Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian analisis jabatan Analisis jabatan merupakan suatu proses kajian sistematis tentangkegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu jabatan, mencakup tugas-tugas dantanggung jawab untuk dapat menentukan pengetahuan, keterampilan, kemampuan,dan ciri-ciri kepribadian lain yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebutdengan baik. 2. Tujuan analisis jabatan a. Job description, tujuan analisis jabatan adalah untuk mengidentifikasikan pekerjaan, riwayat pekerjaan, kkewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggung jawaban, serta untuk mengetahui spesifikasi pekerjaan atau informasi mengenai standar pekerjaan b. Job classification, yaitu penyusunan pekerjaan-pekerjaan kedalam kelas-kelas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu c. Job evaluation, suatu prosedur pengklasifikasianpekerjaan berdasarkan kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terikat d. Job desinng restructuring, meliputi usaha-usaha untuk mengalokasikan dan merestrukturisasi kegiatan pekerjaan kedalam berbagai kelompok e. Personel requirement, berupa persyaratan atau spesifikasi terttentu bagi suatu pekerjaan f. Performance appraisal, yaitu merupakan penilaian sistematis yang dilakukan oleh supervisor terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja g. Worker training, yaitu pelatihan yang ditujukan kapada para pekerja h. Worker mobility, yaitu dinamika keluar-masuknya seseorang dalam posisi, perkerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi tertentu i. Efficiency, ini mencangkup penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas, serta prosedur kerja, susunan kerja dan standar kerja j. Safety, berfokus pada identifikasi dan peniadaan perilaku kerja yang tidak aman, kondisi fisik dan kondisi lingkungan k. Human resource planning, kegiatan antisipasi dan reaktif melalui suatu organisasi l. Legal, aturan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan organisasi.

3. Pengumpulan dan sistem informasi analisa jabatan a. Observasi atau Pengamatan

Frederick Taylor, sangat paham bahwa mengamati para karyawan yang sedang melakukan tugas akan menghasilkan informasi yang kaya mengenai tugas-tugas yang tercakup di dalam. Pengamatan ini mungkin mencangkup penggunaan videotape, audiotape, dan bahkan pemantau secara elektronik. Pengukur secara fisik atas kegiatan yang dilakukan, seperti mengukur objek yang harus dipindahkan, dan uaraian mengenai cara kerja sebuah mesin, seringkali memerlukan sejumlah observasi terhadap pekerjaan pada saat dilakukan. b. Wawancara Sejumlah pekerjaan mencangkup tugas-tugas yang sulit untuk diamati. Suatu cara yang baik untuk memeahami pekerjaan semacam ini mungkin dengan melakukan wawancara dengan sejumlah orang yang berkitan. Sebagai contoh, untuk sungguhsungguh dapat memahami pekerjaan seorang perancang perangkat lunak (softwar) yang mengembangkan program grafik yang disesuaikan dengan kebutuhan printer komersial Anda dapat mewawancarai pemegang jabatan, supervisornya, anggota tim desain produk mereka, anggota staf yang menulis kode-kode computer untuk implementasi desain mereka, dan konsumen yang pada akhirnya menentukan tujuan mereka. c. Kuesioner Karena lebih ekonomis daripada wawancara atau observasi, kuesioner seringkali digunakan jika informasi yang diperlukan harus dikumpulkan dari banyak pemagang jabatan. Pada keadaan tertentu, kuesioner mungkin dibuat sendiri, Kuesioner yang telah dibakukan biasanya diperoleh dengan cara membeli dari luar. Kuesioner baku lebih ekonomis, dan pembuatannya sering kali memberikan keuntungan tambahan dengan menyediakan informasi yang berharga dari database yang lebih besar. Di pihak lain, kuesioner yang telah disesuaikan dengan keadaan, biasanya

