Anda di halaman 1dari 5

1

BUKU AJAR
PENGANTAR BISNIS
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

OLEH :
AZHARI, S.E, M.M
DOSEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BOJONEGORO

PROGRAM STUDI
EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BOJONEGORO
TAHUN 2021
2

Pokok bahasan : MENJALANKAN USAHA


Sub pokok bahasan : Fungsi Keuangan Dalam Badan Usaha
Sasaran belajar : Setelah mempelajari pokok bahasan dan sub pokok
bahasan ini diharapkan mahasiswa mampu :
a. Memahami dan menjelaskan pengertian dan
tujuan pembelanjaan perusahaan.
b. Memahami, menjelaskan dan membedakan
berbagai sumber pembelanjaan.
c. Memahami, menjelaskan, menghitung
penggunaan dana dalam perusahaan
d. Memahami, menjelaskan, menghitung analisa
finansial perusahaan

A. Pengertian Pembelanjaan Perusahaan :


Pembelanjaan : adalah kegiatan yang bersangkutan dengan usaha untuk
mendapatkan dan menggunakan dana dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan finansial dan tujuan lainnya menurut program tertentu.
Semua perusahaan baik yang bergerak di dalam bidang produksi, perdagangan
maupun jasa tentu memerlukan sejumlah uang agar dapat melakukan
kegiatannya. Sejumlah dana tersebut sudah diperlukan sejak permulaan
berdirinya dan akan selalu diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup
perusahaan.
Kebutuhan akan dana dan penggunaannya biasanya disebut dengan :
pembelanjaan.

B. Tujuan Pembelanjaan Perusahaan :


Tujuan pembelanjaan pada hakekatnya adalah selalu terkait dengan tujuan
perusahaan pada umumnya. Dalam hal ini ada beberapa tujuan pembelanjaan
yaitu sebagai berikut :
a. Berusaha memperoleh dana yang diperlukan di dalam perusahaan dengan
sedikit mungkin biaya atau pengorbanan.
b. Menggunakan dana untuk mendapatkan manfaat yang optimal atau sebaik
mungkin.
c. Berusaha untuk menghasilkan laba yang optimal melalui pendayagunaan
dana.

C. Jenis Kegiatan Pembelanjaan :


Kegiatan pembelanjaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
C.1. Pembelanjaan aktif : yaitu kegiatan dalam rangka penggunaan dana yagn
telah diperoleh.
C.2. Pembelanjaan pasif : yaitu kegiatan untuk mencari, memperoleh atau
menarik dana ke dalam perusahaan.
D. Sumber Pembelanjaan :
Ada beberapa jenis sumber dana yang diperlukan dalam menunjang kegiatan
pembelanjaan perusahaan yaitu sebagai berikut :
3

D.1. Dana yang terjadi atau terkumpul dari hasil operasi perusahaan (sumber
pembelanjaan ini sering disebut : sumber intern).
D.2. Dana yang diperoleh dari hasil pinjaman dari pihak luar (sumber
pembelanjaan ini sering disebut : sumber ekstern).
D.3. Dana yang diperoleh sebagai tambahan investasi atau pemasukan modal
baru dari pemilik perusahaan.
Ad.D.1. Sumber Intern :
Adapun yang termasuk dalam sumber pembelanjaan intern, misalnya :
- Laba yang diperoleh selama melakukan kegiatan atau transaksi
- Kumpulan atau cadangan penyusutan aktiva tetap

Ad.D.2. Sumber Ekstern :


