Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan meningkatnya persaingan, dalam mencapai tujuan utama yaitu memperoleh
keuntungan. Perusahaan adanya harapan akan berumur panjang dan selalu berkembang mencapai
kemajuan yang paling maksimal. Oleh karena itu, semua perusahaan dituntut untuk selalu dapat
memenuhi semua kebutuhan konsumen sesuai dengan bidang usahanya masing-masing terutama
dalam hal kualitas barang yang baik serta waktu penyelesaian produksi yang cepat.

Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya tersebut, sering kali perusahaan
dihadapkan oleh berbagai masalah seperti terbatasnya faktor-faktor produksi. Untuk itu faktor-
faktor produksi itu harus dikelola melalui manajemen perusahaan yang baik yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Sehingga dalam suatu produksi di
butuhkan perhatian terhadap ketersediaan kapasitas yang ada. Perencanaan kapasitas dianggap
sebagai suatu hal yang penting dalam menentukan kapasitas yang harus dibutuhkan dalam suatu
perusahaan tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pentingnya perencanaan kapasitas?


2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas?
3. Jelaskan mengenai metode titik impas dan metode simpleks sebagai alat analisis yang
dibutuhkan untuk menentukan keputusan kapasitas?
4. Bagaimana cara mengoptimalkan kapasitas?

Perencanaan Kapasitas Page 1


1.3 TUJUAN

1. Memahami pentingnya perencanaan kapasitas.


2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas.
3. Memahami analisis-analisis yang terdapat dalam keputusan perencanaan (metode titik impas
dan metode simpleks.
4. Memahami cara mengoptimalkan kapasitas.

Perencanaan Kapasitas Page 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KAPASITAS DAN KAPASITAS DESAIN EFEKTIF

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughtphut), atau jumlah unit yang dapat ditahan,
diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah
permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Jika fasilitas terlalu
besar, sebagian fasilitas akan mengenggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan
pada produk yang ada atau pelanggan. Jika fasilitas terlalu kecil, pelanggan bahkan pasar
keseluruhan akan hilang. Oleh karena itu, penetapan ukuran fasilitas sangat menentukan tujuan
pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi tinggi.

Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu
tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran (output) per satuan waktu. Pengertian
kapasitas ini harus dilihat dari tiga perspektif agar lebih jelas, yaitu:

1. Kapasitas Desain: Menunjukkan output maksimum pada kondisi ideal dimana tidak ada
produk yang rusak atau cacat, hanya untuk perawatan yang rutin.
2. Kapasitas Efektif: Menunjukkan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. Pada
umumnya kapasitas efektif lebih rendah dari pada kapasitas desain. Kapasitas efektif sering
kali lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah didesain
untuk versi produk sebelumnya atau bauran produk yang berbeda daripada yang sekarang
sedang diproduksi.
3. Kapasitas Aktual: Menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi.
Kapasitas aktual sedapat mungkin harus diusahakan sama dengan kapasitas efektif.

Perencanaan Kapasitas Page 3


Dua pengukuran kinerja sistem biasanya bermanfaat yaitu Utilisasi dan Efisiensi. Utilisasi adalah
persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai. Efisiensi adalah persentasi
kapasitas efektif yang sesungguhnya telah dicapai. Bagaimana fasilitas digunakan dan dikelola
akan menentukan sulit tidaknya mencapai 100% efisiensi. Manajer operasi cenderung
dievaluasi pada tingkat efisiensinya.

Kunci peningkatan efisiensi sering terdapat dalam perbaikan permasalahan kualitas dan dalam
penjadwalan, pelatihan, dan pemeliharaan yang efektif. Utilisasi dapat dihitung sebagai berikut :

Output Aktual Output Aktual


Utilitas = ____________________ Efisiensi = ________________
Kapasitas desain Kapasitas efektif

Melalui tingkat utilisasi dan efisiensi, akan diketahui seberapa jauh perencanaan kapasitas
berjalan dengan semestinya. Heizer dan Render (1997) merumuskan utilisasi sebagai output
actual dibagi dengan kapasitas desain, dan efisiensi diperoleh dari rasio output actual terhadap
kapasitas efektif.

Kapasitas menentukan :

a. Persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar biaya tetap.


b. Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah fasilitas yang ada berlebihan.
Jika kapasitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat biaya
tambahan yang dibebankan pada produksi yang ada.

Kapasitas dihitung berdasarkan = (jumlah dari mesin atau pekerja) x (jumlah waktu kerja) x
(waktu penggunaan) x (efisiensi)

Perencanaan Kapasitas Page 4


2.2 PENGERTIAN PERENCANAAN KAPASITAS

Pengertian Perencanaan Kapasitas


Perencanaan kapasitas adalah proses untuk memutuskan kebutuhan kapasitas produksi oleh
perusahaan untuk mempertemukan perubahan permintaan setiap produk.

Tujuan Perencanaan Kapasitas


Tujuan perancanaan kapasitas adalah pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian
investasi yang tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan.

Perencanaan Kapasitas dapat Dilihat dalam tiga Horizon waktu:

Mengubah Kapasitas Menggunakan Kapasitas


Perencanaan Jangka Menambah fasilitas *
Panjang Menambah peralatan yang
memiliki lead time panjang
Perencanaan Jangka Subkontrak Menambah karyawan
menengah Menambah peralatan Menambah atau
Menambah shift menggunakan persediaan
Perencanaan Jangka * Penjadwalan tugas
Pendek Penjadwalan karyawan
Penjadwalan mesin
* Terdapat pilihan yang sangat terbatas

a. Kapasitas jangka pendek (< 3 bulan)


Perencanaan kapasitas jangka pendek, kurang dari tiga bulan. Ini dikaitkan pada proses
penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian–penyesuian untuk
menghapus ‘’ variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata. Keputusan
perencanaan mencakup alternatif–alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia,
penggantian routing produksi.

