Anda di halaman 1dari 14

Nama : Luki Ardiansyah

NIM : 041719348
UPBJJ : Surakarta

MODUL 7
Harga Faktor Produksi dan Penentuan Balas Jasa Faktor
Produksi

Harga Faktor Produksi


Penentuan harga faktor produksi dalam ilmu ekonomi mikro penting dipelajari karena
berhubungan dengan hal-hal berikut.
1. Harga faktor produksi bersama-sama dengan kuantitas masing-masing faktor produksi
tersebut menentukan besarnya pendapatan sektor rumah tangga konsumen.
2. Harga-harga faktor produksi biaya perusahaan. Produsen harus memproduksi pada tingkat
output yang memberikan keuntungan maksimum dengan menggunakan kombinasi faktor
yang memberikan biaya terendah.
3. Harga faktor produksi seperti juga fungsi harga output yang menjatah atau mendistribusi
barang-barang dan jasa-jasa kepada para konsumen serta mengalokasikan penggunaan
faktor di antara berbagai industri dan perusahaan.

A. Teori Produksitivitas Marginal


Teori permintaan faktor produksi oleh perusahaan dapat disusun berdasar berbagai kasus
menurut bentuk pasar yang dihadapi oleh perusahaan baik di pasar faktor produksi
maupun di pasar produk. Kemungkinan-kemungkinan kasus tersebut diringkas pada
Tabel 7.1 dengan mempertimbangkan dua bentuk ekstrem pasar saja yaitu pasar
persaingan murni dan pasar monopoli serta pasar monopsoni di mana hanya ada satu
penjual di pasar.

B. Permintaan Faktor Produksi Menurut Anggapan Pasar Output


1. Persaingan Murni di Pasar Output
Permintaan akan sebuah faktor produksi tergantung pada kapasitasnya untuk
memproduksi suatu barang dan harganya. Dengan kata lain, faktor produksi yang
mempunyai produktivitas tinggi untuk memproduksi barang yang harganya tinggi,
mempunyai permintaan yang tinggi pula, dan demikian sebaliknya. Selain itu,
meskipun suatu input mempunyai produktivitas tinggi untuk memproduksi suatu
barang, tetapi bila tidak seorang pun bersedia membeli produknya maka tak ada
permintaan akan input tersebut.

2. Monopoli Murni di Pasar Output


Harga output menurun bila semakin banyak output yang diproduksi dan dijual.
Dalam kasus ini, produsen adalah perusahaan monopolis murni yang bisa
mempengaruhi harga pasar dengan mengubah kuantitas output yang ditawarkan.
Misalkan perusahaan monopolis membeli faktor produksi di pasar persaingan murni,
untuk mencapai keuntungan maksimal, perusahaan harus menggunakan tenaga kerja
sampai tingkat di mana MRP = ME. Karena pasar tenaga kerja merupakan pasar
persaingan murni maka tingkat upah tak berubah berapa pun kuantitas yang diminta.

3. Perubahan Kurva dan Elastisitas Permintaan Faktor Produksi


a. Perubahan kurva permintaan faktor produksi
Ada tiga hal yang mempengaruhi kurva permintaan input yaitu produktivitas,
harga pasar produk yang diproduksi dengan menggunakan input tersebut, serta
harga input-input lain. Perubahan kurva permintaan input disebabkan oleh hal-hal
tersebut.
1) Perubahan permintaan produk. Perubahan permintaan produk menyebabkan
perubahan harga, dan selanjutnya mempengaruhi skedul MRP karena
permintaan faktor produksi merupakan permintaan turunan.
2) Perubahan produktivitas. Hal ini pada gilirannya dipengaruhi oleh kuantitas
faktor produksi lain yang digunakan bersama dengan faktor produksi tersebut,
tingkat teknologi dan perbaikan kualitas faktor produksi itu sendiri.
3) Harga faktor produksi lain. Penggunaan beberapa input dalam proses produksi
menimbulkan hubungan antara input-input tersebut yang bisa merupakan
hubungan substitusi (saling mengganti) atau hubungan komplementer (saling
melengkapi).
b. Elastisitas permintaan faktor produksi
Variabel-variabel yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan faktor produksi
adalah sebagai berikut.
1) Tingkat penurunan MRP. Ini ditentukan oleh MPP. Bila MPP tenaga kerja turun
secara lambat maka MRP akan turun dengan lambat pula.

