Anda di halaman 1dari 37

Quis 1

Manajemen Keuangan

Prof. Dr. Ahmad Rodoni

Dibuat Oleh:

Krisna Fatmawati 2331600409

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas Budi Luhur
Jakarta
2024

1
QUIS 1 / TUGAS 1
PERTEMUAN PERTAMA
1. Jelaskan pengertian mengenai Manajemen Keuangan ?
2. Apa yang menjadi tugas utama dari seorang manajer keuangan serta kaitannya
dengan Neraca perusahaan ?
3. Jelaskan mengapa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kesejahteraan
Shareholder ?
4. Mengapa memaksimumkan keuntungan tidak sama dengan memaksimumkan nilai
saham ?
5. Dari mana kita bisa memperoleh dana untuk digunakan oleh perusahaan ?
6. Untuk apa dana yang dimiliki perusahaan dipergunakan ?
7. Apa yang dimaksud dengan :
a. Lembaga keuangan, berikan contoh minimal 3 ( tiga )
b. Financial markets, money markets, dan capital markets
c. Primary markets dan secondary markets
d. Organized security exchange dan over the counter markets
8. Jelaskan mengenai perbedaan antara real asset dan financial asset?
9. Jelaskan mengenai cash flows antara pasar keuangan dengan aktivitas perusahaan,
dan gambarkan ?
10. Di antara keputusan investasi, keputusan keuangan, dan keputusan dividen, mana
yang lebih penting ?
11. Beri contoh mengenai keputusan investasi, keputusan keuangan, dan keputusan
dividen?
12. Jelaskan konsep dasar mengenai capital structure ?
13. Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari go public, serta mengapa perusahaan
melakukan go public?
14. Jelaskan tiga bentuk dasar legal organisasi perusahaan?
15. Jelaskan beberapa istilah berikut ini :
a. New Issue

2
b. Right issue
c. Stocksplite

TUGAS PERTEMUAN KEDUA MENGANALISIS KINERJA KEUANGAN

SETIAP MAHASISWA DIMINTA UNTUK MENGANALISIS KINERJA KEUANGAN


PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BEI TAHUN 2019 DAN 2020 DENGAN PENDEKATAN
RATIO KEUANGAN (RATIO LEVERAGE, RATIO PROFITABILITY, RATIO LIQUIDITY DST) DAN
DIBANDINGKAN DENGAN RATA-RATE KINERJA INDUSTRI YANG BERSANGKUTAN

Jawaban:
1. Jelaskan pengertian mengenai Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk memahami
pengelolaan fungsi-fungsi keuangan. Dalam suatu perusahaan, fungsi-fungsi
keuangan merupakan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam usaha
untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dan usaha untuk
menggunakan dana dengan seefisien mungkin. Kebutuhan dana dalam perusahaan
dapat dipenuhi dari berbagai sumber dana. Sumber dana yang berasal dari luar
perusahaan disebut external financing dan sumber dana yang berasal dari dalam
perusahaan disebut internal financing. Sumber dana yang berasal dari luar
perusahaan berasal dari modal yang disetor oleh para pemegang saham dan modal
yang berasal dari para kreditur baik dalam bentuk kredit dari bank, obligasi maupun
dari lembaga lain seperti asuransi. Sumber dana yang berasal dari dalam
perusahaan merupakan sumber pemenuhan kebutuhan dana yang diambilkan dari
dana-dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahan dalam bentuk
laba, cadangan, laba yang ditahan dan penyusutan-penyusutan aktiva tetap yang
sementara belum digunakan untuk mengganti aktiva tetap lama.

3
2. Tugas utama seorang manajer keuangan adalah:
Keputusan-keputusan penting yang harus diambil oleh setiap manajer keuangan di
bidang keuangan menyangkut 3 hal, yaitu
a. Keputusan investasi atau investment decision,
Berkaitan dengan pengambilan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan
investasi. Keputusan pembelanjaan ini mencakup bagaimana perusahaan
memperoleh dana yang menguntungkan, bagaimana komposisi sumber
dana yang optimal, apakah perusahaan akan menggunakan modal asing
atau modal sendiri, dan bagaimana pengaruh keputusan pembelanjaan
perusahaan terhadap nilai perusahaan.
b. Keputusan pemenuhan kebutuhan dana atau financing decision,
Berkaitan dengan keputusan alokasi dana baik dana yang berasal dari dalam
perusahaan maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai
bentuk investasi. Keputusan investasi jangka pendek seperti investasi dalam
kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Sedangkan investasi jangka
panjang seperti investasi dalam bentuk gedung, peralatan produksi, tanah,
kendaraan dan aktiva tetap lainnya. Manajer keuangan bertanggungjawab
dalam rangka untuk menentukan perimbangan optimal setiap jenis asset
Perusahaan.
c. Keputusan pendistribusian keuntungan atau distribution decision atau
dividend policy.
Kebijakan dividen mencakup keputusan tentang laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk
dividen ataukah dalam bentuk laba ditahan guna membelanjai investasi di
masa yang akan datang. Manajer keuangan perlu mempertimbangkan
kebijakan atau meningkatkan harga sahamnya, sehingga akan meningkatkan
kemakmuran para pemegang saham.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut
lima (5) aspek yaitu:

4
 Peramalan dan perencanaan yaitu mengkoordinasi proses
perencanaan yang akan membentuk masa depan perusahaan.
 Keputusan-keputusan investasi dan pendanaan yaitu membantu
menentukan tingkat penjualan perusahaan yang optimal,
memutuskan aset spesifik yang harus diperoleh, dan memilih cara
terbaik untuk mendanai aset.
 Koordinasi dan control yaitu berinteraksi dengan karyawan-karyawan
lain untuk memastikan bahwa perusahaan telah beroperasi seefisien
mungkin.
 Berinteraksi dengan pasar keuangan yaitu berinteraksi untuk
mendapatkan atau menanamkan dana perusahaan.
 Manajemen risiko yaitu bertanggung jawab untuk program
manajemen risiko secara keseluruhan termasuk mengidentifiksi
risiko dan kemudian mengelolanya secara efisien.
Dari kelima aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer
keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam
menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan
keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai Perusahaan.
Kaitannnya dengan neraca perusahaan adalah:
Maksimisasi nilai perusahaan bagi para pemegang saham merupakan tujuan yang
harus dicapai bagi perusahaan yang ingin bertahan hidup. Tujuan ini menuntut
manajer keuangan untuk mengoptimalkan kebijaksanaan keuangan baik
kebijaksanaan investasi, kebijaksanaan pembelanjaan maupun kebijaksanaan
dividen. Optimalisasi kebijaksanaan keuangan ini berpengaruh terhadap
maksimisasi nilai perusahaan karena berkaitan dengan tingkat keuntungan yang
diharapkan oleh para pemegang saham dan resiko yang akan ditanggung dari dana
yang ditanamkan. Resiko yang ditanggung para pemegang saham merupakan
kemungkinan penyimpangan keuntungan yang sebenarnya diperoleh terhadap
keuntungan yang diharapkan para pemegang saham. Perusahaan yang

5
mengeluarkan dana untuk berbagai bentuk investasi akan kembali secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang yaitu lebih besar dari 1 tahun.
Dalam hal ini sejumlah uang yang dimiliki sekarang tidak akan sama dengan jumlah
uang yang diterima dari hasil investasi pada akhir tahun pertama, karena adanya
nilai waktu dari uang.
3. Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kesejahteraan Shareholder
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau
memaksimumkan kesejahteraan dari para pemegang saham. Kesejahteraan adalah
nilai sekarang dari perusahaan terhadap prospek masa depan. Adapun titik berat
dari memaksimumkan kemakmuran adalah pada pengaruh laba terhadap harga
saham perusahaan dipasar modal. Apabila perusahaan dapat memberikan harapan
nilai yang besar dimasa depan, maka akan memperoleh nilai yang tinggi pada saat
itu. Dengan demikian kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga
saham yang dimilikinya meningkat.
 Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan.
 Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh
dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
 Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan
yang mempertimbangkan faktor risiko.
 Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan
pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
 Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada
aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
 Tidak mengabaikan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal,
keselamatan kerja, dan keamanan produk.
4. Mengapa memaksimumkan keuntungan tidak sama dengan memaksimumkan
nilai saham ?

