Anda di halaman 1dari 14

Ekonomi manajerial

1. konsep nilai perusahaan, orientasi perusahaan adalah memaksimumkan


kauntungan.

 Diasumsikan manajer perusahaan bekerja untuk memaksimumkan keuntungan

 Untuk meningkatkan aliran keuntungan di masa mendatang, maka perusahaan dapat


menambah modal dengan cara menarik dana dengan menerbitkan hutang (debt).

 Aliran keuntungan perusahaan, saat ini menjadi milik pemegang saham dan pemegang
kartu hutang (bond holders).

 Sehingga dengan adanya surat hutang, maka nilai perusahaan yang baru kini terdiri dari
nilai saham (equity) dan nilai hutang (debt).

Berikut ini beberapa metode yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan.

a. Price Earning Ratio (PER) 

Price earning ratio (PER) menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan
oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan (Brigham dan Houston,
2006:110).

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Price earning ratio (PER) adalah sebagai
berikut: PER = Market price per share / Earning per share

b. Price to Book Value (PBV) 

Price to Book Value (PBV) adalah rasio yang menunjukkan apakah harga saham yang
diperdagangkan overvalued (di atas) atau undervalued (di bawah) nilai buku saham tersebut
(Fakhruddin dan Hadianto, 2001).

Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku
saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek
perusahaan tersebut. PBV juga menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu
menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Price to Book Value (PBV) adalah sebagai
berikut: PBV = Market Price per Share / Book Value per Share

Rumus Price to Book Value (PBV)

c. Tobin’s Q 
Alternatif lain yang digunakan dalam mengukur nilai perusahaan adalah dengan
menggunakan metode Tobin’s Q yang dikembangkan oleh James Tobin. Tobin’s Q dihitung
dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas
perusahaan (Weston dan Copeland, 2001).

Adapaun rumus Tobin’s Q adalah sebagai berikut: Q = (EMV + D) / (EBV + D)

Rumus Tobin’s Q
Keterangan: 
Q       = nilai perusahaan
EMV = nilai pasar ekuitas
EBV  = nilai buku dari total aktiva
D       = nilai buku dari total hutang

EMV diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan pada akhir tahun (closing price)
dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun sedangkan EBV diperoleh dari selisih
total asset perusahaan dengan total kewajibannya.

2. Agency Theory

Teori awal mengatakan bahwa perusahaan adalah sebuah kotak hitam yang memproses
input menjadi output, akan tetapi Jensen dan Meckling (1976) memasukkan unsur
manusia didalamnya. Unsur manusia tentunya menimbulkan masalah tersendiri karena
sifat manusia yang bekerja untuk kepentingan diri sendiri dan akhirnya menimbulkan
agency theory. Agency theory adalah suatu teori yang selalu dihubungkan dengan
manajemen laba. Agency theory sendiri memiliki asumsi bahwa masing-masing individu
semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik
kepentingan antara principal dan agent. Pihak principal atau pemegang saham
termotivasi melakukan investasi untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas
yang selalu meningkat. Agent atau pihak manajemen perusahaan termotivasi untuk
memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam
hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi bagi dirinya sendiri.
Konflik kepentingan semakin meruncing terutama karena principal tidak dapat
memonitor aktivitas agent sehari-hari untuk memastikan bahwa agent bekerja sesuai
dengan keinginan pemegang saham (Widyaningdyah, 2001).