2) Derajat penggantian faktor produksi. Semakin banyak tersedia barang substitusi


input tersebut maka semakin elastis permintaannya.

3) Elastisitas permintaan produk.

4. Permintaan Beberapa Faktor Produksi Lain


Analaisis permintaan input dilakukan dengan menganggap perusahaan menggunakan
satu factor produksi variable saja. Selanjutnya akan diuraikan permintaan oleh
perusahaan yang menggunakan beberapa factor produksi.

A. Harga factor menurut keadaan dipasar output dan input


Harga input ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran pasar.
1. Pasar input
Pasar input adalah pasar yang menyediakan faktor produksi.
Ciri-ciri pasar input :
a. Tidak berwujud fisik tetapi berwujud kegiatan
b. Permintaan dan penawaran faktor produksi dilakukan dengan jumlah besar
c. Jenis penawara dan permintaan faktor produksi sesuai dengan produksi yang
dihasilkan
d. Penawaran faktor produksi kadang merupakan monopoli , sementara permintaan
faktor produksi bersifat kolektif
Macam-Macam Pasar Input
a. Pasar input terdiri dari pasar sumber daya alam/tanah,
b. Pasar tenaga kerja
c. Pasar modal
d. Pasar kewirausahaan.
2. Pasar Output
Pasar output adalah pasar yang menjual belikan sebuah produk barang atau jasa
sebagai hasil produksi suatu perusahaan. Sedangkan pendapat lain mengatakan pasar
ialah tempat terjadinya transaksi jual beli antara penjual dan pembeli dan terjadi pada
waktu dan tempat yang sama.
Struktur Pasar Output
Struktur pasar terbentuk karena adanya perbedaan jumlah penjual dan jumlah
pembeli. Struktur pasar juga mampu mempengaruhi perilaku para penjual dan
pembeli mengenai perubahan harga barang dan jasa yang terdapat di pasar itu sendiri.

Penentuan Balas Jasa Faktor Produksi


Masalah distribusi pendapatan hampir selalu merupakan isu paling penting di bidang
ekonomi. Beberapa pihak menyatakan mereka yang berpendapatan sangat tinggi sebagai
akibat lembaga pewarisan adalah tidak adil, mereka menjadi kaya hanya karena nasib baik.
Sementara campur tangan pemerintah bagi kelompok masyarakat tertentu dengan pemberian
subsidi dan lain-lain yang mengubah distribusi pendapatan menurut mekanisme pasar akan
menurunkan efisiensi ekonomi dan membuat keadaan menjadi buruk. Di hampir semua
negara, pendapatan anggota masyarakat di tentukan oleh balas jasa dalam proses produksi
menurut mekanisme pasar.
A. Pendapatan, Kekayaan dan Distribusi
Mengukur status ekonomi dan sosial seseorang dalam masyarakat suatu negara/bangsa
dalam pergaulan internasional adalah dengan melihat pendapatan dan kekayaan.
Pendapatan menunjukkan aliran (uang) berupa upah, bunga, dividen, keuntungan, atau
sewa selama periode waktu tertentu biasanya satu tahun. Keseluruhan pendapatan dalam
suatu negara disebut pendapatan nasional.

a. Pendapatan berasal dari tenaga kerja dan pemilikan. Dari jasa tenaga kerja diperoleh
gaji dan upah, honorarium dan lain sebagainya. Dari pemilikan diperoleh sewa,
keuntungan perusahaan (dividen), dan bunga.
b. Peran pemerintah. Pemerintah mempekerjakan ratusan ribu sampai jutaan pegawai
yang merupakan sumber pendapatan rumah tangga. Pemerintah juga menyewa tanah
dan gedung serta peralatan yang memberikan keuntungan kepada pemilik atau
perusahaan yang berhubungan bisnis dengannya. Pemerintah juga mengenakan pajak
dan pungutan lain yang harus dibayar oleh para penerima penghasilan dan kalangan
dunia usaha.
c. Harta. Beberapa sumber penghasilan berasal dari bunga atau dividen karena memiliki
simpanan di bank dan obligasi, atau memiliki saham perusahaan. Kekayaan
merupakan nilai rupiah yang dimiliki pada suatu saat.
d. Distribusi pendapatan dan kekayaan. Merata atau tidaknya distribusi pendapatan
perorangan diukur dengan menggunakan kurva Lorenz. Kurva ini merupakan kotak
segi empat di mana sumbu tegak menunjukkan persentase rumah tangga yang
memperoleh persentase pendapatan tersebut.

