Anda di halaman 1dari 22

MODUL 2

TEORI KEPUTUSAN
Kegiatan Belajar 1
Pengambilan Keputusan dalam Keadaan yan
g Pasti

A. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Tunggal


Kita hanya memiliki satu tujuan sehingga kita memiliki suat
u alternatif yang memaksimumkan suatu hal.

Untuk lebih jelasnya kita akan memberikan contoh di hlmn 2.5


Suatu perusahaan ingin meningkatkan volume penjualannya dengan
salah satu dari usaha-usaha sbb; advertency, potongan harga, undian
berhadiah, atau personal selling. Jumlah anggaran sebesar 100.000.0
00. Dengan kenaikan kenaikan penjualan masing-masing adalah sb
b:
• Advertency = 600.000
• Potongan harga= 700.000
• Undian berhadiah= 500.000
• Personal selling= 1.000.000
Tujuan kita adalah untuk meningkatkan volume penjualan, tapi besa
r biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing kegiatan itu tidak sa
ma dan biaya juga kurang tepat. Jika dikurangkan pada kenaikan vol
ume penjualan, untuk memilih cara apa yang akan digunakan, kita c
ari persentase atau perbandingan hasil dari biayanya seperti pada tab
el berikut:
Kenaikan Volume Persentase
Tindakan Biaya (ribuan Penjualan (ribuan kenaikan penjualan
rupiah) rupiah) (%)

Advertency 50 600 1.200


Potongan harga 40 700 1.750
Undian berhadiah 30 500 1.670
Personal selling 70 1.000 1.430
Cara menghitung:
• Advertency (600/50*100%)
• Potongan harga (700/40*100%)
• Undian berhadiah (500/30*100%)
• Personal selling (1.000/70*100%)

Berdasarkan tabel sebelumnya dapat dilihat bahwa kenaikan v


olume penjualan tertinggi adalah alternatif kedua, yaitu pembe
rian potongan harga sebesar 1.750% dari biaya yang dikeluark
an.
B. Pengambilan Keputusan
dengan Tujuan Ganda
Dikatakan sebagai tujuan ganda jika kita gunaka
n bobot macam tujuan yang harus kita capai. Un
tuk itu,kita gunakan bobot yang memberikan tek
anan lebih penting atau setidaknya sesuatu tuju
an.

Untuk lebih jelasnya kita akan memberikan cont


oh di hlmn 2.7
Suatu perusahaan akan memasang iklan untuk menaikkan volume
penjualan, menaikkan laba usaha, dan menaikkan harga sahamny
a di pasar modal. Periklanan ini akan dimuat pada salah satu dari
4 surat kabar, yaitu surat kabar A, B, C, dan D. Bobot untuk setia
p kenaikan (hasil), yaitu; kenaikan penjualan (2), kenaikan laba
(4), dan kenaikan harga saham (1).
Kenaikan Kenaikan
Surat Kabar Biaya Iklan Penjualan Kenaikan Harga Saham
Laba

A 500 5.000 2.000 500


B 400 4.500 1.800 400
C 900 9.900 5.400 700
D 600 6.000 2.400 420
Contoh perhitungan tiap-tiap hasil;

Surat kabar B
Kenaikan penjualan: 4.500/400*100%= 1.125
Kenaikan laba: 1.800/400*100%= 450
Kenaikan harga saham: 400/400*100%= 100

Perhitungan hasil yang dibobot dalam kolom terakhir pada tabel sela
njutnya:
A: 2(1.000)+4(100)+1(100)= 3.700
B: 2(1.125)+4(450)+1(100)= 4.150
C: 2(1.100)+4(600)+1(78)= 4.678
D: 2(1.000)+4(400)+1(70)= 3.670
Persentase kenaikan Dibanding
Surat Biaya Iklan Jumlah
Kabar Bobot
Volume Laba Harga
Penjualan Saham

