Anda di halaman 1dari 1

1.

Bagaimana konsep dari nilai perusahaan yang telah anda pahami, berikan contoh dan
cara menghitungnya!
Nilai perusahaan di definisikan sebagai nilai sekarang (present value) dari aliran kas suatu
perusahaan yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang. Aliran-aliran kas
tersebut, untuk saat ini, bisa disamaan dengan laba. Oleh karena itu, nilai perusahaan
sekarang ini atau nilai sekarangnya adalah nilai dari laba yang diharapkan akan diperoleh
pada masa yang akan datang yang dihitung pada masa sekarang dengan cara
mendiskontokannya pasa suatu tingkat bunga tertentu. Tingkat bunga tersebut sering juga
disebut sebagai tingkat diskonto yang terbaik ( opportunity discount rate ).
• Orientasi peusahaan adalah memaksimumkan keuntungan
• Diasumsi manajer perusahaan bekerja untuk memaksimumkan keuntungan.
• Untuk meningkatkan aliran keutungan dimasa mendatang, maka perusahaan dapat
menambah modal dengan cara menarik dana dengan menerbitkan hutang (det).
• Aliran keuntungan perusahaan, saat ini menjadi milik pemegang saham dan pemegang
kartu hutang (bond holder).
• Sehingga dengan adanya surat hutang makai nilai perusahaan yangbaru kini terdiri
darinilai saham (equity) dan nili hutang (det)
•V=E+D
• Sercara matematis nilai perusahaan adalah sbb:
V=E+D
V : Nilai peusahaan
E : Nilai saham (equity)
D : Niai hutang (debt)
• Nilai perusahaan adlah nilai kapasitas dari NOPAT ( Net operating after tax), secara
matematis sbb:
V = NOPAT
r

2. Suatu keputusan manajerial harus diselesaikan oleh perusahaan berkaitan dengan prinsip
tata kelola manajerial; mengenai Principal Agent. Jelaskan Principal Agent Problems terkait
dengan moral hazard suatu perusahaan!
Principal-agent dikemukakan pertama kali oleh ross(1973).
Masalah ini muncul ketika terdapat asymmetric information baik berkaitan dengan kegiatan
maupun informasi yang dimiliki oleh seorang agen. Masalah yang pertama bisa dinamakan
hidden action sedangkan yang kedua dinamakan hidden information . Hidden action akan
memunculkan moral hazard dan hidden information akan memunculkan adverse selection.
Ketika seorang agen menoleransi perilaku oportunis tersebut dan merasa ada kesempatan
untuk mengambil keuntungan dari perilaku oportunis tersebut maka dia akan terjatuh dalam
kondisi moral hazard. Moral hazard merepresentasikan suatu kondisi di mana individu
berupaya untuk melanggar nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan untuk keinginan pribadinya
karena keadaan lingkungan di mana individu tersebut beraktivitas memberikan kesempatan
melakukan tindaan pelanggaran tersebut. (Kasper, 2002)
Sumber BMP EKMA4312 & Inisiasi Tuton ke-1
Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Anda mungkin juga menyukai