Anda di halaman 1dari 10

MATERI PERENCANAAN KAPASTITAS PRODUKSI

MANAJEMEN OPERASI

A. Pendahuluan
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan,
diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap.

Pada era globalisasi ini sebagai seorang Manajer Operasional, harus mampu
meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Salah satunya adalah
meramalkan perencanaan produksi, yakni perencanaan kapasitas. Perencanaan kapasitas
produksi sangat dibutuhkan dalam menentukan tujuan perusahaan dimana perusahaan harus
memperhatikan perencanaan produksi yang disesuaikan permintaan pasar. 

Setiap lembaga ataupun perusahaan harus merencanakan sejauh mana tingkat


kapasitas produksinya, supaya apa yang dihasilkan tidak terlalu kecil dan atau tidak
berlebihan. Apabila sebuah perusahaan memproduksi barang dalam jumlah yang sedikit,
perusahaan tersebut akan rugi. Hal itu karena biaya operasi yang dikeluarkan mahal dan
hasil barang produksinya mengecewakan pelanggan. Sedangkan jika perusahaan
memproduksi barang dalam jumlah yang terlalu besar akan menyebabkan pemborosan,
biaya penyimpanan yang mahal, penurunan harga dan turunnya kualitas barang jadi yang
mengalami penyimpanan. Sehingga jumlah barang yang dibuat harus direncanakan dengan
tepat.
B. Definisi Kapasitas menurut Para Ahli

Berdasarkan pendapat Freddy Rangkuti (2005, p94) :

Kapasitas adalah tingkat kemampuan berproduksi secara optimum dari sebuah


fasilitas biasanya dinyatakan sebagai jumlah output pada satu periode waktu tertentu.
Manajer Operasional memperhatikan kapasitas karena ; pertama, mereka ingin mencukupi
kapasitas untuk memenuhi permintaan konsumen. Kedua, kapasitas mempengaruhi efisiensi
biaya operasi. Ketiga, kapasitas sangat bermanfaat mengetahui perencanaan output, biaya
pemeliharaan kapasitas, dan sangat menentukan dalam analisis kebutuhan investasi.

Berdasarkan pendapat T. Hani Handoko, (1999, p297) :


Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu dan
merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktu itu.

Menurut T. Hani Handoko jenis Kapasitas dapat di bagi atas :


§  Design Capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu untuk mana pabrik dirancang.
§  Rated Capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang menunjukan bahwa fasilitas
secara teoritik mempunyai kemampuan memproduksinya.
§  Standard Capacity yaitu, tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai sasaran
pengoperasian bagi manajemen, supervisi, dam para operator mesin, dapat digunakan
sebagai dasar bagi penyusunan anggaran.
§  Actual / Operating Capacity, yaitu tingkat keluaran rata-rata per satuan waktu selama
periode-periode waktu yang telah lewat.
§  Peak Capacity, yaitu jumlah keluaran per satuan waktu (mungkin lebih rendah dari pada
rated, tetapi lebih besar daripada standar) yang dapat dicapai melalui maksimisasi keluaran,
dan akan mungkin dilakukan dengan kerja lembur, menambah tenaga kerja, menghapuskan
penundaan-penundaan, mengurangi jam istirahat, dan sebagainya.

Tujuan perencanaan adalah untuk mengusahakan agar fasilitas pabrik yang terdiri
dari mesin, tenaga kerja, dan baha-bahan dapat digunakan secara efisien dan mengusahakan
agar kegiatan perusahaan tetap terpelihara sehingga memungkinkan pabrik untuk
menyerahkan produk tepat waktu.

C. Perencanaan Kapasitas dapat Dilihat dalam tiga Horizon waktu:

Mengubah Kapasitas Menggunakan Kapasitas


Perencanaan Jangka Menambah fasilitas *
Panjang Menambah peralatan yang
memiliki lead time panjang
Perencanaan Jangka Subkontrak Menambah karyawan
menengah Menambah peralatan Menambah atau menggunakan
Menambah shift persediaan
Perencanaan Jangka * Penjadwalan tugas
Pendek Penjadwalan karyawan
Penjadwalan mesin

* Terdapat pilihan yang sangat terbatas

a.       Kapasitas jangka pendek (< 3 bulan)

Perencanaan kapasitas jangka pendek –kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada
proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian –
penyesuian untuk menghapus ‘’ variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran
nyata . keputusan perencanaan mencakup alternatif – alternatif seperti kerja lembur,
pemindahan personalia, penggantian routing produksi
b.      Kapasitas jangka menengah (3-18 bulan)

Perencanaan kapasitas jangka menengah ( intermediet range) - rencana- rencana


bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 18 bulan yang atau yang akan datang. Dalam  hal ini,
kapasitas juga bervariasi karena alternative – alternative seperti penarikan tenaga kerja,
pemutusan kerja, peralatan – peralatan bukan utama. 

c.       Kapasitas jangka panjang  (>1 tahun)

Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) – lebih dari satu tahun. Di mana 


sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan, seperti
bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan
partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.