Sumber pembelanjaan yang bersifat ekstern ini dapat dibedakan menjadi
dua yaitu :
a. Sumber ekstern yang bersifat jangka pendek :
Pinjaman jangka pendek : adalah pinjaman dari pihak luar di dalam
jangka waktu 1 bulan, 1 ½ bulan atau lebih lama lagi asal tidak
melebihi batas waktu 1 tahun.
Yang termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek, misalnya :
a.1. Kredit rekening koran : yaitu jenis kredit yang diberikan oleh
bank umum kepada langganan atau nasabahnya. Nasabah juga
disebut sebagai : pemegang rekening, dimana dalam jangka
waktu yang disediakan, nasabah diperbolehkan mengambil dan
menyetorkan kembali kepada bank, dengan syarat pada akhir
periode harus sudah disetor kembali seluruhnya dan untuk tiap-
tiap kredit yang digunakan dibebani bunga, disamping itu juga
dibebani biaya administrasi yang relatif sangat kecil.
a.2. Kredit Leveransir : yaitu kredit yang diberikan kepada
perusahaan oleh penjual barang atau bahan. Jika pihak leveransir
tidak meminta dibayar secara tunai ini berarti ia memberikan
kredit kepada perusahaan. Kredit yang diberikan oleh leveransir
ini biaya berjangka pendek, karena biasanya segera dibayar.
a.3. Kredit afnemer : yaitu kredit yang diberikan oleh pihak pembeli.
Dalam hal ini pembeli memberikan terlebih dahulu uangnya,
baru kemudian pembeli mengambil barangnya.
a.4. Promes : yaitu kredit yang diberikan kepada penjual atau
kreditur. Dalam hal ini pihak pembeli oleh karena belum dapat
membayar barang yang dibeli, dan membuat surat perjanjian
bahwa dikemudian hari akan bersedia membayarnya.
a.5. Wesel : yaitu kredit yang diberikan oleh penjual atau kreditur.
Dalam hal ini inisiatif untuk membuat wesel adalah pada pihak
kreditur, yang disetujui atau ditanda tangani oleh debitur.
a.6. Belening : yaitu kredit yang diberikan oleh bank atas dasar bukti
milik barang digudang.
a.7. Kredit candak kula (KCK) : yaitu kredit jangka pendek yang
diberikan oleh Pemerintah melalui Bank Pemabntu kepada
pedangan kecil, dalam jumlah yang kecul dan diangsur maximal
12 kali tidap hari pasaran atau tiap tanggal tertentu.
4

b. Sumber ekstern yang bersifat jangka panjang :


Pinjaman jangka panjang : adalah kredit atau pinjaman yang
dikembalikan dalam waktu lebih dari satu tahun. Ada yang lima
tahun, sepuluh tahun, bahkan empat puluh tahun.
Yang termasuk dalam kategori pinjaman jangka panjang, misalnya :
b.1. Kredit hypotheek : adalah pemberian pinjaman sejumlah uang
tertentu kepada pengambil kredit dengan jaminan barang-barang
yang tidak bergerak. Dalam hal ini pemberi kredit dapat menjual
barang jaminan, apabila pengambil kredit tidak menepati
janjinya sesuai dengan perjanjian yaitu membayar angsuran dan
atau bunga yang telah ditetapkan.
b.2. Kredit obligasi : adalah pinjaman dari suatu perusahan atau
pemerintah (daerah atau pusat) kepada pihak luas atau umum
dalam jangka waktu yang cukup panjang, dengan bunga tetap
dibayar pada tanggal yang telah ditentukan. Peminjam obligasi
mengeluarkan surat tand hutang obligasi.
b.3. Kredit modal kerja permanen (KMKP) : adalah pinjaman jangka
panjang yang diberikan oleh pemerintah melalui bank-bank
dengan jangka waktu peminjaman max lima tahun dan besarnya
pinjaman max Rp. 10 juga yang khusus dipergunakan untuk
modal kerja.
b.4. Kredit investasi kecil (KIK) : adalah pinjaman jangka panjang
yang diberikan oleh pemerintah melalui bank-bank, dengan
jangka waktu peminjaman max lima tahun dan besarnya
pinjaman max Rp. 10 juga yang khusus dipergunakan untuk
kegiatan investasi.
Ad. D. 3. Sumber dari Pemilik Perusahaan :
Setiap bentuk perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam
menghimpun modal atau dana, misalnya :
- Pada bentuk perusahaan perseorangan : sumber modal sepenuhnya
berasal dari pendiri atau pemiliknya.
- Pada bentuk perusahaan firma : sumber modal berasal dari
beberapa firma yang memasukkan modal.
- Pada bentuk perusahaan komanditer : sumber modal berasal dari
persero aktif dan persero pasif.
- Pada bentuk perusahaan perseorangan terbaas : sumber modal
berasal dari penjualan surat-surat saham.

E. Penggunaan Dana di dalam Perusahaan :


Mengingat adanya berbagai sumber dana dan jangka waktu yang dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan, maka penggunaan dana harus disesuaikan
dengan kesempatan yang diberikan oleh pemberi pinjaman atau memilik modal.
Untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut tentang penggunaan dana di dalam
perusahaan, maka perhatikan gambar berikut :

Aktiva : Pasiva :
- Aktiva lancar - Hutang jangka pendek
5

Hutang dagang/hutang R/C


Kas Varia- dsbnya dari bank
Tagihan –tagihan bel Hutang antisipatoris –
Persediaan dsbnya
Kons-
dsbnya
tan

- Hutang jangka panjang


Hutang obligasi
Hutang hypotheek
- Aktiva tetap
Hutang khusus

Mesin-mesin
Bangunan Kons- - Modal sendiri
Tanah dsbnya tan
Modal saham
Laba yang ditahan
Cadangan dsbnya

Anda mungkin juga menyukai