Anda di halaman 1dari 2

Nama : Feby Pradita

NIM : 042945354
Matkul : Ekonomi Manajerial/ EKMA4312

1. Bagaimana konsep dari nilai perusahaan yang telah anda pahami, berikan contoh dan
cara menghitungnya!

Jawab : Dalam literatur ekonomi dan bisnis, nilai mempunyai bermacam-macam


pengertian, misalnya nilai buku, nilai pasar, nilai likuidasi dan lain-lain.

Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai sekarang (present value) dari aliran
kas suatu perusahaan yang diharapkan akan diterima pada masa yang akan
datang. Aliran-aliran kas tersebut untuk saat ini, bisa disamakan dengan laba. Oleh
karena itu, nilai perusahaan sekarang ini atau nilai sekarangnya adalah nilai dari laba
yang diharapkan akan diperoleh pada masa yang akan datang yang dihitung
pada masa sekarang dengan cara mendiskontokannya pada suatu tingkat bunga
tertentu. Secara umum, nilai perusahaan adalah kondisi yang dicapai bisnis sebagai
gambaran dari kepercayaan masyarakat sebagai konsumen terhadap kinerja dan
produk perusahaan. Sehingga dapat dikatakan value perusahaan menjadi penilaian
investor dalam melihat tingkat keberhasilan manajemen dan pengelolaan sumber daya
serta hubungannya dengan harga saham perusahaan itu sendiri.

Dalam menilai value perusahaan, ada beberapa indikator yang digunakan. Indikator
nilai perusahaan di antaranya meliputi catatan keuangan, kondisi pasar, pengalaman
manajemen, dan aset perusahaan.

Ada beberapa cara menghitung nilai perusahaan, yaitu :

1. Price Earning Ratio (PER). Metode ini dilakukan dengan menjadikan acuan
harga jual perusahaan pada pembeli jika suatu perusahaan dijual. Harga ini
ditentukan dengan membandingkan harga saham dengan laba bersih perusahaan
selama waktu tertentu, seringnya satu tahun. Price earning ratio adalah cara untuk
memperkirakan nilai perusahaan yang berfokus pada laba bersih, sehingga emiten
dapat menentukan kewajaran harga saham mereka secara riil.

Price Earning Ratio (PER) = Harga Saham / Pendapatan Saham. Harga per
saham mengacu pada harga jual saham, sedangkan pendapatan saham mengacu
pada pendapatan tahunan atau laba organisasi.

2. Price to Book Value. Price to Book Value (PBV) dihitung dengan cara
membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan.

Penentuan nilai perusahaan ini dapat memberikan hasil yang menguntungkan jika
perusahaan memiliki manajemen yang tepat.Ketika manajemen perusahaan yang
efisien dan sukses menghasilkan PBV bernilai setidaknya 1 atau lebih dari nilai
buku pada tahun tertentu, maka kondisi ini disebut sebagai overvalued.
Sebaliknya, jika angka PBV kurang dari 1, maka dapat dipastikan harga saham
lebih rendah dari nilai buku perusahaan, dan saham tersebut undervalued.
Peringkat PBV yang rendah biasanya menyiratkan penurunan kinerja perusahaan.

Rumus untuk menghitung PBV adalah sebagai berikut:

Price to Book Value (PBV) = Harga Saham / Nilai Buku

Sumber : https://www.kitalulus.com/bisnis/nilai-perusahaan

2. Suatu keputusan manajerial harus diselesaikan oleh perusahaan berkaitan dengan


prinsip tata kelola  manajerial; mengenai Principal Agent. Jelaskan  Principal Agent
Problems terkait dengan moral hazard suatu perusahaan!

Jawab : Dalam perusahaan, pemilik perusahaan (pemilik saham) memperkerjakan


sejumlah pegawai (komisaris, jajaran manajemen, staf divisi, dan lain-lain) untuk
mengelola perusahannya. Dalam hal ini pemilik perusahan berperan sebagai principal
dan pegawai berperan sebagai agen.
Pegawai dihadapkan pada pilihan untuk berperilaku sesuai keinginan principal atau
berperilaku oportunis untuk mengutamakan keinginan pribadi (interest)-nya dalam
pengelolaan kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dapat terjadi seiring dengan
kapasitas pegawai sebagai orang yang lebih mengetahui kondisi dan memiliki banyak
informasi terkait kegiatan operasional perusahaan, sementara pemilik perusahaan
sebagai principal cenderung tidak memiliki informasi yang lengkap atau bahkan tidak
peduli tentang detail aktivitas agent akibat biaya monitoring pegawai yang besar
untuk mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan agent.

Moral hazard mempresentasikan suatu kondisi dimana individu berupaya melanggar


nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan untuk keinginan pribadinya karena keadaan
lingkungan dimana individu tersebut beraktivitas memberikan kesempatan melakukan
tindakan pelanggaran tersebut. Sebagai contoh, principal menginginkan manager
perusahaan untuk berperilaku sebagai wirausaha, yaitu mau bekerja keras serta berani
mengambil resiko, menggali kreativitasnya dan melakukan inovasi. Meskipun
demikian, karena manager tersebut menginginkan kehidupan yang jauh dari risiko dan
nyaman, akhrinya manager tersebut lebih memilih untuk menjalankan tugas secara
standar, tanpa bekerja keras.

Sumber : BMP EKMA4312 Modul 1 hal 1.17-1.18

Anda mungkin juga menyukai