Anda di halaman 1dari 2

041501517

Nafa Ningrum

1. Bagaimana konsep dari nilai perusahaan yang telah anda pahami, berikan contoh dan
cara menghitungnya!

Nilai perusahaan kita definisikan sebagai nilai sekarang (present value) dari aliran kas
suatu perusahaan yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang. Aliran-
aliran kas tersebut,untuk saat ini,bisa disamakan dengan laba. Oleh karena itu,nilai
perusahaan sekarang ini atau nilai sekarangnya adalah nilai dari laba yang diharapkan
akan diperoleh pada masa yang akan datang yang dihitung pada masa sekarang
dengan cara mendiskontokannya pada suatu tingkat bunga tertentu. Tingkat bunga
tersebut sering juga disebut sebagai tingkat diskonto yang terbaik (opportunity
discount rate).

*Adapun konsep nilai perusahaan bila dituliskan secara matematis, maka:


V= E+D
V: Nilai perusahaan
E: Equity (nilai saham)
D: Debt (nilai hutang)
Nilai perusahaan adalah nilai kapitalisasi dari NOPAT (net operating after tax), bila
dituliskan secara sistematis yaitu:
V= NOPAT / r
*Contohnya:
Sebuah perusahaan menghasilkan NOPAT sebesar 20 sampai tak terhingga waktunya.
Discount rate NOPAT yang sesuai dengan risiko perusahaan yaitu sebesar 10%. Maka
berapa besarnya nilai perusahaan?
V= NOPAT / r
V= 20 : 0.1
V= 200
Jadi nilai perusahaan tersebut adalah sebesar 200.

2. Suatu keputusan manajerial harus diselesaikan oleh perusahaan berkaitan dengan


prinsip tata kelola  manajerial; mengenai Principal Agent. Jelaskan  Principal Agent
Problems terkait dengan moral hazard suatu perusahaan!

Pemilik perusahaan berperan sebagai principal dan pegawai berperan sebagai agent.
Pegawai dihadapkan pada pilihan untuk berperilaku sesuai keinginan principal atau
berperilaku oportunis untuk mengutamakan keinginan pribadi (interest)nya dalam
pengelolaan kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dapat terjadi seiring dengan
kapasitas pegawai sebagai orang yang lebih mengetahui kondisi dan memiliki banyak
informasi terkait kegiatan operasional perusahaan,sementara pemilik perusahaan
sebagai principal tidak memiliki informasi yang lengkap atau bahkan cenderung tidak
peduli tentang detail aktivitas agent akibat biaya monitoring pegawai yang besar
untuk mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan agent. Inilah yang dimaksud
permasalahan principal agent.
Sebagai contoh principal menginginkan manajer perusahaan untuk berperilaku
sebagai wirausaha yaitu mau bekerja keras serta mengambil resiko menggali
krativitasnya dan melakukan inovasi.
ketika seorang agent menoleransi perilaku oportunis tersebut dan merasa ada
kesempatan untuk mengambil keuntungan dari prilaku oportunis tersebut maka ia
akan terjatu dalam kondisi moral hazard.
mengacu pada Kasper (2002). Moral hazard merepresentasikan suatu kondisi dimana
individu berupaya untuk melanggar nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan untuk
keinginan pribadinya karena keadaan lingkungan di mana individu tersebut
beraktivitas memberikan kesempatan melakukan tindakan pelanggaran tersebut.

Sumber : modul 1

Anda mungkin juga menyukai