6
 Memaksimalisasi nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
Perusahaan bisa saja meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham
dengan hasil penjualan saham diinvestasikan pada deposito atau obligasi
pemerintah. Dengan cara ini dijamin laba akan besar tetapi keuntungan per
lembar saham akan menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar
bertambah, sehingga kondisi perusahaan tidak baik.
 Memaksimalkan nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan laba
per-lembar saham (earning per share = EPS) alasannya:
a. Tujuan memaksimalisasi laba tidak memperhatikan waktu dan lamanya
keuntungan yang diharapkan.
b. Tidak mempertimbangkan risiko atau ketidak pastian dari keuntungan di
masa yang akan datang. Jika suatu usulan mengandung risiko yang
besar, maka kenaikan keuntungan per lembar saham akan diikuti
dengan penurunan harga saham.
5. Dari mana kita bisa memperoleh dana untuk digunakan oleh perusahaan?
Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam
maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal,
bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
Manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar
perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar
perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak yang
membutuhkan dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal
dari pasar modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham).
Sumber dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba
ditahan), cadangan, maupun depresiasi. Setelah dana diperoleh, dana tersebut
harus digunakan untuk membelanjai operasional perusahaan. Dana akan tertanam
pada berbagai kekayaan riil perusahaan.
6. Untuk apa dana yang dimiliki perusahaan dipergunakan?

7
Dana yang telah diperoleh perusahaan dari berbagai macam sumber, akan
digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan, baik aktivitas operasional,
aktivitas investasi, maupun aktivitas pendanaan. Pengunaan dana yang dimiliki
perusahaan harus dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin agar memberikan
keuntungan bagi perusahaan dan berkaitan dengan keberlangsungan hidup
perusahaan. Manajer keuangan berperan dalam memastikan bahwa penggunaan
dana perusahaan telah dilakukan dengan tepat. Keputusan manajer dalam
penggunaan dana perusahaan dapat disebut dengan keputusan investasi. Investasi
adalah menanamkan dana perusahaan ke dalam aktiva dengan tujuan memperoleh
keuntungan di masa yang akan dating.
Secara lebih rinci, penggunaan dana perusahaan berdasarkan aktivitasnya, dapat
dilihat sebagai berikut:
a. Aktivitas Operasional
Penggunaan dana dalam aktivitas operasi diantaranya untuk membayar: jasa
pemasok, pemasok barang jadi, pemasok bahan baku, pemasok bahan
pembantu, biaya overhead pabrik, pembelian perlengkapan, perbaikan dan
pemeliharaan mesin, kendaraan, dan bangunan, gaji dan upah karyawan,
premi asuransi, biaya listrik, biaya telpon, biaya air, retribusi, pajak, bunga
pinjaman, biaya perjalanan dinas, biaya BBM, biaya transportasi, biaya
pembelian Alat Tulis Kantor (ATK), biaya ekspor impor, biaya pelatihan
karyawan, dan biaya promosi.
b. Aktivitas Investasi
Penggunaan dana dalam aktivitas investasi diantaranya untuk: pembelian
saham pada perusahaan lain, pembelian obligasi, pembeliaan Surat
Berharga Negara (SBN), pembelian hak paten dan merk, investasi deposito
jangka panjang, pembelian aktiva tetap (meuble, AC, kipas angin, komputer,
kendaraan operasional, mesin, pabrik, kantor, dan tempat penjualan).
c. Aktivitas Pendanaan

8
Penggunaan dana dalam aktivitas pendanaan diantaranya untuk:
pembayaran utang bank, utang pada pemegang saham, utang leasing,
pembayaran dividen atau prive bagi perusahaan berbentuk CV, dan
pembagian SHU jika perusahaan berbentuk koperasi.
7. Apa yang dimaksud dengan :
a. Lembaga keuangan, berikan contoh minimal 3 (tiga)
Lembaga keuangan adalah lembaga yang memberikan fasilitas dan produk di
bidang keuangan serta memutar arus uang dalam perekonomian. Umumnya
kegiatan operasional dari sebuah lembaga keuangan meliputi proses
pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat
yang membutuhkan. Namun, pada prakteknya beberapa lembaga keuangan
hanya menjalankan salah satu dari kegiatan operasional tersebut.
Badan usaha atau lembaga yang bergerak di bidang keuangan tidak hanya
perbankan. Secara umum, ada dua jenis lembaga keuangan di Indonesia, yaitu:
 Lembaga Keuangan Bank
Lembaga keuangan bank adalah lembaga keuangan yang berwenang
untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro,
dan deposito lalu menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman atau kredit.
Contoh: Bank Indonesia sebagai Bank sentral, Bank BNI, Mandiri sebagai
Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
 Lembaga Keuangan Non Bank
Selain lembaga keuangan bank, di Indonesia juga dikenal adanya
lembaga keuangan nonbank. Tugasnya adalah menyediakan berbagai
jasa keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung.
Contoh lembaga keuangan nonbank adalah perusahaan asuransi,
perusahaan leasing, Pegadaian
b. Financial markets, money markets, dan capital markets

9
Financial Markets atau Pasar Keuangan merupakan sebuah mekanisme pasar
yang memungkinkan bagi seseorang maupun bagi korporasi untuk dapat
melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan
atau surat berharga. Financial Market sendiri terbagi menjadi dua yaitu Capital
Markets (Pasar Modal) dan Money Markets (Pasar Uang). Capital Markets
merupakan pasar untuk jenis sekuritas berjangka panjang seperti saham, dan
obligasi, Sedangkan Money Markets merupakan pasar untuk jenis sekuritas
berjangka pendek seperti sertifikat Bank Indonesia.
c. Primary markets dan secondary markets
Pasar modal di Indonesia ada dua bentuk, yaitu pasar modal perdana (primary
markets) dan pasar sekunder (secondary markets). Pasar perdana adalah pasar
untuk pertama kalinya surat berharga ditawarkan dan dijual kepada masyarakat.
Pada transaksi ini hubungan yang terjadi adalah antara investor dengan
perusahaan penerbit surat berharga (emiten) melalui para pialang. Sementara
itu pasar sekunder adalah pasar bagi surat berharga yang sudah ada ditangan
masyarakat, dan diperjualbelikan diantara anggota masyarakat itu sendiri,
dengan demikian uang mengalir dari investor yang satu kepada investor yang
lain. Pasar perdana merupakan tempat penawaran saham perusahaan yang
menerbitkan saham (emiten) kepada investor selama waktu yang ditetapkan
oleh emiten sebelum saham tersebut mulai diperdagangkan di pasar sekunder.
Kemudian pasar sekunder merupakan pasar di mana saham dan sekuritas lain
diperjual belikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar perdana.
Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran
antara pembeli dan penjual.
 Besarnya permintaan dan penawaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu: faktor internal perusahaan, yang berhubungan dengan kebijakan
internal pada suatu perusahaan beserta kinerja yang telah dicapai. Hal ini
berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya dapat dikendalikan oleh
manajemen. Misalnya, pendapatan per lembar saham, besaran deviden

10
yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan, prospek perusahaan di masa
yang akan datang,
 Faktor eksternal perusahaan, yaitu hal-hal di luar kemampuan perusahaan
atau di luar kemampuan manajemen untuk mengendalikan. Misalnya,
munculnya gejolak politik pada suatu Negara, perubahan kebijakan
moneter, dan laju inflasi yang tinggi.
Perdagangan pasar sekunder, bila dibandingkan dengan perdagangan pasar
perdana mempunyai volume perdagangan yang jauh lebih besar. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pasar sekunder merupakan pasar yang
memperdagangkan saham sesudah melewati pasar perdana, sehingga hasil
penjualan saham biasanya tidak lagi masuk modal perusahaan, melainkan
masuk ke dalam kas para pemegang saham.
d. Organized security exchange dan over the counter markets
Organisasi yang menyediakan tempat dimana pasar sekunder dapat
berlangsung disebut dengan bursa efek. Bursa efek (stock exchange)
merupakan pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan
atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek kepada
pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek. Sementara itu, efek
merupakan surat berharga yang berupa pengakuan hutang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak
kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.