Agency theory tidak hanya terjadi antara manajer dan pemegang saham tetapi juga terjadi
antara pihak manajer dan stakeholder termasuk salah satunya adalah kreditor, dengan
kreditor sebagai pihak principal dan manajemen sebagai pihak agent. Pihak kreditor
akan selalu mengawasi perusahaan yang mengambil kredit dalam jumlah besar.
Pengawasan tersebut bukan tanpa alasan karena kemungkinan pihak manajemen dapat
mengambil proyek berisiko tinggi dan pembiayaannya diperoleh dari dana kreditor atau
menggunakan utang sampai pada tingkat yang berlebihan. Masalahnya jika perusahaan
mendapat untung dari proyek tersebut, kreditor tidak mendapat pengembalian lebih
karena pendapatan mereka hanya dari tingkat bunga. Akan tetapi, jika perusahaan
mengalami kerugian, maka kreditor turut menanggung semua kerugian tersebut karena
kemungkinan uang yang dipinjamkan tidak kembali. Oleh karena itu, kreditor melakukan
pengawasan lebih terhadap tindakan manajemen dalam penggunaan utang mereka, tapi
tentunya pihak kreditor menjadi bernasib sama dengan pemegang saham, karena pihak
manajemen perusahaan lebih tahu informasi tentang perusahaan daripada pihak kreditor
maupun pihak pemegang saham (Kodrat dan Herdinata, 2009).

Sumber : https://danielstephanus.wordpress.com/tag/moral-hazard/

https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-jenis-dan-pengukuran-nilai-
perusahaan.html

Manajemen operasi

Penyusunan strategi bersaing bagi perusahaan harus bisa menganalisis 4 hal yakni analisis
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats. Strength dan weakness merupakan faktor
internal dari perusahaan itu sendiri. Apa saja kekuatan yang bisa diperkuat dan
dikembangkan lagi. Analisis dilakukan berdasarkan logika yang bisa mengoptimalkan
kekuatan atau Strength. Kelemahan atau weakness dari perusahaan yang bisa diminimalisir
dengan rangkaian pengendalian sistem yang disusun oleh perusahaan. Secara beriringan,
analisis ini diperkuat dengan analisis secara eksternal yaitu analisis opportunity dan threats.
Peluang dari eksternal yaitu bagaimana yang bisa dimaksimalkan lagi, bagaimana ekspektasi
masyarakat luas terhadap perusahaan, dan bagaimana ancaman dari kompetitor serta
lingkungan eksternal perusahaan. Dengan melakukan analisis secara menyeluruh diharapkan
perusahaan bisa menentukan strategi yang tepat sasaran terkait dengan kondisi aktual
perusahaan, baik internal maupun eksternal. Analisis ini merupakan dasar bagi perusahaan
untuk menetapkan prioritas sektor Perusahaan mana yang akan menjadi fokus dalam
perbaikan dan informasi ke depannya.
Manajemen strategik

1) Strategi di Tingkat Fungsional adalah strategi yang dirumuskan secara spesifik


pada area fungsional tertentu untuk mendukung strategi unit bisnis. Dalam
menetapkan strategi di tingkat fungsional yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Memahami setiap perincian proyek dan pengukurannya.


2. Pastikan Strategi yang ditetapkan di tingkat fungsional ini harus selaras dengan
strategi di tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi.
3. Hanya perlu mengukur data-data penting yang menentukan pencapaian terhadap
sasaran dan tujuan utama.

2) Praktik manajemen strategik di Indonesia sebelum krisis sangat buruk dan tidak
sesuai dengan teori, hal ini disebabkan kurangnya persaingan, pada masa sebelum
krisis para manajemen tidak perlu melakukan inovasi, tidak perlu putar otak untuk
mendapatkan pasar atau tidak perlu memikirkan strategi bersaing, karena pada
masa itu sangat mudah untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan sedikit
usaha, jumlah penduduk Indonesia sangat banyak, tetapi pengusaha sedikit
membuat masa itu adalah masa dimana para manajemen dimanjakan. Tetapi
setelah masa krisis di mana sumber daya dan dana tidak lagi sebanyak seperti
dulu, daya beli masyarakat menurun dan lebih banyak persaingan membuat pasar
domestik tidak lagi menjanjikan, oleh karena itu setiap pengusaha dan manajemen
harus lebih berhemat dan berhati-hati dalam berhutang, setiap tindakan mereka
harus beralasan dan dipertimbangkan untuk jangka panjang. Dengan kondisi
seperti ini, para manajemen dipaksa harus mempunyai manajemen strategik yang
bagus untuk memenangkan pasar.

