PERILAKU KEORGANISASIAN
KOMPENSASI RENDAH MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA
KARYAWAN
Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
Khomsa Nurdiani
Ika Nur Cahyati
Ika Widia Liawati
Uswatun Khasanah
B.211.13.0002
B.211.13.0092
B.211.13.0167
B.211.13.0175
BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam era globalisasi kompetisi persaingan disegala bidang yang menuntut
untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompitisi yang tinggi
menuntut pula suatu perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya manusia yang
dimiliki. Hal ini disebabkan oleh pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia
terhadap efektifitas dan efisiensi perusahaan. Dimana karyawan sebagai sumber daya
manusia merupakan kunci sukses dalam keberhasilan suatu perusahaan. Pengelolaan
sumber daya manusia yang baik akan mendorong perusahaan kearah pencapaian
tujuan.
Idealnya, setiap karyawan memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat
memberikan pelayanan secara maksimal. Namun secara faktual, banyak karyawan
yang memiliki kinerja yang relatif rendah. Agar kinerja karyawan tersebut dapat
meningkat dan mencapai target yang telah ditentukan, maka
perlu diberikan
kompensasi yang sesuai dan motivasi yang tepat agar memiliki kinerja yang tinggi
sehingga dapat memberikan pelayanan secara maksimal.
Kompensasi dan motivasi sangat penting dalam meningkatkan kinerja
pegawai. Kompensasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan
guna mendapatkan hasil yang terbaik, motivasi kerja karyawan perlu dibangkitkan
agar karyawan dapat melaksanakan kinerja yang terbaik, sebaliknya karyawan yang
tidak mempunyai motivasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya akan sulit
untuk bekerja dengan baik dan cenderung tidak bertanggung jawab sekalipun
karyawan tersebut memiliki kemampuan operasional yang baik.
Kompensasi faktor utama untuk menciptakan motivasi dalam menjalankan
kinerjanya dengan baik. Dalam kaitannya dengan kinerja, kompensasi dan motivasi
yang tepat dapat meningkatkan kinerja karyawan, karena dengan kompensasi
karyawan dapat memenuhi kebutuhannya sehingga dapat bekerja lebih maksimal.
Didukung dengan motivasi yang tepat, maka harapan dan kebutuhan karyawan dapat
1
terpenuhi sehingga dapat bekerja dengan baik. Akan tetapi pemberian kompensasi
yang memadai sebaliknya harus diikuti dengan kenaikan produktitas kerja dan
kenaikan laba perusahaan, agar perusahaan tidak merasa dirugikan.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
2
\
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kompensasi
3.1.1 Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai
balas jasa untuk kerja mereka. Dalam penjelasan lain, kompensasi adalah
seluruh imbalan yang dikontrol dan didistribusikan secara langsung oleh
organisasi dan sifatnya terwujud (extrinsic reward) yang diterima oleh
karyawan dalam bentuk upah atau gaji, insentif atau bonus, dan beberapa
tunjangan (benefit). Dalam beberapa definisi yaitu menurut Handoko
(2003:155), kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
Upah atau gaji pokok adalah pembayaran yang diterima karyawan
secara bulanan, mingguan, atau setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan mereka.
Insentif merupakan imbalan yang ditambahkan terhadap upah atau gaji dan
biasanya berkaitan secara langsung dengan prestasi kerja, (seperti: bonus,
komisi). Sedangkan tunjangan (benefit) adalah imbalan yang diterima karyawan
sebagai hasil dari pekerjaan dan posisi mereka dalam organisasi, (seperti
pembayaran hari libur, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan tunjangan
pensiun).
Menurut Panggabean (2002), mengemukakan kompensasi dapat
didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada
organisasi. Seperti tunjangan hari raya, uang pensiun, pakaian dinas, olahraga
dan darma wisata (family gathering). Dari penjelasan yang telah diuraikan,
dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah suatu balas jasa yang diberikan
oleh perusahaan kepada karyawan dalam rangka kontribusi yang diberikan
dalam bentuk upah atau gaji, reward, insentif atau bonus, komisi, dan lain-lain.
Pemberian kompensasi yang diterima oleh karyawan secara bulanan,
mingguan, atau setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan sesuai dengan
pengorbanan waktu, tenaga, pikiran yang telah mereka berikan kepada
4
karena kinerja karyawan menyangkut hasil akhir dari penilaian yang menjadi
pertimbangan bagi manajer perusahaan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan
dalam perusahaan dan juga manajer mempunyai wewenang untuk memberikan
suatu kompensasi berupa: penghargaan (reward), naik jabatan, naik gaji dan
lain-lain.