Perencanaan Kapasitas jangka Pendek

Perencanaan kapasitas jangka pendek diguakan untuk menangani secara ekonomis


hal-hal yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi
permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan
perusahaan tidak beroperai penuh selama 24 jam per hari dan tidak pernah beroperasi penuh
tujuh hari per minggu. Jika perusahaan beroperasi penuh delapan jam per hari (satu shif) dan
lima hari per minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan adalah 40 jam per
minggu. Namun demikian 40 jam per minggu bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki.
Dalam banyak kasus perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas norma;,
sehingga kapasitas output maksimumnya lebih dari 40 jam kerja.
Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau menurunkan kapasitas
mungkin perusahaan melakukan penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-
Kontrak dengan perusahaan lain apabila terjadi 1989.di perubahan permintaan. Untuk
meningkatkan kapasitas jangka pendek terdapat lima cara yang dapat digunakan
perusahaan (krajewzki & Ritzman)
1.      Meningkatkan jumlah sumber daya;

a.      Penggunaan kerja lembur

b.      Penambahan regu kerja

c.       Memerikan kesempatan kerja secara part-time

d.      Sub-Kontrak

e.      Kontrak kerja

2.     Memperbaiki penggunaan sumber daya:

a.      Mengatur regu kerja

b.      Menetapkan skedul

3.     Memodifikasi produk:

a.      Menentukan standar produk

b.      Melakukan perubahan jasa operasi

c.       Melakukan pengawasan kualitas

4.     Memperbaiki permintaan:
a.      Melakukan perubahan harga

b.      Melakukan perubahan promosi

5.     Tidak memenuhi permintaan:

a.      Tidak mensuplai semua permintaan

Perencanaan Kapasitas jangka Menengah

Perencanaan kapasitas jangka menengah (intermediet range) rencana-rencana


bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 36 bulan yang atau yang akan datang. Dalam  hal ini,
kapasitas juga bervariasi karena alternative–alternative seperti penarikan tenaga kerja,
pemutusan kerja, peralatan–peralatan bukan utama.

Perencanaan Kapasitas jangka Panjang

Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam menghadapi


segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misalnya,
rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam jangka pendek sangat sulit utuk
dicapai karena unit produk yang dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka
panjang rencana tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan
yag timbul adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum
mungkin.

Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu


diperhatikan berbagai faktor seperti :
a.      Pola permintaan jangka panjang

b.      Siklus kehidupan produk yan dihasilkan

Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat
ditempuh perusahaan :

a.     Strategi melihat dan menuggu (wait and see strategy)

Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi
akan dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh
dengan pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus
menanggung risiko karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam unit yang
sedikit, akibatnya biaya produksi menjadi tinggi.

b.     Strategi ekspansionis

Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan
strategi perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat
menyebabkan adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk
memberikan pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di pasaran.

D. PENDEKATAN BREAK EVEN POINT

Metode break even point (BEP) ini dipergunakan untuk menentukan kapasitas
produksi optimum. Analisis BEP merupakan suatu keadaan di mana besarnya total
pendapatan sama dengan total biaya (TR = TC) (Zulian Yamit, 2005: 69).
Grafik BEP seperti disajikan di bawah ini

Penjualan/ Biaya

TR

TC
BEP

FC

Unit
0

Analisis BEP merupakan analisis untuk mengetahui apakah luas produksi yang telah
dilakukan sudah mendatangkan laba atau kerugian, pada luas produksi berapa perusahaan
tidak untung dan juga tidak menderita kerugian, serta pada luas produksi berapa
perusahaan mendapatkan keuntungan. Dengan diketahuinya hubungan antara luas
produksi dan keuntungan serta kerugian, perusahaan akan dapat menyusun rencana
produksinya pada tingkat produksi yang menguntungkan perusahaan.

Dalam menyusun analisis BEP, digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :


1. Biaya di dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dan biaya tetap.
2. Besarnya biaya variabel berubah-ubah secara proporsional dengan volume
produksi/penjualan.
3. Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan pada
volume produksi/penjualan.
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode analisis.
5. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila diproduksi
lebih dari satu perimbangan penghasilan dari masing-masing produk adalah
tetap (Bambang Riyanto, 1998: 279).

E. PENDEKATAN PROGAMASI LINIER (LINEAR PROGRAMING)

Kata linear berarti bahwa semua fungsi matematis yang disajikan dalam model ini ini
adalah fungsi-fungsi linier, sedang kata programing mencakup perencanaan kegiatan-kegiatan
untuk mencapai sesuatu hasil yang maksimum, yaitu hasil yang mencerminkan, tercapainya
sasaran tertentu yang paling baik di antara alternatif-alternatif yang mungkin dengan
menggunakan fungsi linier kontribusi marjin per unit dapat dicari dengan mengurangi harga jual
per unit dengan biaya- biaya variabel.
Definisi linear programing menurut Sofjan Assauri (1996: 1) adalah salah satu cara atau
metode untuk menentukan kombinasi produk yang paling optimum, atau dapat diartikan sebagai
suatu teknik penggunaan matematik untuk mendapatkan penyelesaian terbaik tentang masalah
yang menyangkut sumber- sumber terbatas.
Dalam analisis linear programing terdapat dua metode, yaitu metode grafik dan metode
simpleks. Metode grafik digunakan jika produk yang akan dihitung maksimisasinya tidak lebih
dari dua variabel atau dua kegiatan, sedangkan jika melibatkan lebih dari dua variabel, metode
yang sebaiknya digunakan adalah metode simpleks. Metode simpleks ini melalui proses yang
berulang-ulang atau berturut-turut agar mendekati suatu pemecahan maksimisasi.

Anda mungkin juga menyukai