menghasilkan informasi yang jauh lebih spesifik terhadap pekerjaan khusus yang tercakup di dalamnya. Karakteristik ini terutama berguna untuk penulisan uraian tugas yang penting atau untuk mengembangkan penilaian kinerja. Kuesioner mungkin dilakukan dalam suatu formulir isian, atau yang kini semakin banyak dilakukan, dengan komputer. d. Buku Harian Salah satu kekurangan observasi, wawancara, dan kuesioner adalah bahwa informasi yang dihasilkan tampaknya tergantung pada waktu dilakukannya pengumpulan data. Semua hal yang tampak paling menonjol pada saat dilakukannya wawancara, adalah yang paling bayak dimasukan kedalam analisis jabatan. Buku

harian menawarkan satu solusi untuk masalah ini. Jika pemegang jabatan dan supervisor memiliki sebuah buku harian selama kurun waktu beberapa minggu, hasil analisis jabatan akan berkurang biasanya akibat tidak tepatnya waktu pelaksanaan analisis. Untuk job yang berbeda pada waktu yang berbeda di tahun tersebut, buku harian mungkin sangat bermanfaat.

4. Langkah-langkah analisis jabatan Menurut Gary Dessler (1997:91), terdapat enam langkah dalam melaksanakananalisis jabatan, yaitu : a. Menentukan penggunaan informasi data Metode yang digunakan berupa wawancara karyawan serta menanyakanorang tersebut tentang cakupan pekerjaan dan tanggung jawab secara sendiri-sendiri. Teknis analisis pekerjaan lainnya seperti kuesioner analisis jabatan. b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang Meninjau informasi latar belakang seperti bagan organisasi, bagan prosesdan uraian jabatan. Bagan organisasi menunjukkan kadar hubungan antara pekerjaan yang dianalisis, dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya dan dimana kesesuainnya dalam organisasi secara keseluruhan. Suatu bagan prosesmenyediakan pemahaman yang lebih terperinci tentang alur kerja daripada yangdapat diperoleh dari organisasi saja.Uraian pekerjaan yang ada, jika memang adadapat menyediakan suatu titik tolak yang baik untuk menyusun uraian pekerjaanyang direvisi. c. Memilih posisi yang representatif untuk dianalisis Dilakukan kepada suatu jabatan yang sama yang diduduki oleh lebih daridua orang pemegang jabatan. d. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan Menghimpun data tentang aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan yangdiperlukan, kondisi kerja dan syarat manusia (ciri dan kemampuan yangdiperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut) e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan Setelah melakukan pengumpulan informasi dari sumber terkait, maka yangharus dilakukan adalah verifikasi terhadap atasan langsung maupun KepalaBagian SDM. f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan Tahap ini yaitu menyusun data yang sudah terkumpul sesuai dengan formatyang sudah disepakati

5. Teknik Analisis Jabatan Analisis metode memfokuskan perhatian pada analisis unsure-unsur pekerjaan, yaitu komponen terkecil yang bias diindefikasi dari sebuah pekerjaan. Metode ini digunakan untuk menilai gerakan kecil guna mengindentifikasi kegiatan- kegiatan yang tidak efesien dari seorang karyawan atau kegiatan yang menyebabkan ketegangan yang tak semestinya. Sejumlah sarana (tools) dan teknik spesifik tersedia untuk malakukan analisis metode yang diperlukan. a. Bagan Proses Alur (Flow Process Chart). Bagan proses alur ini digunakan untuk menguji urutan keseluruhan dari suatu oprasi dengan memusatkan perhatian pada gerakan seorang operator atau bagan alur materialnya. b. Bagan Mesin Pekerja (Worker-Machine Charts). Bagan mesin pekerja ini berguna untuk menggambarkan segmen-segmen dari suatu daur kerja dimana peralatan dan operator sangat sibuk atau menganggur. Analisis dapat dengan mudah melihat kapan operator dan mesin bekerja bersama atau bekerja sendiri-sendiri. c. Penelitian Gerak dan Waktu (time-and-Motions). Dengan tehnik ini pada hakikatnya, pengukur kerja menentukan waktu standar untuk semua unit kegiatan kerja dalam suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Pengkombinasian atas waktu ini memberikan suatu waktu standar untuk pekerjaan secara keseluruhan. d. Work Sampling. Work sampling adalah teknik untuk menentukan waktu standar sekaligus merupakan bentuk lain dari analisis metode. Teknik ini merupakan suatu proses penagmbilan sample seketika itu juga dari kegiatan kerja seseorang atau kelompok orang. Work sampling digunakan dalam penelitian perbedaan antara manajer yang berhasil dan manajer efektif.