Sumber :
Modul Manajemen Strategik-EKMA 4114

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-strategi-3-tingkatan-strategi-bisnis/

Perilaku Organisasi

Salah satu karakteristik dari organisasi adalah adanya tujuan yang ingin dicapai.

 Jika dikaitkan dengan jenis organisasinya, apakah organisasi profit dan non profit memiliki
karakteristik sama yaitu memiliki tujuan yang ingin dicapai? Jelaskan jawaban Saudara!

 
1. Organisasi berorientasi ekonomi (profit oriented organization) adalah jenis organisasi yang
sengaja didirikan untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan ekonomi, khususnya
kebutuhan — ekonomi para pendirinya atau pemilik organisasi tersebut. Masyarakat umum
mengenal organisasi seperti ini sebagai organisasi perusahaan atau secara sederhana disebut
perusahaan. Oleh karena berorientasi ekonomi maka ukuran keberhasilan perusahaan adalah
sejauh mana organisasi mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para pendiri yang
diukur dengan meningkatnya jumlah kekayaan (biasanya dinyatakan dalam satuan mata
uang) para pendiri. Sederhananya, organisasi perusahaan sejak awal memang sengaja
didirikan untuk menghasilkan uang. Sejak awal, mindset para pendiri perusahaan adalah
menggunakan uang untuk menghasilkan uang.
2. Organisasi nirlaba (not-for-profit organization), seperti tersirat dari namanya, ukuran
keberhasilan organisasi seperti ini bukan laba melainkan ukuran-ukuran lain sesuai dengan
tujuan awal pendirian organisasi. Demikian juga orientasinya bukan kepada pemilik tetapi
kepada para konstituen yang dilayaninya. Artinya, organisasi nirlaba lebih berorientasi
kepada kesejahteraan para konstituen daripada kesejahteraan para pendirinya. Sebagai
contoh, ukuran keberhasilannya organisasi politik yang biasa disebut sebagai partai politik
adalah sejauh mana partai politik mampu membuat keputusan yang berdampak pada
peningkatan kesejahteraan para konstituen terutama hak-hak sipil mereka sebagai warga
negara. Semakin banyak masyarakat yang mau bergabung dengan partai politik tertentu
berarti semakin tinggi dukungan masyarakat kepada partai politik tersebut dan bertambah
pula kekuasaan para pemimpinnya untuk membuat keputusan yang menyejahterakan mereka.

Sumber : BMP EKMA4158 Modul 1 Hal 1.21-1.22

Pemasaran Jasa

1. Apa yang membedakan karakteristik Jasa dengan produk perusahaan yang berupa


barang?
2. 2.Apa yang anda ketahui tentang konsep Relationship Marketing pada perusahaan
jasa?

Catatan:

Diskusi dengan mengacu pada Buku Materi Pokok (BMP EKMA4568) pada RBV UT atau
Sumber lainnya yang kredibel

