Anda di halaman 1dari 12

Nama : Naufaal Surya Dwimulya

NIM : 2104010082
Kelas : EKS 4 C
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Syariah
Tanggal : 03-04-2023

Kebijakan Pendanaan dalam keuangan syariah


(Pendanaan Jangka Pendek dan Panjang)

A. Pendahuluan
Agar suatu perusahaan dapat menjalankan kegiatan perekonomian secara
lancar, maka manajer keuangan harus dapat berfikir keras untuk mencari dari
mana sumber dana perusahaan didapat. Sebab aktivitas perusahaan mutlak harus
ditopang oleh dana yang mencukupi.
Sumber dana itu sendiri merupakan bentuk-bentuk dana yang dapat
dimanfaatkan perusahaan berasal dari perusahaan lain atau perusahaan sendiri
dengan memberikan imbalan tertentu. Sumber dana perusahaan secara umum
dapat dikelompokkan menjadi sumber dana jangka pendek, sumber dana jangka
menengah, dan sumber dana jangka panjang.

B. Pembahasan
1. Konsep Pendanaan
Pendanaan merupakan pembiayaan yang dikeluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan baik sendiri maupun oleh orang lain. Sumber
pendanaan dikelompokkan menjadi sumber dana jangka pendek, sumber dana
jangka menengah dan sumber dana jangka panjang. Apabila mencari pendanaan
jangka pendek, anda harus memilih sarana pendanaan terbaik yang tersedia untuk
mencapai tujuan perusahaan. Pilihan suatu instrumen pendanaan tertentu
tergantung pada keadaan tertentu perusahaan dan faktor-faktor seperti biaya,
risiko, pembatasan kemantapan operasi, dan tarif pajak. Perencanaan keuangan
jangka pendek juga dibutuhkan untuk membiayai aktivitas perusahaan terutama
berkaitan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan. Perencanaan keuangan
jangka pendek kita kenal dengan nama pendanaan jangka pendek yang bersifat
spontan dan tidak spontan.
Pendanaan jangka menengah jatuh tempo antara satu sampai lima tahun di
dalamnya termasuk pinjaman bank atau perusahaan asuransi. Aktiva tetap dapat
digunakan sebagai jaminan. Beberapa keunggulan dari pendanaan jangka
menengah adalah keluwesannya dan biaya penerbitannya yang lebih rendah.
Pendanaan jangka panjang merupakan salah satu keputusan yang strategis
bagi perusahaan, sumber dana jangka panjang biasanya digunakan untuk
membelanjai investasi jangka panjang, dengan demikian dananya akan terikat
untuk waktu yang lama di perusahaan. Biaya modal dari sumber dana jangka
panjang juga lebih mahal daripada sumber dana jangka pendek, oleh karena itu
pengambilan keputusannya perlu dievaluasi secara ketat karena akan berdampak
jangka panjang bagi kelangsungan hidup perusahaan.

