TINJAUAN PUSTAKA
para profesional (manajerial) atau sering disebut agen, karena pemilik modal
Maka dari itu, Manajer diharapkan melakukan tindakan yang terbaik bagi
dapat dicapai (Jensen dan Meckling, 1976, dalam Wahidahwati, 2002). Para
profesional ini akan bertanggung jawab terhadap: 1) keputusan alokasi dana baik
yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan untuk investasi,
Secara umum menurut para pakar, inti dari fungsi manajemen keuangan
1. Keputusan Investasi
19
20
tingkat keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada
usahanya.
3. Kebijakan Dividen
kepada para pemegang saham. Oleh Karena itu deviden ini merupakan bagian
tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan diantaranya:
1. Keputusan investasi
2. Keputusan pendanaan
3. Keputusan deviden
menentukan:
Apabila kita hanya memperhatikan dana yang tertanam dalam jangka waktu yang
struktur tersebut.
Kebijakan pendanaan suatu perusahaan ditentukan oleh tingkat kebutuhan
menerbitkan saham baru. Hal ini karena kebijakan pendanaan mempengaruhi nilai
perusahaan.
pendanaan internal jika tersedia (Brealey dan Myers, 2004:516). Namun, jika
dana internal tidak mencukupi, maka manajemen akan mencari sumber dana
akan menerbitkan sekuritas yang paling aman yaitu perusahaan akan mulai dari
terhadap biaya kebangkrutan (Myers 1984; dan Brigham & Gapenski, 1996).
penggunaan utang. Konsisten dengan balance theory, Theis dan Klock (1992),
jangka panjang, namun Titman dan Wessels (1988) tidak mendukung harapan
Apakah perusahaan akan menggunakan sumber ekstern yang berasal dari utang
atau emisi obligasi atau menggunakan sumber intern, yaitu dengan emisi saham
baru.
berapa banyak hutang akan digunakan, dalam bentuk apa hutang dan modal
1. Sumber Intern
sumber intern (internal sources) dan sumber extern (external sources). Dana yang
berasal dari sumber intern adalah dana atau modal yang dibentuk atau dihasilkan
penyusutan (depreciation).
diperoleh selama periode tertentu,dividend policy dan plowing back policy yang
dijalankan oleh perusahaan. Meskipun jumlah laba yang diperoleh selama periode
sebagian besar dari laba tersebut dibagikan sebagai deviden, maka bagian laba
yang ditahan akan kecil jumlahnya, dan sebaliknya laba ditahan akan cenderung
24
Sumber intern selain berasal dari laba ditahan/cadangan juga berasal dari
sebelum depresiasi tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan
terbatas sampai saat penggantian tersebut. Selama waktu itu depresiasi merupakan
2. Sumber Ekstern
Sumber ekstern (external sources) adalah sumber yang berasal dari luar
perusahaan, Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal dari
para kreditur dan peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan. Dana atau
modal yang berasal dari para kreditur adalah merupakan hutang bagi perusahaan
yang bersangkutan dan modal yang berasal dari kreditur tersebut ialah apa yang
Ada dasarnya pihak-pihak pemberi dana atau modal ekstern yang utama
penjualan barang secara kredit. Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai
keuangan.
25
Pasar Modal (capital market), adalah merupakan sumber dana ekstern bagi
abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang
kepentingannya saling mengisi, yaitu alon pemodal (investor) disatu pihak dan
perusahaan maksimum satu tahun. Ada beberapa jenis sumber dana jangka
account, hutang dagang, hutang bank, commercial paper, factoring, dan lain-
lainnya.
bulanan. Dengan demikian dalam neracanya akan tampak rekening upah sebagai
hutang gaji yang belum dibayarkan, Rekening ini akan meningkat secara otomatis
tersebut, perusahaan dapat menggunakan dana tersebut tanpa biaya bunga, dalam
arti bahwa perusahaan tidak perlu membayar bunga atas hutang gaji. Hutang
Dagang, adalah sumber pembiayaan jangka pendek yang paling besar bagi
perusahaan.