1. Karakteristik jasa yang membedakan dengan produk terdiri dari ta berwujud


(intangibility), tak terpisahkan (inseparability), bervariasi (variability) dan dapat musnah
(perishability). Berikut penjelasannya:
a. Intangibility adalah jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, disentuh, diraba, didengar seperti
yang dirasakan dari suatu produk. Implikasi pemasarannya adalah jasa tidak dapat
disimpan, jasa tidak dapat dapat dengan mudah dipatenkan, jasa tidak selalu bisa
dipamerkan atau dikomunikasikan dan penetapan harga sulit dilakukan.
b. Inseparability artinya jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi bersamaan. Baik
penyedia jasa dan konsume menjadi bagian dari proses produksi. Konsumen seringkali
harus hadir di tempat jasa diproses dan dapat mengamati secara langsung.
c. Variability (bervariasi), hal ini disebabkan karena kualitas jasa tergantung pada siapa yang
menyediakan, kapan, dimana dan kepada siapa. Variasi jasa sebagian besar dipengaruhi
oleh interaksi antara karyawan dan konsumen serta interaksi diantara interaksi diantara
karyawan sendiri. Terjadinya interaksi dapat menyebabkan perbedaan harapan dan
persepsi sehingga sulit distandardisasikan.
d. Jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan lama, tidak dapat dikembalikan dan dijual.
Sebuah hotel yang mempunyai 100 kamar, hanya dapat menjual 60 kamar pada suatu hari,
tidak dapat menyimpan 40 kamar kosong yang kemudian akan dijual sebanyak 10 kamar
pada hari yang lain. Penghasilan yang seharusnya dapat dari 40 kamar akan hilang.
Demikian jg untuk jenis jasa lain seperti penerbangan, bioskop dan restoran. Implikasi
pemasaran: kesulitan sinkronisasi permintaan dan penawaran, jasa tidak dapat ditukar,
dijual dan disimpan.

2. Relationship marketing merupakan konsep yang dinamis, perilaku pelanggan yang


merupakan komponen utama untuk menentukan arah kebijakan relationship marketing
dari waktu ke waktu selalu berubah.
Relationship marketing merupakan interaksi yang penting dalam menjalankan sebuah
bisnis. Sebagaimana yang diungkapkan Ford (2003: 38), “Relationship as the pattern of
interactions and the mutual conditioning of behaviors over time, between company and a
customer, a supplier or another organization”. Maksudnya, pola interaksi dan kondisi
yang menguntungkan antara perusahaan dan konsumen, pemasok, atau organisasi lainnya.
Perusahaan berusaha melaksanakan strategi di dalam menarik perhatian konsumen,
pemasok, dan memelihara anggota, serta mengelola hubungan dengan konsumen,
pemasok, dan perusahaan lain. Selain itu, konsep ini merupakan upaya membangun
hubungan yang lebih konstruktif dengan anggota terpilih dalam mencapai sukses
pemasaran jangka panjang. Ada beberapa konsep inti relationship marketing, diantaranya
menurut Kotler  (2003) adalah sebagai berikut:
1. Horizon Orientasi Jangka Panjang
2. Komitmen dan Pemenuhan Janji

3. Pangsa Konsumen Bukan Pangsa Pasar

4. Nilai Sepanjang Hidup Pelanggan

5. Dialog Dua Arah

6. Kustomisasi

EKMA 4475
Pada diskusi 1 ini, jawablah pertanyaan berikut ini dan
diskusikan dengan teman-teman Saudara.
 
1. Jelaskan bagaimana sebuah perusahaan mampu
memperoleh competitive advantage (keunggulan
bersaing)!
2. Berikan perbandingan analisis competitive advantage
(keunggulan bersaing) maskapai penerbangan Lion Air
dan Citilink!
 
Sebagai perhatian :
- Mohon tidak membuat jendela baru dalam menanggapi
diskusi, karena akan take times bagi tutor dan
mahasiswa lain dalam mengobservasi tanggapan para
partisipan. Berdiskusilah dalam satu jendela diskusi.
-  Harap cantumkan pula referensi yang Saudara
gunakan untuk menghindari plagiat dari rekan saudara!

Selamat diskusi.
Jelaskan bagaimana sebuah perusahaan mampu memperoleh competitive advantage
(keunggulan bersaing) Jawab Beberapa strategi untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif / bersaing dan memenangkan persaingan, yaitu : 1 : Tentukan Keunggulan
Kompetitif Produk Apa sebenarnya keunggulan kompetitif produk kita, apa yang
membedakan kita dari pesaing, dan apa yang hendak kita tawarkan ke pasar,agar konsumen
memilih produk kita. Jadi hal pertama yang harus dilakukan untuk mengembangkan
competitive advantage kita adalah menentukan apa sebenarnya keunggulan kompetitif kita.
Untuk menentukan keunggulan kompetitif produk kita, kita bisa kembali ke dasar bisnis kita,
kita cari kembali, mengapa kita melakukan bisnis ini. 2 : Fungsi Keunggulan Kompetitif

https://www.coursehero.com/file/49669766/Diskusi-1docx/
Keunggulan kompetitif adalah sesuatu yang menjadi fondasi / dasar dari model bisnis, yang
merupakan inti dari strategi komunikasi dan aktivitas pemasaran.