B. Penentuan dan Perbedaan Upah


Setiap negara selalu bercita-cita dan berupaya menyediakan pekerjaan bagi rakyatnya
dengan upah tinggi hingga mereka bisa membeli kebutuhan yang mereka inginkan. Dari
pandangan ekonomi, pendapatan tenaga kerja cenderung dihitung dalam upah riil rata-
rata per hari atau per jam yang mencerminkan daya beli yang diperoleh dari hasil bekerja
selama satu hari atau sebesar upah uang dibagi dengan harga (Indeks Biaya Hidup).
1. Permintaan dan Penawaran Harga Tenaga Kerja
Permintaan faktor produksi tenaga kerja oleh perusahaan mencerminkanproduktivitas
marjinal. Dengan menggunakan tingkat teknologi tertentu, hubungan antara kuantitas
input tenaga kerja dan jumlah output yang dihasilkan mencerminkan berlakunya
Hukum Penambahan Hasil yang semakin Berkurang.
2. Perbedaan Upah (Wage Differential)
Meskipun secara garis besar bisa diketahui tingkat upah riil, tetapi dalam dunia nyata
terdapat perbedaan upah cukup besar untuk tingkat dan pekerjaan yang sama namun
oleh orang yang berbeda keadaan dan spesifikasinya: Perbedaan upah yang cukup
besar dijumpai pada berbagai sektor industri, di samping tergantung pada tingkat
keterampilan dan kondisi pasar.
a. Perbedaan tugas atau pekerjaan
b. Perbedaan individu
c. Rente

C. Tanah, Kapital, Rente, dan Bunga


Hampir semua perekonomian di dunia merupakan perekonomian pasar (kapitalistik) di
mana sebagian besar kapital, tanah, dan kekayaan dimiliki oleh swasta. Perbedaan antara
negara kaya dan miskin adalah pada kemampuan mereka menciptakan aliran tabungan
dan menginvestasikan pada proyek usaha yang menghasilkan keuntungan besar.
1. Tanah dan Rente

Rente merupakan rente tanah yang kuantitasnya tetap yang tidakresponsif


terhadap harga. Tanah merupakan faktor produksi bagi setiap usaha bisnis. Harga
(sewa) yang harus dibayar untuk penggunaan sebidang tanah selama periode waktu
tertentu disebut rente atau rente ekonomi murni yang besarnya dikenakan per satuan
waktu.
2. Kapital dan Bunga

tiga macam faktor produksi yaitu tanah, tenaga kerja, dan kapital. Dua yang pertama
disebut faktor produksi primer yang penawarannya ditentukan di luar pasar. Ini
dibedakan dari input yang diproduksi oleh manusia, yaitu kapital. Kapital atau barang
kapital tak bisa dipakai lagi setelah beberapa tahun, tapi ada juga yang dapat
digunakan sampai puluhan tahun.
Ada tiga jenis barang kapital yaitu bangunan pabrik dan kantor serta peralatan seperti
peralatan produksi, persediaan barang jadi dan sedang diproses, serta bahan mentah.
3. Keuntungan dan Faktor yang Mempengaruhi

Selain gaji dan upah, bunga dan rente; secara ekonomi ada kategori penghasilan lain
yaitu keuntungan. Ini berbeda definisinya dengan bunga dan hasil penanaman modal.
Para akuntan mendefinisikan keuntungan sebagai perbedaan antara penerimaan
(pendapatan) total dan biaya total. Untuk menghitung keuntungan, mulailah dengan
menghitung pendapatan total dari penjualan, dengan cara mengalikan harga produk
dengan kuantitas yang dijual. Kemudian kurangi dengan semua pengeluaran untuk
membayar upah dan gaji, sewa, bahan-bahan baku, bunga, pungutan pajak, dan
sebagainya, selisih atau sisanya disebut keuntungan.
4. Teori Kapital dan Suku Bunga

