PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya persaingan, dalam mencapai tujuan utama yaitu memperoleh
keuntungan. Perusahaan adanya harapan akan berumur panjang dan selalu berkembang mencapai
kemajuan yang paling maksimal. Oleh karena itu, semua perusahaan dituntut untuk selalu dapat
memenuhi semua kebutuhan konsumen sesuai dengan bidang usahanya masing-masing terutama
dalam hal kualitas barang yang baik serta waktu penyelesaian produksi yang cepat.
Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya tersebut, sering kali perusahaan
dihadapkan oleh berbagai masalah seperti terbatasnya faktor-faktor produksi. Untuk itu faktor-
faktor produksi itu harus dikelola melalui manajemen perusahaan yang baik yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Sehingga dalam suatu produksi di
butuhkan perhatian terhadap ketersediaan kapasitas yang ada. Perencanaan kapasitas dianggap
sebagai suatu hal yang penting dalam menentukan kapasitas yang harus dibutuhkan dalam suatu
perusahaan tersebut.
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughtphut), atau jumlah unit yang dapat ditahan,
diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah
permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Jika fasilitas terlalu
besar, sebagian fasilitas akan mengenggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan
pada produk yang ada atau pelanggan. Jika fasilitas terlalu kecil, pelanggan bahkan pasar
keseluruhan akan hilang. Oleh karena itu, penetapan ukuran fasilitas sangat menentukan tujuan
pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi tinggi.
Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu
tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran (output) per satuan waktu. Pengertian
kapasitas ini harus dilihat dari tiga perspektif agar lebih jelas, yaitu:
1. Kapasitas Desain: Menunjukkan output maksimum pada kondisi ideal dimana tidak ada
produk yang rusak atau cacat, hanya untuk perawatan yang rutin.
2. Kapasitas Efektif: Menunjukkan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. Pada
umumnya kapasitas efektif lebih rendah dari pada kapasitas desain. Kapasitas efektif sering
kali lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah didesain
untuk versi produk sebelumnya atau bauran produk yang berbeda daripada yang sekarang
sedang diproduksi.
3. Kapasitas Aktual: Menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi.
Kapasitas aktual sedapat mungkin harus diusahakan sama dengan kapasitas efektif.
Kunci peningkatan efisiensi sering terdapat dalam perbaikan permasalahan kualitas dan dalam
penjadwalan, pelatihan, dan pemeliharaan yang efektif. Utilisasi dapat dihitung sebagai berikut :
Melalui tingkat utilisasi dan efisiensi, akan diketahui seberapa jauh perencanaan kapasitas
berjalan dengan semestinya. Heizer dan Render (1997) merumuskan utilisasi sebagai output
actual dibagi dengan kapasitas desain, dan efisiensi diperoleh dari rasio output actual terhadap
kapasitas efektif.
Kapasitas menentukan :
Kapasitas dihitung berdasarkan = (jumlah dari mesin atau pekerja) x (jumlah waktu kerja) x
(waktu penggunaan) x (efisiensi)
Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan dapat menjadi prosedur rumit yang sebagaian
besar didasarkan pada permintaan di masa mendatang. Jika permintaan barang dan jasa dapat
diramalkan dengan tingkat ketepatan yang cukup, maka penentuan kebutuhan kapasitasnya dapat
langsung dilakukan.
Selain integrasi dan investasi yang ketat, Heizer dan Render (1997) memaparkan
empat pertimbangan khusus bagi terciptanya keputusankapasitas yang baik, yaitu:
Walaupun terdapat peramalan yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan peramalan
tersebut, dapat terjadi ketidakcocokan antara permintaan aktual dan kapasitas yang
tersedia. Ketidakcocokan ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas
melebihi permintaan. Perusahaan dapat memiliki beberapa pilihan:
Menentukan kebutuhan kapasitas masa depan bisa menjadi prosedur yang rumit, yang sebagian
besar didasarkan pada permintaan di masa yang akan datang. Jika permintaan barang dan jasa
dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang memadai, maka penentuan kebutuhan kapasitas
dapat langsung dilakukan.
Penentuan kapasitas biasanya membutuhkan dua tahap, yaitu :
1. Tahap pertama, permintaan masa depan diramalkan dengan model tradisional
2. Tahap kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan kebutuhan kapasitas
serta peningkatkan ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.
Yang menarik, pertumbuhan permintaan biasanya terjadi secara bertahap dalam unit yang kecil,
dimana penambahan kapasitas biasanya terjadi secara serentak dan dalam unit yang
besar. Pertentangan ini sering menyulitkan perluasan kapasitas.
Perencanaan kapasitas perlu di lakukan oleh sebuah perusahaan untuk mengetahui beberapa
aspek yang menunjang produksi suatuperusahaan agar mendapatkan keuntungan yang optimum
dan biaya yang minimum. Selain bertujuan untuk meningkatkan keuntunganperusahaan,
perencanaan kapasitas perlu terintegrasi dengan visi, misi dan tujuan dari suatu bisnis. Berbagai
metode perhitungankapasitas diarahkan untuk menunjang perencanaan kapasitas yang efektif
dan efisien. Berikut dijelaskan beberapa metode yangdapat digunakan dalam perencanaan
kapasitas.
Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki
oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis titik impas adalah untuk
menemukan sebuah titik, dalam satuan mata uang dan unit, di mana biaya sama dengan
keuntungan. Titik inilah yang disebut sebagai titik impas. Perusahaan harus beroperasi di atas
tingkat ini untuk mencapai keuntungan. Selain mengatahui kemampuan perusahaan
Biaya tetap adalah biaya yang tetap ada walaupun tidak ada satu unit pun yang
diproduksi. Contohnya adalah penyusutan, pajak, utang, dan pembayaran hipotek. Biaya
variable adalah biaya yang bervariasi sesuai dengan banyaknya unit yang
diproduksi. Kontribusi adalah perbedaan antara harga jual dan biaya variable. Fungsi
pendapatan adalah fungsi yang meningkat sesuai dengan meningkatnya harga jual setiap unit.
Berdasarkan jenis produk yang diproduksi, maka perhitungan analisis titik impas dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu: analisis produk tunggal dan analisis multi produk. Keduanya dijelaskan
sebagai berikut:
Sehingga apabila penjualan melebihi titik tersebut maka perusahaan mulai mendapatkan untung.
Estimasi biaya yang diperlukan dalam analisi BEP adalah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan besaran yang tetap dan tidak
tergantung pada volume penjualan. Pada biaya tetap ini biaya satuan (unit cost) akan berubah
Rumus dari analisis BEP pada produk tunggal adalah sebagai berikut:
Fixed cost
BEP = ---------------------
1 – (V/P)
Fixed cost
BEP = ---------------------
P–V
Keterangan :
BEP = titik impas,
V = biaya variabel,
P = harga jual.
Fixed cost
BEP$ = --------------------------------------
∑[ (1 – Vi/Pi) x (Wi)]
Keterangan :
Mesin
Faktor internal lain yang mempengaruhi jumlah kapasitas produksi adalah ketersediaan jumlah
mesin dan kemampuan mesin dalam memproduksi suatu produk. Kapasitas mesin merupakan
salah satu faktor modal kerja yang mempengaruhi kemampuan produksi suatu industri. Semakin
banyak jumlah mesin serta kemampuan mesin dalam berproduksi, maka semakin tinggi kapasitas
yang dapat direncanakan.
Jam Kerja
Jumlah jam kerja yang tersedia dalam satuan waktu tertentu juga sangat mempengaruhi
kemampuan industri untuk memenauhi kapasitas sesuai dengan permintaan pelanggan. Misalnya
saja dalam kurun waktu bulan, jumlah jam kerja yang dipengaruhi hari libur akhir minggu
ataupun libur nasional, dapat mengurangi kapasitas produksi. Selain itu, jumlah jam kerja
setiap hari yang dioperasikan untuk indsurti tersebut juga mempengaruhi kapasitas yang mampu
dihasilkan, seperti sistem kerja 1 shift, 2 shift ataupun 3 shift.
Selain faktor internal, terdapat faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perencanaan kapasitas
suatu indusrti, antara lain:
Mulai
Seluruh elemen
Cj - Zj bernilai positif
Ya
Proses eksekusi selesaiYa
nilai Z dan variabel
keputusan ada pada Zj dan bj
Selesai
PT. Alpha Tekstil memiliki sebuah pabrik yang memproduksi dua jenis produk, yaitu kain sutera
dan wol. Produk tersebut dihasilkan perusahaan untuk memenuhi permintaan luar negeri (ekspor).
Untuk memproduksi kedua produk tersebut diperlukan bahan baku benang sutera, benang wol, dan
tenaga kerja. Maksimum penyedian benang sutera adalah 60 kg per hari, benang wol sebanyak 30
kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan
jam tenaga kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Benang sutera 2 3
Benang wol - 2
Tenaga kerja 2 1
Kedua jenis produk tersebut memberikan keuntungan sebesar US $400,- untuk kain sutera dan US
$300,- untuk kain wol. Berdasarkan kondisi di atas, tentukan besarnya tingkat produksi kain sutera
dan kain wol agar keuntungan maksimum dan berapa keuntungan maksimum tersebut serta
tentukan apakah kapasitas seluruh kendala digunakan secara penuh (habis terpakai).
