“PENGENDALIAN”
DISUSUN OLEH:
SEKOLAH PASCASARJANA
BOGOR
2020
PRAKATA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan
berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
dan Kepemimpinan. Terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc
atas ilmu yang telah diberikan kepada kami. Makalah ini bertujuan untuk (1)
mendefinisikan pengendalian, (2) menguraikan tiga pendekatan pengendalian, (3)
menjelaskan alasan pentingnya pengendalian, (4) menguraikan proses
pengendalian, (5) membedakan tiga jenis pengendalian, (6) menguraikan mutu
sistem pengendalian yang efektif, (7) membahas faktor kontingensi yang
mempengaruhi rancangan sistem pengendalian organisasi, (8) mengenali perlunya
pengendalian disesuaikan dengan perbedaan budaya, (9) menjelaskan pengaruh
tiga isu mutakhir – privasi di kantor, pencurian oleh karyawan dan kekerasan di
kantor – pada pengendalian. . Makalah ini diharapkan mampu memberi kontribusi
dalam hal pengembangan manajemen dan kepemimpinan. Atas perhatian Bapak,
saya ucapkan terima kasih.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Makalah 2
TINJAUAN PUSTAKA 3
Pengendalian 3
Jenis Pengendalian 3
PEMBAHASAN 5
Pengendalian 5
Pentingnya Pengendalian 6
Proses Pengendalian 6
Ciri Ciri Sistem Pengendalian yang Efektif 7
Faktor-faktor Kontingensi dalam Sistem Pengendalian 7
Jenis Pengendalian 8
Masalah Kontemporer Pengendalian 9
Pengendalian Kinerja Organisasi 10
Pengendalian Keuangan 11
Sistem Pengendalian Informasi 11
Balanced Scorecard 12
Benchmarking 12
STUDI KASUS 13
BANK CENTRAL ASIA 13
PT. Kymco Lippo Motor Indonesia 17
PT. INDOFOOD 25
DAFTAR PUSTAKA 29
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Makalah
TINJAUAN PUSTAKA
Pengendalian
Jenis Pengendalian
Pengendalian Sejalan
Pengendalian sejalan (concurrent control) terjadi ketika kegiatan sedang
berlangsung. Jika pengendalian itu dijalankan ketika pekerjaan sedang
berlangsung, manajer dapat mengoreksi masalah sebelum masalah itu menjadi
terlampau mahal.
4
PEMBAHASAN
Pengendalian
Pengendalian Pasar
Pengendalian pasar adalah pendekatan pengendalian yang menekankan
penggunaan mekanisme pasar eksternal, seperti persaingan harga dan pangsa
pasar relatif, untuk menetapkan standar yang digunakan dalam sistem
pengendalian itu. Pendekatan itu lazim digunakan oleh organisasi dimana jasa
atau produk perusahaan itu dispesifikasi secar jelas dan khas serta dimana ada
cukup banyak persaingan di pasar. Dalam keadaan seperti itu, divisi perusahaan
sering diubah menjadi pusat laba dan dievaluasi sebagai persentase laba
keseluruhan perusahaan itu.
Pengendalian Birokratis
Pendekatan sistem penendalian lainnya adalah pengendalian birokratis yang
menekankan wewenang organisasi dan mengandalkan aturan, regulasi, prosedur
dan kebijakan administrative. Jenis pengendalian itu bergantung pada standarisasi
kegiatan, uraian tugas yang ditentukan dengan baik dan mekanisme administrasi
lain seperti anggaran, untuk menjamin agar para karyawan memperlihatkan
perilaku yang sesuai dan memenuhi standar kerja.
Pengendalian Klan
Menurut pengendalian klan, perilaku karyawan diatur oleh nilai, norma,
tradisi, ritual, keyakinan bersama dan aspek lain budaya organisasi. Misalnya
ritual perusahaan seperti jamuan pemberian hadiah tahunan atas kinerja karyawan
atau bonus hari raya, memainkan peran penting dalam perilaku pengendalian.