dikeluarkan oleh bank-bank komersial. Biaya hutang jangka pendek ini sangat
26
Paper, satu bentuk promissory note tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh
perusahaan besar, profitable dan dijual kepada perusahaan lain seperti asuransi,
pensiun funds, money market mutual funds dan kepada bank. Commercial paper
ini biasanya dikeluarkan dalam satuan yang relatif besar dengan dengan bunga
dimaksud deangan perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan
usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan
piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan
tertanam di dalam perusahaan lebih dari 1 (satu) tahun dan kurang dari 10
(sepuluh) tahun. Adapun jenis sumber dana jangka menengah terdiri dari term
menengah. Term loan ini biasanya disediakan oleh bank komersial, perusahaan
perlengkapan. Dipandang dari biaya modalnya, term loan ini memiliki biaya yang
lebih rendah dari pada modal saham ataupun obligasi. Equipment loan adalah
dengan lessor dan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut yang
disebut lessee untuk jangka waktu tertentu. Salah satu manfaat leasing
adalah lessee dapat memanfaatkan aktiva tersebut tanpa harus memiliki aktiva
tersebut.
PPU tersebut mandiri baik dari segi pasar, pengelolaan serta telah memiliki modal
usaha yang cukup, maka saham PPU yang dimiliki oleh Perusahaan Modal
Sumber dana jangka panjang adalah sumber dana yang tertanam dalam
perusahaan lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Terdapat berbagai jenis sumber dana
jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan seperti misalnya long term debt,
saham preferen dan saham biasa. Utang jangka panjang ini dapat diperoleh
melalui pinjaman di bank atau dengan cara menjual obligasi. Obligasi dan saham
kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana
hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari
kreditur. Hutang adalah kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari transaksi
pada waktu lalu dan harus dibayar dengan kas, barang dan jasa di waktu yang
akan datang (Jusuf, 2001). Menurut Nurwahyudi dan Mardiyah (2004) bahwa
aman daripada menerbitkan saham baru. Menurut Babu dan Jain (1998) terdapat
2. Biaya transaksi pengeluaran hutang lebih murah daripada biaya transaksi emisi
saham baru;
4. Kontrol manajemen lebih besar dari adanya hutang baru dibandingkan saham
baru.
hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal. Perusahaan dinilai
berisiko apabila memiliki porsi hutang yang besar dalam struktur modal, namun
29
sebaliknya apabila perusahaan mengunakan hutang yang kecil atau tidak sama
Manfaat dari penggunaan hutang adalah bunga hutang yang dapat digunakan
perusahaan dapat menggunakan cara lain seperti depresiasi dan dana pensiun.
b. Struktur Aktiva
penggunaan hutang. Perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah besar
dapat menggunakan hutang dalam jumlah besar karena aktiva tersebut dapat
c. Profitabilitas
menggunakan hutang yang relatif kecil. Laba ditahannya yang tinggi sudah
d. Risiko Bisnis
Perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi akan menggunakan hutang
e. Ukuran Perusahaan
suatu perusahaan.
Salah satu indikator untuk mengukur hutang ialah Debt to Asset Ratio. Debt
to asset ratio (DAR) ialah rasio total kewajiban terhadap asset. Rasio ini
aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini juga menyediakan
antara total hutang (total debts) baik hutang jangka pendek (current liability) dan
hutang jangka panjang (long term debt) terhadap total aktiva (total assets) baik
aktiva lancar (current assets) maupun aktiva tetap (fixed assets) dan aktiva
semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh
perusahaan. Dengan semakin meningkatnya rasio ini dimana beban hutang juga
Van Horne (2005) menerangkan bahwa Debt to asset ratio adalah rasio
yang mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total aset yang dimiliki
perusahaan. Menurut Kasmir (2011) Debt ratio merupakan rasio utang yang
aktiva.dengan kata lain,seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi para karyawan dalam
mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah
dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang adadan juga berguna dalam
Per Share (EPS), Return On Investment (ROI), Return On Net Asset (RONA),
b. Cash Flow Measures, yang mendasarkan pada kinerja arus kas operasi, seperti
Management), seperti Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), Kinerja adalah sesuatu
merupakan hasil dari banyak keputusan keuangan individual yang dibuat secara
komponen untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu; (1) Rasio Profitabilitas; (2)
Rasio Pertumbuhan; dan (3) Pengukuran Nilai. Pada penelitian kali ini
(profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan
untuk menarik modal dari luar. Dalam melakukan analisis perusahaan, di samping
antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok
perusahaan.
laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolak
terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat
adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Sartono (1995)
mendapatkan laba melalui semua sumber yang ada, yaitu penjualan, kas, aset, dan
modal .
perusahaan dengan investasi atau ekuitas yang digunakan untuk memperoleh laba
Rasio profitabilitas dianggap sebagai alat yang paling valid dalam mengukur hasil
pembanding pada berbagai alternatif investasi yang sesuai dengan tingkat risiko.
tinggi pula.
