PEMBELAJARAN MIKRO
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pembelajaran Mikro Pendidikan Bisnis
Dosen Pengampu
Prof. Dr. B Lena Nuryanti, M.Pd.
Drs. H. Eded Tarmedi, MA
Disusun oleh:
Mella Maulani (1806093)
A. Blended Learning
Konsep dari ahli
Blended learning adalah sebuah model pembelajaran yang menggabungkan
antara pembelajaran tatap muka (faceto-face) dengan e-learning. Blended learning
merupakan konsep baru dalam pembelajaran dimana penyampaian materi dapat
dilakukan di kelas dan online (Bielawski dan Metcalf dalam Husamah 2014).
Penggabungan yang dilakukan secara baik antara pengajaran tatap muka dimana
pengajar dan pebelajar bertemu langsung dan melalui media online yang bisa diakses
kapanpun. Penggabungan pembelajaran tatap muka (face-to-face) dengan e-learning
tersebut disebabkan karena terbatasnya waktu dan mudah membuat siswa merasa
cepat bosan dalam proses pembelajaran serta tuntutan perkembangan teknologi yang
semakin luas.
Blended learning saat ini tengah ramai dibicarakan karena proses
pembelajaran di kelas yang membosankan dan perkembangan teknologi yang
semakin luas pula sehingga banyak praktisi yang mengembangkan dan memberikan
pendapat mereka tentang pengertian blended learning, seperti Semler (dalam
Husamah, 2014:11) berpendapat bahwa pengertian blended learning adalah
menggabungkan keunggulan e-learning, keunggulan face-to-face, dan praktiknya.
Moebs dan Weibelzahl (dalam Husamah 2014:12) mendifinisikan blended learning
sebagai gabungan online dan faceto-face pada kegiatan pembelajaran. Kemudian
Graham (dalam Sari, 2014: 127) menyebutkan definisi dari blended learning yang
sering disampaikan adalah pembelajaran yang menggabungkan dengan media
pembelajaran, pembelajaran yang menggabungkan model-model pembelajaran dan
teori-teori pembelajaran, dan pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap
muka (face-to-face) dengan pembelajaran online. Berdasarkan penjelasan dari
Semler, Moebs dan Weibelzahl, dan Graham maka pengertian dari blended learning
adalah penggabungan pembelajaran e-learning dengan pembelajaran tatap muka
(face-to-face) yang menggunakan media pembelajaran serta teori-teori pembelajaran
dalam proses pembelajaran.
Langkah-langkah
Menentukan platform teknologi yang akan digunakan
Model pembelajaran blended learning memanfaatkan sisi positif dari
perkembangan TIK. Oleh karena itu, menentukan platform teknologi yang akan
digunakan adalah langkah awal yang sangat menentukan bagi guru. Pemilihan
platform sangat berpengaruh terhadap cara penyampaian materi belajar dari guru
kepada murid di dalam kelasnya.
Membuat skema kegiatan belajar mengajar
Setelah guru menentukan platform yang akan digunakan, langkah selanjutnya
yaitu membuat skema kegiatan belajar mengajar. Pembuatan skema dapat mengacu
pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang bersinergi dengan fungsi
platform yang telah dipilih. Dengan platform tersebut, guru dapat
mengkombinasikannya dengan model pembelajaran tatap muka untuk menjadikannya
sebagai blended learning.
C. Digital learning
Konsep Digital Learning
E-Learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di
media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-Learning secara
formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan
tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-
pihak terkait (pengelola E-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini
biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada
karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan
perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak
dibidang penyediaan jasa E-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga
dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui
sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang
ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada
masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Pembelajaran dengan E-Learning dapat disampaikan secara synchrounous yaitu
dimana pembelajaran dilakukan pada saat itu juga, atau asynchronous, yakni
pembelajaran dilakukan pada saat yang berbeda. Contoh E-Learning secara
synchronous adalah pembelajaran melalui webcam antara guru dan siswa secara live
pada saat itu juga. Sedangkan contoh penyampaian secara asynchronous adalah guru
membuat materi atau video pembelajaran terlebih dahulu, kemudian materi atau video
tersebut diunggah sebelum pembelajaran akan dilangsungkan. Pengertian E-Learning
menurut para ahli :
1) Michael
E-Learning adalah Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan
suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu
proses pembelajaran.
2) Chandrawati
E-Learning adalah Suatu proses pembelajaran jarak jauh dengan cara
menggabungkan prinsip-prinsip didalam proses suatu pembelajaran dengan teknologi.
3) Ardiansyah
E-Learning adalah suatu sistem pembelajaran yang digunakan ialah sebagai
sarana ialah sebagai proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap
muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa.
DAFTAR PUSTAKA:
https://blog.kejarcita.id/menerapkan-blended-learning-di-kelas/
https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_3
.pdf
https://sites.google.com/site/elearningtp2010/pengembangan-e-learning/asynronus-e-
learning/asynchronus-vs-synchronous
https://sites.google.com/site/elearningtp2010/pengembangan-e-learning/asynronus-e-
learning/asynchronous-e-learning
https://www.rayyr.my.id/2016/09/pengertian-asynchronous-dan-
syncronous.html#:~:text=Pengertian%20dari%20Synchronous,-Syncronous
%20(online%20lansung&text=Merupakan%20suatu%20pengiriman%20data
%20yang,data%20dengan%20kecepatan%20yang%20tinggi
https://anggaradian.wordpress.com/2014/12/05/konsep-E-Learning-dan-onlinE-
Learning/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-E-Learning/