Investasi/pada barang kapital menyangkut produksi tak langsung.Daripada


menangkap ikan di laut dengan berenang dan mengenakan tangan kosong akan lebih
baik membuat pancing, jaring, dan perahu atau kapal dan menggunakannya agar dapat
menangkap dan memperoleh lebih banyak ikan.
MODUL 8
KESEIMBANGAN UMUM DAN KEGAGALAN PASAR

KESEIMBANGAN UMUM MEKANISME PASAR

A. Kerseimbangan Umum Antar Pasar


1. Keseimbangan Parsial dan Umum
Keseimbangan pasar parsial merupakan analisis keseimbangan harga dan output pada
pasar yang erupakan komponen atau bagian sistem harga. Perubahan di suatu pasar
akan berdampak pada perubahan pada pasar-pasar lain yang berhubungan.
Selanjutnya dengan menggunakan model sederhana dua industri dan dua input
(faktor produksi), disajikan hubungan antarpasar dengan menggunakan analisis
ekonomi mikro secara grafis. Hubungan ekonomi pasar antarsektor secara lebih nyata
disajikan dalam bentuk tabel input-output.

2. Hubungan Antar Pasar


Hubungan antara harga output dan harga input tercermin pada permintaan input.
Dalam jangka menengah dan panjang harga input yang tinggi akan menarik
perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut untuk masuk. Industri-industri lain
terpaksa juga menaikkan tingkat upah untuk bisa bertahan. Akibatnya tingkat
keuntungan turun. Perpindahan sumber daya manusia atau bukan manusia mungkin
juga menyangkut perpindahan antarlokasi yang berkaitan dan mempengaruhi industri
lain misalnya transportasi, perumahan. semen, kayu, kaca, dan sebagainya.
3. Model Dua Pasar Dua Industri
Model keseimbangan umum dua industri dan dua input. Misalkan ada dua pasar
output untuk komoditi x yang menggunakan input k dan komoditi y yang
menggunakan input L. analisis pasar yang standar seperti kurva permintaan dan
penawaran akan digunakan di sini.
Perilaku kurva-kurva permintaan pasar adalah sebagai berikut.
a. Kurva-kurva permintaan output berlereng menurun karena berlakunya Hukum
Nilai Guna Marjinal yang, menurun.
b. Kurva-kurva penawaran output berlereng menanjak. Hal ini didasarkan pada
Hukum Biaya Marjinal yang Menanjak, karena dalam periode produksi jangka
pendek berlaku Hukum Penambahan Hasil yang Semakin Berkurang.
c. Kurva permintaan input didasarkan pada Hukum Produktivitas Marjinal Fisik
yang semakin Berkurang atau Hukum Penambahan Hasil yang semakin Menurun.
Hukum ini menyatakan setelah melampaui titik tertentu, setiap tambahan satuan
faktor produksi variabel akan menghasilkan kenaikan output total dalam jumlah
yang semakin kecil.
d. Kurva penawaran faktor produksi variabel tenaga kerja mencerminkan preferensi
individual untuk bermalas-malas atau bekerja. Perusahaan atau industri harus
membayar tingkat upah lebih tinggi agar bisa mempekerjakan lebih banyak tenaga
kerja.

Gambar Keseimbangan Umum dan Interaksi Pasar Output dan Pasar Input
Sumber :materi inisiasi 7

Keterangan:
: Aliran output atau input
: Aliran uang berupa biaya, penerimaan, pengeluaran atau pendapatan

Pada dua jenis penyesuaian terakhir diperlukan model lebih lengkap yang melibatkan
jenis komoditi dan faktor-faktor produksi lain.
a. Penyesuaian pasar jangka pendek
Dalam jangka pendek, penyesuaian yang terjadi hanya terbatas pada keadaan dan
struktur pasar, serta perusahaan berproduksi sesuai kapasitas yang telah ada, tanpa
melihat Pasar Output kemungkinan masuk atau keluarnya perusahaan dari industri
satu ke industri lain, atau antarpasar input dari jenis yang satu ke jenis lain.
b. Penyesuaian pasar jangka panjang
Penyesuaian jangka pendek meliputi kemungkinan perluasan atau penciutan kapasitas
produksi, dan juga, kemungkinan masuk atau keluarnya perusahaan-perusahaan dari
industri bersangkutan akibat perubahan keadaan pasar yang menyebabkan perubahan
harga.
c. Penyesuaian pasar selanjutnya
Penyesuaian selanjutnya akan tampak mempengaruhi pasar output serta pasar input
lain. Untuk ini dapat dilakukan analisis dengan mengubah model tak hanya meliputi
dua pasar output dan dua pasar input, tetapi banyak pasar output dan banyak pasar
input. Di samping itu. penyesuaian jangka panjang menyangkut aspek distribusi
pendapatan.
Selanjutnya Gambar 8.2 menunjukkan keseimbangan umum sistem harga pasar serta
bagaimana penyelesaian tiga masalah fundamental ekonomi yaitu apa dan berapa,
bagaimana, dan untuk siapa komoditi diproduksi; dalam model aliran melingkar
(circular flow) banyak pasar komoditi dan faktor produksi.