Perencanaan Kapasitas Page 5


b. Kapasitas jangka menengah (3-18 bulan)
Perencanaan kapasitas jangka menengah ( intermediet range) - rencana- rencana bulanan atau
kuartalan untuk 3 sampai 18 bulan yang atau yang akan datang. Dalam hal ini, kapasitas juga
bervariasi karena alternative–alternative seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja,
peralatan–peralatan bukan utama. Perencanaan kapasitas jangka menengah merupakan
perencanaan dengantenggat waktu 3 hinggai 8 bulan. Berbeda dengan perencanaan kapasitas
jangka pendek yang hanya berfokus pada penggunaankapasitas yang ada, pada jangka menengah
perusahaan melakukan dua pendekatan, yaitu mengoptimalkan kapasitas yang ada dan
mencoba perlahan mengubah kapasitas yang ada. Dalam menggunakan kapasitas,
perusahaan dapat melakukan penambahan karyawan atau pembuatan persediaan. Sedangkan
pendekatan mengubah kapasitas dilakukan dengan subkontrak, menambah peralatan, atau
menambah shift.

c. Kapasitas jangka panjang (>1 tahun)


Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) – lebih dari satu tahun. Di mana sumber daya
produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan, seperti bangunan,
peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan
persetujuan manajemen puncak.

2.3 KAPASITAS DAN STRATEGI

Keuntungan secara terus-menerus didapatkan dari pembentukkan keunggulan bersaing, bukan


hanya dari tingkat pengembalian keuangan yang baik pada proses tertentu. Keputusan kapasitas
harus dipadukan ke dalam misi dan strategi organisasi. Investasi tidak dibuat sebagai
pengeluaran tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana yang terpadu yang dapat menempatkan
perusahaan dalam posisi yang menguntungkan. Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah
“Apakah investasi ini pada akhirnya akan memikat pelanggan?” dan “Keunggulan bersaing
apakah yang didapatkan (seperti fleksibilitas proses, kecepatan pengantaran, peningkatan
kualitas dan lainnya)?”

Perencanaan Kapasitas Page 6


Kesepuluh keputusan MO begitu juga elemen organisasi lain terpengaruh oleh adanya perubahan
kapasitas. Perubahan kapasitas akan berdampak pada penjualan dan arus kas, begitu juga
kualitas, rantai pasokan (suply chain), sumber daya manusia, dan pemeliharaan.

2.4 PERTIMBANGAN KAPASITAS

Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan dapat menjadi prosedur rumit yang sebagaian
besar didasarkan pada permintaan di masa mendatang. Jika permintaan barang dan jasa dapat
diramalkan dengan tingkat ketepatan yang cukup, maka penentuan kebutuhan kapasitasnya dapat
langsung dilakukan.

Selain integrasi dan investasi yang ketat, Heizer dan Render (1997) memaparkan
empat pertimbangan khusus bagi terciptanya keputusankapasitas yang baik, yaitu:

1. Ramalkan permintaannya secara akurat.


Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal yang paling pokok bagi keputusan kapasitas.
Apapun produk barunya, prospeknya, dan siklus hidup produk yang ada sekarang haruslah
ditentukan. Manajemen harus mengetahui produk yang sedang ditambahkan dan produk yang
sedang dihentikan produksinya, begitu juga dengan volume yang diperkirakan.

2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.


Jumlah alternatif yang tersedia mungkin cukup banyak, tetapi setelah volume ditentukan,
keputusan teknologinya dapat dipacu dengan analisis biaya, kebutuhan sumberdaya manusia,
kualitas, dan kehandalan. Kajian ulang biasanya dapat mengurangi jumlah alternatifnya menjadi
beberapa saja.Teknologi mungkin jugamenentukan peningkatan kapasitasnya. Manajer operasi
bertanggung jawab akan teknologi dan peningkatan kapasitas yang tepat.

3.Temukan tingkat operasi (volume) yang optimal.


Teknologi dan peningkatan kapasitas kerap menentukan ukuran optimal sebuah fasilitas.
Sebagai contoh terdapat sebuah motel dipinggir jalan mungkin membutuhkan 50 kamar untuk

Perencanaan Kapasitas Page 7


dapat beroperasi dengan baik. Jika lebih kecil, maka biaya tetapnya akan sangat memberatkan ;
jika lebih besar, maka fasilitas tersebut memerlukan lebih dari satu manajer untukmengawasinya.

4. Dibuat untuk perubahan.


Dalam dunia bisnis yang dinamis, perubahan tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, manajer
operasi harus menciptakan fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan.

2.5 MENGELOLA PERMINTAAN

Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan peramalan
tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan aktual dan kapasitas yang
tersedia. Ketidakcocokan ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas
melebihi permintaan. Perusahaan dapat memiliki beberapa pilihan:

Permintaan melebihi kapasitas


Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi permintaan dengan menaikkan
harga, membuat penjadwalan dengan lead time yang panjang, dan mengurangi bisnis dengan
keuntungan marginal. Walaupun demikian, karena fasilitas yang tidak mencukupi ini
mengurangi keuntungan di bawah yang mungkin dapat dicapai, solusi jangka panjang biasanya
dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas.

Kapasitas melebihi permintaan


Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan mungkin menginginkan untuk merangsang
permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif, atau mungkin
menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk.

Perencanaan Kapasitas Page 8


Penyesuaian pada permintaan musiman
Sebuah pola permintaan musiman atau siklus permintaan merupakan tantangan yang lain pada
kapasitas. Dalam beberapa kasus, manajemen merasa terbantu jika dapat menawarkan produk
dengan pola permintaan yang saling melengkapi – yaitu, produk-produk dimana satu jenis
memiliki permintaan tinggi dan jenis lain memiliki permintaan rendah.
Contoh : Perusahaan menambahkan sebuah lini produk mobil salju agar pada saat winter tiba
penjualan terhadap produknya tetap bertahan.

Taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintaan :


1. Mengubah staf yang ada (menambah atau mengurangi jumlah karyawan)
2. Menyesuaikan peralatan dan proses, meliputi pembelian mesin tambahan atau
menjual atau menyewakan peralatan yang ada
3. Memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil produksi
4. Mendesain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi
5. Menambahkan fleksibilitas proses untuk memenuhi preferensi produk yang
berubah secara lebih baik
6. Menutup pabrik

Manajemen permintaan bertanggung jawab untuk mendistribusikan kapasitas untuk memastikan


bahwa layanan penting tidak terpengaruh, atau setidaknya untuk meminimalkan dampak pada
mereka. Untuk melakukan tugas ini secara efisien penting bahwa manajemen kapasitas
menyadari prioritas bisnis pelanggan dan dapat bertindak sesuai. Namun, manajemen permintaan
jangka menengah hingga jangka panjang adalah tugas yang kurang penting. Peningkatan
kapasitas selalu memerlukan biaya, dan seringkali hal ini tidak perlu. Kapasitas pemantauan
benar memungkinkan untuk mengidentifikasi kelemahan atau hambatan dalam infrastruktur TI
dan menilai apakah mungkin untuk mendistribusikan beban kerja dalam jangka panjang dalam
rangka untuk menawarkan layanan berkualitas tinggi tanpa meningkatkan kapasitas.

Perencanaan Kapasitas Page 9


2.6 PERENCANAAN KAPASITAS

Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan bisa menjadi prosedur yang rumit, yang sebagian
besar didasarkan pada permintaan di masa yang akan datang. Jika permintaan barang dan jasa
dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang memadai, maka penentuan kebutuhan kapasitas
dapat langsung dilakukan.
Penentuan kapasitas biasanya membutuhkan dua tahap, yaitu :
1. Tahap pertama, permintaan masa depan diramalkan dengan model tradisional
2. Tahap kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan kebutuhan kapasitas
serta peningkatkan ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.
Yang menarik, pertumbuhan permintaan biasanya terjadi secara bertahap dalam unit yang kecil,
dimana penambahan kapasitas biasanya terjadi secara serentak dan dalam unit yang
besar. Pertentangan ini sering menyulitkan perluasan kapasitas.

2.7 METODE PERHITUNGAN PENENTUAN KEBUTUHAN KAPASITAS

Perencanaan kapasitas perlu di lakukan oleh sebuah perusahaan untuk mengetahui beberapa
aspek yang menunjang produksi suatuperusahaan agar mendapatkan keuntungan yang optimum
dan biaya yang minimum. Selain bertujuan untuk meningkatkan keuntunganperusahaan,
perencanaan kapasitas perlu terintegrasi dengan visi, misi dan tujuan dari suatu bisnis. Berbagai
metode perhitungankapasitas diarahkan untuk menunjang perencanaan kapasitas yang efektif
dan efisien. Berikut dijelaskan beberapa metode yangdapat digunakan dalam perencanaan
kapasitas.

2.7.1 ANALISIS TITIK IMPAS

Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki
oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis titik impas adalah untuk
menemukan sebuah titik, dalam satuan mata uang dan unit, di mana biaya sama dengan
keuntungan. Titik inilah yang disebut sebagai titik impas. Perusahaan harus beroperasi di atas
tingkat ini untuk mencapai keuntungan. Selain mengatahui kemampuan perusahaan

Perencanaan Kapasitas Page 10


dalam memenuhi permintaan, faktor lain yang paling penting dalam perencanaan kapasitas
adalah mengetahui titik impas produksi. Titik impas merupakan titik dimana total biaya
(TC atau Total Cost) sama dengan total pendapatan (TR atau Total Revenue). Titik impas
bukan tujuan dari perusahaan, namunmerupakan dasar acuan dalam penentuan kebijakan
penjualan dan kebijakan produksi perusahaan. Untuk mendapatkan keuntungan,perusahaan harus
beroperasi diatas titik impas ini.

Biaya tetap adalah biaya yang tetap ada walaupun tidak ada satu unit pun yang
diproduksi. Contohnya adalah penyusutan, pajak, utang, dan pembayaran hipotek. Biaya
variable adalah biaya yang bervariasi sesuai dengan banyaknya unit yang
diproduksi. Kontribusi adalah perbedaan antara harga jual dan biaya variable. Fungsi
pendapatan adalah fungsi yang meningkat sesuai dengan meningkatnya harga jual setiap unit.

Dua pendekatan yang digunakan dalam analisis titik impas.


1. Pendekatan grafik (seperti pada gambar diatas)
2. Pendekatan aljabar

Berdasarkan jenis produk yang diproduksi, maka perhitungan analisis titik impas dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu: analisis produk tunggal dan analisis multi produk. Keduanya dijelaskan
sebagai berikut:

a. Analisis BEP Produk Tunggal


Analisis titik impas sering disebut juga dengan analisis BEP (Break-Even Point).
Analisis ini khusus digunakan untuk perusahaan yang memiliki produk tunggal, dimana nantinya
akan diketahui berapa volume penjualan perusahaan yang mencapai titik impasnya.

Sehingga apabila penjualan melebihi titik tersebut maka perusahaan mulai mendapatkan untung.
Estimasi biaya yang diperlukan dalam analisi BEP adalah biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan besaran yang tetap dan tidak
tergantung pada volume penjualan. Pada biaya tetap ini biaya satuan (unit cost) akan berubah

Perencanaan Kapasitas Page 11


berbanding terbalik dengan perubahan volume produksi. Semakin tinggi volume produksi,
semakin rendah biaya tetap satuannya. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang
besarnya bervariasi sesuai dengan jumlah unit yang dijual. Semakin besar volume produksi
semakin besar pula jumlah total biaya variabel yang dikeluarkan, begitupun sebaliknya.

