Anda di halaman 1dari 23

INTRODUCTION

MANAGEMENT AND BUSINEES


(11)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PAKUAN UNIVESITY

2021
STRATEGI PENDANAAN USAHA
 Aliran dana (cash flow) yang terjadi dalam suatu
perusahaan merupakan aliran keluar masuknya
dana (kas) yang ada di perusahaan yang
bersangkutan.
Dana yang masuk kedalam perusahaan merupakan
dana yang berasal dari sumber dana perusahaan,
baik sumber internal maupun sumber eksternal.
Sedangkan dana yang keluar dari perusahaan
merupakan dana operasi atau kerugian perusahaan.
Strategi pendanaan suatu perusahaan dibuat dengan 
pertimbangan bagaimana membentuk struktur pendanaan
yang dapat meminimalkan biaya modal atau cost of capital. 
Sebagaimana diketahui, sumber pendanaan di dalam
perusahaan mengandung biaya modal, diantaranya adalah
utang yang mengandung biaya  berupa bunga dan ekuitas
seperti saham yang juga mengandung biaya, yaitu berupa
dividen.  

3
Kombinasi sumber pembiayaan yang ada di perusahaan
sering disebut bauran  pendanaan.
Struktur yang membentuk komposisi bauran pendanaan
hutang jangka panjang dan modal sendiri disebut dengan
struktur modal (capital structure).
Strategi struktur modal menjadi penting karena dalam
memilih apakah perusahaan menggunakan utang atau ekuitas
(saham) membawa konsekuensi terhadap risiko dan return.
Jika perusahaan menggunakan utang, maka perusahaan akan
mendapat keuntungan yang berupa  penghematan pajak (tax
saving), di lain pihak penggunaan hutang juga akan
menimbulkan risiko, karena adanya beban tetap.
4
Trade off theory  menyatakan bahwa perusahaan akan
menggunakan utang, hutang akan memberikan tax saving
 tetapi hanya sampai titik tertentu dan setelahnya akan
menimbulkan biaya financial distress  dan biaya keagenan
(agency cost) yang mengakibatkan turunnya nilai perusahaan
(Fama, 2000).  
Financial distress atau tekanan keuangan muncul karena
penggunaan utang yang berlebihan dalam struktur modal
perusahaan, yang pada akhirnya akan dapat mengakibatkan
meningkatkan risiko kebangkrutan (bankruptcy).

5
Groth dan Anderson (1997) menyatakan komposisi yang
efisien dapat mengurangi biaya modal. Dengan
menurunkan biaya modal secara langsung meningkatkan
return bersih ekonomis dan meningkatkan nilai perusahaan.
Menurut Hermanto (1999), komposisi yang optimal
tersebut pada kenyataaannya dapat dicari secara trial and
error berdasarkan pengalaman. Pendekatan tradisional
menyatakan terdapat struktur modal yang optimal untuk
setiap  perusahaan (Sartono, 2001a:230; Hanafi, 2004:297).
Pendekatan tradisional ini diwakili oleh dua teori yaitu
teori static trade-off dan teori pecking order (Wibowo dan
Erkaningrum, 2002).
6
Teori static trade-off muncul karena penggabungan teori
Modigliani-Miller yang memasukkan biaya kebangrutan dan
biaya agensi. Hal ini mengindikasikan adanya trade-off antara
penghematan pajak dari utang dan biaya kebangkrutan (Hanafi,
2004:311).
Semakin besar proporsi utang maka semakin besar
perlindungan pajak yang diperoleh. Di sisi lain, semakin besar
proporsi utang maka semakin besar biaya kebangkrutan yang
mungkin timbul.
Dengan demikian, struktur modal yang optimal dapat dicapai
dengan menyeimbangkan keuntungan perlindungan pajak
dengan beban sebagai akibat penggunaan utang yang semakin
besar (Sartono, 2001a:247). 7
Teori static trade-off, secara teoritik memprediksikan
bahwa leverage akan meningkat sejalan dengan 3
pemanfaatan utang dan menurun sejalan dengan
bertambahnya biaya utang (Paramu, 2006) sementara teori
pecking order mensyaratkan tidak terdapatnya suatu target
debt equity ratio (Hanafi, 2004).

8
Sumber-Sumber Pendanaan Usaha

Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai sumber – sumber dana
yang bisa menyediakan modal untuk usaha, sebagai berikut :
1. Dana Pribadi
Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang - barang
berharga dan sebagainya. Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana
yang paling murah karena tidak dikenakan beban bunga. Kekurangannya
ialah jumlah yang terbatas.
2. Dana dari sistem gadai
Dapat diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke
lembaga formal maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk
mendapatkan dana ini relatif sederhana, keterbatasannya ada pada jumlahnya
yang biasanya terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif pendek.
9
3. Pinjaman kepada lembaga non-formal
Dana didapatkan dari  pinjaman arisan keluarga atau
kelompok pertemanan ataupun meminjam dari rentenir.
Caranya sederhana namun jangka waktu pinjaman
relatif pendek.
4. Bermitra / Berpartner
Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor
untuk memodali usaha, atau pendanaan dari lemabaga
pengembangan kemitraan. Dana juga bisa diperoleh
melalui usaha modal ventura.
Dana semacam ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan
kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat sangat besar. Kekurangannya
adalah proses mendapatkannya sangat lama sehingga tidak dapat
10
diandalkan untuk keperluan dana yang sangat mendesak.
5. Hibah
Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga
yang mempunyai program pengembangan
kewirausahaan.
Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi
persaingan untuk Memperolehnya sangat ketat.

11
6. Pinjaman ke lembaga non-bank
Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi
simpan pinjam atau BPR, pinjaman ke lembaga
pembiayaan maupun leasing.
Prosedurnya relatif lebih mudah dibandingkan dengan
dengan lembaga perbankan. Nilai pinjaman juga bisa
dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu
pinjamannya.
Kekurangannya terkadang suku bunga yang
ditawarkan lebih tinggi. Bila ingin meminjam di
koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih
dahulu. 12
7. Pinjaman ke bank
 Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank.
Kendala terbesar adalah pada prosedur dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh pemohon kredit. Pinjaman ini relatif aman
karena perjanjiannya jelas dan juga ada pengawasan dari pihak
bank.
Jumlah pinjaman relatif besar bila dibandingkan dengan sumber
pendanaan lainnya.
8. Pasar modal
 Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar
modal. Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka
pinjaman ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Namun banyak syarat dan prosedur yang harus terpenuhi
terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan surat
utang ke publik.
Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan
keuangan setiap periode. 13
Selain itu terdapat pula jenis sumber dana berdasarkan waktunya, yakni :

1. Pembiayaan Jangka Pendek


 Jenis pembiayaan ini digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan sehari-hari yang wajib dikembalikan dalam waktu
kurang dari satu tahun seperti dari sumber internal, factoring
(anjak piutang), trade credit, commercial paper, commercial
banks, uang teman, uang keluarga, dan lain sebagainya.
2.Pembiayaan Jangka Panjang
 Adalah dana yang didapat perusahaan untuk berbagai keperluan
jangka panjang perusahaan dari kreditor, investor, pemilik
perusahaan, dll yang dananya dapat dikembalikan dalam tempo
waktu lebih dari setahun seperti dari laba ditahan (retained
earnings), pembiayaan dari utang (debt financing) dan equity
14
financing (pembiayaan dari ekuitas).
 Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus memiliki dana yang
cukup untuk membiayai segala kegiatan operasional perusahaan.
 Terdapat empat kelompok besar sumber pendanaan  seperti laba dan
akumulasi penyusutan) atau pun berasal dari penjualan aset usaha dan
atau aset pribadi.

15
 1. Dana investor : merupakan sumber dana dari pihak
eksternal yang tertarik berinvestasi pada bisnis atau usaha
yang sedang dan atau akan dijalankan. Dana investor dapat
berupa pinjaman perusahaan, investasi langsung, kerjasama
investasi, atau pun pembelian saham.
 2. Dana Suplier : merupakan sumber dana yang tidak secara
langsung terlihat sebagai fisik uang, namun sumber dana
dari suplier berupa fasilitas tempo pembayaran yang lebih
panjang.
Sumber dana suplier biasanya terjadi jika sudah terdapat
kepercayaan yang besar kepada kunsumennya.
 3. Dana Lembaga Keuangan : lembaga keuangan di maksud
dapat berupa Bank, ataupun lembaga-lembaga pembayaran
lainnya. 16
Dalam kriteria resiko maka keempat sumber pendanaan ini dapat di
kelompokan menjadi:

