pipit larasati
Tidak ada komentar:
I. PENDAHULUAN
Sebuah sistem informasi manajemen atau SIM adalah sebuah sistem informasi yang
selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi
dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi juga sangat berpengaruh kepada pemimpin karena pimpinan di hadapkan
kepada perubahan-perubahan tertentu. SIM mencakup semua sistem manajemen yang ada di
perusahaan, termasuk Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Beberapa manfaat atau
fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:[1]
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai,
tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara
kritis.
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)
1. Pengertian Sistem
Sistem, menurut sejarahnya berasal dari bahasa Yunani yaitu
“sistema” yang berarti kesatuan,yakni keseluruhan dari bagian-bagian yang
mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Kata “sistema” tersebut
pada akhirnya dikembangkan menjadi berbagai macam definisi yang
bervariasi sesuai dengan bidang ilmu atau bidang kajian masing-masing,
namun pada intinya masih tetap sama yaitu kumpulan dari sub-sub sistem
yang saling berhubungan dan bekerja sama.[2]
Beberapa pengertian atau definisi mengenai sistem yang diberikan oleh para ahli
sebagai bahan perbandingan antara lain sebagai berikut:
a. Sistem menurut O’Brien dan Marakas adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung
dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan.
b. Pengertian sistem menurut Kadir sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.
c. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa sistem mempunyai dua pengertian; (a)
Seper-angkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; dan
(b) Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya.
Dari definisi-definisi di atas, terlihat bahwa masing-masing menekankan bahwa sistem
memakai pendekatan pada elemen atau komponen. Artinya, bahwa sistem ha-ruslah terdiri atas
berbagai komponen/elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan yang
utuh.[3]
2. Pengertian Informasi
Pengertian informasi menurut beberapa ahli diantaranya:
a. Azhar Susanto, informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.
b. Gordon B. Davis dan Margrethe H.Olson menjelaskan bahwa informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil
keputusan saat ini atau mendatang.
Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki
nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna. Data adalah representasi dari fakta atau gambaran
mengenai suatu objek atau kejadian.
Informasi merupakan sebuah komponen yang pokok dan sangat penting di dalam
sebuah organisasi karena sebuah organisasi bisa menjadi maju jika mendapatkan informasi yang
akurat bahkan sebaliknya organisasi bisa berantakan jika mendapat informasi yang kurang
berkualitas, maka dari itu perlu dikelola dengan benar sebuah informasi untuk kejamuan
organisasi.[4] Adapun informasi yang berkualitas menurut Raymond Mc. Load harus akurasi
(sesuai dengan prosedur), relevansi, ketepatan wkatu, dan kelengkapan.
3. Definisi Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi merupakan penggabungan dari sistem dan informasi, sistem informasi
adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang slaing terintegrasi dan berkolaborasi untuk
menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya computer
sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi penggunan.
Jika dikaitkan dengan manajemen, Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah
kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk membantu
manajemen dalam menyelesaikan masalah dan memberikan informasi yang berkualitas kepada
manajemen dengan cara mengolah data dengan computer sehingga bernilai tambah atau
bermanfaat bagi pengguna.[5]
Dalam hal ini, untuk memahami SIM adalah informasi, teknologi informasi dan
manusia. Informasi merupakan data-data yang diolah dan sudah memiliki nilai tambah bagi
pengguna, teknologi informasi merupakan computer (hardware dan software) dan
komunikasinya sedangkan manusia merupakan orang-orang yang mengelola dan menggunakan
informasi dan teknologi informasi tersebut.
B. Manajemen Sumber Daya Insani dalam Perbankan
1. Pengertian MSDM Perbankan
Sebelum membahas MSDM perbankan dirasa perlu mengetahui apa
yang dimaksud dengan MSDM. Berikut pengertian MSDM menurut beberapa
ahli:[6]
a. Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, MSDM adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
b. Menurut Dale Yoder, MSDM adalah penyedia kepemimpinan dan
pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja.
Salah satu pengelolaan paling penting dalam dunia perbankan di
samping pemasaran bank adalah pengelolaan terhadap Sumber Daya
Manusianya (SDM). Sumber daya manusia merupakan tulang punggung
dalam menjalankan roda kegiatan operasional suatu bank. Untuk itu,
penyediaan sumber daya manusia (banker) sebagai motorik penggerak
operasional bank haruslah disiapkan sedini mungkin.
