- Andrea Octavianti H
(1801177)
- Ismi Noer P (1800322)
- Novita Frisca (1805534)
- Reza Ahmad F (1806717)
- M. Adjie F (1801247)
- Safiera Intan (1804017)
- Yemi Niarni (1802043)
PENGERTIAN KOMPENSASI
1 Mendorong kemantapan
dan kemajuan Ekonomi.
2 Pengalokasian sumber
daya manusia secara
Diharapkan bahwa sistem efisien.
pemberian kompensasi itu Pemberian kompensasi yang
secara langsung dapat
cukup baik pada pegawai
membantu kemantapan
yang berprestasi baik, akan
organisasi, dan secara tidak mendorong para pegawai
langsung turut berkontribusi untuk bekerja dengan lebih
dalam mendorong baik dan ke arah pekerjaan-
kemantapan dan kemajuan
pekerjaan yang lebih
ekonomi negara secara
produktif.
totalitas.
Fungsi Kompensasi
3 4
Penggunaan sumber Menciptakan sistem
daya manusia secara penghargaan yang adil
Lebih efisien dan baik terhadap
efektif. organisasi maupun
karyawan.
Tujuan
Kompensasi
• a. Penghargaan terhadap prestasi
karyawan.
• b. Menjamin keadilan gaji
karyawan.
• c. Mempertahankan karyawan atau
mengurangi turnover karyawan.
• d. Memperoleh karyawan yang
bermutu.
• e. Pengendalian biaya.
• f. Memenuhi peraturan-peraturan.
BENTUK – BENTUK KOMPENSASI
PERUSAHAAN
UPAH ATAU GAJI
Kompensasi Kompensasi
Finansial Tidak Kompensasi Non-
Finansial Finansial
Langsung Langsung
Visibilitas Biaya
• Imbalan yang dapat • Sistem kompensasi
dilihat jika dikehendaki nyata sekali tidak dapat
supaya kalangan dirancang tanpa
karyawan merasakan pertimbangan yang
adanya hubungan diberikan terhadap
antara kinerja dan biaya imbalan yang
imbalan
tercakup
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KOMPENSASI
• Menurut A.A. Anwar Prabu M
(2009 : 84) :
1. Faktor Pemerintah
Peraturan pemerintah yang
berhubungan dengan penentuan
standar gaji minimal, pajak
penghasilan, penetapan harga
bahan baku, biaya transportasi,
inflasi maupun devaluasi sangat
mempengaruhi perusahaan dalam
menentukan kebijakan kompensasi
pegawai.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMPENSASI
2. Penawaran bersama antara perusahaan dan pegawai
Kebijakan dalam penentuan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada
saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus
diberikan perusahaan kepada pegawainya
3. Standar dan biaya hidup pegawai
Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan
memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk
mencapai tujuan perusahaan
4. Ukuran perbandingan upah
Kebijakan dalam penetuan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran
besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa kerja
pegawai
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMPENSASI
5. Permintaan dan persediaan
kondisi pasar pada saat itu perlu dijadikan bahan pertimbangan
dalam menentukan tingkat upah pegawai.
6. Kemampuan membayar
Artinya, jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi di luar
batas kemampuan yang ada pada perusahaan
STRATEGI KHUSUS DALAM
KOMPENSASI
1. Mengaitkan pujian, pengakuan dan imbalan bukan
tunai bagi hasil tertentu;
2. Menjadikan upah bagi kerja sebagai bagian integral
dari strategi dasar organisasi;
3. Mendasarkan penentuan insentif pada data kerja
obyektif;
4. Meminta semua pegawai terlibat aktif dalam
perkembangan, pelaksanaan dan perubahan konsep
upah kerja;
5. Mendorong komunikasi dua arah sehingga persoalan
dengan rencana insentif akan diketahui sejak awal;
PENINGKATAN EFEKTIVITAS SISTEM
KOMPENSASI
1. Dorongan. Upah menjadi ukuran prestasi.
2. Kebutuhan. Upah dapat dilihat dalam kapasitasnya
untuk memenuhi kebutuhan peringkat lebih rendah.
3. Pengharapan. Uang bertindak sebagai pendorong
motivasi yang kuat.
4. Perubahan perilaku. Dalam setiap kasus, pegawai bisa
melihat bahwa ada hubungan langsung antara kinerja
dan imbalan.
5. Kesamaan. Pegawai menyamakan dan
membandingkan biaya pribadi dan imbalan untuk
menentukan di mana akhirnya keduanya sama.
KRITERIA EFEKTIVITAS KOMPENSASI
• (1) memadai
• (2) sepadan
• (3) seimbang
• (4) efektif biaya
• (5) terjamin
• (6) memberikan insentif
• (7) diterima pegawai
ASAS-ASAS KOMPENSASI
1.Asas Adil
Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap
karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis
pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggungjawab, jabatan
pekerja, dan memenuhi persyaratan internal konsistensi.
2.Asas Layak dan Wajar
Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi
kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolak
ukur layak adalah relatif, penetapan besarnya
kompensasi didasarkan atas batas upah minimal
pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku.
METODE KOMPENSASI
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang berlaku bagi karyawan tetap
lainnya.
PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), dimana
karyawan dapat memilih di antara berbagai DPLK yang
menyelenggarakan program ini.
Program Pelayanan Kesehatan