Pengembanga SDM

Salah satu gagasan utama dalam pengembangan SDM adalah mengaitkan pengembangan
dengan strategi organisasi. Jelaskan pernyataan tersebut!

 *Sertakan sumber referensi atau tinjauan teoritis yang jelas.

Salah satu gagasan utama dalam pengembangan SDM harus mengaitkan pengembangan
dengan strategi organisasi dengan meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya
manusia dalam entitas organisasi tersebut dan pada akhirnya meningkatkan produktifitas
organisasi secara menyeluruh. Pengembangan SDM meliputi proses pelatihan dan
pengembangan, proses pengembangan sistem pembelajaran dan proses pelatihan untuk sistem
kinerja. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh mutu SDM sebagai modal utama
(human capital), khususnya orang-orang yang bekerja dalam oranisasi tersebut.
Pengembangan SDM dalam organisasi tidak hanya sekedar mengelola karyawan, melainkan
pada upaya pengembangan potensi karyawan yang lebih kreatif dan inovatif serta memiliki
daya saing tinggi. Sejalan dengan persaingan yang semakin tajam dalam era globalisai dan
kemajuan teknologi informasi, maka setiap organisasi membutuhkan karyawan yang
memiliki kompetensi tinggi agar dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi peningkatan
kinerja dan produktivitas organisasi.

Sumber :
Buku MODUL EKMA4366/MODUL 1

Apa Saja Strategi Pengembangan SDM ?

Dalam penerapan strategi pengembangan sumber daya manusia ini pada dasarnya hanya
memberikan sebuah pendidikan dan pengembangan keterampilan. Namun bukan hanya itu
saja, divisi SDM juga mengajarkan mengenai loyalitas dalam bekerja. Untuk penjelasan lebih
lanjut, bisa simak paparan berikut ini yang membahas mengenai strategi pengembangan
SDM.

1. Memberikan Penghargaan Kepada Karyawan

Penghargaan dapat diartikan sebuah perilaku dalam menghargai atas pencapaian atau prestasi
yang dimiliki oleh karyawan. Di mana penghargaan ini memiliki banyak jenis seperti
memberikan kenaikan gaji, memberikan hadiah seperti mobil, maupun penghargaan lainnya.
Tujuan dari pemberian penghargaan ini agar karyawan lain bisa termotivasi.
Nantinya diharapkan akan banyak karyawan yang termotivasi menjadi lebih baik dalam
memberikan sebuah kontribusi terhadap pengembangan perusahaan.

Contoh kontribusi yang bisa dilakukan adalah seperti memiliki keahlian yang tinggi dalam
presentasi, sehingga perusahaan lain bisa dengan mudah melakukan kerja sama karena
melihat dari cara presentasi salah satu karyawan yang sangat baik.

2. Mengadakan Program Pelatihan

Strategi pengembangan SDM selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mengadakan sebuah
program pelatihan. Di mana program pelatihan ini nantinya akan diikuti oleh karyawan
perusahaan. Dalam program pelatihan ini juga terdiri dari beberapa jenis yang ditawarkan.
Seperti skill training, pelatihan ulang, creativity training, cross functional training, serta team
training.

Skill training ini dilakukan untuk melatih dalam mengembangkan keterampilan yang dimiliki
oleh setiap karyawan. Selain itu, ada juga creativity training yang bertujuan untuk melatih
kreativitas yang dimiliki karyawan perusahaan. Sehingga nantinya kreativitas tersebut bisa
dikembangkan agar menjadi lebih baik. Untuk team training ini memberikan pelatihan
bagaimana melakukan kerja sama dalam satu tim.