Pengendalian klan tergantung pada perorangan dan kelompok (klan) tersebut
dalam mengidentifikasi perilaku yang diharapkan dan pengukuran kinerja yang
layak. Karena pengendalian klan itu muncul dari nilai dan norma bersama pada
kelompok itu, cenderung ditemukn jenis sitem pengendalian itu dalam organisasi
yang lazim menggunakan tim untuk kegiatan kerja dan yang teknologinya sering
berubah.
6
Pentingnya Pengendalian
Perencanaan
Pengendalian memungkinkan manajer mengetahui apakah tujuan mereka
dan rencana sesuai pada sasaran dan tindakan apa yang seharusnya mereka
lakukakan
Pemberdayaan Karyawan
Sistem pengendalian menyediakan manajer dengan informasi dan umpan
balik terhadap kinerja karyawan
Proses Pengendalian
Pengukuran
Empat sumber umum informasi yang biasa digunakan para manajer untuk
mengukur kinerja sebenarnya adalah pengamatan pribadi, laporan statistic,
laporan lisan, dan laporan tertulis. Masing – masing mempunyai kekuatan maupun
kelemahannya tersendiri, namun gabungan sumber informasi itu meningkat baik
jumlah sumber masukan maupun kemungkinan menerima informasi yang andal.
Membandingkan
Langkah perbandingan menentukan derajat variasi antara kinerja sebenarnya
dan standar. Sejumlah variasi kinerja dapat diharapkan terjadi pada semua
kegiatan. Oleh karena itu penting sekali menentukan kisaran variasi yang dapat
diterima. Penyimpangan yang melampaui kisaran itu menjadi berarti dan
membutuhkan perhatian sang manajer. Dalam tahap perbandingan, para manajer
sangat memperhatikan besaran dan arah vaariasi itu.
dengan berkeliling
Formal, impersonal, peraturan dan
Besar
hukum yang luas
Tinggi Banyak kriteria
Posisi dan Tingkat
Rendah Sedikit kriteria yang mudah diukur
Peningkatan jumlah dan luasnya
Tingkat Tinggi
kendali
Desentralisasi
Rendah Pengurangan jumlah kendali
Terbuka &
Informal, pengendalian mandiri
Mendukung
Budaya Organisasi
Pengendalian formal yang
Mengancam
dipaksakan dari luar
Pengendalian dengan kerjasama yang
Tinggi
luas
Pentingnya suatu
Pengendalian yang longgar dan
Kegiatan
Rendah informal
Jenis Pengendalian
Pengendalian Sejalan
Pengendalian sejalan (concurrent control) terjadi ketika kegiatan sedang
berlangsung. Jika pengendalian itu dijalankan ketika pekerjaan sedang
berlangsung, manajer dapat mengoreksi masalah sebelum masalah itu menjadi
terlampau mahal. Bentuk pengendalian sejalan yang paling terkenal adalah
pengawsan langsung. Ketika manajer secara langsung mengawasi tindakan
bawahan, manajer itu dapat memantau tindakan karyawan dan sekaligus langsung
mengoreksi ketika masalah itu muncul. Meskipun jelas ada sedikit penundaan
antara kegiatan tersebut dengan tanggapan koreksi manajer, penundaan itu amat
kecil.
9
Keefektifan Organisasi
Model Sumber Daya Sistem
Kemampuan organisasi untuk mengeksploitasi lingkungannya dalam
memperoleh sumber daya yang langka dan berharga.
Model Proses
Efisiensi proses transformasi organisasi dalam mengubah masukan menjadi
keluaran.
Model multi konstituensi
Efektivitas organisasi dalam memenuhi kebutuhan setiap konstituen.