Rumus dari analisis BEP pada produk tunggal adalah sebagai berikut:

Titik impas dalam dollar dihitung sebagai berikut :

Fixed cost
BEP = ---------------------
1 – (V/P)

Titik impas dalam unit :

Fixed cost
BEP = ---------------------
P–V

Keterangan :
BEP = titik impas,
V = biaya variabel,
P = harga jual.

b. Analisis BEP Multiproduk

Perencanaan Kapasitas Page 12


Hampir semua perusahaan, mulai dari perusahaan manufaktur hingga restoran (bahkan restoran
cepat saji) memiliki beragam penawaran. Setiap penawarn dapat memiliki harga jual dan biaya
variable yang berbeda. Dengan memanfaatkan analisis titik impas maka persamaan diubah
untuk mencerminkan proporsi penjualan untuk setiap produk. Hal ini dilakukan dengan
memberikan bobot pada kontribusi setiap produk pada proporsi penjualan.
Kebanyakan perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu poduk dengan menggunakan
fasilitas yang sama, misal pasar swalayan dan industri bahan bangunan. Sehingga, analisis titik
multiproduk lebih sering diterapkan. Meskipun biaya variabel dan hargajual setiap jenis produk
dapat diketahui, tidak mudah untuk menghitung titik BEP bagi setiap produk.
Hal ini disebabkan sulitnya menghitung biaya tetap untuk masing-masing jenis produk.
Untuk mengetahui posisi BEP, biasanya dilakukan bukan per jenis produk, melainkan untuk
semua produk yang dibuat atau dijual perusahaan secara keseluruhan. Sehingga rumus BEP
untuk produk tunggal tidak dapat langsung digunakan untuk multiproduk karena biaya variabel
dan harga jual setiap jenis produknya berbeda. Rumus dari analisis BEP pada multiproduk
adalah sebagai berikut Formula analisis titik impas menjadi :

Fixed cost
BEP$ = --------------------------------------
∑[ (1 – Vi/Pi) x (Wi)]

Keterangan :

BEP$ = titik impas dalam dollar,


V = biaya variabel per unit,
P = harga per unit,
F = biaya tetap,
W = presentase setiap produk dari total penjualan dalam dollar,
i = setiap produk.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Produksi

Perencanaan Kapasitas Page 13


Dalam membuat perencanaan kapasitas produksi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi,
baik faktor internal maupun eksternal (Merlyana & Abbas, 2008). Berikut ini beberapa faktor
internal yang mempengaruhi kapasitas produksi, antara lain :
Tenaga kerja
Tenaga kerja atau tenaga kerja meruapakan salah satu faktor penting terhadap kapasitas yang
dapat direncanakan. Jumlah tenaga kerja yang semakin banyak akan menambah kapasitas
produksi suatu industri. Disamping itu, kemampuan atau keahlian tenaga kerja jumlah akan
mempengaruh kapasitas yang dapat direncanakan melalui jumlah output yang mampu
dihasilkan setiap jam oleh setiap tenaga kerja dalam satuan waktu tertentu. Pada dasarnya
kemampuan kapasitas yang dimiliki oleh suatu industri dapat diukur bersadarkan jumlah tenaga
kerja atau tenaga kerja dan jumlah mesin yang dimiliki, hal ini tergantung dari jenis industri atau
proses produksi yang dilakukan.

Mesin
Faktor internal lain yang mempengaruhi jumlah kapasitas produksi adalah ketersediaan jumlah
mesin dan kemampuan mesin dalam memproduksi suatu produk. Kapasitas mesin merupakan
salah satu faktor modal kerja yang mempengaruhi kemampuan produksi suatu industri. Semakin
banyak jumlah mesin serta kemampuan mesin dalam berproduksi, maka semakin tinggi kapasitas
yang dapat direncanakan.

Jam Kerja
Jumlah jam kerja yang tersedia dalam satuan waktu tertentu juga sangat mempengaruhi
kemampuan industri untuk memenauhi kapasitas sesuai dengan permintaan pelanggan. Misalnya
saja dalam kurun waktu bulan, jumlah jam kerja yang dipengaruhi hari libur akhir minggu
ataupun libur nasional, dapat mengurangi kapasitas produksi. Selain itu, jumlah jam kerja
setiap hari yang dioperasikan untuk indsurti tersebut juga mempengaruhi kapasitas yang mampu
dihasilkan, seperti sistem kerja 1 shift, 2 shift ataupun 3 shift.
Selain faktor internal, terdapat faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perencanaan kapasitas
suatu indusrti, antara lain:

Perencanaan Kapasitas Page 14


Jumlah Order
Jumlah order merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perencanaan kapasitas
produksi suatu industri, khususnya bagi industri yang bersifat make to order, dimana pembuatan
produk berdasarkan permintaan pelanggan. Jumlah order yang fluktuatif atau bahkan rendah
sangat mempengaruhi terhadap kelangsungan industri dalam melakukan perencanaan kapasitas,
karena ketidakstabilan tersebut akan menjadi hambatan dalam membuat perencanaan kapasitas
produksi. Namun, hal ini berbeda dengan industri yang bersifat make to stock, dimana industri
tersebut dapat melakukan perencanaan sendiri secara independen berdasarkan data peramalan
atau prediksi yang dimiliki, sehingga perencanaan kapasitas lebih mudah untuk dibuat.

Kemampuan atau Kapasitas Supplier/Subcontractor


Kegiatan industri merupakan suatu rantai yang saling berkaitan antara supplier, produsen dan
konsumen. Semakin besar atau kompleks suatu industri biasanya memiliki jumlah supplier serta
Subcontractor yang semakin banyak untuk mendukung kelangsungan produksi. Kemampuan
dari supplier dalam memasok bahan baku dan subcontractor dalam mendukug proses produksi
menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan kapasitas produksi. Dalam hal ini, tentunya
suatu indsutri sebagai produsen akan berusahan untuk memenuhi permintaan konsumen, tetapi
jika terdapat keterbatasan dari kemampuan supplier ataupun subcontractor yang mempengaruhi
kelangsungan produski, maka perlu dipertimbangkan lagi untuk mencari alternatif lain sehingga
kapasitas yang direncanakan dapat terpenuhi

2.7.2 METODE SIMPLEKS

Pengertian Metode Simpleks


Metode simpleks merupakan bagian dari linear programming yang digunakan sebagai alat untuk
memecahkan permasalahan yang menyangkut dua variabel keputusan atau lebih. Metode ini
menggunakan pendekatan tabel yang dinamakan tabel simpleks. Proses eksekusi untuk
mendapatkan hasil optimum dengan mengubah-ubah tabel simpleks sampai diperoleh hasil
positif di seluruh elemen nilai di baris Cj - Zj. Kelebihan dari metode ini adalah mampu
menghitung dua atau lebih variabel keputusan apabila dibandingkan dengan metode grafik yang
hanya mampu mengaplikasikan dua variabel keputusan.

