Anda di halaman 1dari 30

PERTEMUAN VI

MODUL 7 dan MODUL 8

PENGANTAR EKONOMI MIKRO


ESPA4111
Harga Faktor Produksi dan
Penentuan Balas Jasa Faktor
Produksi
Secara khusus dengan mempelajari modul ini diharapkan Anda
mampu menjelaskan :

• penentuan harga produksi perusahaan di pasar input dan output


berdasarkan struktur pasarnya;

• penentuan balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam


proses produksi
Harga Faktor Produksi (Input)

Penentuan harga faktor produksi dalam ilmu ekonomi mikro penting dipelajari karena:

• Harga faktor produksi bersama-sama dengan kuantitas masing-masing faktor


produksi tersebut menentukan besarnya pendapatan sektor rumah tangga
konsumen

• Harga-harga faktor produksi biaya perusahaan

• Harga faktor produksi seperti juga fungsi harga output yang menjatah atau
mendistribusi barang-barang dan jasa-jasa kepada para konsumen serta
mengalokasikan penggunaan faktor di antara berbagai industri dan perusahaan

Berbagai kemungkinan pasar Input dan Output


Permintaan factor produksi menurut pasar outpu

• Persaingan murni pasar output


 Permintaan factor produksi tergantung kapasitasnya
memproduksi barang dan harganya

• Monopoli murni pasar output


 Harga produk semakin menurun jika semakin banyak produk
yang diproduksi dan dijual
Perubahan Kurva dan Elastisitas Permintaan
Faktor Produksi

Perubahan kurva permintaan input disebabkan oleh:

• Perubahan permintaan produk

• Perubahan produktivitas

• Harga faktor produksi lain


Elastisitas permintaan faktor produksi

Variabel-variabel yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan faktor


produksi adalah:

• Tingkat penurunan MRP. Ini ditentukan oleh MPP. Bila MPP tenaga kerja
turun secara lambat maka MRP akan turun dengan lambat pula

• Derajat penggantian faktor produksi

• Elastisitas permintaan produk. Semakin besar elastisitas permintaan akan


produk yang diproduksi dengan menggunakan suatu faktor produksi maka
semakin besar elastisitas permintaannya

• Nisbah biaya input dengan besarnya biaya total. Semakin besar porsi atau
bagian biaya produksi total yang dikeluarkan untuk suatu input, katakanlah
tenaga kerja, maka semakin besar pula elastisitas permintaan input tersebut
Pendapatan

• Pendapatan berasal dari tenaga kerja dan pemilikan. Dari jasa tenaga kerja
diperoleh gaji dan upah, honorarium dan lain sebagainya. Dari pemilikan
diperoleh sewa, keuntungan perusahaan (dividen), dan bunga

• Peran pemerintah
• Harta. Beberapa sumber penghasilan berasal dari bunga atau dividen karena
memiliki simpanan di bank dan obligasi, atau memiliki saham perusahaan.
Kekayaan merupakan nilai rupiah yang dimiliki pada suatu saat

• Distribusi pendapatan dan kekayaan


Permintaan dan Penawaran Harga Tenaga Kerja

• Permintaan faktor produksi tenaga kerja oleh perusahaan mencerminkan


produktivitas marjinal. Dengan menggunakan tingkat teknologi tertentu,
hubungan antara kuantitas input tenaga kerja dan jumlah output yang
dihasilkan mencerminkan berlakunya Hukum Penambahan Hasil yang
semakin Berkurang.
• Penawaran tenaga kerja menunjukkan jumlah jam atau hari kerja yang para
pekerja ingin bekerja pada berbagai tingkat upah riil atau nominal.