Jawab:
a. Mengidentifikasi variabel keputusan dan formulasikan dalam simbol matematis.
Variabel keputusannya adalah kain sutera (A) dan kain wol (B).
b. Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai dan kendala-kendala yang terjadi.
Tujuannya menentukan berapa unit kain sutera dan kain wol yang akan diproduksi untuk
mencapai keuntungan maksimum. Kendala-kendalanya adalah bahan baku dari benang sutera
dan benang wol serta jam tenaga kerja.
Produk
Model matematis:
Maksimumkan: Z= 400A +300B
Kendala-kendala:
2A + 3B ≤ 60
2B ≤ 30
2A + B ≤ 40
A, B≥ 0
0 S1 60 2 3 1 0 0 -
0 S2 30 0 2 0 1 0 -
0 S3 40 2 1 0 0 1 -
- Cj 0 0 0 0 0
- Cj - Zj 0 -400 -300 0 0 0
0 S1 60 2 3 1 0 0 -
0 S2 30 0 2 0 1 0 -
0 S3 40 2 1 0 0 1 -
- Cj 0 0 0 0 0
- Cj - Zj 0 -400 -300 0 0 0
0 S1 60 2 3 1 0 0 30
0 S2 30 0 2 0 1 0 ~
0 S3 40 2 1 0 0 1 20
- Cj 0 0 0 0 0
- Cj - Zj 0 -400 -300 0 0 0
h. Mencari angka kunci: pertemuan antara kolom kunci dan baris kunci, untuk kasus ini angka
kuncinya adalah angka 2
i. Mengubah variabel keputusan pada baris kunci dengan variabel keputusan pada kolom kunci
dan kemudian mengubah seluruh elemen pada baris kunci dengan cara membagi seluruh
elemen tersebut dengan angka kunci
0 S1
0 S2
- Cj
- Cj - Zj
Baris S2 yang baru: karena koefisien kolom kunci pada S2 bernilai 0 maka baris S2 yang baru sama
dengan baris S2 yang lama
k. Memastikan seluruh elemen pada baris Cj - Zj tidak ada yang bernilai negatif. Karena pada
kasus ini masih terdapat nilai negatif (-100) maka proses selanjutnya mengikuti langkah f
(mencari kolom kunci) dan mengikuti proses yang telah ada.
0 S1 20 0 2 1 0 -1
0 S2 30 0 2 0 1 0
0 S1 20 0 2 1 0 -1 10
0 S2 30 0 2 0 1 0 15
0 S2
400 A
- Cj
- Cj - Zj
0 S1 10 0 0 -1 1 1 -
- Cj - Zj 9.000 0 0 50 0 150 -
l. Apabila seluruh elemen pada baris Cj - Zj tidak ada yang bernilai negatif maka proses eksekusi
telah selesai. Berdasarkan tabel simpleks terakhir, tidak ditemukan nilai negatif pada C j - Zj
dengan demikian tabel simpleks tersebut telah optimal.
Kesimpulan:
Tingkat produksi kain sutera sebanyak 15 unit dan kain wol sebanyak 10 unit. Besarnya
keuntungan maksimum perusahaan adalah $9.000. Sumber daya benang sutera dan tenaga kerja
telah digunakan secara penuh (habis terpakai/ scarce), sedangkan kapasitas benang wol (S 2)
berlebih/ abundant (masih tersisa 10 kg)
Taro Co. pada tahun ini memproduksi tiga tipe produk, yaitu Alpha, Beta, dan Charlie. Tipe Alpha
diproduksi dengan biaya $ 1.000, sedangkan tipe Beta diproduksi dengan biaya $ 3.000 dan tipe
Charlie diproduksi dengan biaya $ 2.000. Ketiga produksi tersebut melewati tiga buah mesin
penyinaran. Setiap unit produk Alpha membutuhkan 1 kali penyinaran inframerah dan produk Beta
membutuhkan 4 kali penyinaran inframerah sebagai bahan utama, sementara produk Charlie tidak
membutuhkan sinar inframerah. Saat ini di gudang perusahaan terdapat paling sedikit 8 kali
penyinaran inframerah. Produk Alpha harus memenuhi sinar pelengkap sebesar 2 unit dan produk
Charlie membutuhkan 1 unit dan di gudang perusahaan paling sedikit terdapat 10 unit sinar
pelengkap. Sinar laser digunakan untuk produk Alpha dan Beta masing-masing sebesar 2 kali
penyinaran dan 3 kali penyinaran dari kapasitas maksimal yang ada sebanyak 15 kali penyinaran.