1. Low Risk : dana internal


2. Low - Medium risk : dana suplier
3. Medium : dana Lembaga Keuangan
4. Medium -High risk : dana Investor berupa saham dan
investasi.
Hal-Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Pendanaan Usaha:
Perlu di perhatikan dalam mencari sumber modal usaha agar tidak
terjebak hutang besar yang bisa mengakibatkan ke bangkrutan suatu
usaha :
17
1. Perhatikan secara cermat sumber modal atau dana
2. Kalau berasal dari pihak ke tiga perhatikan tingkat suku
bunga pinjaman
3. Dalam jangka berapa waktu lama modal bisa kembali
4. Perhatikan seberapa lama kontrak pinjaman modal atau
dana
5. Perhitungan dan pelajari secra cermat masalah keuangan
suatu usaha agar proses pencicilan untuk mengembalikan
sesuai tepat waktu yang telah di tentukan
6. Jalin kerja sama yang baik antara ke dua belah pihak antara
pelaku usaha dengan investor
7. Perhatikan Seberapa pesat peluang usaha yang di jalankan
8. Untuk yang berasal dari luar jadikan sebagai tambahan bukan
sebagai modal dasar untuk memulai suatu usaha. 18
Langkah dan Strategi Pendanaan

 Strategi pendanaan modal kerja suatu badan usaha hendaknya dibuat dengan
mempertimbangkan struktur pendanaan sehingga dapat meminimalisir
beban cost of fund atau biaya dana. Langkah ini penting dilakukan agar
perencanaan keuangan yang berupa proyeksi laba/rugi dan arus kas, bisa
mendapatkan data berupa nilai keuntungan serta berapa besar dana yang
diperlukan.
 Setiap pengurus maupun pemilik badan usaha milik desa atau bumdes pasti
menginginkan kelembagaan mereka tumbuh berkembang serta menghasilkan
keuntungan yang direncanakan sesuai rencana kerja dan anggaran.
 Apabila dalam bumdes membutuhkan dana lebih dari budget, berikut
informasi beberapa langkah dan strategi yang harus dipersiapkan bumdes
dalam mendapatkan pendanaan modal kerja selain dari penyertaan modal
desa, antara lain: 19
1 Pinjaman Modal Kerja dari Perbankan
Sebelum mengajukan pinjaman kepada pihak bank sebaiknya
dipersiapkan terlebih dahulu data-data yang diperlukan,
mengingat adanya proses analisa panjang yang selalu dilakukan
terhadap calon debitur oleh mereka. 
Berkas yang diperlukan antara lain, data legalitas badan usaha,
data keuangan, data jaminan, data kontrak kerjasama jangka
panjang dengan pihak tertentu, dsb.
2 Profit Sharing atau Bagi Hasil dengan Para Investor
Penawaran bagi hasil ini apabila disepakati oleh kedua belah
pihak sebaiknya dibuat perjanjian yang disahkan oleh notaris agar
tidak terjadi kendala seiring waktu berjalan.
Besar bagi hasil ini lebih menarik investor karena keuntungan
yang didapatkan lebih besar dari suku bunga yang diberikan oleh bank. 20
3 Kredit Supplier
Strategi pengadaan modal usaha badan usaha ini merupakan
kerjasama antara bumdes sebagai peminjam dana berupa
bahan baku dengan supplier tertentu.
Untuk pembayaran kepada supplier berupa sistim kredit dengan
dana berasal dari keuntungan bumdes hasil penjualan proyek
yang dibangun.

4 Setoran Pemupukan Modal


Para pemegang saham memberikan suntikan atau penambahan
modal kepada bumdes (Paid In Capital).

21
5 Penawaran Saham
Tehnik yang digunakan adalah pemilik saham yaitu
Pemerintah Desa menjual sebagian yang dimiliki kepada
pemegang saham baru yakni warga masyarakatnya.
Cara perhitungannya, dari total nilai aset bumdes saat ini,
ditambah proyeksi total nilai pendapatan usaha saat ini yang
sudah diraih atau usaha baru, berdasar perhitungan Net
Present Value dengan pertimbangan nilai discount rate atau
suku bunga bank yang berlaku (discounted cashflow method).
Opsi terakhir ialah, badan usaha yang sudah memiliki
kredibilitas terpercaya dan teruji (Bankable), bisa
menjaminkan piutang atau tagihan yang ada pada pihak
ketiga kepada perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. 22
THANK
YOU!
Management Is Good
Pahami materi dengan baik
semoga nantinya Ada
menjadi Pempinan .

Phone
083120196955
Email
dewi.maharani@unpak.ac.id

Anda mungkin juga menyukai