3. Memberikan Kesempatan Untuk Menuangkan Ide

Strategi yang pertama adalah dengan memberikan kesempatan kepada setiap karyawan untuk
menyalurkan ide yang dimiliki. Di mana ide yang disalurkan ini seperti bagaimana rancangan
produk dalam suatu perusahaan untuk kedepannya. Karena sebuah ide yang dikeluarkan oleh
karyawan harus didengar dan dipertimbangkan jika sesuai.

Sehingga nantinya jika perusahaan menyetujui ide atau gagasan tersebut bisa membuat
produk atau layanan baru yang berbeda dan terlihat menarik.

Disisi perusahaan, produk baru ini akan membuat bisnis yang berpotensi untuk mendapatkan
keuntungan lebih banyak. Disisi karyawan yang menuangkan ide, ini akan membuat mereka
merasa dihargai. Dan disisi konsumen, mereka akan lebih banyak mendapatkan pilihan
produk atau layanan yang bisa dipilih.

Ini adalah strategi yang baik untuk setiap pihak.

Fungsi Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi Bisnis

Setakah mengetahui strategi dalam pengembangan SDM yang efektif bagi sebuah bisnis,
selanjutnya adalah mengetahui fungsi dari pngembangan SDM dalam entitas bisnis.

Dengan memeperhatiakan seluruh sumber daya manusia dalam organisasi, tentu akan
membuat bisnis Anda menjadi lebih baik dan berkualitas. Namun lebih jauh dari sekedar
“baik” berikut adalah paparan tentang fungsi pengembangan SDM bagi bisnis.
1. Meningkatkan Produktivitas

Fungsi yang dari pengembangan sumber daya manusia yang pertama adalah bisa
meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja. Di mana seorang karyawan mungkin
mampu menciptakan varian baru dari berbagai produk yang ditawarkan perusahaan. Sehingga
konsumen ANda tidak akan merasa bosan karena bisa memilih banyak varian yang telah
disediakan.

2. Mampu Mengurangi Kerusakan yang Terjadi Pada Produk

Karyawan yang memang memiliki keahlian atau keterampilan dalam perusahaan bisa
mengurangi sebuah kerusakan produk. Namun keterampilan tersebut terlebih dahulu harus
dikembangkan melalui pelatihan yang dilakukan oleh divisi pengembangan sumber daya
manusia. Sehingga karyawan atau pekerja akan terlihat lebih terampil dan memiliki kualitas
yang tinggi dalam bekerja.

Baca juga: Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengertian, Fungsi dan Tujuannya

3. Pekerjaan Bisa Berjalan Secara Efisien

Kata efisien memiliki makna melakukan pekerjaan secara tepat dan tidak membuat kesalahan
dalam bekerja. Karena memang fungsi dari program pengembangan sumber daya manusia
tersebut untuk melatih karyawan agar memiliki sifat yang terampil. Maka dari itu, Pekerjaan
yang dilakukan bisa berjalan secara efisien berdasarkan apa yang diharapkan.

4. Meningkatkan Sikap Kepemimpinan

Sikap kepemimpinan memang harus dilatih dan tidak banyak dikuasai oleh banyak orang,
bahkan pemimpin itu sendiri.

Namun sikap kepemimpinan ini tidak selamanya harus dimiliki oleh seorang pemimpin saja,
akan tetapi harus juga dimiliki oleh karyawan dengan mempelajari dan melakukan pelatihan
kepemimpinan. Nantinya sifat kepemimpinan ini bisa berguna secara individu dan organisasi
secara menyeluruh. 

5. Memberikan Tingkat Pelayanan yang Baik Kepada Konsumen

Pelayanan memang juga termasuk dalam sebuah penilaian yang dinilai oleh konsumen jika
menggunakan sebuah jasa. Maka dari itu berikan pelayanan yang baik kepada konsumen agar
merasa nyaman.