Gambar 8.2.
Keseimbangan Umum Sistem Harga:
Model Aliran Melingkar Banyak Pasar Komoditi (Output) dan
Pasar Faktor Produksi (Input)
Sumber : materi inisiasi 7

B. Ekonomi Kesejahteraan dan Mekanisme Harga


Mekanisme lengkap sistem harga pasar persaingan model sederhana dengan dua pasar
komoditi dan dua pasar faktor produksi menunjukkan bahwa sistem mekanisme
demikian akan menuntun semua pihak mengambil keputusan dan bertindak hingga
diperoleh alokasi input yang paling efisien. Untuk siapa barang-barang dan jasa-jasa
tersebut diproduksi :

1. Kepentingan pribadi serta situasi pasar persaingan mumi menyebabkan produsen


memproduksi dan menjual input pada harga sama dengan biaya marjinal.
2. Persaingan memaksa para produsen berproduksi pada biaya paling rendah. Produsen
harus mengombinasikan faktor-faktor produksi agar diperoleh input dengan biaya
terendah. Kombinasi input-input seperti ini dicapai bila rupiah yang dibelanjakan pada
setiap input memberikan Produk Fisik Marjinal yang sama. Ini merupakan dasar bagi
penurunan kurva penawaran perusahaan individual.
3. Kondisi persaingan yang membuat konsumen bebas memilih dalam rangka
memaksimumkan kepuasan mereka. Dengan tingkat pendapatan serta selera tertentu,
masing-masing konsumen membeli kombinasi barang-barang dan jasa-jasa yang paling
memuaskan.

a. Dunia Nyata dan Harga Keseimbangan


Tingkat kesejahteraan optimal lewat sistem mekanisme pasar secara logis dapat
dicapai bila seperangkat kondisi, anggapan serta syarat dipenuhi agar dapat diperoleh
keadaan pasar persaingan murni. Bila satu atau beberapa syarat tersebut kenyataannya
tak dipenuhi maka kondisinya menjadi tak sempurna.
b. Keseimbangan Umum Input-OutputHubungan interelasi secara kompleks antarpasar
dalam perekonomian yang secara sistematis digambarkan dengan analisis
keseimbangan umum akan lebih nyata dipahami dengan menggunakan Tabel Input-
output (I-O). Meskipun tabel inipun masih belum sepenuhnya menggambarkan
kenyataan, tetapi sudah berada pada tingkat operasional. Tabel di bawah ini
menunjukkan data hipotetis dengan 4 sektor industri dan rumah tangga, dalam
kenyataan Label Input-Output terdiri atas puluhan sektor bahkan mungkin dibuat
ratusan sektor.
Tabel Input-Output (I–O) Sederhana dengan Data Hipotetis
Sektor-sektor
Pemakai (Konsumen)
Logam
Tekstil dan Energi Pertanian/ Rumah Tangga Output
dan
industri Kecil Pangan (Tenaga Kerja) Total
Sektor- Mesin
Sektor Produksi
Produsen
(1) Logam & Mesin 100 650 100 50 100 1.000

(2) Tekstil & Industri kecil 400 250 350 750 250 2.000

(3) Energi 150 50 50 50 2.900 500

(4) Pertanian /Pangan 150 100 500 500 5.250 6.500

(5) Rumah tangga (Tenaga kerja) 100 200 1000 5.500 500 10.000

Tabel I-O dinyatakan dengan satuan fisik. Dalam penyusunannya, koefisien input-
output dianggap konstan. Pada dasarnya ini merupakan gambaran periode jangka
pendek. Tabel ini selain menggambarkan struktur perekonomian berupa interelasi
yang kompleks antarsektor, juga digunakan untuk perencanaan dan peramalan dalam
penyusunan kebijakan ekonomi agar konsisten.
Tiap kolom menunjukkan sektor- sektor yang memproduksi dan pada barisnya
menunjukkan sektor-sektor yang menggunakan. Sektor-sektor pada kolom dan baris
sama. Kolom (6) menunjukkan output total masing-masing sektor. Dengan melihat
secara horizontal angka masing-masing baris, terlihat bagaimana output total masing-
masing sektor dipakai atau dihabiskan oleh lima sektor yang ada. Dengan melihat
masing-masing kolom secara vertikal dapat dilihat banyaknya satuan output yang
diproduksi oleh masing-masing sektor yang dipakai sebagai input sektor-sektor
tersebut. Jadi tabel ini menunjukkan saling keterkaitan dan hubungan erat antara
berbagai sektor atau industri. Setiap sektor menggunakan output sektor lain sebagai
input. Di samping itu ada sebagian output yang digunakan atau dikonsumsi di dalam
sektor itu sendiri.

c. Optimum Pareto atau Efisiensi Alokatif


Konsep optimum Pareto berarti tidak dapat membuat keadaan seseorang menjadi lebih
baik tanpa membuat keadaan yang lain lebih buruk. Ini merupakan isu sentral dalam
ilmu ekonomi. Salah satu cara melihatnya adalah dengan menggunakan grafik Batas
Kemungkinan Daya Guna. Ini hampir sama konsepnya dengan konsep Batas
Kemungkinan Produksi yang merupakan batas kombinasi banyaknya output fisik
maksimal yang dapat diproduksi oleh masyarakat, sedangkan yang pertama merupakan
batas kepuasan nilai guna atau kesejahteraan yang dapat dicapai.
Gambar di bawah ini menunjukkan Batas Kemungkinan Nilai atau Daya Guna. Seperti
biasa suatu model digunakan untuk menyederhanakan kenyataan yang ada, maka
dianggap hanya ada dua orang dan nilai guna yang diperoleh dinyatakan pada dua
sumbu. Sumbu tegak menunjukkan nilai guna atau kepuasan individu A diberi simbol
UA dan pada sumbu mendatar dinyatakan hal yang sama untuk individu B dan diberi
simbol UB.

Batas Kemungkinan Nilai Guna Efisiensi Alokatif


Pergerakan dari titik D ke titik E menunjuk terjadinya redistribusi berupa kenaikan
nilai guna yang diperoleh oleh A dan penurunan nilai guna yang diperoleh oleh B dari
bundel barang yang dikonsumsi. Hal ini paling mungkin terjadi karena ada redistribusi
pendapatan dari individu B ke individu A.

d. Surplus Konsumen
Jumlah pengeluaran total seorang konsumen yang menjadi penerimaan produsen suatu
komoditi, merupakan perkalian antara kuantitas yang dikonsumsi serta harganya.
Selisih antara nilai yang dibayar oleh konsumen yaitu nilai pasar dan manfaat total
yang diperoleh konsumen disebut surplus konsumen. Hal ini karena konsumen
memperoleh lebih banyak nilai manfaat daripada nilai yang ia bayar, yang merupakan
akibat berlakunya Hukum Nilai Guna Marjinal yang Menurun.
Surplus konsumen muncul karena konsumen membayar harga yang sama untuk setiap
barang yang dibeli. Tak ada bedanya apakah barang tersebut merupakan unit pertama
yang dibeli atau unit terakhir, katakan misalnya barang konsumsi tersebut adalah
sepotong ayam goreng. Seperti yang ditunjukkan oleh Hukum Nilai Guna Marjinal
yang menurun, satuan yang dibeli dan dikonsumsi lebih dulu akan berharga atau
memberikan kepuasan atau manfaat per unit lebih besar daripada unit yang dikonsumsi
berikutnya. Bila transaksi pembelian tak lagi memberikan manfaat kepuasan kepada
konsumen, ia akan berhenti dan mengonsumsi.

e. Surplus Produsen (Rente Ekonomi)


Karena berlakunya Hukum Penambahan Hasil yang semakin Berkurang dalam jangka
pendek maka biaya produksi rata-rata atau marjinal yang diperlukan untuk
memproduksi suatu komoditi selalu naik dengan makin banyaknya output yang
diproduksi. Dalam jangka panjang input-input yang lebih baik dan lebih produktif
digunakan lebih dahulu untuk menghasilkan output dengan biaya lebih rendah dan
baru kemudian digunakan input yang kurang produktif dengan biaya lebih tinggi.
Dengan cara demikian maka diperoleh kurva biaya marjinal yang menanjak naik dan
sekaligus juga merupakan kurva penawaran dalam pasar industri persaingan murni.
Dalam komponen biaya ekonomis telah termasuk komponen keuntungan normal.

Efisiensi Alokasi Sumber dan Deadweight Loss


Misalkan diproduksi output sebesar Q1 dan dijual sebesar P1, maka surplus ekonomi
yang diperoleh tidak mencapai maksimum seperti bila diproduksi dan dijual sebesar
QE pada harga PE. Penurunan surplus ekonomi yang dialami adalah sebesar AEC, ini
disebut sebagai kerugian (deadweight loss). Kerugian ini bisa dihilangkan bila output
yang diproduksi dinaikkan menjadi sebesar QE. Hal ini karena pada output tambahan
yang bisa diproduksi sebesar Q1QE, Biaya Marjinal menjadi lebih rendah
dibandingkan kesediaan konsumen untuk membayar.

KEGAGALAN PASAR
Kebaikan dan keburukan Sistem Harga Pasar
Tangan Gaib dan Kegagalan Pasar
Kegagalan Pasar
Mekanisme sistem harga pasar menyimpulkan tangan gaib akan menuntun setiap individu,
unit, atau agen ekonomi dalam masyarakat untuk mencapai keadaan terbaik bagi semua.
Setiap upaya campur tangan pemerintah atas proses atau situasi pasar bebas akan
memperburuk keadaan dan basil, tetapi setelah beberapa waktu kemudian disadari sistem
mekanisme harga pasar tidak sepenuhnya memberikan hasil optimal atau ideal yang disebut
juga first best (terbaik pertama) bagi masyarakat. Situasi seperti ini sering kali disebut
kegagalan pasar.
Ada tiga elemen utama kegagalan pasar, yaitu
1. kondisi persaingan tak sempurna,
2. eksternalitas, dan
3. barang publik.

Relokasi Sumber Daya dan Penanggulangan Eksternalitas

a. Realokasi Sumber Daya Akibat Eksternalitas


Eksternalitas terjadi bila aktivitas produsen atau rumah tangga individu menimbulkan
biaya atau manfaat kepada pihak lain tanpa mereka menerima pembayaran atau
membayar biaya yang sesuai.
Pasar persaingan menghasilkan alokasi sumber daya secara efisien.
b. Eksternalitas Ekonomi
Macam Eksternalitas : Biaya eksternalitas dan Manfaat eksternalitas.
Contoh eksternalitas ekonomis adalah hasil riset pengembangan pertanian padi atau
perkebunan tanaman keras yang memberikan manfaat kepada usaha tani kecil perorangan
maupun perkebunan besar.
c. Pengendalian dan Penanggulangan Eksternalitas
Tindakan penanggulangan eksternalitas yang dilakukan oleh pemerintah pada kasus biaya
maupun manfaat eksternal merupakan upaya menginternalisasikan semua biaya maupun
manfaat eksternal.
Misalkan dalam kasus berupa biaya eksternal,-produsen dikenakan peraturan dan/ atau
pajak khusus.
Barang Publik dan Kegagalan publik
Barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi
a. Barang Privat
nasi, sepatu, radio, pakaian, pesawat televisi, dan lain-lain - sistem pasar
b. Barang Publik
pertahanan dan keamanan nasional, mercu suar, pengendalian banjir dan program
pemberantasan hama penyakit – pemerintah

Barang Publik dan Kegagalan publik


Beberapa faktor berikut merupakan alasan mengapa terjadi Kegagalan Publik / kegagalan
birokrasi dan mengapa sektor publik menghasilkan inefisiensi ekonomi?
a. Kepentingan golongan tertentu
b. Biaya tak jelas sementara manfaat jelas dan langsung
c. Birokrasi dan efisiensi
d. Ketidaksempurnaan kelembagaan

Anda mungkin juga menyukai