• Ada tiga elemen yang menentukan penawaran tenaga kerja yaitu jam kerja
per tenaga kerja, partisipasi tenaga kerja, dan migrasi. Yang terakhir ini
terutama dirasakan di negara yang kekurangan tenaga kerja sementara
tersedia cukup banyak kesempatan kerja di satu atau beberapa sektor
produksi
Perbedaan Upah (Wage Differential)

Penyebab Perbedaan Upah

• Perbedaan tugas (pekerjaan). Perbedaan upah merupakan kompensasi dari


seberapa jauh menarik atau tidaknya suatu tugas pekerjaan

• Perbedaan Individu. Perbedaan individu ini bisa berupa perbedaan kualitas


tenaga kerja dan perbedaan keunikan individu

• Rente. Perbedaan lain yang menyebabkan perbedaan upah adalah rente


individu.
Tanah, Kapital, Rente, dan Bunga

Tanah dan Rente


Rente merupakan rente tanah yang kuantitasnya tetap yang tidak responsif terhadap harga.
Tanah merupakan faktor produksi bagi setiap usaha bisnis. Harga (sewa) yang harus dibayar
untuk penggunaan sebidang tanah selama periode waktu tertentu disebut rente atau rente
ekonomi murni yang besarnya dikenakan per satuan waktu

Kapital dan Bunga

Kapital atau barang kapital tak bisa dipakai lagi setelah beberapa tahun, tapi ada juga
yang dapat digunakan sampai puluhan tahun. Barang kapital merupakan input dan sekaligus
juga output.
Barang Kapital

Ada tiga jenis barang kapital yaitu:

• Harga dan sewa barang kapital. Barang kapital dibeli dan dijual di pasar

• Tingkat hasil barang kapital. Secara ekonomi dan bisnis, barang kapital harus
dialokasikan pada berbagai kemungkinan investasi

• Kekayaan finansial dan tingkat suku bunga. Neraca keuangan perusahaan


atau perorangan terdiri dari kekayaan (asset) finansial dan kekayaan
berwujud (tangible)
MODUL 8

PENGANTAR EKONOMI MIKRO


ESPA4111
Keseimbangan Umum dan
Kegagalan Pasar

Secara khusus dengan mempelajari modul ini


diharapkan Anda mampu menjelaskan :
• penentuan keseimbangan umum dalam
perekonomian;
• kegagalan mekanisme pasar dan
penanggulangannya
Keseimbangan Umum Antarpasar

Keseimbangan Parsial dan Umum

Keseimbangan pasar parsial merupakan analisis keseimbangan harga dan output


pada pasar yang merupakan komponen atau bagian sistem harga. Perekonomian
bukan terdiri atas banyak pasar yang tak berhubungan satu dengan yang lain.
Perekonomian merupakan jaringan kerja saling terkait di mana perubahan di
suatu pasar akan menimbulkan perubahan signifikan di pasar-pasar lain. Analisis
sistem harga secara keseluruhan disebut analisis keseimbangan umum
Model Dua Pasar Dua Industri

Perilaku kurva-kurva permintaan pasar adalah sebagai berikut:

• Kurva-kurva permintaan output berlereng menurun karena berlakunya


Hukum Nilai Guna Marjinal yang menurun

• Kurva-kurva penawaran output berlereng menanjak. Hal ini didasarkan pada


Hukum Biaya Marjinal yang Menanjak, karena dalam periode produksi jangka
pendek berlaku Hukum Penambahan Hasil yang Semakin Berkurang

• Kurva permintaan input didasarkan pada Hukum Produktivitas Marjinal Fisik


yang semakin Berkurang atau Hukum Penambahan Hasil yang semakin
Menurun

• Kurva penawaran faktor produksi variabel tenaga kerja mencerminkan


preferensi individual untuk bermalas-malas atau bekerja
Penyesuaian pasar

Penyesuaian Pasar Jangka Pendek

Dalam jangka pendek, penyesuaian yang terjadi hanya terbatas pada keadaan dan struktur
pasar, serta perusahaan berproduksi sesuai kapasitas yang telah ada, tanpa melihat Pasar
Output kemungkinan masuk atau keluarnya perusahaan dari industri satu ke industri lain, atau
antarpasar input dari jenis yang satu ke jenis lain

Penyesuaian Pasar Jangka Panjang

Penyesuaian jangka pendek meliputi kemungkinan perluasan atau penciutan kapasitas produksi,
dan juga, kemungkinan masuk atau keluarnya perusahaan-perusahaan dari industry
bersangkutan akibat perubahan keadaan pasar yang menyebabkan perubahan harga.
Keseimbangan Umum Sistem Harga