Menurut Buyung (2009) laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan
perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien, karena efisiensi baru dapat
diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal
yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain adalah menghitung
periode tertentu.
nilai dari para pemegang saham, optimalisasi dari berbagai tingkat return, dan
dalam menghasilkan dan meningkatkan laba, hal ini merupakan daya tarik bagi
37
investor dalam melakukan jual beli saham, oleh karena itu manajemen harus
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.
Pada dasarnya penggunaan rasio ini yakni menunjukkan tingkat efesiensi suatu
perusahaan.
dengan tingkat pendapatan yang akan diperoleh. Selain itu, profitabilitas yang
tinggi akan berimplikasi pada naiknya harga saham yang selanjutnya akan
diukur dengan berbagai macam alat ukur yaitu profit margin (profit margin on
sales), return on asset (ROA), return on equity (ROE) dan laba per lembar saham.
Dalam penelitian ini yang dipakai hanya yang terkait dengan investasi
yaitu Return On Asset (ROA). Return On Asset merupakan rasio antara saldo laba
bersih setelah pajak dengan jumlah asset perusahaan secara keseluruhan. ROA
assets, dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total
mengelola aktiva baik dari modal sendiri maupun dari modal pinjaman, investor
akan melihat seberapa efektif suatu perusahaan dalam mengelola assets. Semakin
tinggi tingkat Return On Assets (ROA) maka akan memberikan efek terhadap
volume penjualan saham, artinya tinggi rendahnya Return On Assets (ROA) akan
menghasilan perubahan laba. Asset terdiri dari 2 yaitu aset produktif dan aset
tidak produktif, bila yang dominan aset produktif maka perubahan laba akan
tinggi namun bila yang dominan aset tidak produktif, perubahan laba akan rendah.
Sedangkan dalam aset produktif terbagi 2 yaitu: bila yang dominan aset lancar
maka perubahan laba akan tinggi namun bila yang dominan aset bermasalah maka
perubahan laba sesudah pajak atau net income after tax terhadap total asset.
Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return
semakin besar.
ROA juga merupakan perkalian antara faktor net income margin dengan
perubahan laba dari setiap penjualan yang diciptakan oleh perusahaan, sedangkan
penjualan dari aktiva yang dimilikinya. Apabila salah satu dari dari faktor tersebut
meningkat (atau keduanya), maka ROA juga akan meningkat. Apabila ROA
(Suad Husnan,1998).
berikut (Horne,2005:224) :
perusahaan. Menurut Myers (1984), jika tersedia cukup banyak laba maka
penggunaan laba internal lebih disukai untuk mendanai investasi, oleh karena itu
perusahaan.
Profitabilitas merefleksikan laba untuk pendanaan investasi. Berdasarkan
pecking order theory, pilihan pertama dalam keputusan pendanaan adalah dengan
Oleh karena itu, terdapat hubungan negatif antara profitabilitas perusahaan dengan
hutang (Masdupi,2005)
Semakin tinggi profit yang diperoleh perusahaan maka akan semakin kecil
perusahaan dapat menggunakan internal equity yang diperoleh dari laba ditahan
Menurut Voulgaris et al (2002), Pao dan Chih (2005), Tong dan Green
(2005), Chen dan Strange (2006), membuktikan bahwa rasio utang berhubungan
terbalik dengan laba. Sesuai hasil diatas Cassar dan Holmes (2003), Esperanca et
profitabilitas dan utang jangka pendek. Sadalia (2008) menyatakan bahwa debt to
total asset ratio (DAR) memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap
perusahaan memiliki debt to asset ratio yang tinggi berarti perusahaan memiliki
41
tingkat hutang yang tinggi dengan beban tetap yang tinggi, sehingga akan
mengurangi beban pajak dan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar
bagi perusahaan. Mogdiliani dan Miller (1963) menyatakan bahwa semakin tinggi
proporsi hutang maka semakin tinggi nilai perusahaan. Hal ini berkaitan dengan
adanya keuntungan dari pengurangan pajak karena adanya bunga yang dibayarkan