6. Deskripsi Dan Spesifikasi Jabatan

Deskripsi jabatan merupakan satu pertanyaan tertulis tentang apa yang sesungguhnya dilakukan pemegang jabatan, bagaimana dia melakukannya, dan dalam kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan. Deskripsi jabatan bukan sekedar menjelaskan tentang suatu jabatan, akan tetapi juga menjelaskan lebih lanjut tentang tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, wewenang dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan setiap karyawan/pegawai yang memangku jabatan tersebut akan memahami batas-batas antara lain dari tugas-tugas, tanggung jawab serta wewenangnya.

Agar deskripsi jabatan yang dibuat dapat merupakan landasan atau pedoman pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien, maka deskripsi jabatan yang dibuat haruslah sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penetapan tugas-tugas antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lain dapat menimbulkan kesimpangsiuran atau overlapping. Oleh karena itu, maka penyusunan deskripsi jabatan untuk suatu jabatan tertentu tidak lepas dari format standar yang harus dipenuhi. Walaupun tidak terdapat format standar yang baku dan berlaku untuk semua organisasi, namun secara umum deskripsi jabatan memuat hal-hal sebagai berikut : a. Identifikasi jabatan. Bagian identifikasi jabatan memuat informasi-informasi tentang nama jabatan, kode jabatan, tanggal analisis, penyusun, dan dalam departemen apa. b. Ringkasan jabatan. Ringkasan jabatan hendaknya menggambarkan sifat umum dari jabatan, yaitu berupa fungsi dan kegiatan utamanya. c. Hubungan, tanggung jawab, dan kewajiban. Bagian ini memperlihatkan hubungan pemegang jabatan dengan pihak atau bagian lain, baik di dalam organisasi maupun luar organisasi. Batas-batas tanggung jawab serta kewajiban utama jabatan itu juga perlu dijelaskan. d. Wewenang dari pemegang jabatan. Bagian ini menentukan batas-batas wewenag pemegang jabatan, termasuk wewenang pengambilan keputusannya dan batas-batas penganggarannya. e. Standar kinerja. Bagian ini menetapkan standar-standar yang diharapkan bisa dicapai oleh karywan pada masing-masing tugas dan tanggung jawab dari deskripsi jabatan. f. Kondisi kerja. Deskripsi jabatan juga akan merangkum kondisi kerja umum yang tercakup pada jabatan. Misalnya, masalah kebisingan, kondisi bahaya, dan suhu udara dalam ruang pekerjaan. Spesifikasi Jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara bersama-sama dengan Uraian Jabatan, tetapi dapat juga di susun secara terpisah. Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam Spesifikasi Jabatan adalah: 1. Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja. 2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan. 3. Persyaratan fisik dan mental. 4. Persyaratan umur dan jenis kelamin

7. Aplikasi Analisis Jabatan

Nama Jabatan Nama jabatan dalam analisis jabatan ini adalah : Bidan

Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan yang dilakukan yakni Persalinan, Pelayanan KB, Imunisasi, Peningkatan Gizi Balita, Penyuluhan, dan lain-lain.

