Anda di halaman 1dari 4

Konsep sumber daya manusia ( human recourse ) berkembang ketika diketahui dan disadari

bahwa manusia mengandung berbagai aspek sumber daya, bahkan sebagai sumber energi.
Pengembangan sumber daya manusia adalah satu proses perencanaan pendidikan, pelatihan,
dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil optimal.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan proses sepanjang hayat , yang meliputi
berbagai bidang kehidupan, terutama dilakukan melalui pendidikan. Jika dilihat dari sudut
pandang ekonomi, pendidikan kualitas sumber daya manusia lebih ditingkatkan pada
penguasaaan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang dibutuhkan oleh dunia kerja
dalam upaya peningkatan efisiansi dan efektivitas proses produksi serta mempertahankan
keseimbangan ekonomi.
Pengembangan sumber daya manusia berkualitas adalah proses kontekstual sehingga
pengembangam manusia melalui upaya pendidikan bukanlah sebatas menyiapkan manusia
yang menguasai pengetahuan dan keterampilan yang cocok dengan dunia kerja pada saat ini,
melainkan manusia yang mampu, mau, dan siap belajar sepajang hayat.

Mondy (2010) menyatakan, pengembangan (development) meliputi kesempatan belajar yang


bertujuan peningkatan pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill) yang diperlukan dalam
pekerjaan yang sedang dijalani. Pengembangan lebih difokuskan untuk jangka panjang.
Selanjutnya, digunakan untuk mempersiapkan karyawan sesuai dengan pertumbuhan dan
perubahan organisasi.
Milkovich dan Boudreau (1997) menyatakan, pengembangan adalah proses jangka panjang
untuk meningkatkan kapabilitas dan motivasi karyawan agar dapat menjadi aset perusahaan
yang berharga.

Fungsi dan orientasi pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia telah dibuat
dalam suatu kebijakan Depdiknas. Hal itu termuat dalam 3 (tiga) strategi pokok pembangunan
pendidikan nasional, yaitu :
1. Pemerataan kesempatan pendidikan,
2. Pendidikan relevansi dan kualitas pendidikan, dan
3. Peningkatan kualitas manajemen pendidikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses penegmbangan sumber daya manusia terdiri atas:
1. Perencanaan ( planning ),
2. Pendidikan dan pelatihan (education and training ),
3. Pengelolaan ( management).
Menurut (Monday, 2010) empat prinsip dalam pengembang an sumber daya
manusia, yaitu:
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Hal ini meliputi perencanaan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta kegiatan
perancangan pekerjaan bagi sumber daya manusia (job design). Perencanaan kualitas
ini meliputi tingkat pendidikan, keterampilan, pengalaman, usia, dan lain-lain untuk
masing-masing jabatan dalam struktur organisasi tersebut. Setelah mengetahui
kebutuhan kualitas karyawan, langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan
kuantitas, yaitu merancang berapa batas minimal jumlah karyawan di masing-masing
jabatan dan wilayah kerja. Setelah itu, dibuat deskripsi pekerjaan dari masing-masing
jabatan/posisi sesuai dengan struktur organisasi perusahaan.

2. Perolehan dan Penempatan Sumber Daya Manusia


Bagian ini meliputi rekrutmen, seleksi, dan penempatan. Rekrutmen pada dasarnya
merupakan aktivitas untuk mencari dan memperoleh pekerjaan yang terdapat dalam
perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan kualitas yang ditentukan dan sesuai dengan
ciri intrapreneurship. Hal ini mengingat rekrutmen adalah bidang yang sangat penting.
Rekrutmen adalah “pintu gerbang” guna mewujudkan sumber daya manusia yang tepat
sehingga harus dibuat sistem rekrutmen yang sangat efektif dan efisien. Aktivitas
berikutnya setelah rekrutmen adalah penempatan karyawan di posisi masing-masing.
Sebelum mulai kerja, ada baiknya mereka diberikan orientasi pekerjaan yang
menjelaskan secara perinci dan runtut apa yang harus mereka kerjakan serta dengan
siapa mereka harus berhubungan dan berkomunikasi.

3. Pengembangan Sumber Daya Manusia


Bidang ini meliputi pengembangan karier (penugasan) dan pengembangan kemampuan
kerja. Pengembangan karier berkaitan dengan penyusunan jalur karier yang merupakan
urutan posisi (jabatan) sesuai dengan struktur organisasi. Sementara itu,
pengembangan kemampuan kerja adalah cara-cara untuk meningkatkan kemampuan
karyawan, baik secara informal maupun formal.

4. Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan


Perancangan sistem penilaian kinerja pada dasarnya merupakan perancangan suatu
sistem formal dan terstruktur untuk mengukur dan mengevaluasi hasil kerja, sikap,
perilaku, pengetahuan, dan keterampilan/ keahlian kerja sumber daya manusia.
Penilaian kerja merupakan alat terkendali agar yang dikerjakan oleh sumber daya
manusia selaras dengan yang diinginkan oleh perusahaan. Proses perancangan sistem
penilaian kinerja secara umum terdiri atas empat tahap, yaitu menentukan apa yang
akan dinilai, menentukan kapan menilainya, menentukan siapa-siapa yang akan
menilai, serta menentukan bagaimana menilainya (metode menilai).
Dalam perannya yang terus berkembang dari waktu ke waktu, sumber daya manusia perlu
membuat startegi yang konsisten dalam membantu perusahaan mencapai tujuan utamanya.
(Stone, 2008 ) menyatakan, peran sumber daya manusia dalam mendesain strategi sumber
daya manusia haruslah meyakinkan manajemen, yaitu sumber daya manusia tersebut mampu
meningkatkan profitability melalui peningkatan produktivitas karyawan.
Strategi sumber daya manusia haruslah berjalan berkesinambungan dengan budaya dan nila-
nilai yang dianut organisasi.
Implementasi konsep strategi sumber daya manusia merupkan tantangan sendiri bagi manajer
efektif merupakan tantangan sendiri bagi manajer sumber daya manusia dan departemen
sumber daya manusia.

(Stone, 2008 ) menyatakan, bahwa dalam peran ke arah yang lebih strategis, sumber daya
manusia memiliki empat fungsi utama, yaitu sebagai partner yang strategis dari manajemen
dan pengembilan dalam mengambil keputusan, sebagai ahli administrasi dalam perusahaan,
sebagai penyampai suara karyawan, dan juga sebagai pembawa agen perubahan
diorganisasi.

Konsep pengembangan makro adalah : suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan
manusia dalam rangka mencapai tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan disini
mencakup perencanaan pembangunan secara efektif.
Kualitas sumber daya manusia dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
1. Faktor internal yang berasal dari diri karyawan seperti pendidikan formal, pengalaman
kerja, karekteristirk fisik ( yang berupa kesehatan fisik ), serta karekteristik pribadi dan
tipe kepribadian karyawan.
2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi kualitas karyawan dapat berasal dari lingkungan
kerja dan sistem manajemen perusahaan.

Hasibuan, (2005 : 72 ) mengemukakan dengan istilah jenis – jenis pengembangan pegawai /


karyawan yaitu pengengembangan secara informal dan formal. Lebih lanjut Hasibuan ( 2005 :
72 ) menjelaskan bahwa :
a. Pengembangan secara informal : yaitu karyawan / pegawai atas keinginan dan usaha sendiri
melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada
hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya.
b. Pengembangan secara informal menunjukan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras
untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya.
Konsep pengembangan mikro adalah : suatu proses perencanaan pendidikan dan pelatihan
serta pengelolaan karyawan untuk mencapai suatu hasil yang optimal.

Kualitas Sumber daya Manusia sebuah bangsa ditentukan oleh tiga faktor utama yakni,
pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
1. Pendidikan; Pendidikan adalah : suatu upaya untuk mengembangkan pontensi manusia
agar mempunyai kemapuan mengeola sumber daya alam yang tersedia guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Kemampuan yang dikembangkan sumber daya manusia ini
mencakup berbagai aspek : kemampuan berpikir, penalaran, intelektual, keterampilan dan
sebagainya. Untuk mengembangkan kemapuan seperti ini diperlukan kemampuan
menyerap informasi melalui berbagai cara yakni membaca dan menulis, lamanya menepuh
pendidikan formal dan sebagainya.

2. Kesehatan; Tingkat kesehatan suatu bangsa dapat dilihat dari angka kematian dan angka
kesakitan, melalui berbagai indikator. Indikator-indikator yang sering digunakan untuk
mengukur derajat kesehatan masyarat suatu bangsa dan indikator kualitas kualitas sumber
daya manusia dari aspek kesehatan adalah angka kematian bayi, angka kematian anak
balita, angka kematian ibu karena malahirkan, angka kematian kasar dan angka harapan
hidup. Semakin tinggi tingkat kemakmuran bangsa, semakin tinggi tingkat kemakmuran
bangsa, semakin tinggi tingkat harapan hidup.

3. Ekonomi; Kondisi Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kemajuan seiring dengan
meningkatnya pembangunan di Indonesia. Kualitas sumber daya manusia akan menjadi
satu masalah yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan pemabngunan jangka panjang.
Keterampilan dan produktifitas sumber daya manusia menjadi salah satu penentu
keberhasilan pembangunan jangka panjang.

Sumber :
1. Kurniawati.2014. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka diambil dari Ruang Baca Vitual (RBV)
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/ekma5319-pengembangan-sumber-daya-manusia/
2. Fauzi, A. 2019. Materi Inisiasi 2. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
3. Pengambean, Mutiara Sibirani. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Tanggerang
Selatan : Universitas Terbuka
4. Kadarisman. M. 2017. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai