Anda di halaman 1dari 2

1.

Fungsi produksi dan cara bekerjanya adalah fungsi produksi menunjukkan


hubungan teknis antara kombinasi-kombinasi penggunaan input dengan tingkat
outputnya. Untuk setiap sistem produksi, hubungan input-output merupakan suatu
fungsi dari tingkat teknologi pabrik,peralatan,tenaga kerja,bahan -bahan baku,dan
lain-lain yang digunakan dalam suatu perusahan. Fungsi produksi menentukan
tingkat output maksimum yang bisa diproduksi dengan sejumlah input tertentu, atau
sebaliknya, jumlah input minimum yang diperlukan untuk memproduksi suatu tingkat
output tertentu.

Dalam bahasan fungsi produksi terdapat sejumlah konsep dasar terkait


produksi,yaitu produk total (Q),produk marjinal (MP), dan produk rata-rata (AP).
Sesuai dengan the law diminishing return, jika jumlah penggunaan sesuai input
variabel meningkat sementara jumlah penggunaan input lainnya tidak berubah maka
pada mulanya kenaikan penggunaan input tersebut akan menyebabkan kenaikan
output, tetapi kemudian tambahan output tersebut semakin menurun, bahkan negatif
setelah melewati titik tertentu. Adapun output yang maksimum akan tercapai ketika
MP=0. Selama MP belum sama dengan 0, masih rasional bagi perusahaan untuk
melakukan penambahan input karena tambahan input masih tetap memberikan
tambahan output.

Perbedaan dari fungsi produksi yang bersifat jangka pendek dan fungsi
produksi jangka panjang yaitu kondisi jangka pendek, dalam konteks fungsi
produksi ini merupakan suatu kondisi dimana setidaknya terdapat satu jenis input
dalam sistem produksi yang merupakan input tetap, dalam artian pemakaian input
tersebut tidak menyesuaikan output (ketika output naik, input tersebut tidak bisa
langsung naik), baik karena kendala anggaran, kendala informasi, kendala teksnis
ataupun kendala lainnya. Sementara itu, kondisi jangka panjang, dalam konteks
fungsi produksi ini merupakan suatu kondisi dimana seluruh input yang digunakan
dalam sistem produksi merupakan input variabel. Artinya, seluruh input bersifat
fleksibel ( bisa dikurangi, ditambah, atau diganti ) karena adanya waktu yang cukup
bagi perusahaan untuk mengatasi berbagai kendala.

2.Perbedaan economies of scale dan economies of scope adalah

Economies of scale: Semakin banyak volume output maka biaya rata-rata produksi
semakin kecil sehingga keuntungan semakin besar.

 Economies of scope: Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis out put


maka biaya rata-rata produksinya akan semakin kecil.

Skala ekonomi sendiri ada 2 jenis yaitu:


Skala ekonomis internal (internal economies of scale) muncul jika biaya per unit
tergantung pada  besarnya satu perusahaan, terlepas dari industri , pasar atau
lingkungan di mana ia beroperasi .
 
Skala ekonomi eksternal adalah skala ekonomi yang dapat menguntungkan
perusahaan karena cara industri dijalankan.
Diseconomies skala terjadi ketika perusahaan sudah semakin besar dalam rangka
untuk menuai skala ekonomi, harus dikelola  dan dijalankan secara lebih kompleks.
Kompleksitas ini menimbulkan biaya, dan akhirnya biaya tersebut akan lebih besar
daripada tabungan yang diperoleh dari skala ekonominya. Dengan kata lain, skala
ekonomi tidak selamanya menguntungkan.
 Sulit menemukan sebuah perusahaan besar yang efisien . Kebanyakan perusahaan
besar memiliki lebih banyak orang dari pada pekerjaan mereka.
 
Sedangkan economies of scope adalah situasi dimana joint output dari satu
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan output yang akan dicapai oleh dua
perusahaan berbeda yang memproduksi barang yang sama. Atau singkatnya
dimana satu perusahaan memproduksi lebih dari 1 jenis barang. Untuk mengukur
derajat dari economies of scope, kita harus tahu berapa persen dari biaya produksi
yang disimpan/tersimpan ketika dua atau lebih produk barang diproduksi secara
bersama sama dibandingkan secara individual (satu perusahaan memproduksi 1
jenis barang).
 
Contoh ekonomi of scope adalah perusahaan travel, daripada membuat perusahaan
baru di bidang ekspedisi lebih baik perusahaan travel tersebut juga menyediakan
layanan jasa ekspedisi.
 
Dalam economies of scale, pengurangan biaya rata rata produksi digunakan untuk
menambah total produksi dalam jenis barang yang sama, sedangkan untuk
economies of scope, penurunan biaya rata rata produksi akan digunakan untuk
memproduksi 2 jenis barang atau lebih. Maka dalam perusahaan akan ada
keragaman hasil produksi..
 
Contoh lain adalah ketika sejumlah konglomerat bersatu untuk cross-selling saling
silang menjual satu sama lain, jadi menggunakan sistem dan marketing yang sama
untuk menjual berbagai macam produk untuk mendapatkan skope ekonomi.
 
Sumber Referensi :
BMP EKMA 4312/Modul 3
http://ilmumikroekonomi.blogspot.com/2016/10/perbendaan-economics-scale-
dan.html

Anda mungkin juga menyukai