A 1.000 400 100 3.700


B 1.125 450 100 4.150
C 1.100 600 78 4.678
D 1.000 400 70 3.670

Ternyata, diantara keempat surat kabar itu, yang mendat


angkan nilai jumlah persentase dengan dibobot adalah s
urat kabar C
Kegiatan belajar 2
Pengambilan keputusan dalam
keadaan yang mengandung resiko
A. Pengambilan keputusan dalam
keadaan yang mengandung resiko
• Keadaan yang mengandung resiko adalah keadaan yang d
isertai dengan informasi tertentu dan bisa diketahui prob
abilitas terjadinya.misalnya suatu perusahaan akan mene
ntukan perluasan pabrik atau tidak berdasarkan informas
i, pada waktu yang akan datang dengan probabilitas 0,75
akan terjadi kenaikan permintaan konsumen.
• Probabilitas naik atau turunnya harga saham dalam hal in
i dapat diketahui bisa menggunakan beberapa pendekata
n yaitu:
• Pengambilan keputusan berdasarkan nilai harapan. besar nilai harapan
untuk tiap-tiap alternatif bisa dihitung melalui penjumlahan hasil perkalian
probabilitas dengan hasil pengurangan biaya atau
pengorbanannya.contohnya:
• Seorang pengusaha sirkus bulan ini akan mengadakan pertunjukan anne-
marie salah satu dari kota yaitu Medan, Surabaya, dan Ambon. Kalau
keadaan cuaca bulan ini baik dapat mengadakan pertunjukan laba yang
diperoleh di Medan sebesar Rp.50.000.000 Surabaya Rp.40.000 .000 di
Ambon Rp. 60.000 .000,jika kondisi cuaca tidak baik laba yang akan
diperoleh yaitu dimedan Rp.10.000.000 , SurabayaRp.30.000.000, di
Ambon rp.5000.000 .Probabilitas keadaan cuaca baik = 0,60 dan
probabilitas Jelek 0,40 .maka nilai harapan nya yaitu :
• Medan 0,6(50)+ 0,4(10)= 34, Surabaya 0,6 (40)+ 0,4(30)= 36,, Ambon
0,6(60)+0,4(5)=38
B. Pohon keputusan
setiap pohon kita telusuri sampai ranting yang terkecil yang masing-masi
ng merupakan satu alternatif.contoh suatu perusahaan menghadapi mas
alah untuk membeli mesin dengan kapasitas besar atau kecil,didasarkan
pertimbangan bahwa pada waktu yang akan datang kemungkinan besar a
kan terjadi kenaikan permintaan barang,probabilitas terjadinya kenaikan
permintaan barang yaitu 0,75 dan probabilitas tidak terjadinya kenaikan
permintaan barang yaitu 0,25, untuk lebih jelasnya coba lihat halaman 2.
17
• Agar masalah dapat dipecahkan kita hitung dulu nilai harapan
untuk pembelian mesin besar yaitu NH 1 =
0,75(1000.000)+0,25(200.000)= 800.000
• Nilai harapan membeli mesin kacil yaitu NH2a =
0,80(800.000)+0,20(700.000)= 300.000
• Dari ke-2 nilai harapan diatas ternyata yang lebih besar adalah
NH2a 780.000 maka pada periode 2 pilihlah membeli mesin
tambahan.
• Sekarang menghitung nilai harapan untuk membeli mesin kecil:
NH2= 0,75(100.000+780.000)+0,25(300.000)= 735.000 .setelah
nilai harapan membeli mesin besar dengan nilai harapan
membeli mesin kecil di ketahui antara keduanya ternyata
memberikan nilai harapan terbesar yaitu membeli mesin besar
sebesar 800.000
Kegiatan Belajar 3