3.1.2 Jenis jenis Kompensasi
Kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawannya secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu: kompensasi
langsung biasanya terdiri dari upah, gaji, dan insentif serta kompensasi tidak
langsung atau lebih dikenal dengan program kesejahteraan karyawan atau
program tunjangan karyawan.
1. Pembayaran secara langsung (direct financial payment ), yaitu pembayaran
dalam bentuk uang yang dilaksanakan secara langsung, sebagai suatu
imbalan kepada pegawai yang mencurahkan tenaganya untuk organisasi.
Pembayaran secara langsung dapat berupa gaji, komisi, dan bonus.
2. Pembayaran tidak langsung (indirect payment ), yaitu : suatu pembayaran
yang tidak langsung diberikan kepada pegawai yang telah memberikan
tenaganya untuk organisasi biasanya berupa tunjangan dan fasilitas.
kerja,
tetapi
dapat
diketahui
bahwa
hukum
penawaran
aman
karena
kebutuhannya
akan
terpenuhi.
Sehingga
satu
tujuan
organisasi
untuk
meningkatkan
produktivitas
akan terpenuhi.
4. Kompensasi harus adil
Kompensasi yang tepat tidak hanya mengandung unsur mengikat dan
menimbulkan semangat dan kegairahan kerja, melainkan kompensasi yang
diberikan juga harus mengandung unsur keadilan. Pemberian kompensasi
harus dilakukan secara adil, bukan karena suka atau tidak suka.
5. Kompensasi tidak boleh bersifat statis
Kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dapat berupa uang, tetapi
ada juga yang tidak berwujud uang. Untuk kompensasi yang berwujud uang
kemungkinan nilai riilnya akan turun naik. Dengan demikian besarnya
kompensasi akan selalu berubah-ubah juga sesuai dengan naiknya nilai riil
uang.
3.2 Motivasi
3.2.1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau
penggerakan. Secara umum motivasi dapat diartikan sebagai dorongan dan
keinginan serta upaya yang muncul dari diri seorang individu untuk melakukan
suatu hal.
10
dan kemampuan-kemampuan (abilities). Sedangkan yang tergolong pada faktorfaktor yang berasal organisasi meliputi pembayaran atau gaji (pay), pengawasan
(supervision), pujian (praise) dan pekerjaan itu sendiri (job it self).
3.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja
Tujuan organisasi dapat dicapai dengan peningkatan potensi sumber daya
manusia yang ada. Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi organisasi
karena tanpa sumber daya manusia, organisasi tidak akan dapat berkembang yang
akibatnya organisasi hanya dipandang sebagai institusi atau lembaga tanpa adanya
proses didalamnya. Betapapun baiknya sumber daya lain yang dimiliki oleh suatu
perusahaan, seperti: modal, bahan mentah, dan teknologi; tanpa didukung oleh
manusia yang dapat bekerja efisien dan efektif, maka tetap tidak dapat mencapai
tujuan organisasi secara memuaskan, bahkan mungkin ditemui kegagalan. Oleh
karena itu, untuk mencapai hasil yang efektif, maka para karyawan tersebut
haruslah diberi rangsangan agar dalam melaksanakan pekerjaannya dapat lebih
baik dan bersemangat. Hal ini bertitik fokus pada masalah kompensasi yang
diberikan perusahaan kepada karyawan.
Agar kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik, perusahaan
perlu meningkatkan motivasi kerja karyawannya agar dapat mencapai hasil yang
maksimal. Perusahaan akan mendapatkan banyak manfaat apabila selalu
meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Manfaat tersebut antara lain adalah,
pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan akan cepat
terselesaikan, absensi karyawan dapat diperkecil, serta perpindahan karyawan
dapat diperkecil seminimal mungkin.
Kompensasi memang bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi
motivasi karyawan tetapi juga mempengaruhi kinerja karyawan, kompensasi tetap
diakui sebagai salah satu faktor penentu dalam rangka peningkatan kinerja
karyawan. Apabila dikaitkan dengan evaluasi pekerjaan, maka karyawan akan
lebih semangat dan memaksimalkan pekerjaannya, karena merasa dihargai
13
bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting
karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan
dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diduga bahwa kompensasi dapat
memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/238207640/Pengaruh-Kompensasi-Terhadap-MotivasiKerja-Karyawan
https://perpusunpas.wordpress.com/2009/10/09/pengaruh-kompensasi-terhadapmotivasi-kerja-pegawai/
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2058/SKRIPSI
%2520FULL.pdf
https://herdyantismi.wordpress.com/2013/11/20/hubungan-kompensasi-dengankinerja-karyawan/
15