Berdasarkan data di atas, tentukan berapa unit produk Alpha, Beta, dan Charlie yang dihasilkan,
besarnya biaya minimum, dan tentukan harga bayangan (price shadow) untuk kasus ini serta
jelaskan arti harga bayangan tersebut.
Tipe Produk
Kapasitas
Kendala-kendala Alpha Beta Charlie
Inframerah 1 4 0 8
Sinar Pelengkap 2 0 1 10
Sinar Laser 2 3 0 15
Biaya / unit $ 1.000 $ 3.000 $ 2.000
Tingkat kegiatan X Y Z
Variabel Zj -1 -3 -2 0 0 0 -M -M
Cj Indeks
dasar bj X Y Z S1 S2 S3 A1 A2
-M A1 8 1 4 0 -1 0 0 1 0 -
-M A2 10 2 0 1 0 -1 0 0 1 -
0 S3 15 2 3 0 0 0 1 0 0 -
-M A1 8 1 4 0 -1 0 0 1 0 2
-M A2 10 2 0 1 0 -1 0 0 1 ~
0 S3 15 2 3 0 0 0 1 0 0 5
Variabel Zj -1 -3 -2 0 0 0 -M -M
Cj Indeks
dasar bj X Y Z S1 S2 S3 A1 A2
-M A2 -
0 S3 -
- Cj
- Cj-Zj
Baris A2 yang baru: karena koefisien kolom kunci pada A2 bernilai 0 maka baris A2 yang baru
sama dngan baris A2 yang lama.
Variabel Zj -1 -3 -2 0 0 0 -M -M
Cj Indeks
dasar bj X Y Z S1 S2 S3 A1 A2
-M A2 10 2 0 1 0 -1 0 0 1 5
-3 Y
0 S3
- Cj
- Cj-Zj
Kesimpulan:
Seluruh elemen Cj - Zj tidak ada yang bernilai negatif, maka penyelesaian telah optimal. Besarnya tingkat
produksi Alpha sebesar 5 unit dan Beta sebesar 3/4 unit dengan keuntungan maksimum perusahaan
adalah (-Z= -29/4) atau Z= 29/4 (dalam ribuan) atau $ 7,250. Harga bayangan (price shadow) sumber
daya I (S1)= 3/4, S2= 1/8, S3= 0. Arti dari harga bayangan adalah apabila sumber daya I berubah sebesar
satu unit maka akan merubah keuntungann sebesar 3/4, apabila sumber daya II berubah satu unit maka
akan merubah keuntungan sebesar 1/8.
3.1 KESIMPULAN
Perencanaan kapasitas adalah proses untuk memutuskan kebutuhan kapasitas produksi oleh
perusahaan untuk mempertemukan perubahan permintaan setiap produk. Tujuan perancanaan
kapasitas adalah pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang
tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan.
Keputusan perencanaan kapasitas adalah salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh
manajer. Hal ini dapat mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Oleh karena itu, dalam memproduksi produk harus memperhatikan berapa jumlah yang akan
diproduksi agar dapat mencapai keuntungan yang maksimum. Selain itu, kita harus membuat
beberapa strategi khusus agar produk yang kita jual tidak sampai kalah saing di pasaran. Dengan
mempetimbangkan berbagai analisis seperti analisi Break Event Point dan juga
mempertimbangkan analisis menggunakan metode Simpleks.
3.2 SARAN
Setiap perusahaan diharapkan dapat membuat perencanaan kapasitas dengan strategi yang paling
baik dan memungkinkan untuk setiap perusahaan sesuai dengan strategi operasi perusahaan.
Perusahaan harus jeli melihat peluang kapan perusahaan harus memproduksi lebih kapan
perusahaan harus memproduksi cukup barang agar tidak adanya barang-barang yang berlebih
dan tidak menimbulkan biaya-biaya lain yang tidak dibutuhkan.
Heizer, Jay dan Barry Rander. 2009. “Manajemen Operasi” Buku 1 Edisi Ketujuh. Jakarta:
Salemba Empat.
Wijaya, Andi. 2013. “Pengantar Riset Operasi” Edisi Ketiga. Jakarta: Mitra Wacana Media.
http://ayodongklik.blogspot.co.id/2016/01/perencanaan-kapasitas-manajemen-operasi.html