2. Sumber Pendanaan Jangka Pendek


Salah satu sumber dana perusahaan adalah sumber dana jangka 3 pendek.
Sumber dana jangka pendek adalah pendanaan yang harus dibayar kembali dalam
jangka waktu satu tahun atau kurang. Contoh sumber dana jangka pendek adalah
kredit perdagangan, pinjaman bank jangka pendek, surat berharga komersial, serta
pendanaan piutang dan persediaan. Perusahaan memerlukan pendanaan jangka
pendek karena beberapa hal berikut ini:
a. Laba yang diperoleh mungkin tidak mencukupi untuk memebuhi
kebutuhan pendanaan sehubungan dengan pertumbuhan perusahaan.
b. Dalam memenuhi kebutuhan dana, pihak manajemen cendrung memilih
untuk meminjam dari pada harus menunggu perusahaan memiliki cukup
dana.
c. Sumber pendanaan jangka pendek lebih mudah tersedia dan biasanya
lebih rendah biayanya dibandingkan dengan sumber pendanaan jangka
panjang.
Sedangkan jenis sumber dana jangka pendek meliputi Kredit Dagang, Dana
Pinjam Bank.
a. Kredit Dagang
Kredit dagang disebut juga utang dagang. Utang dagang
merupakan pinjaman tanpa perjanjian, yaitu pembeli melakukan
pembelian barang dagangan dengan persyaratan jangka waktu
pelunasannya berjangka pendek biasanya kurang dari satu tahun.
Setelah menerima barang, maka sejak itu pembeli sudah berutang
kepada penjual. Bagi pembeli ini merupakan sumber dana yang bersifat
jangka pendek yang penting. Kredit perdagangan adalah sumber
pendanaan spontan yang sering sekali dimanfaatkan perusahaan.
Kredit dagang bisa juga diartikan pendanaan dengan cara menunda
pembayaran kepada pemasok (suplier). Meskipun diperoleh dengan mudah
melalui penundaan pembayaran, kredit dagang tidak selalu bebas biaya.
Biaya kredit dagang bisa berupa pengenaan tambahan bunga pemasok,
penetapan harga jual yang lebih tinggi dan bisa juga berupa bentuk
kehilangan diskon yang diberikan pada perusahaan yang membayar lebih
awal, hal ini tercermin dari syarat penjualan.
b. Dana Pinjaman Bank
Pinjaman dari pihak lain (Bank) merupakan sumber dana dari
pihak eksternal yang juga sering dimanfaatkan perusahaan sebagai sumber
dana jangka pendek. Jenis sumber dana dari Bank dan Nonbank adalah
sebagai berikut:
1) Kredit Usaha Kecil Menengah, Kredit ini diberikan sesuai dengan
jenis usaha. Bank pemerintah sesuai sesuai dengan program yang
membantu Usaha Kecil dan Menengah atau UKM biasanya
memberikan suku bunga yang rendah.
2) Kredit Tanpa Agunan, adalah kredit perorangan yang tidak
menggunakan agunan sebagai sumber jaminan untuk keperluan
modal. Umumnya kredit yang diberikan berkisar Rp 5.000.000
sampai dengan Rp 150.000.000 dengan jangka waktu beragam,
namun jenis pinjaman ini bunganya sangat tinggi.
3) Leasing, merupakan program pendanaan yang diberikan oleh suatu
lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana
pinjaman tersebut diberikan berupa pembelian aset bergerak
perusahaan seperti kendaraan bermotor dan peralatan.
4) Kredit Pasar Uang, contoh kredit pasar uang adalah surat berharga
atau comercial paper (CP).
5) Letter of Credit, merupakan janji tertulis dari bank bagi pembeli
untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju
penjual bila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
6) Factoring, merupakan menjual piutang perusahaan kepada
perusahaan faktor (perusahaan pembeli piutang) yang biasanya
adalah lembaga keuangan.

3. Sumber Dana Jangka Menengah


Sumber dana jangka menengah merupakan sumber dana yang memiliki
jangka waktu lebih dari satu tahun dan kurang dari lima tahun. Jenis sumber dana
jangka menengah diantaranya adalah Term Loan, Equipment Loan, Leasing.
a. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun
dan kurang dari lima tahun. Term loan pada umumnya dibayar kembali
dengan angsuran tetap selama priode tertentu, misalnya setiap bulan,
kuartal atau setiap tahun.
Term loan biasanya disediakan oleh bank komersial atau bank
dagang, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan
pemerintah, dan suplier perlengkapan.
Jika dilihat dari biaya, term loan memiliki biaya yang lebih rendah
dari pada modal saham atau obligasi karena tidak adanya biaya yang
berkaitan dengan biaya penerbitan saham dan obligasi. Jika dibandingkan
dengan utang jangka pendek, term loan lebih baik karena tidak segera
jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan pembayaran secara
periodik yang mencakup bunga pokok pinjaman. Bagi kreditu, jaminan
atas pinjaman secara priodik dapat diperjualbelikan kepada pihak lain,
biasanya lembaga pengumpul piutang.
b. Equipment Loan
Equipment Loan adalah pendanaan atau pembiayaan yang
dipergunakan untuk pengadaan peralatan baru yang mudah
diperjualbelikan. Peminjam biasanya menanggung beban lebih tinggi dari
harga perlengkapan tersebut dan selisih antara harga peralatan dengan
beban total merupakan margin of safety bagi kreditur.
Equipment Loan biasanya diberikan oleh bank komersial, penjual
peralatan, perusahaan asuransi, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan
lainnya. Ada dua instrumen yang dapat dipergunakan untuk membiayai
equipment loan, yaitu melalui kontrak penjualan kondisional (conditional
sales contract) dan hipotik barang bergerak (chatell mortgage).
Apabila perusahaan menggunakan kontrak penjualan kondisional
untuk membiayai pembelian peralatan, maka penjual akan menahan
sebagian peralatan sampai pembeli melunasi keseluruhan pembayaran
sesuai kontrak. Jadi pada saat barang dikirim biasanya penjual menerima
uang muka down payment dan pembeli bersedia untuk melunasi secara
priodik.
Pada saat pelunasan terakhir, penjual akan menyerahkan peralatan
yang ditahan atau mungkin surat-surat peralatan tersebut. Bisa juga
digunakan cara hipotik barang bergerak yang biasanya dipergunakan oleh
bank komersial. Jika dipergunakan hipotik barang bergerak, maka sama
dengan pemberian gadai, dimana pemberi pinjaman memiliki atau
menguasai hak atas suatu peralatan dan peminjam akan melunasinya untuk
jangka waktu tertentu. Jika dikekmudian hari peminjam gagal membayar
pinjamannya, maka pihak pemberi pinjaman akan menjual peralatan yang
ditahan tersebut.
c. Leasing ( Sewa Guna Usaha )
Leasing atau sewa guna usaha adalah persetujuan atas dasar
kontrak dimana pemilik dari aset atau pihak yang menyewakan aset
menginginkan pihak lian atau penyewa untuk menggunakan jasa dari aset
tersebut selama priode tertentu.
4. Sumber Dana Jangka Panjang
Sumber dana paling akhir dari rangkaian sumber dana perusahaan adalah
sumber dana jangka panjang. Pengertian sumber dana jangka panjang adalah
pendanaan yang jangka waktu jatuh temponya lebih dari lima tahun. Pendanaan
jangka panjang terutama terdiri dari obligasi.
Pendanaan jangka panjang seringkali digunakan untuk mendanai aset-aset
yang masa pakainya panjang, seperti tanah, mesin, pabrik atau proyekproyek
konstruksi. Jenis-jenis sumber dana jangka panjang biasanya berbentuk Hipotik,
Obligasi.
a. Hipotik
Hipotik merupakan pinjaman jangka panjang yang dijamin dengan
aset tetap yang memerlukan pembayaran secara berkala. Hipotik dapat
diterbitkan untuk mendanai pembelian aset tetap, pembelian pabrik atau
peralatan-peralatan pabrik.
Bank mensyaratkan bahwa nilai properti yang akan dijamin untuk
memperoleh hipotik harus melebihi nilai hipotik yang akan diberikan.
Biasanya bank meminjamkan 70 sampai 90 persen dari nilai jaminan.
Hipotik mempunyai sejumlah keunggulan, termasuk tingkat bunga
yang menguntungkan, pembatasan pendanaan lebih sedikit daripada
obligasi, dan perpanjangan tanggal jatuh tempo untuk pembayaran
kembali dapat tersedia dengan mudah.
b. Obligasi
Obligasi adalah sertifikat yang menunjukkan bahwa perusahaan
meminjam uang uang dan menyetujui untuk membayarnya kembali dalam
jangka waktu yang panjang. Suatu perjanjian tertulis, yang dinamakan
indenture, menjelaskan ciri-ciri obligasi yang diterbitkan (misalnya,
tanggal pembayaran, harga penebusan bila penerbit memutuskan menebus
kembali).
Harga obligsi tergantung beberapa faktor, termasuk tanggal jatuh
tempo, tingkat bunga dan jaminan. Dalam memilih tanggal jatuh tempo
suatu utang jangka panjang, kita harus menyusun jadwal pembayaran
kembali utang secara cermat sehingga tidak semua utang jatuh tempo pada
saat berdekatan. Sebaiknya pembayaran diatur untuk menghindari
kemungkinan arus kas tidak mencukupi pembayaran utang.
Harga obligasi dan tingkat bunga pasar berhubungan secara
terbalik. Jika suku bunga dipasar naik, maka harga obligasi yang ada
turun, karena para investor akan menanam modal dalam obligasi baru
dengan suku bunga lebih tinggi.
Obligasi merupakan utang jangka panjang dengan waktu 10 sampai
30 tahun. Pembayaran bunga kepada pemegang obligasi biasanya 2 kali
dalam setahun, bunga obligasi yang dibayarkan ada yang bunga nominal
yaitu pembayaran atas dasar nilai nominalnya.
Adapun Sumber dana yang ditinjau dari asalnya pada dasarnya
dibedakan menjadi :
1) Sumber Intern
Dana yang berasal dari sumber intern adalah dana atau modal yang
dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan seperti laba
ditahan (retained earning) , dan penyusutan(depreciation).
Besarnya laba ditahan /cadangan dipengaruhi oleh besarnya laba
yang diperoleh selama periode tertentu , devident policy dan
plowing back policy yang dijalankan oleh perusahan. Meskipun
jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu besar, tetapi
oleh karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian
besar dari laba tersebut dibagikan sebagai deviden, maka bagian
laba yang ditahan akn kecil jumlahnya, dan sebaliknya laba ditahan
akan cenderung besar kalau perusahaan mengambil kebijakan
penanaman kembali dalam perusahaan yang besar.
Sumber intern selain berasal dari laba ditahan/cadangan juga
berasal dari depresiasi. Besarnya depresiasi setiap tahunnya
tergantung pada metode depresiasi yang digunakan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Sementara sebelum depresiasi
tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan
diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun
waktunya terbatas sampai pada penggantian aktiva tetap tersebut.
Selama waktu itu, depresiasi 9 merupakan sumber dana atau modal
didalam perusahaannya sendiri.
2) Sumber Ekstern
Sumber ekstern (external sources) adalah sumber dana yang
berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal dari sumber
ekstern adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik,
peserta atau pengambil bagian didalam perusahaan. Dana atau
modal yang berasal dari para kreditur merupakan hutang bagi
perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari
kreditur disebut sebagai modal asing. Metode pembelanjaan
dengan menggunakan modal asing disebut pembelanjaan asing
atau pembelanjaan dengan hutang ( debt financing).
Dana atau modal yang berasal dari pemilik, peserta atau
pengambil bagian dalam perusahaan adalah merupakan dana yang
akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan, dan
dana ini akan menjadi modal sendiri dalam perusahaan tersebut.
Metode pembelanjaan dengan menggunakan dana yang berasal dari
pemilik atau calon pemilik tersebut disebut pembelanjaan sendiri
(equity financing). Dengan demikian maka dana yang berasal dari
sumber ekstern adalah terdiri dari modal asing dan modal sendiri.
Pada dasarnya pihak-pihak pemberi dana atau modal
ekstern yang utama dapat terdiri dari :
a) Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan
dalam bentuk penjualan barang secara kredit, baik untuk
jangka pendek (kurang dari 1 tahun) , maupun untuk jangka
menengah ( 1 sampai 10 tahun).
b) Bank
Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas
utama memberikan kredit disamping pemberian jasa-jasa
lain di bidang keuangan baik untuk jangka pendek, jangka
menengah maupun jangka panjang ( lebih dari 10 tahun).
c) Pasar Modal
Pasar modal (capital market) adalah suatu sistem
keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah
bank-bank komersial dan semua lembaga perantara
dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga
yang beredar. Dalam artian sempit, pasar modal adalah
suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna
memperdagangkan saham-saham, obligasi dan jenis surat
berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara
pedagang efek.
Pasar modal merupakan sumber dana ekstern bagi
perusahaan, dimana pasar modal secara abstrak
mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan
tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon
pemodal (investor) disatu pihak dengan emiten yang
membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang
di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam
artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana
jangka menengah atau jangka panjang.
Dalam hal ini, yang disebut dengan pemodal adalah
perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya
dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang
menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat.
Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan
secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai
surplus tabungan (saving surplus unit) kepada unit ekonomi
yang mempunyai deficit tabungan (saving deficit unit).
Dalam pasar modal dibedakan antara pasar perdana dan
pasar sekunder. Yang dimaksud dengan pasar perdana
adalah pasar bagi efek yang pertama kali diterbitkan dan
ditawarkan dalam pasar modal, sedangkan pasar sekunder
adalah pasar bagi efek yang sudah ada dan sudah
diperdagangkan dalam bursa efek. Definisi resmi menurut
Keputusan Mneteri Keuangan RI tentang Emisi Efek
melalui bursa menyatakan bahwa, Pasar Perdana adalah
penawaran-penawaran efek emiten kepada pemodal selama
masa tertentu sebelum efek tersebut dicatatkan di bursa,
sedangkan Pasar Sekunder adalah perdagangan saham
setelah melewati masa penawaran pada Pasar Perdana.
Dengan demikian maka pasar modal bentuk konkritnya
adalah bursa efek.
Dalam bursa efek, pemodal besar dan kebil, baik
perorangan maupun lembaga-lembaga seperti dana pensiun,
perusahaan asuransi , maupun perusahaan lainnya dapat
membeli dan menjual saham atau efek-efek lainnya. Harga
dari saham dan efek-efek lainnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan keseimbangan antara penawaran dan
permintaan terhadap efek yang bersangkutan.
Pasar merupakan sumber utama bagi perusahaan
perusahaan yang membutuhkan dana dalam jumlah yang
besar dan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang
C. Kesimpulan
Sumber dana bagi perusahaan dapat dikelompokan menjadi sumber dana
jangka pendek, sumber dana jangka menengah, dan sumber dana jangka panjang.
Jenis sumber dana jangka pendek meliputi Kredit Dagang, Dana Pinjam Bank.
Jenis sumber dana jangka menengah diantaranya adalah Term Loan, Equipment
Loan, Leasing. Jenis-jenis sumber dana jangka panjang biasanya berbentuk
Hipotik, Obligasi.
DAFTAR PUSTAKA

Margaretha, Farah. Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber Dana Jangka


Pendek. Jakarta: Cikal Sakti
Mardiyanto, Handoyo. Inti Sari Manajemen Keuangan
Jopi Jusuf, Analisis Kredit Untuk Account Officer (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2007)
file:///C:/Users/user/Downloads/KEL.10-
MAKALAHPENDANAANJANGKAPENDEKMENENGAHDANPANJ
ANG.pdf

Anda mungkin juga menyukai