11
Pengendalian Keuangan
Balanced Scorecard
Benchmarking
STUDI KASUS
Latar Belakang
Dasar hukum dari penerapan kebijakan anti fraud di BCA adalah Surat
Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011. Surat Edaran
ini sendiri ditujukan untuk memperkuat sistem pengendalian intern Bank dan
sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Umum.
Sesuai dengan SEBI tersebut, Bank wajib memiliki dan menerapkan strategi
anti fraud yang efektif, yang paling kurang memenuhi acuan minimum dan Bank
wajib memperhatikan paling kurang hal-hal sebagai berikut:
a. kondisi lingkungan internal dan eksternal;
b. kompleksitas kegiatan usaha;
c. potensi, jenis, dan risiko fraud; dan
d. kecukupan sumber daya yang dibutuhkan.
Tujuan
Tujuan diterapkannya kebijakan anti fraud di BCA adalah:
• Menumbuhkan budaya anti fraud pada seluruh jajaran organisasi BCA.
• Meningkatkan awareness dan kepedulian terhadap risiko fraud di operasional
BCA.
• Sebagai reminder untuk para pelaksana operasional BCA agar mematuhi
prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Di samping itu, BCA juga memiliki business continuity plan dan disaster
recovery plan untuk mempercepat proses pemulihan pada saat terjadi bencana
(disaster) dan memiliki system back up untuk mencegah kegagalan usaha yang
berisiko tinggi.
Kondisi Keuangan
Secara umum kondisi keuangan PT. Kymco Lippo Motor Indonesia
membaik tiap tahunnya. Karena reaksi positif dari masyarakat yang menerima dan
menyukai Motor Kymco semakin baik.
Pemasaran
Pemasaran produk Kymco ini meningkat dari tahun ke tahun, hal ini karena
kesadaran masyarakat yang serba otomatis semakin tinggi.
19
Harga
Harga yang ditawarkan perusahaan untuk produk-produknya adalah sebagai
berikut :
Produksi
Pada bagian produksi ini dilakukan dua kegiatan utama yaitu pembuatan
paket dan riset & pengembangan terhadap produk baru dengan keinginan
pelanggan.
20
Benchmarking
Dalam melakukan proses benchmarking penulis berusaha menguraikannya
secara bertahap. Tahapan proses benchmarking ini terdiri dari sepuluh langkah
proses yang dikelompokan dalam lima fase.
Perencanaan
Output yang akan di benchmark adalah kepuasan pelanggan akan produk
motor yang digunakan oleh pelangggan. Perusahaan yang akan di benchmark
adalah PT. Astra Honda Motor selaku competitor benchmark dan merupakan
perusahaan nomor satu di Indonesia yang bergerak dalam industri sepeda motor
dan PT. Kymco Lippo Motor Indonesia selaku perusahaan baru dalam industri
sepeda motor Indonesia. Data mengenai proses benchmarking ini diperoleh dari
kedua perusahaan, berbagai media masa dan media elektronik, penyebaran
kuesioner dan teknologi internet. Selanjutnya data yang diperoleh tentang kedua
perusahaan akan dibandingkan untuk diketahui kekuatan dan kelemahan dari
masing-masing perusahaan.
Analisis
Fase ini akan membantu perusahaaan untuk memahami kekuatan pesaing
dan menilai perfomansi mereka terhadap kekuatan pesaing tersebut. Telah
disebutkan pada fase perencanaan bahwa kompetitor benchmark adalah PT. Astra
Honda Motor. Berikut akan dianalisis secara detail mengenai Competitor
benchmark ini.
Misi :
“Bertekad untuk menyediakan sepeda motor yang berkualitas tinggi dan
handal sebagai sarana transportasi bagi masyarakat yang sesuai kebutuhan
konsumen, pada tingkat harga terjangkau.”
Product
Adapun tipe-tipe motor yang dikeluarkan oleh PT. Astra Honda Motor dan
harganya.
Proces
Proses yang telah dilakukan AHM yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan
adalah sebagai berikut :
Penerbitan majalah roda
Diadaknya jumpa pers oleh pihak PT. Astra Honda Motor (AHM) dengan
mengundang sejumlah wartawan.