Bursa efek terdiri dari bursa yang terorganisir (organized securities


exchange) dan bursa tidak terorganisir atau bursa tidak resmi (over the
counter exchange, disingkat OTC).
Organized Security Exchange (Bursa Efek Terorganisir) adalah pasar di mana
pembelian dan penjualan instrumen keuangan, seperti saham dan surat
berharga lainnya, terjadi melalui pertemuan antara pembeli dan penjual
yang diwakili oleh agen atau broker mereka di satu tempat pusat. Bursa

11
terorganisir merupakan organisasi nyata yang bertindak seperti pasar
sekunder dimana surat-surat berharga yang beredar dijual kembali. Yang
termasuk dalam contoh bursa terorganisir adalah Jakarta Stock Exchange
(JSX), New York Stock Exchange (NYSE) dan America Stock Exchange (AMEX).
Sedangkan Over The Counter Exchange/OTC merupakan pasar tidak
berwujud yang membeli dan menjual surat berharga yang tidak terdaftar di
bursa yang terorganisir, sehingga di sini berkumpul para broker dan dealer
dalam jumlah besar, yang dihubungkan dengan komputer dan telepon.
NASDAQ di Amerika (National Association of Securities Dealers Automated
Quotation System) dapat dikelompokkan dalam kategori ini.

Jadi, perbedaan utama antara Organized Security Exchange dan Over-the-


Counter Markets adalah bahwa Organized Security Exchange melibatkan
pertemuan fisik antara pembeli dan penjual di satu tempat pusat, sedangkan
Over-the-Counter Markets melibatkan perdagangan melalui jaringan
komputerisasi antara dealer tanpa pertemuan fisik di satu tempat pusat.
8. Jelaskan mengenai perbedaan antara real asset dan financial asset?
Investasi dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu investasi pada aset keuangan
(financial asset) dan investasi pada aset riil (real asset).
 Aset keuangan (Financial Asset), menunjuk pada klaim finansial atas sebuah
aset yang mana biasanya didokumentasikan dengan beberapa surat legal
yang mewakili aset tersebut. contohnya adalah saham atau obligasi.
 Aset Riil (Real Asset), menunjuk pada aset yang berwjud (tangible) yang
aktual yang mana dapat dilihat, diraba, dipegang, seperti emas atau real
estate sedangkan aset yang tidak berwujud (intangible) contohnya seperti
keahlian teknis, paten, dan merk dagang.
Perbedaan utama antara financial asset dan real asset adalah:
 bahwa financial asset mengandung nilai keuangan, sedangkan real
asset mengandung nilai fisik.

12
 Financial asset adalah aset keuangan yang tidak bisa dilihat, diraba, atau
diciptakan. Financial asset dapat diperdagangkan atau diuangkan dan
harganya ditentukan oleh pasar uang.
 Sedangkan real asset dapat dilihat, diraba, atau diciptakan. Real asset dapat
diperdagangkan atau diuangkan, tetapi harganya tidak selalu ditentukan
oleh pasar uang.
 Selain itu, financial asset dapat berubah nilainya secara drastis dalam waktu
singkat, sedangkan real asset memiliki nilai yang relatif stabil. Financial
asset biasanya memiliki nilai waktu, sedangkan real asset tidak memiliki
nilai waktu.
 Akuntansi juga berbeda untuk financial asset dan real asset. Financial
asset diperlakukan dengan metode akrual, sedangkan real
asset diperlakukan dengan metode harga historis.
 Dalam akuntansi, financial asset dan real asset juga berbeda dalam hal
pengakuan, penilaian, dan penyajian. Financial asset diakui di laporan
keuangan ketika mereka diperoleh, sedangkan real asset diakui ketika
mereka dibeli.
 Financial asset diukur pada saat mereka diperoleh dan nilainya diukur
berdasarkan nilai wajar, sedangkan real asset diukur berdasarkan harga
historis.
 Financial asset biasanya tidak ditampilkan dalam laporan keuangan,
sedangkan real asset ditampilkan dalam laporan neraca.
 Dengan demikian, financial asset dan real asset memiliki perbedaan yang
cukup signifikan dalam akuntansi.
 Financial asset adalah aset keuangan yang tidak bisa dilihat, diraba, atau
diciptakan, sedangkan real asset adalah aset nyata yang dapat dilihat,
diraba, atau diciptakan.

13
 Financial asset diukur berdasarkan nilai wajar, sedangkan real asset diukur
berdasarkan biaya historis. Financial asset biasanya tidak ditampilkan dalam
laporan keuangan, sedangkan real asset ditampilkan dalam laporan neraca.

9. Jelaskan mengenai cash flows antara pasar keuangan dengan aktivitas


perusahaan, dan gambarkan?
Cash flow adalah suatu laporan arus kas yang di dalamnya terdiri dari pemasukan
dan pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu,
yang mana setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut akan masuk ke
dalam cash flow.
Oleh karena itu, laporan cash flow masuk ke dalam salah satu jenis laporan
keuangan perusahaan yang dapat memberikan detail informasi mengenai arus kas
masuk atau pemasukan dan arus kas atau pengeluaran yang dimiliki oleh suatu
perusahaan.
Mulai dari adanya dana investasi, kegiataan pendanaan perusahaan hingga kegiatan
operasional seperti produksi hingga distribusi akan tercatat secara lengkap pada
laporan cash flow.
Dengan adanya cash flow, diharapkan dapat mengetahui informasi secara riil mulai
dari pemasukan kas hingga kas pengeluaran yang ada di dalam suatu perusahaan.
Dengan adanya informasi tersebut, maka perusahaan akan lebih mudah dalam
mengetahui kondisi kas perusahaan di kemudian hari hingga menjadikan hal
tersebut sebagai acuan pengembangan ke tahap berikutnya.
Cash flow mengacu pada arus masuk dan keluar uang dari suatu entitas, baik itu
pasar keuangan maupun aktivitas perusahaan. Namun, terdapat perbedaan
signifikan antara cash flow dalam pasar keuangan dan cash flow dari aktivitas
perusahaan.

a. Cash flow dalam Pasar Keuangan:


 Investasi: Cash flow dalam pasar keuangan dapat terjadi melalui
pembelian dan penjualan aset keuangan seperti saham, obligasi, atau

14
instrumen keuangan lainnya. Ini mencakup arus masuk dan keluar uang
dari kegiatan investasi di pasar modal.
 Dividen dan Bunga: Penerimaan dividen dari saham atau pembayaran
bunga dari obligasi juga merupakan sumber cash flow dalam pasar
keuangan. Ini mewakili pendapatan yang diterima oleh investor dari
investasi mereka.
 Transaksi Keuangan: Aktivitas seperti pinjaman dan pembayaran kembali
pinjaman, serta pembayaran dividen oleh perusahaan kepada pemegang
saham, juga menciptakan cash flow dalam pasar keuangan.
b. Cash Flow dari Aktivitas Perusahaan:
 Operasi: Cash flow dari aktivitas operasional adalah jumlah uang yang
diperoleh atau digunakan oleh perusahaan dari kegiatan operasionalnya.
Ini mencakup penerimaan dari penjualan produk atau jasa, serta
pembayaran untuk biaya operasional seperti gaji karyawan, pembelian
bahan baku, dan pembayaran utilitas.
 Investasi: Cash flow dari aktivitas investasi terjadi ketika perusahaan
membeli atau menjual aset tetap seperti tanah, bangunan, atau
peralatan. Ini juga mencakup investasi dalam aset keuangan jangka
panjang.
 Pendanaan: Cash flow dari aktivitas pendanaan terjadi ketika perusahaan
menerima atau membayar pinjaman, atau melakukan transaksi dengan
pemegang saham seperti pembayaran dividen atau pembelian kembali
saham.
Perbedaan utama adalah sumber dan penggunaan cash flow. Pasar keuangan
berfokus pada investasi dan transaksi finansial, sementara aktivitas perusahaan
lebih terkait dengan operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan itu sendiri.
Namun, kedua jenis cash flow ini saling terkait dan mempengaruhi kinerja
keseluruhan suatu entitas.