Untuk meningkatkan pelayanan yang lebih biak maka diperlukan sebuah pengembangan
sumber daya manusia agar para karyawan bisa meningkatkan pelayanan yang baik kepada
konsumen sesuasi standar.

Baca juga: Keunggulan Kompetitif: Pengertian, Fungsi, Strategi, Analisa dan Alat
Ukurnya
6. Menciptakan Moral yang Baik Bagi Karyawan

Adapun moral yang dimaksud dalam hal ini adalah sebuah sikap yang harus diterapkan oleh
manusia atau karyawan dalam melakukan pekerjaan. Moral yang baik contohnya seperti
memiliki sikap disiplin, tidak terlambat untuk masuk kerja, atau loyal terhadap pekerjaan. 
Selain itu, pekerjaan juga harus dikerjakan dengan tepat waktu tanpa menunda untuk
mengerjakannya.

7. Mampu Meningkatkan Balas Jasa

Mengenai balas jasa ini merupakan kata lain dari kata upah atau gaji yang diberikan kepada
pekerja. Di mana upah atau gaji ini sebagai sebuah balas jasa karena meluangkan waktu dan
tenaga untuk bekerja di perusahaan tersebut. Hal ini bisa ditingkatkan jika pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan semakin baik.

Baca juga: Manajemen Risiko: Pengertian, Jenis, Strategi Penyelesaian, dan Fungsinya

Kesimpulan

Itulah beberapa paparan yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia untuk
setiap organisasi. Baik organisasi yang ada dalam sebuah institusi maupun sebuah
perusahaan.

Karena pengembangan SDM dianggap sangat penting untuk diterapkan, maka banyak
perusahaan yang melakukan training atau pelatihan dengan inteval waktu tertentu untuk
memastikan setiap SDM yang ada di perusahaan tersebut sudah terlatih dan memiliki
pengetahuan dan kemampuan yang up to date sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar.

Hal yang sama juga berlaku pada proses pembukuan usaha Anda. Jika Anda masih
menggunakan pembukuan manual yang mmakan waktu, tentu ini akan membuat proses
pengelolaan finansial pada usaha yang tidak efisien.

EKMA 4567

Terdapat beberapa alasan mengapa sesorang mempelajari perilaku konsumen. Menurut anda
aspek apa dari perilaku konsumen yang akan menarik bagi a. perusahaan jasa perencana
keuangan, b. Pengelola boarding School

 2. Dengarkan materi  “Introduction to Consumer Behavior and Marketing Strategy” yang ada
pada bagian materi inisiasi. Berdasar materi tersebut jelaskan bagaimana cara untuk
memahami  perilaku konsumen!

 3. Seandainya Anda adalah  adalah produsen jamu dan suplemen makan yang menggunakan
ramuan tradisional  Indonesia. Bagaimana Anda akan mempelajari perilaku konsumen dalam
rangka menyusun strategi pemasaran ?

Jawab
1. Aspek dari perilaku konsumen yang akan menarik bagi perusahaan jasa perencana
keuangan adalah aspek keyakinan dan sikap. Perusahaan jasa perencana keuangan
merupakan perusahaan yang melayani jasa konsultasi, merencanakan dan mengelola
keuangan. Pada prosesnya dibutuhkan keterbukaan mengenai semua data keuangan yang
bersifat sensitif sehingga dibutuhkan pula kepercayaan dan keyakinan konsumen atau
klien, pada proses ini perusahaan bisa menempatkan diri sebagai perusahaan yang
memberikan layanan jasa yang terpercaya dan akurat. Aspek psikologis sangatlah penting
dalam mempelajari perilaku konsumen, pada aspek ini konsumen akan memilih produk
atau jasa sesuai dengan pemikiran dan penalaran serta apa yang dirasakan oleh konsumen
tersebut. Aspek lain adalah aspek konsep diri, yaitu konsumen memiliki tujuan dan
keinginan terhadap jasa yang dipilih atau digunakannya karena memiliki pengetahuan
yang kurang tentang keuangan sehingga pada kondisi ini jasa perencana keuangan sangat
dibutuhkan. Boarding school merupakan sekolah dengan sistem berasrama contohnya
adalah Pondok Pesantren. Aspek dari perilaku konsumen yang akan menarik bagi
pengelola Boarding School adalah aspek kekuatan sosial budaya.