Model Aliran Melingkar Banyak Pasar Komoditi (Output) dan Pasar Faktor Produksi (Input)
Ekonomi Kesejahteraan dan Mekanisme Harga

PERTANYAAN MENDASAR

• Kepentingan pribadi serta situasi pasar persaingan mumi menyebabkan


produsen memproduksi dan menjual input pada harga sama dengan biaya
marjinal

• Persaingan memaksa para produsen berproduksi pada biaya paling rendah

• Kondisi persaingan yang membuat konsumen bebas memilih dalam rangka


memaksimumkan kepuasan mereka
Optimum Pareto atau Efisiensi Alokatif

Konsep Optimum Pareto berarti


tidak dapat membuat keadaan
seseorang menjadi lebih baik tanpa
membuat keadaan yang lain lebih
buruk. Ini merupakan isu sentral
dalam ilmu ekonomi.

Salah satu cara melihatnya adalah


dengan menggunakan grafik Batas
Kemungkinan Daya Guna
Surplus Konsumen

• Jumlah pengeluaran total seorang konsumen yang menjadi penerimaan


produsen suatu komoditi, merupakan perkalian antara kuantitas yang
dikonsumsi serta harganya. Selisih antara nilai yang dibayar oleh konsumen
yaitu nilai pasar dan manfaat total yang diperoleh konsumen disebut surplus
konsumen. Hal ini karena konsumen memperoleh lebih banyak nilai manfaat
daripada nilai yang ia bayar, yang merupakan akibat berlakunya Hukum Nilai
Guna Marjinal yang Menurun
• Surplus konsumen muncul karena konsumen membayar harga yang sama
untuk setiap barang yang dibeli
Surplus Konsumen

• Hukum Nilai Guna Marjinal yang menurun,


satuan yang dibeli dan dikonsumsi lebih dulu
akan berharga atau memberikan kepuasan
atau manfaat per unit lebih besar daripada
unit yang dikonsumsi berikutnya. Bila
transaksi pembelian tak lagi memberikan
manfaat kepuasan kepada konsumen, ia akan
berhenti dan mengonsumsi
Surplus Produsen (Rente Ekonomi)

Karena berlakunya Hukum Penambahan Hasil yang semakin Berkurang dalam


jangka pendek maka biaya produksi rata-rata atau marjinal yang diperlukan
untuk memproduksi suatu komoditi selalu naik dengan makin banyaknya output
yang diproduksi.

Dalam jangka panjang input-input yang lebih baik dan lebih produktif digunakan
lebih dahulu untuk menghasilkan output dengan biaya lebih rendah dan baru
kemudian digunakan input yang kurang produktif dengan biaya lebih tinggi.

Dengan cara demikian maka diperoleh kurva biaya marjinal yang menanjak naik
dan sekaligus juga merupakan kurva penawaran dalam pasar industri persaingan
murni. Dalam komponen biaya ekonomis telah termasuk komponen keuntungan
normal
Surplus Produsen (Rente Ekonomi)

• Harga dan kuantitas keseimbangan terjadi


pada perpotongan antara kurva
penawaran dan kurva permintaan

• Pada titik keseimbangan E, produsen


menjual pada harga dan kuantitas
keseimbangan PE dan QE. Seluruh
produsen dalam industri yang
bersangkutan memperoleh surplus
produsen atau rente ekonomi sebesar
bidang segitiga AEPE
Evaluasi Sistem Harga dan Kegagalan Pasar

Kebaikan sistem harga pasar adalah:

• Efisiensi alokatif

Sistem harga pasar mengarahkan atau menuntun kepada alokasi sumber


daya secara efisien. Sistem harga pasar kompetitif akan menuntun
penggunaan sumber daya untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa
yang paling diinginkan masyarakat

• Kebebasan mengambil keputusan ekonomi

Sistem harga pasar persaingan menjamin kebebasan perorangan. Sistem


harga memungkinkan kebebasan berusaha dan memilih. Para produsen dan
pekerja tidak bertujuan memenuhi target produksi yang ditetapkan
pemerintah, tetapi untuk memenuhi kepentingan diri sendiri
Kritik Lain Atas Sistem Harga Persaingan