15
Penjelasan mengenai aliran kas antara aktivitas perusahaan dan pasar keuangan,
sebagai berikut :
a. Kas diperoleh dengan menjual asset-asset keuangan di pasar keuangan, baik
pasar modal maupun pasar uang kepada investor,
b. Kas diinvestasikan dalam operasional perusahaan dan digunakan untuk
membeli asset-asset real,
c. Kas dihasilkan dari operasional perusahaan,
d. Kas diinvestasikan kembali,
e. Kas sebagian dibagikan kepada investor berupa dividen untuk para
pemegang saham dan tingkat kupon kepada para pembeli surat hutang.
10. Di antara keputusan investasi, keputusan keuangan, dan keputusan dividen, mana
yang lebih penting?
 Keputusan Investasi
Keputusan untuk memilih alternatif proyek yang menguntungkan diatur
melalui keputusan investasi. Pengertian keputusan investasi menyangkut
penggunaan dana (use of funds) untuk pembelian berbagai aktiva nyata (real
asset) bagi pendirian proyek-proyek yang bersifat fisik. Kondisi kedua yakni
apabila alternatif penggunaan dana bukan untuk membeli aktiva nyata,
tetapi digunakan untuk membeli aktiva keuangan (financial statement).
Kondisi ketiga yakni apabila sedang memikirkan tentang bagaimana struktur
aktiva yang baik karena keputusan investasi menyangkut berapaalokasi dana
(allocation of funds) bagi pembelian aktiva nyata dan pembelian aktiva
keuangan. Jenis pengeluaran modal besar pengaruhnya terhadap nilai
perusahaan, karena jenis informasi tersebut akan membawa informasi
tentang pertumbuhan pendapatan yang diharapkan dimasa yang akan
datang. Kenaikan dalam pengeluaran modal, relativ terhadap harapa-
harapan sebelumnya, mengakibatkan kenaikan return atas saham sekitar
waktu pengumuman, dan sebaliknya return negative atas perusahaan
melakukan penurunan pengeluaran modal. Hal ini menghasilkan bahwa

16
keputusan investasi yang dilakukan mengandung informasi berisi sinyal-
sinyal akan prospek perusahaan di masa yang akan datang.
 Keputusan Keuangan
Keputusan keuangan berkaitan dengan cara perusahaan mendanai kegiatan
operasionalnya dan investasi-investasi yang direncanakan.
Ini mencakup pertimbangan tentang struktur modal, pilihan sumber
pendanaan seperti pinjaman atau modal sendiri, serta pengelolaan risiko
keuangan.
Keputusan keuangan dapat mempengaruhi biaya modal perusahaan, tingkat
risiko, dan fleksibilitas keuangan.
 Keputusan Dividen
Keputusan dividen menyangkut berapa berapa perimbangan antara laba
ditahan dengan dividen. Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan
besarnya dividend payout ratio, yaitu besarnya persentase laba bersih
setelah pajak dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Keputusan dividen merupakan bagian dari keputusan pembelanjaan
perusahaan, khususnya berkaitan dengan pembelanjaan internal
perusahaan. Hal ini karena besar kecilnya dividen yang dibagikan akan
mempengaruhi besar kecilnya laba yang ditahan. Berdasarkan Teori The Bird
In The Hand yang dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner,
kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga saham. Artinya, jika
dividen yang dibagikan perusaan semakin besar, harga pasar saham
perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya. Hal ini terjadi
karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi
investor. Perusahaan yang membayar dividen secara stabil dari waktu ke
waktu kemungkinan dinilai lebih baik daripada perusahaan yang membayar
dividen secara berfluktuasi. Hal ini karena perusahaan yang membayar
dividen secara stabil mencerminkan kondisi keuangan perusahaan tersebut

17
juga stabil dan sebaliknya, perusahaan dengan dividen tidak stabil
mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang kurang baik.
Pentingnya setiap keputusan bisa berbeda tergantung pada situasi perusahaan.
Misalnya, perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan mungkin lebih fokus
pada keputusan investasi untuk memperluas operasi mereka, sementara
perusahaan yang stabil mungkin lebih memperhatikan keputusan dividen untuk
memberikan pengembalian kepada pemegang saham. Di sisi lain, perusahaan yang
berada dalam situasi keuangan yang sulit mungkin harus lebih memperhatikan
keputusan keuangan untuk mengelola utang dan mempertahankan likuiditas.
11. Beri contoh mengenai keputusan investasi, keputusan keuangan, dan keputusan
dividen?
 Keputusan Investasi:
Contoh: Sebuah perusahaan manufaktur sedang mempertimbangkan untuk
memperluas lini produknya dengan membangun fasilitas produksi baru. Mereka
telah melakukan analisis proyek dan menemukan bahwa investasi tersebut
memiliki tingkat pengembalian yang menarik dan dapat meningkatkan pangsa
pasar perusahaan. Keputusan investasi adalah apakah perusahaan tersebut
harus menyuntikkan modal untuk membangun fasilitas baru tersebut atau tidak.
 Keputusan Keuangan:
Contoh: Perusahaan tersebut juga harus memutuskan cara terbaik untuk
mendanai proyek ekspansi tersebut. Mereka dapat memilih antara meminjam
dari bank, menerbitkan obligasi, atau menggunakan modal internal. Keputusan
keuangan dalam hal ini akan mempertimbangkan biaya pinjaman, struktur modal
perusahaan, serta risiko dan keuntungan yang terkait dengan masing-masing
opsi pendanaan.
 Keputusan Dividen:
Contoh: Setelah berhasil memperluas lini produknya dan menghasilkan laba yang
sehat, perusahaan tersebut harus memutuskan bagaimana mendistribusikan
sebagian dari laba tersebut kepada pemegang sahamnya. Manajemen

18
perusahaan harus memutuskan apakah akan membayar dividen kepada
pemegang saham, berapa besar dividen yang akan dibayarkan, dan apakah akan
menjaga dividen yang konsisten atau mengubahnya sesuai dengan kinerja
perusahaan.
Dalam contoh ini, keputusan investasi berkaitan dengan proyek ekspansi baru,
keputusan keuangan berkaitan dengan cara perusahaan mendanai proyek
tersebut, dan keputusan dividen berkaitan dengan pembagian laba kepada
pemegang saham. Semua keputusan ini saling terkait dan memiliki dampak yang
signifikan terhadap kinerja dan nilai perusahaan.

12. Jelaskan konsep dasar mengenai capital structure


Capital Structure atau struktur modal merupakan suatu elemen penting dalam
perusahaan. Elemen ini digunakan untuk melihat komposisi hutang terhadap
ekuitas dalam suatu perusahaan, dengan cara membandingan hutang jangka
panjang dengan ekuitas atau modal sendiri.
Struktur modal pada dasarnya adalah pembiayaan tetap yang terdiri dari modal
sendiri dan modal asing. Ekuitas, laba ditahan, dan cadangan merupakan sumber
modal sendiri perusahaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan
perusahaan. Apabila pendanaan perusahaan dari modal sendiri masih mengalami
kekurangan (defisit), maka diperlukan pertimbangan pendanaan perusahaan dari
luar yaitu pembiayaan utang (debt financing). Namun dalam pemenuhan kebutuhan
dana, perusahaan harus mencari alternatif pendanaan yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan pendanaan mereka. Jika perusahaan memiliki struktur modal
yang optimal, maka pendanaan yang efisien akan terjadi
Adanya struktur modal memiliki tujuan dalam mengkolaborasikan sumber-sumber
dana baik permanen maupun aktivitas dalam kegiatan operasional perusahaan. Hal
ini dilakukan agar perusahaan mencapai nilai yang optimal. Lebih dari itu, struktur
modal dapat menjaga kualitas serta elibilitas suatu perusahaan dalam melakukan
kegiatannya.

19
13. Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari go public, serta mengapa perusahaan
melakukan go public?
Kelebihan Go Public:
a. Akses ke Modal Tambahan: Salah satu keuntungan utama menjadi perusahaan
terbuka adalah akses yang lebih mudah ke pasar modal untuk mendapatkan
modal tambahan. Perusahaan dapat menjual saham kepada investor publik
melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), yang
memungkinkannya untuk mengumpulkan dana untuk ekspansi, investasi, atau
pengurangan utang.
b. Peningkatan Likuiditas Saham: Saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek
dapat diperdagangkan secara bebas antara investor di pasar terbuka. Ini
memberikan likuiditas yang lebih besar bagi pemegang saham untuk membeli
atau menjual saham mereka kapan pun diperlukan.
c. Peningkatan Profil Perusahaan: Go public dapat meningkatkan profil dan citra
perusahaan di mata publik. Ini dapat membantu dalam memperoleh perhatian
dari pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis potensial, serta membuka pintu untuk
kesempatan kolaborasi atau akuisisi.
d. Leverage untuk penggabungan dan Akuisisi: Saham perusahaan yang terdaftar
dapat digunakan sebagai mata uang untuk melakukan penggabungan atau
akuisisi dengan perusahaan lain. Hal ini memberikan fleksibilitas tambahan
dalam melakukan transaksi korporasi yang kompleks.
Kelemahan Go Public:
a. Biaya dan Kompleksitas: Proses go public, terutama melalui IPO, melibatkan
biaya yang signifikan dan persyaratan regulasi yang kompleks. Perusahaan harus
mengeluarkan biaya untuk memperoleh penilaian perusahaan, biaya advokat,
dan biaya pendaftaran, serta harus mematuhi berbagai persyaratan regulasi
pasar modal.
b. Keterpaparan Terhadap Publikasi Informasi: Sebagai perusahaan terbuka,
perusahaan harus memberikan laporan keuangan secara berkala dan

20
mengungkapkan informasi penting kepada publik. Ini dapat mengakibatkan
kehilangan kerahasiaan atas strategi bisnis atau informasi sensitif lainnya.
c. Tekanan dari Pemegang Saham Publik: Perusahaan yang terdaftar di bursa efek
harus memperhatikan kepentingan dan harapan dari pemegang saham publik.
Tekanan untuk mencapai kinerja keuangan yang konsisten dan memuaskan
dapat membatasi fleksibilitas manajemen dalam mengambil keputusan jangka
panjang.

Alasan Perusahaan Melakukan Go Public


a. Akses ke Modal Tambahan: Salah satu alasan utama perusahaan melakukan go
public adalah untuk mendapatkan akses yang lebih mudah ke modal tambahan
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan ekspansi.
b. Peningkatan Likuiditas dan Penilaian Saham: Saham perusahaan yang terdaftar di
bursa efek cenderung memiliki likuiditas yang lebih tinggi dan penilaian yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan swasta, yang dapat memberikan
nilai yang lebih baik bagi pemegang saham dan pemilik perusahaan.
c. Peningkatan Profil dan Citra Perusahaan: Go public dapat meningkatkan profil
dan citra perusahaan di mata publik, serta meningkatkan kepercayaan dan
kepercayaan pemegang saham, pelanggan, dan mitra bisnis potensial.
d. Penggunaan Saham sebagai Mata Uang untuk transaksi Korporasi: Perusahaan
yang terdaftar dapat menggunakan sahamnya sebagai alat tawar-menawar
dalam transaksi korporasi seperti penggabungan, akuisisi, atau kolaborasi
dengan perusahaan lain.
Meskipun go public dapat memberikan banyak manfaat, perusahaan harus
mempertimbangkan baik keuntungan maupun biaya serta implikasi jangka panjang
dari langkah ini sebelum mengambil keputusan.
14. Jelaskan tiga bentuk dasar legal organisasi perusahaan?

21
Terdapat tiga bentuk dasar legal organisasi perusahaan yang umum digunakan,
yaitu:
a. Perusahan Perseorangan (sole proprietorship)
b. Perusahaan Patungan atau firma (partnership)
c. Perseroan Terbatas (PT)
Perusahaan Perseorangan
Usaha Pribadi adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh hanya
satu orang dan mengambil segala keputusan dan bertanggungjawab secara
pribadi atas segala hal yang dilakukan oleh perusahaan.

Kelebihan perusahaan Perseorangan


a. Mudah dibentuk, murah biaya pembentukannya dan di banyak negara tidak
memerlukan izin pembentukan dari pemerintah
b. Keuntungan hanya dinikmati oleh satu orang yaitu pendiri usaha tersebut.
c. Pembuatan keputusan dan pengendalian hanya dilakukan oleh satu orang
sehingga orang tersebut benar-benar mengetahui bisnis yang dijalankannya.
d. Fleksibel dalam arti manajemen dapat dengan mudah beraksi terhadap
keputusan harian dengan mudah.
e. Relatif tidak ada kontrol dari pemerintah sehingga pajak yang harus dibayarkan
adalah pajak pribadi bukan pajak usaha.
Kekurangan Perusahaan Perseorangan
a. Tanggungjawab utang tidak terbatas, artinya apabila terjadi kewajiban
pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi dengan menyerahkan seluruh
harta perusahaan dan harta pribadi miliknya.
b. Jarang ada yang bertahan lama, dimana hal ini dapat saja disebabkan oleh
meninggalnya pendiri atau pemilik dari perusahaan tersebut.
c. Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang
rendah.

22
d. Relatif bergantung hanya pada pola pikir satu orang saja apabila orang ini tidak
berpengalaman dalam bisnis maka resiko kegagalan akan sangat besar.
Perusahaan Patungan atau Firma
Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan bentuk organisasi bisnis di
mana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan sehingga
tanggungjawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firma adalah
perseroan yang didirikan untuk menjalankan sutau perusahaan di bawah satu nama
bersama dimana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri
bertanggungjawab sepenuhnya kepada pihak ketiga.

Kelebihan-kelebihan Perusahaan Persekutuan


a. Modal tersedia banyak
b. Meningkatkan kepercayaan kreditor
c. Keahlian dan ketrampilan bertambah
d. Adanya kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang
Kekurangan-kekurangan Persekutuan
a. Tanggung jawab tidak terbatas
b. Umur yang terbatas
c. Lemahnya penegendalian
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas secara hukum dianggap sebagai suatu badan hukum, terpisah
dari individu-individu yang memilikinya. PT didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas
saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang serta
peraturan pelaksanaannya. Perusahaan mengumpulkan dana yang diperlukannya
denganjalan menjual saham kepada masyarakat dan para pemegang saham
tersebut menjadi pemilik perusahaan itu. Jika perusahaan mendapatkan
keuntungan maka perusahaan akan membayarkannya atas saham yang dibelinya

23
(deviden). Namun keuntyungan yang tidak dibagikan juga merupakan kepunyaan
para pemilik, tetapi biasanya keuntungan tersebut ditanamkan kembali kedalam
kegiatan perusahaan, sebaliknya jika perusahaan dibubarkan maka para pemegang
saham membagi-bagi setiap aktiva yang tersisa setelah semua hutang dibayar.
Kelebihan bentuk PT
a. Adanya tanggunjawab atas utang yang terbatas, dimana tanggungjawab utang
yang harus dibayar hanya sebatas jumlah saham yang dimilikinya.
b. Adanya kemungkinan untuk memperjualbelikan saham yang dimilikinya.
c. Umumnya memiliki jangka waktu operasi yang tidak terbatas
d. Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan nilai nominal yang
besar untuk jangka waktu panjang dan tingkat bunga rendah.
e. Adanya kemungkinan untuk alih teknologi dan ilmu dimana pemegang saham
dapat dengan mudah menyewa tenaga manajemen profesional untuk
menjalanakan perusahaan yang ada.
Kekurangan bentuk PT
a. Keterbatasan dalam jenis bidang usaha yang akan dijalankan karena bidang
usaha ditentukan oleh ijin yang dikeluarkan serta peraturan-peraturan yang
berlaku
b. Adanya perbedaaan kepentingan di dalam menjalankan PT, pemilik saham
minoritas dikalahkan dengan mayoritas
c. Adanya kewajiban membuat laporan kepada berbagai pihak
d. Biaya pendirian yang tidak sedikit
e. Afanya sisitem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar
pajak ganda yaitu pajak atas PT itu sendiri, deviden yang diterima serta pajak
individu.
15. Jelaskan beberapa istilah berikut ini :
a. New Issue
New issue merujuk pada penawaran saham baru kepada investor untuk
pertama kalinya oleh sebuah perusahaan.

24
Proses ini dapat terjadi melalui initial public offering (IPO) di mana perusahaan
yang sebelumnya swasta menjadi perusahaan publik dengan menawarkan
saham kepada investor umum untuk dibeli.
New issue juga dapat terjadi melalui penawaran sekunder oleh perusahaan
yang sudah terdaftar di bursa efek, di mana perusahaan menawarkan saham
tambahan untuk meningkatkan modal.
b. Right issue
Right issue adalah penawaran saham tambahan kepada pemegang saham yang
sudah ada dalam perusahaan.
Pemegang saham yang memiliki hak tersebut dapat membeli saham tambahan
dengan harga yang biasanya lebih rendah dari harga pasar saat itu.
Right issue memberikan kesempatan kepada pemegang saham untuk
mempertahankan proporsi kepemilikan mereka dalam perusahaan tanpa
mengalami dilusi jika mereka memilih untuk membeli saham tambahan yang
ditawarkan.
c. Stocksplite
Stock split adalah proses di mana perusahaan membagi jumlah saham yang ada
menjadi beberapa bagian dengan mengurangi nilai nominal per saham.
Pemecahan saham juga diartikan sebagai tindakan memecah nilai nominal
saham menjadi pecahan yang lebih kecil dan jumlah lembar saham yang
beredar menjadi banyak sesuai dengan faktor pemecahan (split factor). Jika
sebelum pemecahan saham harga saham di pasar Rp 1.000 per lembar, maka
setelah adanya pemecahan saham harga saham baru yang berlaku di pasar
menjadi Rp 500 per lembar.
Stock split biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai terlalu tinggi
sehingga akan mengurangi kemampuan investor untuk membelinya. Dengan
demikian, sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari perusahaan atau
dengan kata lain stock split tidak mempunyai nilai ekonomis.

25
Pada dasarnya ada dua jenis stock split yang dapat dilakukan yaitu stock split-
up dan stock split-down.
 Stock split-up adalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang
mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya stock
split dengan faktor pemecahan 2:1, 3:1, dan 4:1. Stock split dengan faktor
pemecahan 2:1 maksudnya adalah dua lembar saham baru (lembar setelah
stock split) dapat ditukar dengan satu lembar saham lama (lembar sebelum
stock split). Stock split dengan faktor pemecahan 3:1 maksudnya adalah tiga
lembar saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar dengan satu
lembar saham lama (lembar sebelum stock split) dan seterusnya.
 Stock split-down adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan
mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan turun
dengan faktor pemecahan 1:2, 1:3, 1:4. Stock split dengan faktor pemecahan
1:2 maksudnya adalah satu lembar saham baru (lembar setelah stock split)
dapat ditukar dengan dua lembar saham lama (lembar sebelum stock split).
Stock split dengan faktor pemecahan 1:3 maksudnya adalah satu lembar
saham baru (lembar setelah stock split) dapat ditukar dengan tiga lembar
saham lama (lembar sebelum stock split) dan seterusnya. Para emiten
sampai sampai saat ini hanya melakukan stock split naik (stock splits-up).
Dan jarang terjadi kasus reverse stock (stock split-down).

TUGAS PERTEMUAN KEDUA MENGANALISIS KINERJA KEUANGAN

SETIAP MAHASISWA DIMINTA UNTUK MENGANALISIS KINERJA KEUANGAN


PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BEI TAHUN 2019 DAN 2020 DENGAN PENDEKATAN
RATIO KEUANGAN (RATIO LEVERAGE, RATIO PROFITABILITY, RATIO LIQUIDITY DST) DAN
DIBANDINGKAN DENGAN RATA-RATE KINERJA INDUSTRI YANG BERSANGKUTAN

26
Analisis Kinerja Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Ace
Hardware Indonesia Tbk Periode 2019-2020

Krisna Fatmawati
NIM 2331600409

PENDAHULUAN
Perusahaan harus mampu menjaga kelangsungan usahanya dan harus mampu
memenangkan persaingan yang terjadi dengan perusahaan lain. Kemampuan
perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanya dan mampu dalam
memenangkan setiap persaingan yang sangat dipengaruhi oleh kondisi keuangan
perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan yang sedang berkembang atau sedang
dalam pertumbuhan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut perlu
diketahui apakah perusahaan tersebut sudah baik atau belum. Alat yang digunakan
untuk mengetahui kinerja keuangan adalah Laporan Keuangan. Laporan Keuangan
merupakan objek dari bagian terpenting dalam perusahaan.
Menurut Werner (2013:10) laporan keuangan merupakan bahasan bisnis. Laporan
keuangan memberikan informasi mengenai kondisi keuangan suatu Perusahaan kepada
pihak pengguna. Dengan memahami laporan keuangan maka pihak-pihak yang
berkepentingan dapat mengetahui kondisi kesehatan keuangan suatu Perusahaan.
Sedangkan tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk pengambilan keputusan
ekonomi dengan menggunakan informasi laporan keuangan dan informasi relevan yang
penting.
Laporan keuangan dapat dipergunakan juga untuk mengetahui kinerja
perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu proses evaluasi prospek ekonomi
dan risiko perusahaan. Kondisi kesehatan suatu perusahaan dapat juga tercermin dari
kinerja keuangannya. Hal ini disebabkan karena laporan kinerja keuangan perusahaan
berguna sebagai informasi mengenai perencanaan, pendanaan, investasi, dan operasi
perusahaan.
METODE

27
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif
Dimana focus pada laporan keuangan tahunan PT Ace Hardware Indonesia Tbk tahun
2019 sampai dengan 2020 yang telah dipublikasikan pada www.idx.co.id. Sumber data
yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diambil dari laporna keuangan
yang telah diaudit dan telah diterbitkan untuk pihak-pihak yang membutuhkan.
Analisis yang digunakan adalah analisis laporan keuangan yang digunakan untuk
menganalisis bagaimana laporan keuanagn PT Ace Hardware Indonesia Tbk tahun 2019-
2020 dengan menggunakan rasio profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas.
HASIL PEMBAHASAN
Tabel 1
Ringkasan Data Laporan Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk Periode 2019-2020
Keterangan Tahun
2019 (Rp.) 2020 (Rp.)
Aktiva Lancar 4.369.550.647.718 5.034.737.166.320
Laba Bersih 1.023.636.538.399 731.310.571.351
Hutang Lancar 783.375.432.849 844.928.054.206
Persediaan 2.652.702.550.446 2.453.226.712.334
Total Aset 6.641.808.005.145 7.247.063.894.294
Total Equitas 4.676.301.294.266 5.222.242.554.398
Total Utang 1.965.506.710.879 2.024.821.339.896
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan tabel 1 yang diambil dari www.idx.co.id diatas, diperoleh data
tentang aktiva lancar, laba bersih, hutang lancar, persediaan, total asset, total equitas,
total utang dari PT Ace Hardware Indonesia Tbk Periode 2019 dan 2020.
1. Return On Assets
Hasil return on asset digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan
dalam memanfaatkan asetnya.