Sumber daya yang dimiliki oleh bank haruslah memiliki kemampuan
dalam menjalankan setiap transaksi perbankan, mengingat faktor pelayanan
yang diberikan oleh para karyawan ini sangat menentukan sukses tidaknya
bank ke depan. Sehingga kemampuan yang telah dimiliki harus diasah
secara terus-menerus, baik melalui pengalaman kerja maupun pelatihan dan
pengembangan.
Bagi dunia perbankan yang memiliki kegiatan yang begitu padat
dalam arti setiap transaksi harus selesai dalam waktu yang relative singkat,
maka seorang karyawan yang dimiliki haruslah memiliki beberapa
persyaratan yang khusus. Seorang karayawan bank harus memiliki
ketrampilan dalam dunia perbankan agar dapat melayani setiap produk
perbankan yang ditawarkan secara cepat, tepat, dan memuaskan. Dengan
kata lain, karyawan bank haruslah memiliki kualitas yang benar-benar dapat
diandalkan atau menjadi seorang banker professional, sehingga mampu
menjual setiap produk yang dimiliki oleh bank. Karyawan bank juga
diharuskan memiliki mental yang kuat dalam menghadapi setiap tantangan
yang dihadapinya. Sifat pantang menyerah dan cepat berputus asa bukanlah
mental karyawan suatu bank. [7]
Adapun langkah-langkah dalam pengelolaan SDM perbankan,
meliputi:[8]
1. Analisis Jabatan
2. Perencanaan Tenaga Kerja
3. Rekruitmen dan seleksi
4. Pelatihan dan pengembangan
5. Perencanaan Karier
6. Penilaian prestasi kerja
7. Pemberian kompensasi
8. Integrasi dan pemeliharaan
9. Pemutusan hubungan kerja
Dari langkah-langkah tersebut dapat disimpulkan bahawa
manajemen sumber daya manusia perbankan adalah kegiatan pengelolaan
sumber daya manusia yang ada di bank melalui kegiatan perancangan
analisis jabatan, perencanaan tenaga kerja, rekruitmen dan seleksi,
pelatihan dan pengembangan, perencanaan karier, penilaian prestasi kerja
damapi dengan pemberian kompensasi yang transparan. Pengelolaan ini
tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi harus dilakukan secara
bersamaan.
b. Jenis-jenis, susunan umur, tingkat pendidikan, serta penyebaran atau pemerataan tenaga kerja
d. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum etratasi dan potensi masalah
4. Desain sistem
Desain sistem didefinisikan sebagai proses di mana kebutuhan-kebutuhan telah diuraikan
pada tahap analisis, kemudian diterjemahkan ke dalam model presentasi perangkat lunak. Desain
sistem terdiri dari tiga bagian, yaitu desain user interface, desain data, dan desain proses.
Langkah-langkah dasar yang dilakukan dalam proses desain antara lain:
a. Mendefinisikan tujuan sistem
5. Implementasi sistem
Program komputerisasi yang tersusun perlu diuji coba dalam waktu yang memadai,
sampai semua bagian di dalam organisasi tidak lagi menemukan kesalahan pada program
tersebut. Tahapan ini dilanjutkan hingga sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai
dengan keinginan pengguna. Beberapa hal yang terdapat dalam tahap ini sebagai berikut:
a. Akuisisi perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Ardana, I Komang, dkk. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Graha Ilmu,
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Khasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT Salemba empat.
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi(Edisi
Revisi). Jakarta : PT Rajja Grafindo Prasada.
Siagian, Sondang P. 1990. Sistem Informasi untuk Pengambilan
Keputusan. Jakarta: CV Haji Masagung.
Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen (Konsep Dasar,
Analisis, dan Metode Pengembangan). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumber Internet atau jurnal:
Anggadini, Sri Dewi. Majalah Ilmiah UNIKOM (Analisis Sistem Informasi Manajemen
Berbasis Komputer dalam Proses Pengambilan Keputusan). Vol. 11 No. 2, hlm.
1http://organisasi.org/sistem-informasi-sumber-daya-manusia-sdm-hemmud-
fachan-ibnu-hasan, diakses pukul 10.00 WIB tanggal 9 Juni 2015.
http://duniabaca.com/pengertian-dan-manfaat-sim-sistem-informasi-
manajemen.html, diakses pukul 09.30 WIB tanggal 8 Juni 2015.
Maylasari, Ika. 2011. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Sumber Daya Manusia . Institut Pertanian Bogor
[1] http://duniabaca.com/pengertian-dan-manfaat-sim-sistem-informasi-
manajemen.html, diakses pukul 09.30 WIB tanggal 8 Juni 2015.