Perencanaan Kapasitas Page 15


Langkah-langkah pengerjaan metode simpleks

1. Mengidentifikasikan variabel keputusan dan memformulasikan dalam simbol matematis.


2. Mengidentifikasikan tujuan yang akan dicapai dan kendala-kendala yang terjadi.
3. Memformulasikan tujuan dan kendala ke dalam fungsi model matematis.
4. Mengubah pertidaksamaan “ ≥ “ pada kendala menjadi “ = ” dengan menambahkan variabel
slack (S).
5. Memasukkan data fungsi tujuan dan kendala-kendala yang telah diubah tersebut ke dalam
tabel simpleks. Di samping itu juga menentukan nilai Cj , yaitu angka pada masing-masing
kolom yang akan dicari dikalikan dengan koefisien dasar (kd) dan kemudian mencari Cj - Zj.
6. Mencari baris kunci: negatif terbesar pada baris Cj - Zj.
7. Mencari kolom kunci: positif terkecil pada indeks (indeks = bj pada masing-masing baris
dibagi angka pada kolom kunci di masing-masing baris).
8. Mencari angka kunci: pertemuan antara kolom kunci dan baris kunci.
9. Mengubah variabel keputusan pada baris kunci dengan variabel keputusan pada kolom kunci
dan kemudian mengubah seluruh elemen pada baris kunci dengan cara membagi seluruh
elemen tersebut dengan angka kunci.
10. Mengubah nilai-nilai pada baris lain (di luar baris kunci) dengan menggunakan pendekatan
nilai baris yang baru = nilai-nilai baris yang lama dikurangi nilai-nilai pada baris kunci baru
yang telah dikalikan dengan koefisien kolom kunci pada baris awal tersebut.
11. Memastikan seluruh elemen pada baris Cj - Zj tidak ada yang bernilai negatif, apabila masih
terdapat nilai negatif maka diulangi melalui langkah ke-6 dan seterusnya.
12. Apabila seluruh elemen pada baris Cj - Zj tidak ada yang bernilai negatif maka proses
eksekusi telah selesai, nilai Z optimum dan besarnya variabel keputusan berada pada kolom
tersebut (Zj dan bj).

Perencanaan Kapasitas Page 16


Alur Metode Simpleks

Mulai

Identifikasi tujuan dan kendala

Formulasikan dalam model matematis

Mengubah pertidaksamaan pada kendala

Memasukkan ke dalam tabel simpleks

Mencari kolom kunci

Mencari baris kunci

Mencari angka kunci


Tidak
Melakukan perubahan pada baris
kunci
Melakukan perubahan pada baris yang lain

Seluruh elemen
Cj - Zj bernilai positif

Ya
Proses eksekusi selesaiYa
nilai Z dan variabel
keputusan ada pada Zj dan bj

Selesai

Perencanaan Kapasitas Page 17


Penyimpangan Metode Simpleks
1. Fungsi tujuan berbentuk minimasi
Secara umum bentuk normal metode simpleks untuk fungsi tujuan adalah maksimasi. Akan tetapi
tidak tertutup kemungkinan fungsi tujuan berbentuk minimasi. Langkah yang diambil apabila
fungsi tujuan berbentuk minimasi adalah dengan mengubahnya ke dalam bentuk maksimasi, yaitu
dengan mengalikan dengan (-1). Misalnya fungsi tujuan: minimumkan Z = 2X1 + 3X2, maka
diubah menjadi maksimumkan -Z = -2X1 - 3X2.
Perubahan pada fungsi tujuan berdampak pada eksekusi tabel simpleks, yaitu pada hasil akhir
dikalikan dengan (-1) karena fungsi tujuan mengalami perubahan dari minimasi ke maksimasi
dengan cara dikalikan dengan (-1).

2. Kendala berbentuk ≥ dan =


Apabila kendala pertidaksamaan berbentuk ≥ dan =, maka metode simpleks tersebut menggunakan
teknik M. M merupakan suatu bilangan positif yang nilainya sangat besar. Untuk kendala dengan
pertidaksamaan ≥ diubah dengan mengurangkan variabel slack (S) dan menambahkan dengan
variabel buatan (artificial variable/A). Sedangkan kendala berbentuk persamaan, maka pengubahan
terjadi dengan menambahkan variabel buatan (artificial variable/ A).
Misalnya terdapat fungsi kendala 30A + 15B ≥ 270 dan 5X + 10Y = 90, maka perubahan pada
fungsi kendala menjadi 30A + 15B - S1 + A1 = 270 dan 5X + 10Y + A2 = 90. Perubahan pada
kendala-kendala tersebut berpengaruh terhadap fungsi tujuan, misalkan fungsi tujuan semula
adalah maksimumkan Z = 2X1 + 3X2, maka menjadi Z = 2X1 + 3X2 - 0S1 + MA1 + MA2.

