Kelompok 2:
Suci Ramadani (2020532008)
Sri Kartika Afini (2020532027)
Amirah Shalihah (2020532031)
Tahapan Sosialisasi
1. Sosialisasi Antisipatif (Sebelum memulai pekerjaan baru): mengumpulkan informasi
tentang pekerjaan dan organisasi.
2. Akomodasi (Setelah memulai pekerjaan baru): menyesuaikan diri dengan orang dan
tuntutan kelompok kerja langsung.
3. Manajemen Peran (Setelah menetap di pekerjaan baru): kelola konflik antara
pekerjaan dan kehidupan pribadi, dan antara kelompok kerja yang berbeda.
Ciri-ciri Sosialisasi yang Efektif
Proses sosialisasi organisasi bervariasi dalam bentuk dan isi dari organisasi ke
organisasi. Bahkan dalam organisasi yang sama, berbagai individu mengalami proses
sosialisasi yang berbeda. Variasi ini mencerminkan kurangnya perhatian manajemen terhadap
proses penting atau keunikan proses yang terkait dengan organisasi dan individu. Penjelasan
mana pun memungkinkan saran bahwa meskipun keunikan tampak, beberapa prinsip umum
dapat diterapkan dalam proses sosialisasi.
- Sosialisasi Antisipatif yang Efektif
Kegiatan utama organisasi selama tahap pertama sosialisasi adalah program
rekrutmen dan seleksi dan penempatan. Jika program-program ini efektif, rekrutan
baru dalam suatu organisasi harus mengalami perasaan realisme dan keselarasan
agar harapan menjadi akurat akan hasil kerja mereka.
Perekrut harus, sejauh mungkin, menyampaikan informasi faktual tentang hal-hal
seperti kebijakan dan praktik gaji dan promosi, karakteristik objektif dari
kelompok kerja yang kemungkinan akan diikuti oleh perekrut, dan informasi lain
yang mencerminkan kekhawatiran perekrut.
- Sosialisasi Akomodasi yang Efektif
Sosialisasi akomodasi yang efektif terdiri dari lima kegiatan yang berbeda: (1)
merancang program orientasi, (2) menyusun program pelatihan, (3) memberikan
informasi evaluasi kinerja, (4) menetapkan pekerjaan yang menantang, dan (5)
menugaskan atasan yang menuntut.
- Sosialisasi Manajemen Peran yang Efektif
Organisasi yang secara efektif menangani konflik yang terkait dengan tahap
manajemen peran mengenali dampak konflik tersebut pada kepuasan kerja dan
pergantian (turnover).