Pengambilan Keputusan dalam


Keadaan yang Tidak Pasti
Dalam pengambilan keputusan, yang akan kita bahas adala
h yang kejadiannya tidak pasti. Bisa terjadi, bisa juga tidak t
erjadi. Akan tetapi, probabilitasnya tidak dapat diketahui. M
aka itu disebut sebagai model uncertain. Model-model unce
rtain yang akan kita bahas dalam kegiatan belajar ini adalah
1. maximax (optimistic)
2. maximin (maximistic)
3. criterion of realism (hurwicz)
4. equally likely (laplace)
5. minimax regret.
Untuk mempermudah penjelasan model-model pengambilan pada bagian ini,
sebaiknya digunakan contoh masalah sebagai berikut. Suatu perusahaan men
ghadapi dua alternatif pilihan investasi. Alternatif pertama adalah mendirikan
pabrik besar. Alternatif kedua mendirikan pabrik kecil. Tentu saja, alternatif ke
tiga adalah tidak mendirikan. Keadaan pasar mungkin menguntungkan atau s
angat mendukung usaha kita atau favourable market. Bisa juga tidak atau kur
ang mendukung, sebut saja unfovourble market. Kalau perusahaan memilih in
vestasi pada pabrik besar dan pasar mendukung (favourable market), akan di
peroleh keuntungan Rp. 200.000,00 Akan tetapi. kalau pasar tidak mendukun
g, perusahaan menderita rugi Rp. 180.000,00 Kalau perusahaan mendirikan p
abrik kecil dan pasar mendukung, labanya Rp 10000000 Kalau pasarnya tidak
mendukung, rugi Rp. 20.000,00 Kita diminta menentukan keputusan investasi
kita yang terbaik berdasarkan beberapa tinjauan.
A. METODA MAXIMAX
Kebijakan maximax biasanya digunakan oleh investor at
au pengambil keputusan yang bersifat optimis. Ia yakin
bahwa usahanya kebanyakan berhasil. Biasanya, decisio
n maker semacam ini senang bekerja keras, tidak muda
h menyerah, dan selalu mencari peluang yang mungkin.
  Favourble market Unfav market Maximum

Pabrik besar 200.000 -180.000 200.000 maximax

Pabrik Kecil 100.000 -20.000 100.000

Tidak buat 0 0 0
B. STRATEGI MAXIMINVESTOR
Strategi maximinvestor atau pengambil keputusan bersifat konse
rvatif atau berhati-hati, yaitu memilih alternatif yang hasilnya pal
ing besar di antara hasil minimum setiap alternatif. Artinya, dala
m keadaan atau alternatif yang terjelek pun masih lebih baik dari
pada yang jelek-jelek. Secara sederhana, dapat dikata! meskipun
keadaan jelek pun masih lumayan, apalagi kalau keadaannya lebi
h baik, itu akan semakin baik.
  Favourble market Unfav market Maximum

Pabrik besar 200.000 -180.000 -180.000

Pabrik Kecil 100.000 -20.000 -20.000

Tidak buat 0 0 0
Maximin
C. STRATEGI
CRITERION OF REALISM = HURWICZ CRITERION

Model ini mula-mula dikemukakan oleh Hurwicz sehingga disebu


t Hurwicz Criterion. Pada model ini, pemilihan keputusan didasar
kan pada rata-rata tertimbang dari hasil yang diharapkan. Timba
ngannya menggunakan bobot sebesar a. Semakin besar a berarti
kita semakin memperhatikan keadaan pertama dalam contoh, fa
vourable market). Besarnya a ditentukan oleh pengambil keputus
an sesuai dengan keadaan yang dihadapinya.
  Favourble market Unfav market Weighted average, α = 0,8

Pabrik besar 200.000 -180.000 124.000


Realism

Pabrik Kecil 100.000 -20.000 76.000

Tidak buat 0 0 0
D. METODE EQUALY LIKELY (LAPLACE)

  Favourble market Unfav market Rata-rata keuntungan

Pabrik besar 200.000 -180.000 10.000

Pabrik Kecil 100.000 -20.000 40.000


Eq. likely

Tidak buat 0 0 0
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai