Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mikhail Muhamad Jibril

NIM : 044275204
Jurusan : Akuntansi

Tugas 3
Pasca ditetapkannya Omnibus law, buruh masih terus dihadapkan pada persoalan krusial, baik
dalam konteks eksternal relasi buruh dengan pemerintah dan pengusaha. Maupun problem
internal seputar mutu SDM hingga konflik kepentingan antar pengurus serikat buruh/pekerja.
Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBI) menyampaikan, pencapaian gerakan
buruh sekarang ini tidak sebesar kebebasannya. Kaum buruh di Indonesia memang kini memiliki
kebebasan berserikat dengan kondisi yang jauh lebih baik, tetapi konflik relasi industrial -
perburuhan juga didapati meningkat. Masalah upah dan kesejahteraan buruh tidak lain menjadi
pemicu utama konflik.

Seperti masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh PT. ABC, terdapat beberapa konflik antara
serikat buruh dengan para manajer perusahaan. Para buruh menjalankan aksi mogok kerja dan
demonstrasi untuk menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji karyawan. Dan
kabar tentang aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan akhirnya sampai kepada General
Manager PT. ABC. General Manager segera melakukan breafing dengan para manajer untuk
membahas tentang konflik yang sedang terjadi didalam perusahaannya. Dari hasil breafing
tersebut menghasilkan keputusan untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan
negosiasi dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi di PT. ABC
tersebut.

Ketika negosiasi dilaksanakan, ada 2 perwakilan dari pihak buruh yang mulai menjelaskan
tentang permasalahan sebenarnya. Aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi
oleh tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya. Karyawan menuntut kenaikan gaji dari
2 juta rupiah perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan. Tetapi dari pihak
perusahaan belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut karena masih mempertimbangkan
beberapa aspek yang harus dilihat terutama dalam laporan keuangan yang ada di dalam
perusahaan. Produksi di perusahaan menurun karena pendapatan yang tidak stabil. Dari pihak
HRD menyatakan bahwa kurangnya kinerja buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya
produk yang dihasilkan, itulah yang menjadi bahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan
dikabulkan atau tidak.

Dari para manajer perusahaan tetap berusaha untuk menaikkan gaji para buruh tersebut. Setelah
pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak perusahaanpun memutuskan
untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi dinaikkan sebesar 2,8 juta. Meskipun kenaikan
gaji tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para buruh, mereka tetap menerima
kenaikan gaji tersebut untuk kelangsungan hidup mereka. Kenaikan gaji tersebut telah disahkan
kepada kedua pihak tersebut yaitu dari perwakilan buruh dan manajer perusahan. Dengan
kenaikan gaji manajer HRD menghimbau kepada karyawan agar karyawan tetap bekerja dengan
baik serta  bisa membangun kembali perusahaan yang sekarang tidak stabil pendapatannya.

 Dari kasus ini :


1. Jelaskan jenis-jenis negosiasi yang saudara ketahui?
2.  jenis negosiasi apa yang digunakan PT. ABC untuk menyelesaikan kasus tersebut?
Jelaskan!

 *sertakan sumber rujukan/referensi

JAWABAN
1. Dalam buku EKMA4159 Komunikasi Bisnis terdapat klasifikasi jenis-jenis negosiasi
sebagai berikut:
1) Berorientasi kalah-menang, negosiasi jenis ini merupakan pendekatan yang dipakai oleh
para komunikator yang kompetitif. Pada negosiasi jenis ini, hanya ada satu pihak yang
mencapai tujuannya sehingga terdapat pihak yang menang dan pihak yang kalah.
2) Berorientasi kalah-kalah, para pihak dalam negosiasi jenis ini mengabaikan
kemungkinan menjadi pemenang sehingga pada saat negosiasi berlangsung berada pada
posisi yang kemungkinan besar mengalami kekalahan sehingga ketimbang kekalahan
dialami sendiri, maka lawan negosiasi pun harus mengalah. Hal ini mengakibatkan
kedua belah pihak mengalami kekalahan.
3) Negosiasi dalam bentuk kompromi, para pihak dalam negosiasi jenis ini
mempertimbangkan memilih jalan tengah sehingga dilakukan kompromi, hal ini
bertujuan untuk menghindari posisi kalah-menang atau mengandung risiko kalah,
sehingga negosiasi ini pihak-pihak yang terlibat harus mengorbankan dan
mempertahankan kepentingannya.
4) Berorientasi menang-menang, negosiasi jenis ini merupakan negosiasi yang memuaskan
kebutuhan atau kepentingan semua pihak dengan pemecahan yang dapat dicapai.
Sehingga pendekatan yang dilakukan adalah bagaimana mendapatkan solusi dengan
hasil yang tidak ada dirugikan.
SUMBER: BMP EKMA4159 – KOMUNIKASI BISNIS
2. Negosiasi yang digunakan PT. ABC adalah dalam bentuk kompromi, hal ini dikarenakan
PT. ABC dan pihak buruh mempertimbangkan jalan tengah sehingga dilakukan kompromi
yang mana PT. ABC tetap menaikkan gaji para buruh tersebut meskipun produksi di
perusahaan menurun karena pendapatan yang tidak stabil, kenaikan gaji ini diharapkan
karyawannya dapat tetap bekerja dengan baik serta  bisa membangun kembali perusahaan
yang sedang tidak stabil pendapatannya. Sedangkan pihak buruh tetap menerima kenaikan
gaji tersebut meskipun tidak sesuai dengan apa yang dituntut sejak awal, hal ini juga untuk
keberlangsungan hidup mereka
SUMBER: Pendapat Sendiri

Anda mungkin juga menyukai