Anda di halaman 1dari 2

Definisi Fungsi Utilitas

Fungsi utilitas ialah fungsi yang menjelaskan besarnya utilitas yang berupa kepuasan, dan kegunaan yang
diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Pada umumnya semakin banyak jumlah
suatu barang dikonsumsi, maka akan semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai titik
puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau
bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus ditambah. Fungsi utilitas bersifat
relative, dimana barang atau jasa yang memiliki utility bagi orang tertentu belum tentu bagi orang lain.
Penerapan fungsi 46 dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk
dipelajari, karena model-model ekonomi yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi
dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena
model-model ekonomi yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi.

Konsep Utilitas

Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi semakin besar utilitas yang diperoleh,
kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru
menjadi berkurang atau bahkan negatif jika jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus ditambah.
Utilitas total merupakan fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi. Persamaan utilitas total (total utility,
U) dari mengkonsumsi suatu jenis barang berupa fungsi kuadrat parabolik, dengan kurva berbentuk
parabola terbuka ke bawah.

Utilitas marginal (marginal utility, MU) ialah utilitas tambahan yang diperoleh dari setiap satu unit barang
yang dikonsumsi. Secara matematik, fungsi utilitas marginal merupakan derivatif pertama dari fungsi
utilitas total. Jika fungsi utilitas total dinyatakan dengan U = f (Q) dimana U melambangkan utilitas total
dan Q jumlah barang yang dikonsumsi atau tingkat kepuasannya tetapi terikat pada fungsi pendapatan,
atau sebuah perusahaan yang ingin memaksimumkan labanya namun terikat pada fungsi produksi. Maka
suatu cara yang dapat digunakan untuk menentukan titik ekstrim dari suatu fungsi yang bersyarat adalah
dengan menggunakan Pengali Lagrange, yakni dengan cara membentuk sebuah fungsi baru yang
merupakan penjumlahan dari fungsi yang hendak dioptimumkan di tambah hasil kali pengali Lagrange λ
dengan fungsi kendalanya.

Total Utility atau kepuasan total adalah seluruh kepuasan yang diperoleh konsumen / seseorang dari
mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. Sedangkan marginal Utility atau kepuasan tambahan adalah
tambahan kepuasan yang diperoleh seseorang akibat adanya tambahan mengkonsumsi satu unit barang
tertentu. Berikut adalah suatu contoh total utility dengan marginal utility dalam angka:

Jumlah barang “x” Total Utility (TU x) Marginal Utility (MU x)


yang dikomsumsi (Qx)
0 0 -
1 10 10
2 18 8
3 24 6
4 28 4
5 30 2
6 30 0
7 28 -2
Aplikasi Fungsi Utilitas

Dalam analisis ekonomi, utilitas sering digunakan untuk menggambarkan urutan preferensi sekelompok
barang, contohnya seorang konsumen bernama Anton merasa lebih puas membeli 3 buah buku fiksi
ilmiah jika dibandingkan dengan membeli sehelai kemeja, hal ini berarti buku-buku tersebut
memberikan utilitas yang lebih besar dibandingkan dengan kemeja tadi.

Fungsi utilitas dapat ditunjukkan dengan sekumpulan kurva indiferensi, yang masing-masing mempunyai
indikator numerik. Pada Gambar 1. berikut ini menunjukkan 3 kurva indiferensi dengan tingkat utilitas
sebesar 25, 50 dan 100.

Perlu diingat bahwa ketika kita menggunakan fungsi utilitas, yang kita tekankan adalah konsep ordinal
bukan kardinal. Dengan demikian yang perlu kita perhatikan dari gambar di atas, bukan angka numerik
seperti 25, 50 dan 100 tetapi bahwa kurva indiferensi dengan utilitas (U) = 100 memberikan kepuasan
yang lebih besar dibandingkan dengan utilitas sebesar 50, demikian juga kurva indiferensi dengan utilitas
sebesar 50 memberikan kepuasan yang lebih besar dari utilitas sebesar 25.

Syarat utama dalam menetapkan suatu fungsi utilitas adalah bahwa persoalan nilai maksimum dan
minimum dari persoalan yang dihadapi harus mencakup persoalan tersebut. Karena itu harus dapat
ditentukan terlebih dahulu batasan nilai maksimum dan minimum dari besaran yang akan ditetapkan
fungsinya. Untuk menjaga konsistensi, maka batasan nilai jangan terlampau jauh dari batasan nilai yang
ada dalam persoalan yang dibahas, sehingga pengambil keputusan benar-benar menghayati nilai
tersebut

Anda mungkin juga menyukai