Tabel 2

28
Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA) PT Ace Hardware Indonesia Tbk Periode 2019-
2020
Profitabilitas
Return On Assets
Tahun Laba Bersih (Rp.) Total Aset (Rp.) Hasil (Rp.) Standar
Industri
2019 1.023.636.538.399 6.641.808.005.145 15,41% >30%
2020 731.310.571.351 7.247.063.894.294 10,09%
Rata-rata 12.75%

Pada tahun 2019, Return On Assets PT Ace Hardware Indonesia Tbk mencapai
15,41%, jika rata-rata standar industri untuk Return On Assets adalah 30%, keadaan
perusahaan untuk tahun 2019 berada kondisi yang kurang baik.
Pada tahun 2020, Return On Assets PT Ace Hardware Indonesia Tbk mencapai
10,09%, jika rata-rata standar industri untuk Return On Assets adalah 30%, keadaan
perusahaan untuk tahun 2020 berada kondisi yang kurang baik. Dikarenakan adanya
penurunan pada laba bersih sebesar Rp.292.325.967.048,- dari Rp. 1.023.636.538.399,-
menjadi Rp. 731.310.571.351,- dan kenaikan total aktiva sebesar Rp. 605.255.889.149,-
dari Rp. 6.641.808.005.145,- menjadi Rp. 7.247.063.894.294,-.
Jika rata-rata industri Return On Assets PT Ace Hardware Indonesia Tbk sebesar
12,75% berarti perusahaan dalam kondisi kurang baik karena berada dibawah rata-rata
industri.
2. Return on equity
Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio
ini, maka akan semakin baik. Semakin tinggi nilai ROE, semakin tinggi pula nilai
perusahaan.

Tabel 3

29
Hasil Perhitungan Return on equity PT Ace Hardware Indonesia Tbk Periode 2019 – 2020
Profitabilitas
Return On Equity
Tahun Laba Bersih (Rp.) Total Equitas (Rp.) Hasil (Rp.) Standar
Industri
2019 1.023.636.538.399 4.676.301.294.266 21,89% >40%
2020 731.310.571.351 5.222.242.554.398 14,00%
Rata-rata 17.95%
Pada tahun 2019 Return on equity PT Ace HardwareIndonesia Tbk sebesar 21,89%,
jika rata-rata standar industri untuk Return on equity adalah 40%, keadaan perusahaan
untuk tahun 2019 berada kondisi yang kurang baik.
Pada tahun 2020 Return on equity PT Ace HardwareIndonesia Tbk sebesar 14,00%,
jika rata-rata standar industri untuk Return on equity adalah 40%, keadaan perusahaan
untuk tahun 2020 berada kondisi yang kurang baik. Dikarenakan adanya penurunan
pada laba bersih sebesar Rp. 292.325.967.048,- dari Rp. 1.023.636.538.399,- menjadi
Rp. 731.310.571.351,- dan kenaikan total equitas sebesar Rp. 545.941.260.132,- dari Rp.
4.676.301.294.266,- menjadi Rp. 5.222.242.554.398,-.
Jika rata-rata industri Return on equity PT Ace Hardware Indonesia Tbk sebesar
17,95% berarti perusahaan dalam kondisi kurang baik karena berada dibawah rata-rata
industri.
3. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah salah satu indikator yang digunakan untuk menganalisis dan
menginterpretasikan kondisi keuangan jangka pendek, serta menggambarkan sejauh
mana perusahaan mampu untuk membayar kewajiban (utang) dalam tepat waktu.
a) Current Ratio
Rasio ini menilai kapasitas perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban keuangan
jangka pendek dengan mengukur jumlah utang lancar.

30
Tabel 4
Hasil Perhitungan Current Ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk Periode 2019-2020
Profitabilitas
Currrent Ratio
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Hasil Standar
Industri
2019 4.369.550.647.718 783.375.432.849 557,78% >200%
2020 5.034.737.166.320 844.928.054.206 595,88%
Rata-rata 576.83%
Pada tahun 2019 current ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk sebesar 557,778%,
jika rata-rata standar industri untuk current ratio adalah 200%, keadaan perusahaan
untuk tahun 2019 berada kondisi yang baik.
Pada tahun 2020 current ratio mengalami kenaikan 38,09% menjadi 595,88%.
Disebabkan bertambahnya hutang lancar sebesar Rp. 61.552.621.357,- berupa utang
usaha pihak ketiga, utang muka pelanggan, utang pihak berelasi, liabilitas imbalan kerja
jangka pendek, pendapatan ditangguhkan, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya,
utang pajak diikuti bertambahnya aktiva lancar sebesar Rp. 665.186.518.602,- berupa
kas setara kas, asset keuangan lancar lainnya, dan persediaan.
Jika dilihat dari rata-rata secara keseluruhan, current ratio memiliki rata-rata
sebesar 576,83%. Dengan demikian current ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk
dikatakan sangat baik karena berada diatas rata- rata angka standar industri sebesar
200%.
b) Quick Ratio
Rasio ini menilai sejauh mana perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban
keuangan jangka pendek dengan memanfaatkan aset lancar yang memiliki tingkat
likuiditas yang lebih tinggi.

31
Tabel 5
Hasil Perhitungan Quick Ratio PT Ace Hardware Indonesia, Tbk Periode 2019-2020
Profitabilitas
Quick Ratio
Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar Hasil
2019 4.369.550.647.718 2.652.702.550.446 783.375.432.849 219,16%
2020 5.034.737.166.320 2.453.226.712.334 844.928.054.206 305,53%
Rata-rata 262.35%
Standar Industri >150%

Pada tahun 2019 quick ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk sebesar 219,16%, jika
rata- rata standar industri untuk current ratio adalah 150%, keadaan perusahaan untuk
tahun 2019 berada kondisi yang baik.
Pada tahun 2020 quick ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk sebesar mengalami
kenaikan sebesar 86,37%menjadi 305,53%. Disebabkan bertambahnya aktiva lancar
berupa kas dan setara kas, piutang usaha, asset keuangan lancar lainnya, biaya dibayar
di muka serta uang muka diikuti dengan bertambahnya hutang lancar berupa utang
usaha pihak ketiga, utang muka pelanggan, utang pihak berelasi, liabilitas imbalan kerja
jangka pendek, pendapatan ditangguhkan, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya dan
utang pajak. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2020 PT Ace Hardware Indonesia
Tbk berhasil meningkatkan kinerjanya dalam menjamin kewajiban lancar menggunakan
aktiva lancar non persediaan.
Jika dilihat dari rata-rata secara keseluruhan, quick ratio memiliki rata-rata sebesar
262,35%. Dengan demikian quick ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk dikatakan sangat
baik karena berada diatas rata-rata angka standar industri sebesar 150%.
4. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah penggunaan aktiva atau dana dimana untuk
menggunakannya perusahaan harus membayar biaya tetap. Rasio ini mengukur
seberapa kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finansial jangka
panjang. Rasio solvabilitas yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :

32
a) Debt to Asset Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin seluruh kewajiban
dengan aktiva yang dimiliki.
Tabel 6
Hasil perhitungan Debt to Asset Ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk Peridode 2019-2020
Solvabilitas
Debt to Asset Ratio
Tahun Total Utang Total Aset Hasil Standar
Industri
2019 1.965.506.710.879 6.641.808.005.145 29,59% <35%
2020 2.024.821.339.896 7.247.063.894.294 27,94%
Rata-rata 28.77%

Pada tahun 2019 debt to assets ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk sebesar
29,59%, jika rata-rata standar industri untuk debt to assets ratio adalah 35%, keadaan
perusahaan untuk tahun 2019 berada dalam kondisi baik, karena menandakan bahwa
aset yang dimiliki mampu membiayai hutang.
Pada tahun 2020 debt to assets ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk mengalami
penurunan sebesar 1,65% dari yang sebelumnya 29,59% menjadi 27,94%, jika rata-rata
standar industri untuk debt to assets ratio adalah 35%, keadaan perusahaan untuk
tahun 2020 berada dalam kondisi baik. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan
total utang dan total aset dari tahun sebelumnya.
Jika rata-rata industri debt to assets ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk sebesar
28,77% berarti perusahaan dalam kondisi baik karena berada dibawah rata-rata industri.
b) Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mendapatkan
pendanaan dari pihak kreditur dalam perbandingan dengan modal yang dimilikinya
sendiri.