AHM mengadakan tur ke Jepang dan China yang diikuti oleh karywan
AHM, main dealer dan dealer
Menyamakan visi antara AHM dan Main dealer dengan mengadakan acara
dealer meeting secara rutin yang di ikuti peserta dari seluruh main dealer di
Indonesia
Perpormance
Kegiatan peningkatan performa yang telah di lakukan AHM yang berkaitan
dengan kepuasan pelanggan sebagai berikut :
Kunjungan pabrik. Vendor AHM dari seluruh Indonesia datang ke Jakata
dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sama antar kedua belah pihak.
Untuk menyediakan performa dari penyedian produk, AHM juga kerja sama
dengan PT. Showa Indonesia MFG. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
permintaan akan sukucadang Honda yaitu Shockbreker.
Di adakanya acara-acra yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
loyalitas SDM, seperti gebyar AHASS di masingmasing daerah.
Mengadakan kontes mekanik secara nasional
AHM menggelar uji daya tahan motor Honda.
Di selenggarakanya pagelaran service nasional.
People
Kegiatan yang telah di lakukan AHM yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan
di bidang people adalah sebagai berikut :
22
Integrasai.
Pada tahap ini akan dilihat kekuatan dan kelemahan dari masing-masing
perusahaan baik PT. Astara Honda Motor maupun PT. KYMCO LIPO MOTOR
Indonesia.
Aksi
Selama fase ini pelaksanaan langkahlangkah dan strategi yang telah di
tentukan melalui proses bencmarking diimplementasikan dan dinilai secara
periodik (Kalibirasi Ulang) dengan laporan kemajuan perusahaan dalam mencapai
hal tersebut.
Dari faktor produk terlihat bahwa Honda telah mempunyai nama di mata
masyarakat, dengan masih mengungulkan motor tipe bebek.,
Maturity.
Saat ini PT Astra Honda motor merupakan pemimpin dunia industri sepeda
motor di Indonesia. PT. Astra Honda Motor telah mempunyai jaringan yang
begitu luas di seluruh Indonesia. PT. Kymco Lippo Motor Indonesia saat ini
merupakan pendatang baru di dunia sepeda motor Indonesia, Kymco datang
dengan produk barunya yang belum di produksi oleh perusahaan motor yang ada
di Indonesia, Kymco sangat optimis untuk dapat bersaing dengan perusahaan
motor lainnya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di PT. Kymco Lippo Motor
Indonesia maka penulis simpulkan:
1. Benchmarking
Penulis melakukan Benchmarking kompetitif dimana PT. Astra Honda
Motor sebagai kompetitor benchmark. Hal yang dibandingkan antara dua
perusahaan adalah kepuasan pelanggan, perbandingan dilakukan pada empat
factor yang berbeda yaitu dari segi product, performance, process dan people
dari kedua perusahan. Pada intinya PT. Astra Honda Motor lebih unggul di
banding brand image, pengalaman, harga produk di bandingkan dengan PT.
Kymco Lippo Motor Indonesia. Berdasarkan hasil Benchmarking ini dapat
diketahui kelemahan PT. Kymco Lippo Motor Indonesia dalam mencapai
pelanggan motor Kymco.
2. Strategi pemasaran
Dari hasil perencanaan strategi pemasaran berdasarkan matriks SWOT
yaitu strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang),
dan threats (ancaman) di peroleh strategi gabungan antara kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dimana strategi gabungan dari strategi
tersebut adalah sebagai berikut :
PT INDOFOOD
penilaian Operating Profit pada periode 2016-2015 dihasilkan score 2 dan periode
2015-2014 dihasilkan score 1.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P.& Coulter, Mary. 2004. Manajemen edisi ke 7 jilid 1 (edisi
Bahasa Indonesia). PT Indeks Kelompok Gramedia.