MANAJEMEN OPERASI
A. Pendahuluan
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan,
diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap.
Pada era globalisasi ini sebagai seorang Manajer Operasional, harus mampu
meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Salah satunya adalah
meramalkan perencanaan produksi, yakni perencanaan kapasitas. Perencanaan kapasitas
produksi sangat dibutuhkan dalam menentukan tujuan perusahaan dimana perusahaan harus
memperhatikan perencanaan produksi yang disesuaikan permintaan pasar.
Tujuan perencanaan adalah untuk mengusahakan agar fasilitas pabrik yang terdiri
dari mesin, tenaga kerja, dan baha-bahan dapat digunakan secara efisien dan mengusahakan
agar kegiatan perusahaan tetap terpelihara sehingga memungkinkan pabrik untuk
menyerahkan produk tepat waktu.
Perencanaan kapasitas jangka pendek –kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada
proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian –
penyesuian untuk menghapus ‘’ variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran
nyata . keputusan perencanaan mencakup alternatif – alternatif seperti kerja lembur,
pemindahan personalia, penggantian routing produksi
b. Kapasitas jangka menengah (3-18 bulan)
d. Sub-Kontrak
e. Kontrak kerja
b. Menetapkan skedul
3. Memodifikasi produk:
4. Memperbaiki permintaan:
a. Melakukan perubahan harga
Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat
ditempuh perusahaan :
Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi
akan dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh
dengan pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus
menanggung risiko karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam unit yang
sedikit, akibatnya biaya produksi menjadi tinggi.
b. Strategi ekspansionis
Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan
strategi perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat
menyebabkan adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk
memberikan pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di pasaran.
Metode break even point (BEP) ini dipergunakan untuk menentukan kapasitas
produksi optimum. Analisis BEP merupakan suatu keadaan di mana besarnya total
pendapatan sama dengan total biaya (TR = TC) (Zulian Yamit, 2005: 69).
Grafik BEP seperti disajikan di bawah ini
Penjualan/ Biaya
TR
TC
BEP
FC
Unit
0
Analisis BEP merupakan analisis untuk mengetahui apakah luas produksi yang telah
dilakukan sudah mendatangkan laba atau kerugian, pada luas produksi berapa perusahaan
tidak untung dan juga tidak menderita kerugian, serta pada luas produksi berapa
perusahaan mendapatkan keuntungan. Dengan diketahuinya hubungan antara luas
produksi dan keuntungan serta kerugian, perusahaan akan dapat menyusun rencana
produksinya pada tingkat produksi yang menguntungkan perusahaan.
Kata linear berarti bahwa semua fungsi matematis yang disajikan dalam model ini ini
adalah fungsi-fungsi linier, sedang kata programing mencakup perencanaan kegiatan-kegiatan
untuk mencapai sesuatu hasil yang maksimum, yaitu hasil yang mencerminkan, tercapainya
sasaran tertentu yang paling baik di antara alternatif-alternatif yang mungkin dengan
menggunakan fungsi linier kontribusi marjin per unit dapat dicari dengan mengurangi harga jual
per unit dengan biaya- biaya variabel.
Definisi linear programing menurut Sofjan Assauri (1996: 1) adalah salah satu cara atau
metode untuk menentukan kombinasi produk yang paling optimum, atau dapat diartikan sebagai
suatu teknik penggunaan matematik untuk mendapatkan penyelesaian terbaik tentang masalah
yang menyangkut sumber- sumber terbatas.
Dalam analisis linear programing terdapat dua metode, yaitu metode grafik dan metode
simpleks. Metode grafik digunakan jika produk yang akan dihitung maksimisasinya tidak lebih
dari dua variabel atau dua kegiatan, sedangkan jika melibatkan lebih dari dua variabel, metode
yang sebaiknya digunakan adalah metode simpleks. Metode simpleks ini melalui proses yang
berulang-ulang atau berturut-turut agar mendekati suatu pemecahan maksimisasi.