dan seleksi.
Pada Gambar diatas, analisis jabatan menghasilkan sifat dan persyaratan dari suatu jabatan.
Perencanaan sumber daya manusia menentukan jumlah jabatan tertentu yang akan diisi.
Sedangkan rekrutmen memfokuskan perhatiannya pada penyediaan sumber tenaga kerja yang
berkualitas untuk mengisi lowongan pekerjaan tersebut. Dengan demikian, pada suatu program
seleksi lengkap, proses seleksi didasarkan atas analisis jabatan secara seksama, perencanaan
sumber daya manusia secara komprehensif, dan proses rekrutmen yang efektif.
Rekrutmen merupakan proses menarik pelamar untuk posisi yang diperlukan. Rekrutmen
meliputi tugas-tugas mengidentifikasi dan menarik calon karyawan, baik untuk
jabatan/pekerjaan yang ada pada saat ini maupun untuk masa yang akan datang serta
mengembangkan sumber karyawan yang memadai untuk mengisi jabatan-jabatan/pekerjaan-
pekerjaan tersebut. Semakin besar jumlah dan variasi sumber karyawan, semakin besar pula
peluang menemukan calon karyawan yang tepat untuk mengisi jabatan/pekerjaan. Proses ini
harus terintegrasi penuh dengan proses perencanaan SDM, analisis jabatan, dan juga seleksi.
Secara khusus proses seleksi keberhasilan rekrutmen akan memengaruhi keberhasilan seleksi.
Seleksi merupakan suatu proses dimana suatu organisasi memilih orang atau orang-orang yang
terbaik dari suatu daftar pelamar yang memenuhi kriteria seleksi untuk posisi-posisi yang
tersedia untuk diisi oleh karyawan. Program seleksi pada dasarnya berusaha mengidentifikasi
pelamar yang memiliki peluang tertinggi untuk memenuhi atau (bahkan) melampaui standar
kinerja organisasi. Oleh karena itu, tugas awal yang tercakup dalam pengembangan dan
implementasi suatu proses seleksi efektif adalah mengidentifikasi sasaran keluaran mana yang
paling penting sesuai dengan kondisi lingkungannya. Penggunaan prosedur seleksi yang baik
dapat memengaruhi keberhasilan rekrutmen. Dalam proses seleksi didasarkan atas analisis
jabatan, perencanaan SDM secara komprehensif, dan proses prekrutan yang efektif, hubungan
antara seleksi, analisis jabatan perencanaan SDM dan program perekrutan dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Hubungan antara seleksi, analisis jabatan, perencanaan SDM dan Program Perekrutan pada
gambar diatas tampak bahwa untuk memulai prosedur pengangkatan karyawan terdapat tiga
kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan:
1) Adanya otoritas untuk mengangkat yang berasal dari daftar permintaan karyawan yang
diturunkan dari analisis beban kerja dan analisis tenaga kerja. Analisis beban kerja dan analisis
tenaga kerja dilakukan atas dasar estimasi penjualan yang diperkirakan akan terjadi dimasa
mendatang,
2) Harus ada standar kepegawaian untuk diperbandingkan dengan pelamar. Standar kepegawaian
tersebut tercermin dalam spesifikasi jabatan yang diturunkan dari deskripsi jabatan dan
dikembangkan melalui analisis jabatan,
3) Harus ada pelamar pekerjaan yang tepat dipilih untuk diangkat melalui proses seleksi.
Dalam prosedur seleksi karyawan, berbagai macam metode dan alat seleksi dapat digunakan
untuk menemukan individu yang paling sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Walaupun tidak ada
prosedur baku yang dipakai untuk memilih karyawan, namun ada tahapan-tahapan yang paling
umum digunakan dalam proses seleksi yaitu : Penyaringan pelamar pendahuluan, memeriksa
berkas lamaran pelamar, melaksanakan tes, memeriksa referensi melaksanakan wawancara,
melaksanakan tes kesehatan. Setelah meriview lamaran, menilai asil tes, melaksanakan
wawancara dan memeriksa referensi, perusahaan perlu membuat keputusan tentang calon yang
akan ditempatkan dalam jabatan yang telah ditentukan. Pada prakteknya, perusahaan umumnya
menemukan lebih dari satu orang calon untuk mengisi lowongan pekerjaan tersedia. Untuk itu
perlu dipilih calon sesuai dengan kebutuhan dan kriteria yang telah ditentukan.
Sumber :https://pustakabelajar.wordpress.com/2020/11/12/gambarkan-dan-jelaskan-hubungan-
antara-seleksi-analisis-jabatan-perencanaan-sdm-dan-program-perekrutan-calon-karyawan/