Perencanaan Kapasitas Page 18


Contoh Soal Maksimalisasi:

PT. Alpha Tekstil memiliki sebuah pabrik yang memproduksi dua jenis produk, yaitu kain sutera
dan wol. Produk tersebut dihasilkan perusahaan untuk memenuhi permintaan luar negeri (ekspor).
Untuk memproduksi kedua produk tersebut diperlukan bahan baku benang sutera, benang wol, dan
tenaga kerja. Maksimum penyedian benang sutera adalah 60 kg per hari, benang wol sebanyak 30
kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan
jam tenaga kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Jenis bahan baku Kain sutera Kain wol

Benang sutera 2 3
Benang wol - 2

Tenaga kerja 2 1

Kedua jenis produk tersebut memberikan keuntungan sebesar US $400,- untuk kain sutera dan US
$300,- untuk kain wol. Berdasarkan kondisi di atas, tentukan besarnya tingkat produksi kain sutera
dan kain wol agar keuntungan maksimum dan berapa keuntungan maksimum tersebut serta
tentukan apakah kapasitas seluruh kendala digunakan secara penuh (habis terpakai).

Jawab:
a. Mengidentifikasi variabel keputusan dan formulasikan dalam simbol matematis.
Variabel keputusannya adalah kain sutera (A) dan kain wol (B).
b. Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai dan kendala-kendala yang terjadi.
Tujuannya menentukan berapa unit kain sutera dan kain wol yang akan diproduksi untuk
mencapai keuntungan maksimum. Kendala-kendalanya adalah bahan baku dari benang sutera
dan benang wol serta jam tenaga kerja.

Perencanaan Kapasitas Page 19


c. Memformulasikan tujuan dan kendala ke dalam fungsi model matematis.

Produk

Kendala-kendala Kain sutera Kain wol Kapasitas


Benang sutera 2 3 60
Benang wol - 2 30
Tenaga kerja 2 1 40

Keuntungan / unit $ 400,- $ 300,-


Tingkat kegiatan A B

Model matematis:
Maksimumkan: Z= 400A +300B
Kendala-kendala:
2A + 3B ≤ 60
2B ≤ 30
2A + B ≤ 40
A, B≥ 0

d. Mengubah pertidaksamaan ≤ pada kendala menjadi persamaan dengan menambahkan variabel


slack (S).
 2A + 3B ≤ 60 → 2A + 3B + S1 = 60
 2B ≤ 30 → 2B + S2 = 30
 2A + B ≤ 40 → 2A + S3 = 40

Fungsi tujuan: Z= 400A + 300B + 0S1 + 0S2 + 0S3

Perencanaan Kapasitas Page 20


e. Memasukkan data fungsi tujuan dan kendala-kendala yang telah diubah tersebut ke dalam
tabel simpleks. Di samping itu juga menentukan nilai ∑Cj, yaitu angka pada masing-masing
kolom dikalikan dengan Cj dan kemudian mencari nilai Cj-Zj

Variabel Zj 400 300 0 0 0


Cj Indeks
dasar bj A B S1 S2 S3

0 S1 60 2 3 1 0 0 -

0 S2 30 0 2 0 1 0 -

0 S3 40 2 1 0 0 1 -

- Cj 0 0 0 0 0

- Cj - Zj 0 -400 -300 0 0 0

f. Mencari kolom kunci: negatif terbesar pada baris Cj-Zj

Variabel Zj 400 300 0 0 0


Cj Indeks
dasar bj A B S1 S2 S3

0 S1 60 2 3 1 0 0 -

0 S2 30 0 2 0 1 0 -

0 S3 40 2 1 0 0 1 -

- Cj 0 0 0 0 0

- Cj - Zj 0 -400 -300 0 0 0

Perencanaan Kapasitas Page 21


g. Mencari baris kunci: positif terkecil pada indeks (indeks= bj pada masing-masing baris dibagi
angka pada kolom kunci di masing-masing baris)

Variabel Zj 400 300 0 0 0


Cj Indeks
dasar bj A B S1 S2 S3

0 S1 60 2 3 1 0 0 30

0 S2 30 0 2 0 1 0 ~

0 S3 40 2 1 0 0 1 20

- Cj 0 0 0 0 0

- Cj - Zj 0 -400 -300 0 0 0

h. Mencari angka kunci: pertemuan antara kolom kunci dan baris kunci, untuk kasus ini angka
kuncinya adalah angka 2
i. Mengubah variabel keputusan pada baris kunci dengan variabel keputusan pada kolom kunci
dan kemudian mengubah seluruh elemen pada baris kunci dengan cara membagi seluruh
elemen tersebut dengan angka kunci

Variabel Zj 400 300 0 0 0


Cj Indeks
dasar bj A B S1 S2 S3

0 S1

0 S2

400 A 20 1 1/2 0 0 1/2

- Cj

- Cj - Zj

Perencanaan Kapasitas Page 22


j. Mengubah nilai-nilai pada baris lain (di luar baris kunci) dengan menggunakan pendekatan
nilai baris yang baru= nilai-nilai baris yang lama dikurangi nilai-nilai pada baris kunci yang
baru yang telah dikalikan dengan koefisien kolom kunci pada baris awal.

Baris S1 yang baru:


60 - (2 x 20) = 20
2 - (2 x 1) =0
3 - (2 x ½) =2
1 - (2 x 0) =1
0 - (2 x 0) =0
0 - (2 x ½) = -1

Baris S2 yang baru: karena koefisien kolom kunci pada S2 bernilai 0 maka baris S2 yang baru sama
dengan baris S2 yang lama

k. Memastikan seluruh elemen pada baris Cj - Zj tidak ada yang bernilai negatif. Karena pada
kasus ini masih terdapat nilai negatif (-100) maka proses selanjutnya mengikuti langkah f
(mencari kolom kunci) dan mengikuti proses yang telah ada.

