuk bahan kode Q =USD 640

Pertanyaan:
1. Buatlah linier programing model sehingga memproleh keuntungan biaya yang maksimum
2. Tentukan berapa unit jumlah bahan P dan bahan Q yang harus diproduksi agar didapat keuntungan
maksimum(selesaikan dengan mede Grafik)?
Penyelesaian:
Tahap 1: Fungsi tujuan Z= 840 P +640 Q
Dengan pembatasan /kendala
Persamaan garis 1(Garis tenaga kerja) : 32 P+ 64 Q = < 1280
Persamaan garis 2 (Material) : 48 P + 16 Q = <960
Tahap 2 Mendapatkan titik –titik pada garis sumbu aksis P dan garis sumbu Q dari dua persamaan garis
tersebut di atas.
Persamaan garis 1 (Garis tenaga kerja) 32 P+ 64 Q= = 1280
Misalnya P=0. -> 32(0) +64Q= 1280  Q=20
Misalnya Q =0 -> 32 P+64(0)= 1280  P40
Maka titik pada sumbu aksis adalah 40 dan sumbu koordinat adalah 20

Persamaan garis 2(Material) : 48P+16Q=960


Misalnya P=0 -> 48(0) +16Q=960  Q=60
Misalnya Q=0 -> 48 P+16(0) =960  P = 20
Maka titik pada sumbu aksis Q adalah 20dN 60

33
Gambar Grafik

Garis 2 Produk Q
(0, 6 0)

Garis 1 (Material)

(Bidang layak diproduksi: ABCD dirsiri


D (0, 20)

C (Titik Kordinat, harus dicari

Bidang FR

A
(20, 0) Garis 1 Produk P
B(20, 0)
Garis 1 (tenaga kerja

Tahap m4:
Mencari titik koordinat atau titikmperpotongan antara du garis tenaga kerja dan Material, dengan cara
dilakukan subtitusi, sebagai berikut:
Persamaan Tenaga kerja : 32P +64Q=1280
Persamaan garis material : 49P +16 Q=960

1) 32P +64Q= 1280 x1  32 P +64 Q =1280


2) 48P +16Q =960 x4  192 P + 64Q=3.840 (-)
3) 160 p + 0 =-2.560  p = 16 34
Menggunakan Persamaan garis yang awal
48 P +16Q=1280
48(16) +16 Q = 960
768+ 16Q =960
16Q =192
Q= 16 Maka koordinat titik potong (16, 16)

Mencari keuntungan Maksimal:


Z maksimal = 480P+640Q
Pada titik A(0,0) = 840(0) +640(0) =0
Pada titik B(20,0)=84(020) + 640(0)= 16.800
Pada titik C = (16,12) = 840(16) +640(16) = 13.440+ 10.240  23.680

Pada tityik D(0,20)= 840(0) + 640(20)=12800


Maka keuntungan maksimal adalah sebesar USD 23.680 berada pada titik C(16,16) yang berarti
merupakan titik ekstri yang layak produksi atau feasible extreme (FED)
Dengan jumlah produksi P= 16 unit dan Q=16 unit

35
Sekian
terima kasih

36

Anda mungkin juga menyukai