Kritik lain atas sistem harga persaingan adalah pemborosan dan produksi yang tak efisien. Hal
ini karena dua hal berikut:

• Distribusi Pendapatan Tidak Merata

Mekanisme harga persaingan memungkinkan para enterpreneur menjadi lebih efisien dan
cerdik mengakumulasikan sumber kekayaan. Hal ini makin intensif lewat sistem
pewarisan, ditambah lagi dengan perbedaan kualitas sumber daya manusia yang
ditawarkan oleh sektor rumah tangga menyebabkan distribusi pendapatan tidak merata

• Kegagalan Pasar

Eksternalitas dan barang publik merupakan dua unsur penting kegagalan pasar yang
mencegah sistem pasar berfungsi secara optimal dalam mengalokasikan sumber daya
secara efisien. Eksternalitas menyebabkan sistem pasar gagal mencakup semua manfaat
dan biaya yang berhubungan dengan produksi atau konsumsi beberapa barang dan jasa
tertentu
Elemen Utama Kegagalan Pasar

• Persaingan tak sempurna (murni)


Hasil ideal terbaik pertama dalam mekanisme pasar diperoleh bila syarat berlakunya
persaingan murni dipenuhi. Kondisi di mana petani, pengusaha produsen, ataupun pekerja
serta keseluruhan relatif banyak jumlahnya dibandingkan dengan pasar hingga masing-
masing pelaku pasar tak mempunyai pengaruh individu atas harga pasar. Namun, bila
salah satu dari mereka cukup besar hingga cukup dapat mempengaruhi pasar, maka
terdapat unsur pasar persaingan tak sempurna
• Eksternalitas
Hasil ideal oleh pengaturan tangan gaib juga tak dapat dicapai bila kegiatan ekonomi
tumpah ke luar (spill over) dari pasar bersangkutan, yang disebut eksternalitas
• Barang publik
Kegiatan ekonomi yang memberi manfaat kepada masyarakat yang tak dapat diserahkan
pelaksanaan atau penyelenggaraannya kepada perusahaan swasta
Barang Publik dan Kegagalan Publik

Barang Publik
Barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi dan dikonsumsi masyarakat dapat dibedakan
secara garis besar menjadi barang privat dan barang publik.
• Barang privat berlaku prinsip eksklusif, prinsip ini tak berlaku pada barang public.
Contoh barang privat adalah nasi, sepatu, radio, pakaian, pesawat televisi
• Barang publik atau barang kuasi publik yang disediakan dan dilaksanakan oleh pemerintah
dilakukan berdasar pilihan sekelompok orang atau secara kolektif, yang ditentukan
melalui proses pengambilan keputusan politis. Contohnya adalah pendidikan, jalan kecil
dan besar, perlindungan polisi dan pemadam kebakaran, suntikan untuk pencegahan
penyakit, jasa pembuangan sampah dan, kebersihan, dan saluran air buangan
Kegagalan Sektor Publik

Alasan mengapa terjadi kegagalan sektor publik:


• Kepentingan golongan tertentu
• Biaya tak jelas sementara manfaat jelas dan langsung
• Birokrasi dan efisiensi
• Ketidaksempurnaan kelembagaan
Kebijakan Rintangan Harga

Rintangan harga dapat juga digunakan sebagai proksi untuk memaksimumkan


keuntungan jangka panjang. Dengan membatasi masuknya perusahaan baru,
berarti tidak ada pengurangan pangsa pasar di masa datang hingga perusahaan
dapat mengharapkan penjualan di masa datang dan Expected Present Value
(EPV) atas keuntungan sejak sekarang sampai masa datang lebih besar jika
perusahaan dapat membatasi pesaing baru masuk ke pasar.

Ada tiga perhatian utama dalam kasus ini:


• Rintangan harga untuk perusahaan dengan biaya tinggi
• Rintangan harga untuk perusahaan dengan biaya rendah
• Contestable markets
Contestable market didefinisikan sebagai perusahaan baru yang dapat masuk
tanpa biaya secara signifikan
• Pencapaian target sebagai tujuan manajerial

Anda mungkin juga menyukai