2.Cara untuk memahami perilaku konsumen adalah melakukan pengamatan atau survey
melalui pertanyaan-pertanyaaan untuk mengungkapkan perilaku konsumen. Beberapa
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Seperti apa kriteria konsumen yang menggunakan produk yang akan kita jual,
bagaimana mereka mengambil keputusan yang mereka lakukan?

b. Bagaimana Kriteria produk dan harga yang diinginkan konsumen?

c. Apa strategi yang akan digunakan untuk mendorong konsumen membeli produk yang
dijual dan bagaimana konsumen mengolah informasi yang mereka peroleh sehingga bisa
meningkatkan konsumen untuk menyukai produk kita?

d. Apa yang dipikirkan oleh konsumen tentang produk kita, sehingga produsen dapat
memperbaiki persepsi opini konsumen terhadap produk yang akan dijual?

e. Apa yang dapat dilakukan untuk mendapatkan peluang sehingga produk yang kita
tawarkan bisa diterima dan memberikan kesan yang menarik bagi konsumen?

f. Faktor lingkungan apa yang mempengaruhi pembelian dan penggunaan produk?

g. Situasi yang seperti apa konsumen menyukai untuk membeli produk yang akan kita
jual?

h. Jenis promosi penjualan yang mana yang akan digunakan sehingga konsumen
mendapatkan produk yang bagus?

i. Bagaimana cara memuaskan atau menyenangkan konsumen terhadap produk yang kita
jual sehingga tujuan kita tercapai agar konsumen tetap membeli produk kita dan kita bisa
memenuhi kebutuhan konsumen, kebutuhan dari perusahaan, pegawai, masyarakat,
supplier serta pemangku kepentingan lainnya.
3.Jika saya adalah produsen jamu dan suplemen makanan yang menggunakan ramuan
tradisional Indonesia maka saya akan mempelajari perilaku konsumen dalam rangka
menyusun strategi pemasaran dengan cara sebagai berikut :

Menentukan siapa yang akan menjadi konsumen produk jamu dan suplemen makanan
yang menggunakan ramuan tradisional Indonesia dan bagaimana kriteria mereka.

Mengetahui produk jamu dan suplemen makanan yang menggunakan ramuan tradisional
Indonesia yang disukai dan dibutuhkan serta harga yang diinginkan oleh konsumen,

Mengetahui apa yang dipikirkan konsumen terhadap produk jamu dan suplemen makanan
dan bagaimana konsumen mengolah informasi sehingga produsen bisa memperbaiki
persepsi opini konsumen dan bisa memberikan kesan yang menarik terhadap produk ini.

Menganalisis faktor lingkungan yang mempengaruhi keputusan yang diambil oleh


konsumen terhadap pembelian produk.

Mengetahui promosi atau strategi penjualan yang disukai konsumen, sehingga dapat
membantu konsumen mengetahui informasi yang dibutuhkan dan dapat membantu
konsumen menyelesaikan permasalahannya.

Mengetahui bagaimana cara memuaskan atau menyenangkan konsumen serta dapat


memenuhi kebutuhan konsumen, produsen, dan pemangku kepentingan lainnya.

Dengan mempelajari perilaku konsumen berdasarkan cara di atas, produsen bisa


menyusun strategi pemasaran terhadap produk jamu dan suplemen makanan yang
menggunakan ramuan tradisional Indonesia, dengan memperhatikan kondisi lingkungan
yang berkembang saat ini yaitu banyak sekali beredar produk-produk kimia yang
berbahaya dalam situasi ini produsen bisa dengan mudah membentuk citra merek yang
baik terhadap produk yang akan dijual.

Anda mungkin juga menyukai