Variabel Zj 400 300 0 0 0


Cj Indeks
dasar bj A B S1 S2 S3

0 S1 20 0 2 1 0 -1

0 S2 30 0 2 0 1 0

400 A 20 1 1/2 0 0 1/2

- Cj 8.000 400 200 0 0 200

- Cj - Zj 8.000 0 -100 0 0 200

Perencanaan Kapasitas Page 23


Keterangan baris C
(0 x 20) + (0 x 30) + (400 x 20) = 8.000
(0 x 0) + (0 x 0) + (400 x 1) = 400
(0 x 2) + (0 x 2) + (400 x 1/2) = 200
(0 x 1) + (0 x 0) + (400 x 0) = 0
(0 x 0) + (0 x 1) + (400 x 0) = 0
(0 x -1) + (0 x 0) + (400 x 1/2) = 200

Variabel Zj 400 300 0 0 0


Cj Indeks
dasar bj A B S1 S2 S3

0 S1 20 0 2 1 0 -1 10

0 S2 30 0 2 0 1 0 15

400 A 20 1 1/2 0 0 1/2 40

- Cj 8.000 400 200 0 0 200

- Cj - Zj 8.000 0 -100 0 0 200

Variabel Zj 400 300 0 0 0


Cj Indeks
dasar Bj A B S1 S2 S3

300 S1 10 0 1 1/2 0 -1/2

0 S2

400 A

- Cj

- Cj - Zj

Perencanaan Kapasitas Page 24


Baris S2 yang baru: Baris A yang baru:
30 – (2 x 10) = 10 20 - (½ x 10)= 15
0 – (2 x 0) =0 1-(½ x0) =1
2 – (2 x 1) =0 ½-(½x1) =0
0 – (2 x ½) = -1 0 - ( ½ x ½) =-¼
1 – (2 x 0) =1 0 - ( ½ x 0) =0
0 – (2 x – ½) = 1 ½ -( ½ x – ½ ) = ¾

Variable Zj 400 300 0 0 0


Cj Indeks
dasar bj A B S1 S2 S3

-300 B 10 0 1 1/2 0 -1/2 -

0 S1 10 0 0 -1 1 1 -

400 A 15 1 0 -1/4 0 3/4 -

- Cj 9.000 400 300 50 0 150 -

- Cj - Zj 9.000 0 0 50 0 150 -

l. Apabila seluruh elemen pada baris Cj - Zj tidak ada yang bernilai negatif maka proses eksekusi
telah selesai. Berdasarkan tabel simpleks terakhir, tidak ditemukan nilai negatif pada C j - Zj
dengan demikian tabel simpleks tersebut telah optimal.

Kesimpulan:
Tingkat produksi kain sutera sebanyak 15 unit dan kain wol sebanyak 10 unit. Besarnya
keuntungan maksimum perusahaan adalah $9.000. Sumber daya benang sutera dan tenaga kerja
telah digunakan secara penuh (habis terpakai/ scarce), sedangkan kapasitas benang wol (S 2)
berlebih/ abundant (masih tersisa 10 kg)

Perencanaan Kapasitas Page 25


Contoh Soal Minimalisasi:

Taro Co. pada tahun ini memproduksi tiga tipe produk, yaitu Alpha, Beta, dan Charlie. Tipe Alpha
diproduksi dengan biaya $ 1.000, sedangkan tipe Beta diproduksi dengan biaya $ 3.000 dan tipe
Charlie diproduksi dengan biaya $ 2.000. Ketiga produksi tersebut melewati tiga buah mesin
penyinaran. Setiap unit produk Alpha membutuhkan 1 kali penyinaran inframerah dan produk Beta
membutuhkan 4 kali penyinaran inframerah sebagai bahan utama, sementara produk Charlie tidak
membutuhkan sinar inframerah. Saat ini di gudang perusahaan terdapat paling sedikit 8 kali
penyinaran inframerah. Produk Alpha harus memenuhi sinar pelengkap sebesar 2 unit dan produk
Charlie membutuhkan 1 unit dan di gudang perusahaan paling sedikit terdapat 10 unit sinar
pelengkap. Sinar laser digunakan untuk produk Alpha dan Beta masing-masing sebesar 2 kali
penyinaran dan 3 kali penyinaran dari kapasitas maksimal yang ada sebanyak 15 kali penyinaran.
Berdasarkan data di atas, tentukan berapa unit produk Alpha, Beta, dan Charlie yang dihasilkan,
besarnya biaya minimum, dan tentukan harga bayangan (price shadow) untuk kasus ini serta
jelaskan arti harga bayangan tersebut.

Tipe Produk
Kapasitas
Kendala-kendala Alpha Beta Charlie
Inframerah 1 4 0 8
Sinar Pelengkap 2 0 1 10
Sinar Laser 2 3 0 15
Biaya / unit $ 1.000 $ 3.000 $ 2.000
Tingkat kegiatan X Y Z

Perencanaan Kapasitas Page 26


Model matematis:
Minimumkan (dalam ribuan): Z = X + 3Y + 2Z
Kendala-kendala:
 X + 4Y ≥ 8 → X + 4Y – S1 + A1 = 8
 2X + Z ≥ 10 → 2X + Z – S2 + A2 = 10
 2X + 3Y ≤ 15 → 2X + 3Y + S3 = 15
X, Y, Z ≥ 0
Minimumkan: Z = X + 3Y + 2Z
Maksimumkan : -Z = -X – 3Y – 2Z
Fungsi tujuan menjadi: -Z = -X – 3Y – 2Z – 0S1 -0S2 – MA1 – MA2

Variabel Zj -1 -3 -2 0 0 0 -M -M
Cj Indeks
dasar bj X Y Z S1 S2 S3 A1 A2

-M A1 8 1 4 0 -1 0 0 1 0 -

-M A2 10 2 0 1 0 -1 0 0 1 -

0 S3 15 2 3 0 0 0 1 0 0 -

- Cj -18M -3M -4M -M M M 0 -M -M

- Cj-Zj -18M -M+3 -M+3 -M+2 M M 0 0 0

Perencanaan Kapasitas Page 27


Variabel Zj -1 -3 -2 0 0 0 -M -M
C1 Indeks
dasar bj X Y Z S1 S2 S3 A1 A2

-M A1 8 1 4 0 -1 0 0 1 0 2

-M A2 10 2 0 1 0 -1 0 0 1 ~

0 S3 15 2 3 0 0 0 1 0 0 5

- Cj -18M -3M -4M -M M M 0 -M -M

- Cj-Zj -18M -3M+1 -4M+3 -M+2 M M 0 0 0

Variabel Zj -1 -3 -2 0 0 0 -M -M
Cj Indeks
dasar bj X Y Z S1 S2 S3 A1 A2

-3 Y 2 1/4 1 0 -1 -1/4 0 1/4 0 -

-M A2 -

0 S3 -

- Cj

- Cj-Zj

Baris A2 yang baru: karena koefisien kolom kunci pada A2 bernilai 0 maka baris A2 yang baru
sama dngan baris A2 yang lama.

