Anda di halaman 1dari 3

BAB 9

KOMPENSASI

1.1.1.1 Pengertian Kompensasi


Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa
mereka pada perusahaan. Menurut (Davis dan Werther) kompensasi mengandung arti tidak
sekedar hanya dalam bentuk-bentuk finansial saja. Bentuk finansial langsung berupa upah,
gaji, komisi, dan bonus. Sementara yang tidak langsung berupa asuransi, bantuan sosial, uang
cuti, uang pensiun, pelatihan, dan sebagainya. Selain itu bentuk bukan finansial berupa unsur-
unsur jenis pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Bentuk unsur pekerjaan meliputi
tanggungjawab, perhatian dan penghargaan dari pimpinan, sementara bentuk lingkungan
pekerjaan berupa kenyamanan kondisi kerja, distribusi pembagian kerja, dan kebijakan
perusahaan. Kompensasi adalah total seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai
pengganti jasa yang telah mereka berikan (Mondy: 2010).
Menurut Garry Deassler (2011:492) menyatakan bahwa tunjangan merupakan kompensasi
non finansial “Benefits—indirect financial and non financial payments employees receive for
continuing their employement with the company—are important part of just above everyone’s
compensation. They include things like health and life insurance, pensions, time off with pay,
and child-care assistance.”— Tunjangan merupakan kompensasi tidak langsung dan
kompensasi non finansial yang karyawan terima untuk keberlangsungan kerja mereka dengan
perusahaan—tunjangan merupakan bagian penting dari kompensasi yang diterima karyawan.
Tunjangan bisa berupa asuransi jiwa dan kesehatan, program pensiun, upah ketika tidak
sedang bekerja, program perhatian bagi anak.
Hasibuan (2009:118) menyatakan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk
uang/ barang, langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa
yang diberikan kepada perusahaan.
Sutrisno (2010) menjabarkan kompensasi sebagai semua jenis penghargaan yang berupa
uang atau bukan uang yang diberikan kepada karyawan secara layak dan adil atas jasa mereka
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Garry Deassler (2015:417) kompensasi karyawan (employee compensation)
meliputi semua bentuk bayaran yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari hubungan
kerja mereka.
Berdasarkan pengertian kompensasi diatas disimpulkan bahwa kompensasi adalah segala
sesuatu yang diterima oleh karyawan yang merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi
perusahaan terhadap kontribusi pikiran dan tenaga untuk melaksanakan pekerjaan.
Kompensasi menjadi salah satu alasan dan motif kuat bagi karyawan untuk melakukan suatu
pekerjaan, karena menyangkut hal yang penting yaitu pemenuhan kebutuhan hidup.

2. jenis – jenis Kompensasi


Kompensasi merupakan salah satu bidang MSDM yang paling sulit dan menantang karena
mengundang banyak unsur dan memiliki dampak yang cukup panjang bagi tujuan-tujuan
strategi perusahaan (Mondy, 2008 : 4), yaitu dalam bentuk :
a. Finansial langsung (direct financial compensation) seperti gaji,upah, komisi dan bonus.
b. Finansial tidak langsung (indirect financial compensation) seperti tunjangan, asuransi,
bantuan untuk biaya pendidikan, hak cuti, liburan, ataupun hak upah lembur.
c. Non finansial (non-financial compensation) yaitu bentuk kompensasi yang merupakan
imbalan kepuasan yang diterima oleh pekerja atas pekerjaan itu sendiri atau dari
lingkungan fisik atau psikologis perusahaan.
Menurut Mathis dan Jackson (2009:134), mengklasifikasikan kompensasi dalam ruang
lingkup penghargaan total (total rewards), yang terdiri dari :
a. Kompensasi (compensation)

1
1. Kompensasi dasar dalam bentuk gaji dasar atau upah dasar yang dibayarkan perusahaan
kepada karyawan atas jasanya, kompensasi dasar bersifat tetap tidak tergantung kinerja.
2. Kompensasi variabel, merupakan kompensasi berdasarkan produktifitas atau kinerja
karyawan dapat berupa (bonus, insentif, stock option).

