Anda di halaman 1dari 19

Manajemen Jasa Perbankan

By:
KARNILA ALI, B.Bus., MPA
Manajemen Jasa Perbankan
 Tujuan pemberian jasa perbankan adalah untuk
mendukung dan memperlancar dua kegiatan
sebelumnya yaitu penghimpunan dana dan
penyaluran dana (kredit).

 Semakin lengkap jasa perbankan yang tersedia


maka bank semakin baik karena nasabah
hendak melakukan transaksi cukup pada satu
bank (one stop services).

 Kelengkapan jasa perbankan sangat tergantung


pada kemampuan bank tersebut dari segi modal,
perlengkapan fasilitas dan SDM.
Manajemen Jasa Perbankan
Bila dari transaksi pokok bank memperoleh
bunga, dari transaksi jasa ini bank mendapatkan
“Fee”
Keuntungan yang diperoleh dari jasa bank
anatara lain diperoleh :
 Biaya administrasi
 Biaya kirim/transfer
 Biaya tagih
 Biaya provisi dan komisi
 Biaya sewa
 Biaya iuran, dsb
Lalu Lintas Pembayaran
 Pengiriman uang (Transfer) :
Dengan surat (mail transfer)
Dengan kawat (telegrafic transfer)
Dengan telepon
 Inkaso (Collection)
Kuasa pada bank dari seseorang /perusahaan untuk
menagih atau meminta persetujuan pembayaran atau
menyerahkan begitu saja kepada pihak tertarik ditempat
lain atas surat berharga
 Kliring
 Letter of Credit (L/C)
Kliring
 Sarana perhitungan warkat antar bank guna
memperluas dan memperlancar lalu lintas
pembayaran giral, dilaksanakan oleh Bank
Indonesia
 Peserta kliring adalah bank bank dalam wilayah
tertentu
 Bila disuatu wilayah tidak ada cabang BI, bank
yang memenuhi persyaratan ditunjuk BI sebagai
penyelenggara kliring (Kliring lokal)
KLIRING
Sistem Kliring Elektronik (SKE)
merupakan sistem kliring yang didasarkan atas
Data Kliring Elektronik (DKE) yang dikirim oleh
Peserta Langsung Aktif (PLA) dari Terminal
Peserta Kliring (TPK) melalui jaringan data ke
Sistem Pusat Kliring Elektronik (SPKE) dan
diikuti dengan penyampaian dokumen / warkat
kliring kepada penyelenggara (Bank Indonesia).
Tujuan SKE
 Meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan
sistem pembayaran giral lebih cepat, akurat
aman dan lancar
 Hasil perhitungan kliring lebih cepat, akurat
dan informatif
 Pengawasan sistem kliring lebih efisien,
efektif dan aman
Peserta Kliring
 Peserta Langsung Aktif (PLA)
Merupakan kantor induk dari bank peserta kliring

• Peserta Langsung Pasif (PLP)


Merupakan kantor cabang bank peserta kliring
Mengirim warkat kliring dengan menggunakan identitas PLA
namun menerima dengan identitas sendiri (PLP)

• Peserta Tidak Langsung (PTL)


Merupakan cabang pembantu bank peserta kliring
Mengirim dan menerima warkat kliring dengan
menggunakan identitas PLA atau PLP
Peserta Kliring

 Peserta Langsung Aktif (PLA)


Merupakan kantor induk dari bank peserta kliring

 Peserta Langsung Pasif (PLP)


Merupakan kantor cabang bank peserta kliring
Mengirim warkat kliring dengan menggunakan identitas PLA
namun menerima dengan identitas sendiri (PLP)

 Peserta Tidak Langsung (PTL)


Merupakan cabang pembantu bank peserta kliring
Mengirim dan menerima warkat kliring dengan menggunakan
identitas PLA atau PLP
Cap Kliring
 Semua warkat kliring harus di “cap” yang memuat sebutan kliring dan
mencantumkan kode kelompok peserta kliring

 Pemberian kode kelompok dilaksanakan secara elektronik dan


penyelenggara (BI) akan menyortir dengan menggunakan “Card
Reader”

 Cap kliring merupakan tanda keabsahan warkat kliring dan tanda


pengenal peserta kliring

 Warkat yang ditolak berarti dana yang tercantum dalam warkat


tersebut tidak diterima

 Pembatalan cap kliring harus dilakukan dengan memberi tanda cap


pembatalan dan ditanda tangani
Letter of Credit (L/C)
Surat dari suatu bank yang memberi kuasa
kepada bank atau pihak lain untuk membayar
atau mengaksep atau mengambil alih wesel
dalam suatu jumlah tertentu sesuai dengan
syarat syarat yang tercantum dalam L/C

 L/C merupakan jaminan dari bank pembuka L/C


(Issuing Bank) kepada bank penerus (Advicing
Bank) ataupun kepada eksportir
Langkah Pembukaan L/C
1. Terjadi kesepakatan jual beli
2. Importir meminta Issuing Bank membuka L/C
3. Issuing bank membuka L/C kepada Advising Bank di luar negeri
(bank correspondence)
4. Advising Bank meneruskan L/C kepada eksportir (Benefeciary)
5. Eksportir mengapalkan barang melalui jasa EMKL
6. Dokumen pengapalan dan dokumen pendukung lain disampaikan
kepada Advising Bank
7. Advising Bank membayar kepada eksportir
8. Advising Bank mengirim dokumen kepada Issuing Bank
9. Importir membayar kepada Issuing Bank
10. Issuing Bank menyerahkan dokumen kepada importir
11. Issuing Bank membayar kepada Advising Bank
Jasa Bank Lain
 Jual beli uang kertas asing (bank note)
 Jual beli valuta asing
 Jual beli cek perjalanan (travellers cheque)
 Jual beli surat berharga
 Kartu kredit
 Bank Garansi
 Kotak pengaman simpanan (save deposit box)
 Pengawas dan penangggung penerbitan obligasi
 Penjamin emisi effek (underwriting)
 Pengesahan (endosemen)
Transaksi Valuta Asing
Uang kertas asing / bank notes disebut juga devisa tunai

Kurs (exchange rate) adalah tolak ukur satuan uang antara


suatu negara dengan satuan uang negara lain

Dalam pemilihan kurs (kurs beli atau jual), transaksi yang


dimaksud harus dilihat dari sudut bank

Secara rational kurs jual > kurs beli


Transaksi Valuta Asing
Transaksi tunai (Spot)
Penyerahan 2 hari setelah transaksi

Transaksi Tunggak (Foreward)


Pembayaran pada waktu yang disepakati 1 bulan, 2 bulan
atau suatu saat dengan kurs saat ini

Transaksi Barter (Swap)


Kombinasi dari membeli dan menjual 2 mata uang secara
tunai yang diikuti dengan menjual dan membeli kembali
mata uang yang sama secara tunai dan tunggak
Cek Perjalanan
Cek perjalanan diterbitkan dalam mata uang yang kuat
sehingga mudah digunakan
 Diterbitkan oleh bank yang terkenal
 Hanya dapat diuangkan oleh pemiliknya
 Dapat digunakan sebagaimana layaknya uang
 Bila tidak diperlukan dapat diuangkan kembali
 Cek perjalanan diterbitkan dalam mata uang yang kuat
sehingga mudah digunakan
 Diterbitkan oleh bank yang terkenal
 Hanya dapat diuangkan oleh pemiliknya
 Dapat digunakan sebagaimana layaknya uang
 Bila tidak diperlukan dapat diuangkan kembali
Kartu Kredit
• Sebagai instrumen pembayaran pengganti uang tunai atau cek

• Hanya dapat dikeluarkan oleh bank yang sehat / cukup sehat

• Mendapat persetujuan Bank Indonesia

Keuntungan :
1. Belanja dalan jumlah besar tanpa uang tunai
2. Menikmati fasilitas kredit dalam waktu tertentu
3. Pembayaran dengan kartu kredit dijamin oleh bank penerbit
4. Lebih aman
5. Prestise
Bank Garansi
Kesanggupan tertulis yang diberikan bank kepada
pihak yang penerima jaminan bahwa bank akan
membayar sejumlah uang kepadanya pada waktu
yang ditetapkan bila pihak terjamin (nasabah)
tidak dapat memenuhi kewajibannya

Contoh: tender bond

Kata Garansi berasal dari bahasa Belanda


“Garansie” yang artinya jaminan.
Thank You !

Anda mungkin juga menyukai