Perencanaan Kapasitas Page 28


Baris S3 yang baru:
15 - (3 x 2) =9
2 - (3 x 1/4) = 5/4
3 - (3 x 1) =0
0 - (3 x 0) =0
0 - (3 x -1/4) = 3/4
0 - (3 x 0) =0
1 - (3 x 0) =1
0 - (3 x 1/4) = -3/4
0 - (3 x 0) =0

Variabel Zj -1 -3 -2 0 0 0 -M -M
Cj Indeks
dasar bj X Y Z S1 S2 S3 A1 A2

-3 Y 2 1/4 1 0 -1/4 0 0 1/4 0 8

-M A2 10 2 0 1 0 -1 0 0 1 5

0 S3 9 5/4 0 0 3/4 0 1 -3/4 0 36/5

- Cj -10M-6 -2M-3/4 -3 -M 3/4 M 0 -3/4 0

- Cj-Zj -10M-6 -2M+1/4 -0 -M+2 3/4 M 0 -3/4+M

Perencanaan Kapasitas Page 29


Variabel Zj -1 -3 -2 0 0 0 -M -M
Cj Indeks
dasar bj X Y Z S1 S2 S3 A1 A2

-3 Y

-1 X 5 1 0 1/2 0 -1/2 0 0 1/2

0 S3

- Cj

- Cj-Zj

Baris Y yang baru: Baris S3 yang baru:


2 - (1/4 x 5) = 3/4 9 - (5/4 x 5) = 11/4
1/4 - (1/4 x 1) = 0 5/4 - (5/4 x 1) = 0
1 - (1/4 x 0) =1 0 - (5/4 x 0) =0
0 - (1/4 x 1/2) = -1/8 0 - (5/4 x 1/2) = -5/8
-1/4 - (1/4 x 0) = -1/4 3/4 - (5/4 x 0) = 3/4
0 - (1/4 x -1/2) = 1/8 0 - (5/4 x -1/2) = 5/8
0 - (1/4 x 0) =0 1 - (5/4 x 0) =1
1/4 - (1/4 x 0) = 1/4 -3/4 - (5/4 x 0) = -3/4
0 - (1/4 x 1/2) = -1/8 0 - (5/4 x 1/2) = -5/8

Perencanaan Kapasitas Page 30


Variabel Zj -1 -3 -2 0 0 0 -M -M
Cj Indeks
dasar bj X Y Z S1 S2 S3 A1 A2

-3 Y 3/4 0 1 -1/8 -1/4 1/8 0 1/4 -1/8 -

-1 X 5 1 0 1/2 0 -1/2 0 0 1/2 -

0 S3 11/4 0 0 -5/8 3/4 5/8 1 -3/4 -5/8 -

- Cj -29/4 -1 -3 -1/8 3/4 1/8 0 -3/4 -1/8

- Cj-Zj -29/4 0 0 15/8 3/4 1/8 0 M-3/4 M-1/8

Kesimpulan:
Seluruh elemen Cj - Zj tidak ada yang bernilai negatif, maka penyelesaian telah optimal. Besarnya tingkat
produksi Alpha sebesar 5 unit dan Beta sebesar 3/4 unit dengan keuntungan maksimum perusahaan
adalah (-Z= -29/4) atau Z= 29/4 (dalam ribuan) atau $ 7,250. Harga bayangan (price shadow) sumber
daya I (S1)= 3/4, S2= 1/8, S3= 0. Arti dari harga bayangan adalah apabila sumber daya I berubah sebesar
satu unit maka akan merubah keuntungann sebesar 3/4, apabila sumber daya II berubah satu unit maka
akan merubah keuntungan sebesar 1/8.

Perencanaan Kapasitas Page 31


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perencanaan kapasitas adalah proses untuk memutuskan kebutuhan kapasitas produksi oleh
perusahaan untuk mempertemukan perubahan permintaan setiap produk. Tujuan perancanaan
kapasitas adalah pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang
tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan.

Keputusan perencanaan kapasitas adalah salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer. Hal ini dapat mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Oleh karena itu, dalam memproduksi produk harus memperhatikan berapa jumlah yang akan
diproduksi agar dapat mencapai keuntungan yang maksimum. Selain itu, kita harus membuat
beberapa strategi khusus agar produk yang kita jual tidak sampai kalah saing di pasaran. Dengan
mempetimbangkan berbagai analisis seperti analisi Break Event Point dan juga
mempertimbangkan analisis menggunakan metode Simpleks.

3.2 SARAN
Setiap perusahaan diharapkan dapat membuat perencanaan kapasitas dengan strategi yang paling
baik dan memungkinkan untuk setiap perusahaan sesuai dengan strategi operasi perusahaan.
Perusahaan harus jeli melihat peluang kapan perusahaan harus memproduksi lebih kapan
perusahaan harus memproduksi cukup barang agar tidak adanya barang-barang yang berlebih
dan tidak menimbulkan biaya-biaya lain yang tidak dibutuhkan.

Perencanaan Kapasitas Page 32


DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay dan Barry Rander. 2009. “Manajemen Operasi” Buku 1 Edisi Ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat.

Wijaya, Andi. 2013. “Pengantar Riset Operasi” Edisi Ketiga. Jakarta: Mitra Wacana Media.

http://ayodongklik.blogspot.co.id/2016/01/perencanaan-kapasitas-manajemen-operasi.html

Perencanaan Kapasitas Page 33

Anda mungkin juga menyukai