b. Tunjangan (benefit)
Kompensasi yang diberikan bukan dalam bentuk uang, tetapi berupa manfaat yang dapat
menjamin karyawan dalam bekerja. Tunjangan yang diberikan perusahaan berupa asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, ataupun program pensiun.
c. Manajemen pengembangan talenta atau kinerja (performance or talent management)
Kompensasi dalam bentuk pengembangan talenta berupa pelatihan dan pengembangan,
perencanaan kesempatan karir, program suksesi perusahaan.
Menurut Garry Deassler (2011:492), jenis-jenis kompensasi terdiri dari :
1. Kompensasi Finansial
a. Kompensasi finansial langsung, yang terdiri dari :
- Gaji
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi
dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan
pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan.
- Insentif/bonus
Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena
kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Insentif/bonus merupakan bentuk lain dari
upah langsung di luar upah dan gaji yang merupakan kompensasi tetap, yang biasa
disebut kompensasi berdasarkan kinerja (pay for performance plan).

b. Kompensasi finansial tidak langsung (fringe benefit)


Kompensasi tidak langsung (Fringe benefit) merupakan kompensasi tambahan yang
diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya
meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya berupa fasilitas-fasilitas, seperti :
jaminan sosial, asuransi-asuransi, tunjangan-tunjangan, uang pensiun, dan lain-lain.
2. Kompensasi non finansial yang meliputi : pekerjaan (tugas-tugas yang menarik, tantangan-
tantangan, tanggung jawab, pengakuan dan rasa pencapaian). Lingkungan kerja (kebijakan-
kebijakan yang sehat, supervisi yang kompeten, rekan kerja dan lingkungan kerja yang
menyenangkan.

3. Tujuan – tujuan Kompensasi


Pemberian kompensasi bertujuan sebagai berikut:
a. Pemenuhan kebutuhan. Karyawan menerima kompensasi berupa upah, gaji atau bentuk
lainnya adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari atau dengan kata
lain, kebutuhan ekonominya. Dengan adanya kepastian menerima upah atau gaji tersebut
secara periodik, bararti adanya jaminan economic security bagi dirinya dan keluarganya
yang menjadi tanggunganya.
b. Meningkatkan produktifitas kerja. Pemberian kompensasi yang semakin baik akan
mendorong karyawan bekerja secara produktif.
c. Memajukan organisasi atau perusahaan. Semakin berani suatu perusahaan atau organisasi
membarikan kompensasi yang tinggi, semakin menunjukkan betapa makin suksesnya suatu
perusahaan sebab pemberian kompensasi yang tinggi hanya mungkin apabila pendapatan
perusahaan yang digunakan untuk itu makin besar.
d. Menciptakan keseimbangan dan keadilan. Ini berarti pemberian kompensasi berhubungan
dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh karyawan pada jabatan sehingga tercipta
keseimbangan antara input (syarat-syarat) dan output.

2
Menurut Rivai (2009:743) tujuan manajemen kompensasi yang efektif meliputi: memperoleh SDM
yang berkualitas, mempertahankan karyawan yang ada, Menjamin keadilan, Penghargaan terhadap
perilaku yang diinginkan, mengendalikan biaya-biaya, mengikuti aturan hukum, memfasilitasi
pengertian, dan meningkatkan efisiensi administrasi. Tujuan umum pemberian kompensasi adalah
untuk menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan (Mondy, 2010).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, kompensasi yang diberikan menjadi imbalan
penting untuk menjadi motivasi bagi perubahan perilaku dan kinerja karyawan dalam bekerja.
Kepuasan terhadap kompensasi merupakan keharusan yang diupayakan oleh perusahaan
untuk tetap menjaga motivasi karyawan dalam bekerja dan senantiasa meningkatkan
performance-nya. Penelitian ini kompensasi diukur melalui dimensi kompensasi finansial dan
kompensasi non finansial dengan indikator gaji, bonus, program – program proteksi,
pekerjaan, dan lingkungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai