Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Kewirausahaan
“Sumber-Sumber Permodalan Usaha“

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :


Satriawan Isran / 201025378050
Fadhil sahfandi / 2010253780

DOSEN PEMGAMPU :
Mira Hastin, S.E, M.E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA SEKOLAH


TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP
MUHAMMADIYAH SUNGAI PENUH)
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diera modern sekarang ini persaingan dibidang ekonomi sangat pesat hal
ini terbukti banyaknya usaha-usaha yang muncul dan semakin besarnya
volume kagiatan ekonomi disemua sector formal maupun informal.
Semakin pesatnya persaingan ini menuntut semua badan usaha untuk
bekerja keras agar dapat mempertahankan usahanya dan terus memperbesar
usahanya, hal ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi semua
perusahaan khususnya pihak manajemen puncak. Salah satu masalah yang
harus dihadapi adalah bagaimana perusahaan dapat memperluas dan
memperbesar volume usahanya. Untuk itu pihak manajemen dituntuk untuk
dapat memanpaatkan modal seefisen dan seefektif mungkin dana atau modal
yang ada pada perusahaan.
Bila perusahaan menghendaki untuk memperbesar volume usahanya dan
profitnya maka perusahaan tersebut tentunya memerlukan dana atau
modalyang cukup besar sehingga manajemen harus memahami fungsi
pembelanjaan dengan baik.
Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana.
Besarnya Dana tersebut sesuai dengan besarnya volume usahayang
dijalankan. Untuk itu masalah manajemen perusahaan adalah bagai mana
memperoleh modala dan bagai mana penggunaanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian modal ?
2. Dari mana saja sumber modal didapatkan ?
3. Apa saja jenis-jenis modal ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa pengertian modal.
2. Untuk mengetahui Dari mana saja sumber modal didapatkan.
3. Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis modal.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Modal
Pengertian modal dari beberapa penulis, yaitu sebagai berikut: 1
1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).
2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas,
di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital),
maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang-
barang dagangan, dan lain sebagainya. Kemudian ada beberapa penulis
yang menekankan pada kekuasaan menggunakannya, yaitu antara lain J.B.
Clark.
3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai
kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan,
untuk memenuhi harapan yang akan dicapainya.
4. Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan
barang-barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca
sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah
barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi
yang terdapat di neraca sebelah debit.
5. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret
yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca
sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang
itu yang tercatat di sebelah kredit”.

B. Sumber Modal
Dengan adanya keputusan untuk mengadakan investasi maka diperlukan
dana yang dapat membelanjai investasi. Timbullah masalah bagaimana
perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membiayai
investasi yang direncanakan dengan syarat-syarat yang paling

1
Bambang,Riyanto.2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. Hlm. 17

2
menguntungkan dengan mengingat,bahwa para pemilik dana mengharapkan
balas jasa atas penggunaan dananya dan merupakan biaya investasi yang
direncanakan tersebut.
Menurut Bambang Riyanto, bahwa sumber dana yang dapat diperoleh
untuk membelanjai suatu perusahaan adalah:2
Ditinjau dari asalnya
1. Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat diartikan
sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau
kemampuan sendiri. Dana dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan
atau menggunakan laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang
merupakan unsur dana sendiri, sebagai sumber dana intern. Akumulasi
penyusutan aktiva tetap karena jangka waktu penggunaan dari aktiva
tersebut biasanya lama, misalnya lima tahun, maka cadangan penyusutan
yang masih menganggur dapat digunakan dan disebut sebagai sumber
dana insentif.
Dana dari dalam perusahaan terdiri dari:
a. Dana yang berasal dari pemilik perusahaan
b. Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
c. Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai
cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta yang
dimiliki perusahaan.
Alasan perusahaan menggunakan sumbar dana intern yaitu:
 Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai
kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang di pakai.
 Setiap saat tersedia jika diperlukan.
 Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana
perusahaan.
 Biaya pemakaian relatif murah.

2
Bambang,Riyanto.2004, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. Hlm. 25

3
2. Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan
kebutuhan dana diambil atau berasal dari sumber-sumber dana yang ada di
luar perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang
berasal dari pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal
dari para kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai
dana pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat
dari pihak ketiga (kreditur).
Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern adalah:
1. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
2. Dapat di cari dari berbagai sumber.
3. Dapat bersifat fleksibel.
Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan
pasar modal3
a. Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk
penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1
tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10
tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran
kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan
mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik)
sering pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada
suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam
jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.
b. Bank
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
(financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai
lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.
c. Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua
kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling

3
Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty hlm. 19

4
mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang
membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak,
atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya
penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang.
Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang
menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan
yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari
pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit
ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang
mempunyai defisit tabungan.
Ditinjau dari cara terjadinya
Menurut cara terjadinya, sumber-sumber penawaran modal dapat diperoleh
melalui:4
a. Tabungan dari subjek-subjek Ekonomi
Tabungan merupakan pendapatan yang tidak dikonsumsi. Tabungan
digunakan untuk keperluan konsumsi dan dapat pula dipergunakan untuk
investasi. Tabungan yang digunakan untuk kepentingan konsumsi tidak
memperbesar dana modal, sedangkan tabungan yang digunakan untuk
investasi dapat memperbesar dana modal. Suatu perusahaan dapat
dikatakan mengadakan tabungan bila perusahaan tersebut menyisihkan
sebagian dari keuntungan yang diperoleh untukpembentukan cadangan
yang bertujuan antara lain memperkuat basis keuangan atau investasi di
kemudian hari.
b. Penciptaan atau Kreasi Uang oleh Bank
Yang dapat menciptakan uang bukan hanya bank sirkulasi tapi juga
bank-bank dagang dengan menciptakan uang giral.
c. Intensifikasi Penggunaan Modal
Bank meminjamkan kembali uang-uang yang dipercayakan atau
disimpan kepadanya. Perusahaan produksi pun dapat mengintensifkan

4
https://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/ (Diakses pada 04/10/2017,
13.29 WIB)

5
penggunaan uang yang sementara kepada perusahaan lain yang
membutuhkan atau untuk digunakan sendiri di dalam perusahaan untuk
ekspansi.
C. Jenis-Jenis Modal
a. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus
dibayar kembali. Dilihat dari jangka penggunaan dana, maka dana yang
digunakan perusahaan berasal dari sumber dana jangka pendek, dana
jangka menengah serta jangka panjang.
Martono dan Hardjito (2002:218) Modal asing ini dapat dikelompokkan
menjadi 3 golongan yaitu:5
1) Modal Asing Jangka Pendek (Short-term debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya
paling lama satu tahun. Jenis-jenis modal asing jangka pendek terdiri
dari rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli dan kredit
wesel.
1. Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank
kepada perusahaan dengan batasan tertentu dimana perusahaan
mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian
sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk
jumlah yang telah di ambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan
meminjamnya lebih dari jumlah tersebut.
2. Kredit Dari Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan
kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit.
Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual

5
Bambang Riyanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan ( Yogyakarta : Yayasan Badan
Penerbit UGM, 1991 ), hlm. 218

6
baru menerima pembayaran dari barang yang dijualnya beberapa
waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama ini pembeli atau
langganan dapat dikatakan menerima ”kredit penjual” dari penjual
atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual atau produsen
memberikan ”kredit penjual” kepada pembeli atau langganan. Pada
umumnya perusahaan yang memberi kredit penjual adalah
perusahaan industri, sedangkan perusahaan yang menerima adalah
perusahaan perdagangan.
3. Kredit Dari Pembeli
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan
sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya
atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar harga barang
yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah
pembeli menerima barang yang dibelinya. Selama waktu itu dapat
dikatakan bahwa pembeli memberikan ”kredit pembeli” kepada
panjual/ pemasok bahan mentah atau barang dagang. Pada umumnya
kredit pembeli diberikan kepada perusahaan-perusahaan agraria yang
menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-
perusahaan industri yang mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai
bahan dasarnya.
4. Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan
”surat pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada
saat tertentu (surat promes/ notes payables), dan setelah
ditandatangani surat tersebut dapat di jual atau diuangkan pada bank.
Dari surat tersebut diperoleh uang sebesar apa yang tercantum dalam
surat utang tersebut dikurangi dengan bunga sampai hari jatuh
temponya.
Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang
mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit selama waktu