33
Tabel 7
Hasil Perhitungan debt to equity ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk Periode 2019-2020
Solvabilitas
Debt to Equity Ratio
Tahun Total Utang Total Equitas Hasil Standar
Industri
2019 1.965.506.710.879 4.676.301.294.266 42,03% <90%
2020 2.024.821.339.896 5.222.242.554.398 38,77%
Rata-rata 40.40%
Pada tahun 2019 debt to equity ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk sebesar
42,03%, jika rata-rata standar industri untuk debt to equity ratio adalah 90%, keadaan
perusahaan untuk tahun 2019 berada kondisi yang baik karena nilai utang lebih kecil
dari ekuitas, dimana berarti utang perusahaan kecil dan dapat dibiayai oleh ekuitas
perusahaan.
Pada tahun 2020 debt to equity ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk mengalami
penurunan sebesar 3,26% menjadi 38,77%, jika rata-rata standar industri untuk debt to
equity ratio adalah 90%, keadaan perusahaan untuk tahun 2020 berada di dalam kondisi
baik. Dikarenakan adanya kenaikan total utang sebesar Rp. 59.314.629.017,- menjadi
Rp. 2.024.821.339.896,- dan kenaikan pada total equitas sebesar Rp. 545.941.260.132,-
menjadi Rp. 5.222.242.554.398,-
Jika rata-rata industri debt to equity ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk sebesar
40,40% berarti perusahaan dalam kondisi baik karena berada dibawah rata-rata industri.
5. Kondisi Rasio Profitabilitas Terhadap Kinerja Keuangan
Berdasarkan penelitian pengaruh rasio profitabilitas terhadap kinerja keuangan
hasil yang didapatkan yaitu, rasio profitabilitas dalam keadaan kurang baik. Hal ini
disebabkan karena rata-rata Return on equity sebesar 17,95% dan Return On Assets
sebesar 12,75% yang berarti rata-rata dari keduanya berada dibawah standar rasio
industri.
Pengaruh rasio profitabilitas terhadap kinerja keuangan ini menyatakan bahwa
return on asset dan Return on equity PT Ace Hardware Indonesia pada tahun 2019-2020
dalam kondisi kurang baik.

34
6. Kondisi Rasio Solvabilitas Terhadap Kinerja Keuangan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti mengenai pengaruh rasio
profitabilitas terhadap kinerja keuangan hasil yang didapatkan yaitu, rasio profitabilitas
dalam keadaan baik. Hal ini disebabkan karena rata-rata current ratio sebesar 576,83% dan
quick ratio sebesar 262,35% yang berarti rata-rata dari keduanya berada diatas standar
rasio industri. Pengaruh rasio solvabilitas terhadap kinerja keuangan ini menyatakan
bahwa current ratio dan quick ratio PT Ace Hardware Indonesia pada tahun 2019-2020
dalam kondisi baik.
7. Kondisi Rasio Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan
Pengaruh rasio Likuiditas terhadap kinerja keuangan hasil yang didapatkan yaitu,
rasio likuiditas dalam keadaan baik. Hal ini disebabkan karena rata-rata debt to asset
ratio sebesar 28,77% dan debt to equity ratio sebesar 40,40% yang berarti rata-rata dari
keduanya berada dibawah standar rasio industri.
Pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan ini menyatakan bahwa debt
to asset ratio dan debt to equity ratio PT Ace Hardware Indonesia pada tahun 2019-
2020 dalam kondisi baik.
Berikut ini adalah tabel rangkuman hasil perhitungan dengan menggunakan rasio
likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas pada PT Ace Hardware Indonesia Tbk
periode 2019 sampai dengan 2020 yang ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 8
Hasil Perhitungan Rasio Keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk
Keterangan Tahun Rata-rata Standar Kondisi
2019 2020 Rasio Industri
Profitabilitas
Return On Asset 15,41% 10,09% 11,83% >30% Kurang Baik
Return On Equity 21,9% 14,0% 16,31% >40% Kurang Baik
Liquiditas
Curent Ratio 557,8% 595,9% 624,09% >200% Baik
Quickt Ratio 219,2% 305,5% 305,19% >150% Baik
Solvitabilitas
Debt to AssetRatio 29,6% 27,9% 26,95% <35% Baik
Debt to Equity Ratio 42,0% 38,8% 37,08% <90% Baik

35
Berdasarkan tabel diatas, Return On Assets PT Ace Hardware Indonesia Tbk
memiliki rata-rata sebesar 12,75%. Berarti perusahaan dalam kondisi kurang baik karena
berada dibawah rata-rata industri yaitu >30%. Sedangkan pada Return on equity PT Ace
Hardware Indonesia Tbk memiliki rata-rata sebesar 17,95% berarti perusahaan dalam
keadaan kondisi kurangbaik karena berada dibawah rata-rata industri yaitu >40%.
Jika dilihat dari rata-rata secara keseluruhan, current ratio memiliki rata-rata
sebesar 576,83%. Dengan demikian current ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk
dikatakan sangat baik karena berada diatas rata-rata angka standar industri sebesar
200%. Lalu jika dilihat dari rata-rata secara keseluruhan, quick ratio memiliki rata-rata
sebesar 262,35%. Dengan demikian quick ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk
dikatakan sangat baik karena berada diatas rata-rata angka standar industri sebesar
150%.
Pada debt to assets ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk memilikrata-rata sebesar
28,77% berarti perusahaan dalam kondisi baik karena berada dibawah rata-rata industri
yaitu <35%. Sedangkan pada debt to equity ratio PT Ace Hardware Indonesia Tbk
memiliki rata-rata sebesar 40,40% berarti perusahaan dalam kondisi baik karena berada
dibawah rata-rata industri yaitu <90%.
SIMPULAN
Berdasarkan perhitungan rasio profitabilitas PT Ace Hardware Indonesia Tbk
dalam keadaan kurang baik karena berada dibawah standar industri yaitu 40%. Hal ini
memiliki arti bahwa PT Ace Hardware Indonesia Tbk belum mampu menghasilkan laba
secara maksimal dari dana yang telah diberikan oleh pemegang saham.
Sedangkan rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk dalam keadaan baik,
karena diatas standar industri yaitu 150%, dengan demikian PT Ace Hardware Indonesia
mampu membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar dan
aktiva lancar non persediaan.
Rasio solvabilitas, PT Ace Hardware Indonesia Tbk dalam keadaan baik, karena
nilai DAR (debt to assets ratio) dan DER (debt equity ratio) cukup rendah dan setiap
tahunnya mengalami penurunan dan nilainya dibawah rata-rata angka standar industri,

36
yang menandakan bahwa total utang perusahaan lebih rendah dari total aset dan total
ekuitas.
Berdasarkan evaluasi semua rasio keuangan, dapat disimpulkan bahwa PT Ace
Hardware Indonesia Tbk memiliki kinerja keuangan yang positif, meskipun terdapat
beberapa rasio yang masih belum mencapai standar industri.

37

Anda mungkin juga menyukai