Standar Prestasi Kerja Mampu melaksanakan pekerjaan dengan maksimal dan tidak melanggar kode etik pekerjaan, serta dapat memberikan pelayanan yang baik bagi pasien. Selain itu seorang Bidan juga dituntut untuk terampil dalam menggunakan peralatan-peralatan kesehatan

Lingkungan Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dari seorang bidan yakni Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Klinik Bersalin, Puskesmas, Pusat Kesehatan Desa, Posyandu, Rumah Pribadi.

Tempat kerja Didalam Gedung : 90% ; Diluar gedung : 10%

Sarana Dan Prasarana Pekerjaan Sarana dan prasarana dalam bekerja yakni : Kursi, Meja, Tempat tidur pasien, Komputer, Printer, ATK, Telpon, Alat kesehatan lainnya, mobil ambulance, kenderaan roda dua, dll.

Pendidikan dan Keahlian Yang Dituntut Untuk menjadi bidan maka seseorang harus menempuh pendidikan di Akademi Kebidanan. Keahlian yang dituntut yakni dapat menguasai dan menggunakan alat kesehatan dengan baik, serta menguasai teknik persalinan.

Status Pekerjaan Status Pekerjaan PNS

Resiko Pekerjaan Setiap Pekerjaan memiliki resiko begitu pula dengan bekerja sebagai seorang bidan yang berkecimpung didunia pelayanan kesehatan. Resiko yang ditimbulkan jika terjadi kesalahan maka akan berakibat pada maal praktek.

Waktu Kerja Bidan bekerja di Puskesmas dengan jam kerjanya sebagai berikut :

1.

Senin-kamis : 08.000-14.00

2. Jumat : 08.00-11.00 3. Sabtu : 08-14.00 Selain itu ada juga jam-jam tambahan dimana pasien datang langsung kerumah Bidan.

Penghasilan Penghasilan perbulan dari gaji pokok bidan yang menjadi narasumber adalah Rp. 1.300.000,00 disamping itu bidan juga memperoleh pendapatan lain selain dari pemerintah yaitu dari hasil praktek mandiri yang dibuka dirumah.

Pelatihan Pekerjaan Pelatihan dalam dunia pekerjaan adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh instansi terkait untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Bekerja sebagai Bidan juga diberikan pelatihan. Pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada Bidan yakni : Pelatihan Bayi Berat Lahir Rendah, Aspiksia, Asuh Sayang Ibu, Puskesdes.

Kenaikan Pangkat Masa kenaikan pangkat 4 tahun, diusulkan 6 bulan terahkir masa kenaikan pangkat. Seseorang yang akan mengajukan kenaiakan pangkat yakni sesorang yang tidak pernah melanggar hukum/disiplin kerja, dan dinilai oleh DPP (Daf Penilaiian Pekerjaan Personil) didalamnya ada kepemimpinan, ketataan, disiplin, tanggung jawab, prestasi dan kemampuan ( Kenaikan pangkat regular).

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dalam menjalanakan pekerjaan sehari-hari keselamatan kerja bidan sangat diperhatikan, dimana bidan mendapatkan asuransi kerja. Dalam melakukan pengobatan atau praktek terhadap pasien bidan diwajibkan memakai seragam dan alat-alat yang aman.

Kaitan Pekerjaan Dengan Pekerjaan Lain Bekerja sebagai seorang bidan bukan berarti hanya membantu persalinan saja namun pekerjaan sebagai seorang bidan juga berhubungan dengan pekerjaan lain seperti, Dokter, Perawat, Ahli Gizi, dan bidang pekerjaan lainnya. Setiap pekerjaan mempunyai hubungan karena untuk mencapai hasil yang bagus maka dibutuhkan kerjasama dan ini juga sesuai dengan kodrat manusia sebagai mahkluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan sesuatu.

Prospek Pekerjaan Prospek kerja sebagai seorang bidan sangat menjanjikan dimana selain bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) bidan juga mendapat izin membuka praktek pribadi dirumahnya dan ini sangat menguntungkan bidan, selain itu bidan juga bisa membuka klinik Bersalin.

Anda mungkin juga menyukai