7
mulai diuangkannya sampai saat dimana utang tersebut harus di
bayar. Bagi bank atau pihak yang membeli promes tersebut (pembeli
kredit), surat utang tersebut merupakan tagihan atau wesel tagih
(notes receivables), dan bagi pihak yang mengeluarkan surat utang,
surat utang tersebut merupakan utang wesel (notes payables).
2) Modal Asing Jangka Menengah (intermediate-term debt)
Pada umumnya penggunaan sumber dana jangka menengah ini
dirasakan karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan
sumber dana jangka pendek disatu pihak dan juga sulit dipenuhi dengan
sumber dana jangka panjang dilain pihak. Modal asing jangka
menengah adalah utang yang jangka waktu atau umurnya lebih dari satu
tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Bentuk utama dari kredit jangka
menengah adalah term loan dan leasing.6
1. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun
dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar kembali
dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu (amorization
payment), misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan,
setiap kuartal atau setiap tahun. Term loan ini biasanya diberikan
oleh bank dagang, perusahaan asuransi, supplier atau manufaktur.
2. Leasing
Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing. Apabila
kita ingin memiliki suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan service
dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh hak penggunaan atas
suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak milik, dengan cara
mengadakan kontrak leasing untuk aktiva tersebut. Dengan demikian
leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan service dari
suatu aktiva tetap yang pada dasarnya sama seperti halnya kalau kita
menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak milik atas
aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertakan hak milik.

6
Jumingan, 2005. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: Bumi Aksara., hlm. 211

8
Lebih khususnya leasing adalah persetujuan atas dasar kontrak
dimana pemilik dari aktiva (lessor) menginginkan pihak lain (lessee)
untuk menggunakan jasa atas aktiva tersebut selama suatu periode
tertentu. Ada tiga bentuk utama dari leasing yaitu sale and leaseback,
services leases dan financial lease.
3) Modal Asing Jangka Panjang (long-term debt)
Modal asing jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya
panjang, umurnya lebih dari sepuluh tahun. Utang jangka panjang ini
umumnya digunakan untuk membiayai perluasan perusahaan (ekspansi)
perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi
jumlah yang besar.
Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang
adalah:
1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang
panjang, untuk mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang
yang mempunyai nominal tertentu. Pembayaran kembali pinjaman
obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari jatuh temponya
atau berangsur setiap tahunnya. Apabila pelunasan sekaligus, maka
sistem ini disebut ”shinkin funf system” sedangkan jika secara
berangsur disebut ”amortization system”. Ada tiga macam jenis
obligasi yaitu obligasi biasa, obligasi pendapatan dan obligasi yang
dapat ditukarkan.
2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana
pemberi uang (kreditur) di beri hak hipotik terhadap suatu barang
tidak bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak memenuhi
kewajibannya, barang itu dapat di jual dan dari hasil penjualan
tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.

9
b. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasalkan dari pemilik perusahaan
dan tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
7
Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari
perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di
dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari intern ialah dalam
bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri
yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan.

7
Syahyunan, 18 April 2010. Analisis Modal Kerja. www. library.usu.ac.id

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Modal atau dana sangat penting bagi perusahaan karena merupakan unsur
utama dalam sistem keuangan perusahaan untuk melakukan kegiatan
operasional, dimana perusahaan harus mempunyai sejumlah dana seperti yang
dikemukakan oleh Bambang Riyanto (2001:5) yang antara lain digunakan
untuk: Meningkatkan jumlah aktiva perusahaan, Penurunan jumlah
perusahaan, Kompensasi kerugian, Pembayaran dividen tunai dan Pembelian
kembali saham-saham perusahaan.
Manfaat lain dari tersedianya dana atau modal yang cukup bagi
perusahaan adalah meningkatkan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendek, dengan modal yang mencukupi perusahaan dapat beroperasi
dengan lebih efisien karena kesulitan dalam memperoleh kebutuhan-
kebutuhan operasi yang dibutuhkan mudah didapatkan, selain itu dengan
tersedianya modal yang memadai ini perusahaan dapat bertahan walaupun
perekonomian dalam keadaan krisis seperti yang dialami sekarang ini.
B. Saran
Apabila dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan,dari pemakalah meminta maaf atasnya. Adapun kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diperlukan dalam pembimbingan
pembuatan makalah kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bambang,Riyanto. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. 1997

Mardiasmo, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Andi, Yogyakarta,


2002.

Bambang Riyanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan ( Yogyakarta :


Yayasan Badan Penerbit UGM, 1991 )

Bambang Riayanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan (BPFE-


Yogyakarta : 2001)

Jumingan, 2005. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: Bumi Aksara.

Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Syahyunan, 18 April 2010. Analisis Modal Kerja. www. library.usu.ac.id

https://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/

12

Anda mungkin juga menyukai